Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/63 |
|
Berita PESTA edisi 63 (9-7-2012)
|
|
Berita PESTA Edisi 63/Juni 2012 DAFTAR ISI BERITA PESTA: 1. Penundaan Kelas Doktrin Allah Sejati (DAS) 2. Kelas Diskusi Doktrin Alkitab (DAL) 2012 Masih Berlangsung 3. Pendaftaran Kelas DIK September/Oktober 2012 4. Pendaftaran Kelas PKS Agustus/September 2012 5. Kopdar PESTA di Bogor, 27 Mei 2012 ARTIKEL: HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN POKOK DOA Shalom, Redaksi Berita PESTA telah menyiapkan informasi-informasi terbaru seputar pelayanan PESTA. Kami juga telah mempersiapkan sebuah artikel berjudul "Hidup adalah Sebuah Perjalanan", yang ditulis oleh Joyce Meyer. Kiranya artikel ini menambah wawasan kita berkenaan dengan perjalanan pertumbuhan rohani kita. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi Berita PESTA, Desi Rianto < ryan(at)in-christ.net > < http://pesta.org > BERITA PESTA 1. Penundaan Kelas Doktrin Allah Sejati (DAS) Setelah dipromosikan selama beberapa waktu kepada alumni PESTA, ternyata kelas baru DAS (Doktrin Allah Sejati) belum memenuhi jumlah minimum pendaftar. Oleh karena itu, tim PESTA memutuskan untuk menunda pelaksanaan kelas DAS sampai tahun depan (2013). Kami telah mengirimkan surat pemberitahuan mengenai penundaan ini kepada semua peserta. Jika Anda belum mendapatkan surat pemberitahuan tersebut, mohon surat ini bisa diterima sebagai pengumuman. Pembukaan pendaftaran kelas DAS akan kami umumkan kembali nanti pada waktu yang sudah ditentukan. 2. Kelas Diskusi Doktrin Alkitab (DAL) 2012 Masih Berlangsung Kelas DAL sudah dimulai sejak 21 Mei 2012 dan masih berlangsung sampai saat berita ini ditulis. Diskusi dalam kelas DAL dilaksanakan dalam 6 termin (6 minggu), sedangkan kelas-kelas lain biasanya hanya 4 termin (4 minggu). Pelaksanaan kelas DAL agak berbeda dengan kelas lain karena peserta membaca dan mempelajari bahan pelajaran DAL pada saat kelas diskusi berlangsung, dan bukan sebelumnya. Sedangkan tugas tertulis adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diambil dari bahan-bahan referensi. Puji Tuhan, peserta dapat aktif mengikuti diskusi dengan baik. Doa kami, biarlah melalui proses belajar dalam kelas DAL ini, peserta semakin diperkaya wawasannya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Alkitab. 3. Pendaftaran Kelas DIK September/Oktober 2012 Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode September/Oktober 2012. Kelas DIK adalah kelas wajib yang harus diikuti oleh peserta baru, untuk mempelajari pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, Lahir Baru, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Kelas diskusi DIK akan dimulai tanggal 18 September 2012. Kami mengundang Pembaca Berita PESTA yang belum pernah mengikuti kelas DIK, dapat mendaftarkan diri ke Kusuma (Admin PESTA) di < kusuma(at)in-christ.net > Untuk mendapatkan modul DIK secara online, silakan akses di: ===> < http://pesta.sabda.org/dik_sil >, 4. Pendaftaran Kelas PKS Agustus/September 2012 PESTA kembali membuka kelas PKS periode Agustus/September 2012. Kelas ini terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar tentang prinsip- prinsip Pernikahan Kristen yang alkitabiah. Kelas ini boleh diikuti oleh mereka yang sudah menikah atau bahkan mereka yang masih bujang, supaya bisa mempersiapkan diri untuk menikah kelak. Anda tertarik? Silakan daftarkan diri Anda ke < kusuma(at)in-christ.net >. Bahan pelajaran akan kami kirimkan setelah Anda mendaftar. Harapan kami, setiap peserta yang mengikuti kelas PKS ini dapat memupuk komitmen dan upaya untuk menggarap kehidupan pernikahan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Untuk mendapatkan Modul PKS, silakan akses bahannya di: ==> < http://pesta.org/pks_sil >, 5. Kopdar PESTA di Bogor, 27 Mei 2012 Kopdar perdana PESTA telah dilangsungkan di Bogor, pada tanggal 27 Mei 2012. Acara ini diikuti oleh 15 peserta, yang terdiri dari Pak Fransiskus, Pak Asta, Pak Mulyadi, Pak Indriatmo, Pak Luki Hardian, Ibu Catur Rini, Ibu Debora, Ibu Feronica, Ibu Mimin, dan Ibu Myta. Selain itu, hadir juga istri Pak Luki dan Pak Fransiskus, calon istri Pak Asta Abraham dan Pak Nasrun Ginting, serta Sdr. Vens -- rekan alumni. Kopdar PESTA ini dijadwalkan pada tanggal 27 Mei 2012, bersamaan dengan jadwal roadshow SABDA di Jakarta. Untuk menghimpun para alumni, tim PESTA mulai mengirimkan undangan kopdar kepada para alumni yang berdomisili di Jabodetabek melalui milis alumni PESTA dan Facebook PESTA. Rencana kopdar disambut baik oleh para alumni PESTA, salah satunya adalah Bapak Luki Hardian. Maklum, sebelumnya beliau pernah "bernazar" dengan Pak Indriatmo bahwa ia bersedia mengadakan kopdar di Bogor. "Apabila kopdar diadakan di Bogor saya bersedia mengurusnya ..." Nah, jadilah Kopdar PESTA dilaksanakan di kota hujan tersebut. Puji Tuhan! Saya secara pribadi sangat senang ditunjuk untuk mewakili tim PESTA menghadiri acara ini (maklum selama ini hanya bertemu dengan para alumni di dunia maya he... he... he... :). Sesampainya di Bogor, saya langsung menuju ke kantor Pak Luki, tempat kopdar akan diadakan. Saya melihat semua telah dipersiapkan dengan sangat baik. Menurut rencana, acara akan dimulai pukul 13.00 WIB, tapi ternyata harus mundur 1 jam karena menunggu beberapa peserta yang masih dalam perjalanan. Meski belum pernah bertemu sebelumnya, tetapi saya merasa tidak asing dengan wajah-wajah para alumni. Bukan berarti saya memiliki indera keenam hehe :), tapi karena saya sudah mengenal paras para alumni melalui foto di situs PESTA maupun Facebook PESTA. Selaku tuan rumah, Bapak Luki berkesempatan memberikan kata sambutan untuk membuka acara kopdar ini. Acara selanjutnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagi-bagi paket SABDA_CARE, presentasi SABDA 3 Menit, dan A.L.A.T. yang disampaikan oleh Ibu Yulia. Tidak hanya mendengar, para peserta dipersilakan berinteraksi langsung dengan Software SABDA serta berdiskusi apabila ada yang ingin ditanyakan. Ibu Debora, salah seorang peserta juga membagi-bagi DVD khotbah remaja dan kaum muda. Dan yang tidak ketinggalan, kita juga dikenyangkan dengan makanan jasmani yang disediakan oleh tuan rumah. Harapan saya, kopdar ini dapat mempererat jalinan kekeluargaan di antara alumni PESTA; mereka bisa saling mengenal lebih dekat dan juga berbagi berkat. Kiranya ini menjadi awal untuk kopdar-kopdar PESTA selanjutnya, mengingat banyaknya alumni PESTA yang tersebar di seluruh Indonesia. Acara kopdar berjalan dengan lancar dan setiap peserta pulang membawa berkat dan sukacita persaudaraan dalam Tuhan Yesus Kristus. Semua ini adalah karena campur tangan Tuhan. Soli Deo Gloria. ARTIKEL: HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dengan berlimpah-limpah." (Yohanes 10:10) Saya telah mendapatkan kesimpulan, bahwa tidak ada hal yang lebih tragis daripada hidup, tetapi tidak bisa menikmatinya. Saya sendiri telah begitu menyia-nyiakan hidup karena tidak tahu cara menikmati kehidupan di sepanjang tujuan hidup saya. Hidup adalah sebuah perjalanan. Segala yang ada di dalamnya adalah bagian dari suatu proses. Ada awal, ada pertengahan, dan ada akhir. Segala aspek kehidupan ini selalu berkembang. Hidup selalu bergerak. Tanpa ada gerakan, tanpa peningkatan dan kemajuan, maka tidak ada hidup. Begitu sesuatu berhenti maju, ia mati. Dengan kata lain, selama Anda dan saya hidup, kita selalu bergerak menuju suatu tempat. Kita diciptakan oleh Allah untuk menjadi para pemilik visi yang berorientasi pada Allah. Tanpa visi, kita berhenti dan menjadi bosan serta tidak berpengharapan. Harus ada sesuatu yang kita raih, namun dalam meraih apa yang ada di masa depan itu, kita tidak boleh kehilangan penglihatan pada apa yang ada sekarang! Saya melihat prinsip ini di dalam setiap segi kehidupan, namun mari kita uji salah satu segi dari kehidupan ini. Kehidupan Rohani Bayangkan seorang yang belum percaya, yang tidak memiliki hubungan dengan Allah, tiba-tiba menyadari bahwa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya dan dia mulai mencarinya. Roh Kudus menariknya ke suatu tempat, di mana dia harus menetapkan suatu keputusan untuk beriman di dalam Kristus. Orang itu lalu menerima Dia dan mulai bergerak dari tempat, di mana dia mencari sesuatu yang tidak diketahuinya, untuk menemukan apa atau siapa itu. Dalam melakukannya, dia memasuki suatu tempat, di mana terdapat kepuasan dan kepenuhan sementara. Perhatikan, saya katakan "sementara" karena Roh Kudus akan segera mulai menarik dia lagi untuk maju ke tempat yang lebih dalam, di dalam Allah. Proses teguran akan dosa mulai berjalan dalam kehidupannya sehari-hari. Roh Kudus adalah Penyingkap Kebenaran (Yohanes 14:16-17), dan Dia terus bekerja di dalam dan bersama orang percaya untuk membawa orang itu ke tingkat kesadaran yang baru. Memasuki suatu tingkat yang baru itu selalu mengharuskan kita meninggalkan yang lama. Dengan kata lain, kita selalu menuju ke suatu tempat, secara rohani, dan kita harus bisa menikmati perjalanan itu. Mencari kehendak Allah bagi hidup kita -- mengundang Dia untuk mengendalikan sikap dan masalah-masalah kita, rindu untuk mengenal panggilan-Nya dalam hidup kita dan rindu menggenapinya -- semuanya adalah bagian dari perjalanan hidup Kristen kita. "Merindukan" dan "mencari" adalah kata-kata yang akan sering sekali kita pakai dalam bahasan ini, dan keduanya menandakan bahwa kita tidak bisa diam di tempat kita sekarang. Kita harus terus maju! Namun, justru dalam hal inilah banyak dari kita yang malah kehilangan cara menikmati hidup. Kita harus belajar untuk mencari fase baru dalam perjalanan kita, tanpa membenci atau mengecilkan tempat di mana kita berada sekarang ini. Dalam perjalanan rohani saya sendiri, akhirnya saya belajar mengatakan, "Aku memang tidak berada di tempat yang kubutuhkan, namun puji Tuhan, aku tidak lagi di tempatku yang dulu. Aku baik-baik saja, dan aku terus berjalan!" Parafrasa Ben Campbell Johnson mengenai firman Yesus di dalam Matius 11:29, yang berkaitan dalam hal ini memberi kita wawasan tentang bagaimana seharusnya sikap kita berkenaan dengan pertumbuhan rohani. Uraiannya demikian: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." Perhatikan, dalam ayat ini Yesus mengatakan, "Pikullah kuk yang Kupasang...." Sementara, banyak dari kita yang memikul kuk yang tidak pernah Tuhan berikan kepada kita. Kita berusaha menjadi "Roh Kudus junior". Bukan mengundang Roh Kudus berkarya dengan Firman di dalam kita dan mengubah kita dari kemuliaan menjadi kemuliaan, atau dari satu tahap menuju tahap yang lain (2 Korintus 3:18), kita malah berusaha melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Kita bergumul demikian keras untuk meraih tempat berikutnya, yang kita butuhkan menurut pikiran sendiri, sehingga kita tidak bisa menikmati tempat kita sekarang. Mutlak kita harus menyadari pentingnya setiap fase itu. Setiap fase memegang peranan penting bagi fase berikutnya. Misalnya, seorang anak tidak bisa mencapai usia dua tahun sebelum dia menjalani hari-harinya di antara usia satu dan dua tahun. Ke mana pun arah yang kita tuju, kita tidak akan bisa sampai ke sana lebih cepat daripada waktu yang telah Allah tetapkan bagi kita. Kita harus belajar melakukan bagian kita dan percaya bahwa Allah akan menolong kita menikmati perjalanan kita. Saya percaya, setiap hari saya berubah. Ada sasaran di dalam setiap segi kehidupan saya. Saya merindukan kemajuan dalam segala hal. Tahun depan, saya akan berbeda dari saya sekarang. Berbagai hal di dalam kehidupan, keluarga, dan pelayanan saya akan mengalami kemajuan. Namun, kabar baiknya adalah saya telah menemukan rahasia yang memuaskan jiwa, tentang cara menikmati tempat di mana pun saya berada sekarang dalam perjalanan menuju tujuan di depan. Kita bisa mengatakan bahwa selalu ada sesuatu yang baru di cakrawala. Tuhan menunjukkan kebenaran ini kepada saya hampir 20 tahun yang lalu, ketika saya sedang menimbang-nimbang untuk masuk ke sebuah program sekolah Alkitab yang disponsori oleh gereja kami, yang diadakan tiga kali seminggu, pada malam hari. Ini suatu komitmen yang besar bagi saya dan suami saya, Dave. Saat itu, kami memiliki tiga anak yang masih kecil, namun kami merasa Allah memanggil kami pada tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Saya sangat bersemangat, namun takut. Begitu kami menetapkan keputusan itu, saya mulai merasa bahwa komitmen ini akan menjadi "hal" yang akan membuat "segalanya" berbeda di dunia ini. Sepertinya, "inilah" yang selalu dicari oleh manusia. Ketika saya sedang menimbang-nimbang keputusan itu, Allah memberi saya suatu penglihatan di cakrawala. Ketika saya dan suami sedang menuju ke sana, satu cakrawala lagi muncul di atas cakrawala yang pertama. Cakrawala yang baru itu mencerminkan suatu tempat lain yang harus dituju, setelah kami sampai di tempat yang pertama. Ketika saya merenungkan apa yang saya lihat itu, Tuhan menyatakan dalam hati saya bahwa akan selalu ada sasaran-sasaran baru di depan kami. Saya merasa Dia memerintahkan saya untuk tidak berpikir dalam lingkup yang kecil, untuk tidak berpikiran sempit, untuk tidak membuat rencana-rencana yang kecil, melainkan untuk selalu meraih tempat berikutnya, yang akan membawa saya melewati tempat saya sebelumnya. Sayangnya, meskipun saya selalu meraih tempat yang berikutnya itu, dan saya tidak hanya puas dengan apa yang telah saya raih. Namun, perlu waktu beberapa tahun lamanya, sampai saya bisa belajar menikmati setiap tahap perjalanan yang saya lalui. Saya selalu dalam perjalanan, dan tidak pernah merasa bisa benar-benar menikmatinya. Saya teperdaya oleh pemikiran bahwa saya akan menemukan sukacita setelah saya tiba di tempat tujuan -- bahwa sekarang adalah saat untuk berkorban dan bekerja keras. Saya sangat bersyukur karena Roh Kudus Penyabar dan terus bekerja di dalam diri saya, mengajarkan cara menikmati setiap aspek kehidupan saya -- awal dari suatu rencana kerja, pada pertengahan dan akhirnya, orang-orang dalam hidup saya, rumah saya, diri saya sendiri, dan ladang pelayanan yang telah Allah tetapkan bagi saya. Sekarang, saya selalu bersyukur atas hujan maupun panas. Bahkan, saya bersyukur atas waktu yang saya habiskan di bandara, di mana saya harus menunggu karena saya telah terlalu sering bepergian ... dan sebagainya, daftar ucapan syukur saya masih berlanjut. Setelah kita mempelajari prinsipnya, kita bisa menerapkannya pada setiap segi kehidupan. Yesus berfirman bahwa Dia datang agar kita memiliki dan menikmati hidup. Jika selama ini Anda tidak bisa menikmati hidup Anda, maka inilah saat yang tepat untuk memulainya. Jika Anda sudah bisa menikmati hidup Anda, bersyukurlah kepada Allah, dan carilah cara-cara untuk bisa lebih menikmatinya. Diambil dari: Judul asli buku: Enjoying Where You Are On the Way To Where You Are Going Judul buku terjemahan: Menikmati Kehidupan Sepanjang Tujuan Hidup Anda Penulis: Joyce Meyer Penerjemah: Efie Shofia Sompie Penerbit: Gospel Press, Batam 2006 Halaman: 3 -- 7 POKOK DOA 1. Bersyukur karena Tuhan telah memimpin acara kopdar di Bogor sehingga dapat berjalan lancar. Doakan bahan-bahan yang sudah didapat bisa dibagikan ke gereja masing-masing. 2. Dukunglah doa bagi para calon peserta kelas Apologetika Untuk Awam (AUA I), yang saat ini sedang menyelesaikan tugas tertulis. Kiranya hikmat Tuhan menolong mereka sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan baik, sebelum masa tenggat waktu. 3. Doakan kelanjutan program PESTA 6 bulan ke depan (sampai akhir tahun 2012) agar Tuhan terus memimpin, menyertai, dan memampukan tim PESTA menyelesaikan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya. 4. Proses pengoreksian nilai tugas tertulis masih ada yang tertunda tahun ini. Doakan agar Tuhan memberi kekuatan sehingga tim moderator dapat segera menyelesaikannya sebelum akhir tahun ini. Kontak: < beritapesta(at)sabda.org > Redaksi: Desi Rianto, Yonathan Sigit, dan Yulia Oeniyati Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org > < http://fb.sabda.org/pesta > Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |