Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/53 |
|
Berita PESTA edisi 53 (30-4-2011)
|
|
BERITA PESTA Edisi 53/April 2011 DAFTAR ISI BERITA PESTA: TIM PESTA MENGIKUTI KULIAH, DATA ALUMNI PESTA 2005 -- 2011, PENGALAMAN KELAS PKS ARTIKEL: YESUS TELAH BANGKIT KESAKSIAN: PESERTA PKS 2011 POKOK DOA Shalom, Perayaan Paskah 2011 baru saja berlalu. Kiranya melalui peringatan Paskah di gereja masing-masing, para pembaca Berita PESTA diingatkan lagi betapa besarnya kasih Tuhan sehingga Ia rela berkorban dan menderita demi keselamatan kita semua. Kemenangan Kristus melalui kematian adalah kemenangan terbesar di dalam alam semesta karena Ia telah mengalahkan problem paling besar dan ikatan paling besar yang membelenggu manusia yaitu kuasa dosa dan kuasa kematian. Kemenangan Kristus menunjukkan bahwa dosa sudah dikalahkan-Nya. Karena itu kami, walaupun terlambat segenap staf PESTA ingin mengucapkan: SELAMAT PASKAH kepada seluruh pembaca Berita PESTA. Kiranya kuasa kebangkitan-Nya atas kuasa maut menjadi semakin nyata dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi Berita PESTA, Desi Rianto < ryan(at)in-christ.net > < http://pesta.org > BERITA PESTA 1. Tim PESTA Mengikuti Kuliah Pada tanggal 15 - 17 April 2011, Tim PESTA yang terdiri dari Yonathan Sigit, Fitri Nurhana, Desi Rianto (Ryan) mendapat kesempatan bergabung dalam perkuliahan Pascasarjana Konseling Kristen yang diselenggarakan oleh Institut Filsafat Teologi dan Kepemimpinan Jaffray di Solo. Kuliah yang kami ikuti ini adalah kelas "Doktrin Manusia dan Dosa", yang diampu oleh Ibu Yulia Oeniyati. Tujuan kami diwajibkan mengikuti kuliah ini adalah agar kami terus belajar dan mengasah wawasan sehingga dapat semakin membekali kami menjadi moderator-moderator PESTA. Kami sangat bersyukur sekali bisa mengikuti kuliah padat ini, kiranya apa yang telah kami pelajari dapat kami praktikkan untuk mengampu kelas-kelas PESTA dengan lebih baik dan efektif. 2. Pengalaman Mengikuti Kelas Pernikahan Kristen Sejati/PKS [Fitri Nurhana] Saya sungguh mengucap syukur dapat mengikuti kelas diskusi PKS 2011, bersama dengan para alumni PESTA. Kelas diskusi PKS Maret 2011 ini agak lain dari kelas PKS sebelumnya, karena selain diikuti oleh peserta yang sudah menikah, kelas ini juga diikuti oleh beberapa peserta yang belum menikah. Dari hasil evaluasi kami, hal ini sungguh menjadi berkat karena bisa menjadi pelajaran pranikah bagi mereka yang belum menikah. Meskipun para peserta adalah kaum awam, namun pemahaman mereka tentang Alkitab cukup mendalam. Hal ini sangat menjadi berkat untuk memahami pernikahan dari sudut pandang firman Tuhan. Secara pribadi saya mengucap syukur bisa mengikuti kelas PKS ini karena banyak hal yang saya peroleh mengenai kehidupan rumah tangga dan segala permasalahannya serta solusinya. Semua topik yang telah dibahas sangat memberkati saya dalam membina rumah tangga saya yang baru saja saya jalani. Dari kesaksian mereka (dapat Anda baca di kolom Kesaksian), para peserta lain juga banyak yang mendapat berkat. Kiranya apa yang telah didapatkan dapat membawa kita semakin mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup rumah tangga kita. Tuhan Yesus memberkati. 3. Data Alumni PESTA 2005 -- 2011 Sudah lama staf Admin PESTA rindu membereskan data-data alumni PESTA yang cukup kacau, karena sempat terbengkalai, khususnya sebelum tahun 2008. Setelah bergumul mengerjakan selama beberapa bulan, akhirnya pada bulan April 2011, staf Admin PESTA berhasil melengkapi semua data Alumni PESTA dengan cukup baik, karena sebelumnya ada data-data tidak lengkap, tapi ada juga yang rangkap. Puji syukur pada Tuhan, saat ini semua data para Alumni, khususnya data peserta tahun 2005 - 2011, telah lengkap dicatat oleh staf Admin PESTA, dengan jumlah sebanyak 378 peserta (tidak termasuk peserta yang tidak lulus atau yang hanya sebagai pendaftar). Selain data-data pribadi, tercatat juga data-data semua kelas PESTA yang pernah peserta diikuti. Doakan agar staf Admin PESTA dapat memelihara data-data ini dengan baik dan melanjutkan pencatatan dengan rapi. 4. Upgrade Situs PESTA Situs PESTA sudah lama sekali tidak diupgrade secara teknis. Selain mesinnya yang sudah kedaluwarsa (memakai sistem CMS Drupal 5), juga banyak tampilan yang perlu ditata ulang dan perlu fitur-fitur baru yang ditambahkan. Bekerja sama dengan Divisi WEB, saat ini staf Admin PESTA sedang mendesain ulang situs PESTA. Banyak sekali yang harus dikerjakan, karena itu mohon dukungan doa agar pekerjaan besar ini bisa berjalan baik, dari satu tahap ke tahap berikutnya. ARTIKEL: YESUS TELAH BANGKIT (MATIUS 28:1-10) Kematian adalah suatu realistis yang amat pahit, apalagi jika itu terjadi dengan orang-orang yang amat dekat dengan kita dan sangat kita kasihi. Kematian Tuhan Yesus, yang terjadi akibat tindakan kekerasan dari orang-orang yang memusuhi-Nya, juga membawa kesedihan dan keputusasaan yang amat dalam di hati murid-murid-Nya, khususnya Maria Magdalena dan beberapa wanita yang lain. Walau demikian, perempuan-perempuan ini tidak meninggalkan Yesus, mereka mengikuti dan menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus disiksa, disalib, dan mati. Mengingat pada waktu tubuh Tuhan Yesus diturunkan dari kayu salib telah menjelang malam dan hari Sabat hampir tiba, mengafani dan merempahi tubuh-Nya dikerjakan dengan tergesa-gesa oleh Yusuf dari Arimatea. Setelah Sabat lewat, mereka merencanakan akan datang kembali untuk mengawetkan tubuh Tuhan Yesus dengan rempah-rempah dan minyak mur (Markus 16:1). Maka, "Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur itu." (Matius 28:1) Ungkapan "menjelang menyingsingnya fajar", menyatakan betapa dalamnya kasih kedua perempuan itu kepada Tuhan Yesus. Pagi-pagi hari ketika orang-orang masih tertidur pulas, kedua wanita ini telah datang ke kuburan Tuhan Yesus. Firman Tuhan menyatakan ketika anak-anak Tuhan memberikan kasih dan pengorbanan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan, kepada mereka juga akan diberikan berkat-berkat khusus. Maka tidak heran jika berita kebangkitan Tuhan Yesus untuk pertama kali disampaikan kepada Maria dan temannya. Contoh lain dapat kita lihat dalam kehidupan orang-orang kudus di bawah ini: Simeon, seorang imam yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. "Pada hari yang ditetapkan, Anak itu dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat. Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: `Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu`" (Lukas 2:25-29). Kerinduan hati Simeon untuk melihat Juru Selamat dikabulkan oleh Tuhan dan pada hari itu ia menggendong bayi Yesus. Maria mengurapi Tuhan Yesus dengan minyak narwastu murni dan mahal harga. Ketika diprotes Yudas, Yesus berkata, selama Injil diberitakan, nama Maria selalu akan disebut orang. Rasul Yohanes yang dengan setia mengikuti penyaliban Tuhan Yesus. Sejak malam hari Yesus ditangkap sampai tubuh Tuhan Yesus diturunkan dari kayu salib, Yohanes tetap setia menemani Tuhan Yesus. Sejarah mencatat, hanya Yohanes satu-satunya rasul yang tidak mati martir dan dibuang ke pulau Patmos. Pada hari tuanya ia banyak diberi penglihatan-penglihatan yang luar biasa, salah satunya adalah penglihatan Yesus Kristus sebagai Anak Domba yang memunyai tanduk dan mata tujuh. Gempa bumi terjadi pada waktu Tuhan Yesus mati. Terjadi lagi pada waktu Maria Magdalena dan temannya mengunjungi kuburan Tuhan Yesus. Ketika kedua perempuan itu tiba di kuburan, gempa bumi yang hebat terjadi karena seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang menggulingkan batu itu lalu duduk di atasnya (ayat 2). Gempa bumi akan terjadi lagi pada waktu Tuhan Yesus datang kedua kali. Dalam Perjanjian Lama, banyak dicatat bahwa ketika makhluk surgawi muncul seringkali diawali dengan gempa bumi. Apa makna gempa bumi itu? Salah satunya adalah, "Dengar, Tuhan akan berbicara." Setelah gempa, malaikat Tuhan menggulingkan batu itu lalu ia duduk di atasnya. Ini menyatakan apa? Duduk menyatakan bahwa Tuhan memegang penuh kendali akan situasi yang ada, dan kemenangan sudah di tangan-Nya. Maut telah ditaklukkan oleh Tuhan, maut telah ditelan dalam kemenangan. Merasakan gempa bumi yang terjadi, kedua perempuan itu menjadi sangat takut. Akan tetapi, malaikat Tuhan itu berkata kepada mereka: "Jangan kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring." Inilah berita yang sangat penting: "Yesus sudah bangkit". Malaikat itu kemudian mengatakan dua hal: pertama, "sama seperti yang dikatakan-Nya". Peristiwa ini bukan terjadi secara kebetulan, tapi sudah dinubuatkan terlebih dahulu. Ini sudah dalam rencana Tuhan. Kedua, "Lihatlah tempat Ia berbaring", artinya Ia sudah tidak ada di sini, ini membuktikan Ia betul-betul sudah bangkit. Oleh sebab itu, Maria dan temannya harus percaya akan berita ini. Kebangkitan Tuhan Yesus bukan rekayasa manusia, tapi suatu fakta, suatu peristiwa yang nyata. Moris Morison adalah seorang pengacara yang amat skeptis dengan berita kebangkitan Yesus. Kemudian ia mempergunakan waktu 3 tahun untuk meneliti apakah Yesus betul-betul bangkit. Melewatkan 3 tahun penelitian yang melelahkan, akhirnya Morison menulis sebuah buku "Who Moved The Stone?" Dalam buku itu, ia menekankan kembali bahwa kebangkitan Yesus adalah suatu fakta yang tidak bisa dibantah oleh siapa pun. Kebangkitan Yesus adalah betul-betul terjadi. Syukur, dari motivasi untuk membantah fakta kebangkitan Yesus, akhirnya Morrison menjadi pendukung yang berkobar-kobar akan kebangkitan Yesus. Apakah Anda percaya bahwa Tuhan Yesus telah bangkit? Banyak orang Kristen ketika ditanya, apakah Yesus bangkit atau tidak, mungkin berkata, itu tidak relevan dengan hidup saya. Apakah Yesus telah bangkit atau tidak, saya tidak merasakan apa-apa dalam hidup ini. Bahkan sekalipun saya berdoa, saya juga tidak mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Bila Anda berada dalam keadaan seperti ini, Anda perlu mengambil waktu untuk mengevaluasi hubungan Anda dengan Tuhan. Apakah Tuhan Yesus yang telah bangkit itu betul-betul hidup dalam hidup saya? Apakah kuasa-Nya bekerja dalam hidup saya? Paulus berkata: "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:19-20) Selanjutnya malaikat Tuhan itu berkata kepada kedua perempuan itu: "Segeralah pergi dan katakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati" (ayat 7). Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus ini adalah suatu berita yang menggemparkan tapi sekaligus mendatangkan sukacita yang amat besar. Maka berita ini tidak boleh hanya disimpan untuk diri sendiri, tapi perlu disampaikan pada orang lain pula. Semangat yang sama juga akan kita kumandangkan, bilamana pada hari ini ada ahli yang berhasil menemukan obat pembasmi kanker atau AIDS. Penemuan ini tidak bisa didiamkan saja. Semua orang perlu mendengarnya, apalagi mereka yang sedang sekarat. Lebih-lebih ini tentang keselamatan, berita sukacita tentang hidup dan harus diwartakan. Setelah itu malaikat Tuhan itu berkata lagi, "Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia" Kemudian setelah Yesus menampakkan diri kepada perempuan-perempuan itu, Yesus berkata pula: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea." Mengapa Tuhan Yesus ingin bertemu dengan murid-murid-Nya di Galilea? Menurut Matius 4:18-19, Galilea adalah tempat pertama di mana Tuhan Yesus memanggil murid-murid-Nya untuk menjadi penjala manusia. "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia," kata Yesus. Mendapatkan misi ini, murid-murid-Nya menjadi sangat bersemangat. Tapi ketika Tuhan Yesus mati, pupuslah segala harapan dan semangat mereka. Segala cita-cita yang mereka bangun selama ini hancur berantakan. Mereka seperti prajurit-prajurit yang kalah perang. Benarlah kata C. Neil Strait: "Ambillah kekayaan dari seseorang, dan Anda akan menghambatnya, ambillah tujuan hidupnya, dan Anda akan memperlambatnya, tapi ambillah pengharapan darinya, dan Anda akan menghentikannya sama sekali." Manusia dapat melanjutkan hidup tanpa kekayaan, dan bahkan tanpa tujuan untuk sementara waktu. Tapi ia tidak dapat melanjutkan hidup tanpa harapan. Tapi puji Tuhan, kematian Tuhan Yesus yang telah membawa kekecewaan yang begitu besar dalam diri murid-murid-Nya, tidak berlangsung lama. Tiga hari kemudian, Ia bangkit kembali. Setelah bangkit, Ia ingin bertemu dengan murid-murid-Nya di Galilea karena Ia ingin mengingatkan kembali akan panggilan-Nya yang mula-mula kepada mereka. Tuhan Yesus ingin mengajarkan kepada murid-murid-Nya, di tempat di mana mereka jatuh, di sana juga mereka harus bangkit. Inilah pemulihan yang perlu dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus. Benarlah apa yang dikatakan seseorang: "Keberhasilan seseorang tidak terletak pada kenyataan bahwa ia tidak pernah jatuh sebelumnya, melainkan ia bangkit setelah jatuh." Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin. Diambil dari: Nama situs: GKA Gloria Alamat URL: http://gkagloria.or.id/artikel/ap03.php Judul asli artikel: Yesus Telah Bangkit Penulis: Pdt. William Liem Tanggal Akses: 8 Mei 2011 KESAKSIAN: PESERTA PKS 2011 Berikut adalah kesaksian para peserta PESTA kelas Pernikahan Kristen Sejati (PKS) Maret 2011. Jika Anda ingin melihat kesaksian peserta PESTA lainnya, silakan melihatnya di < http://pesta.org/kesaksian >, 1. Belajar Hal Baru (Frans Sirait) Setelah mengikuti kelas PKS, ada hal-hal baru yang saya peroleh untuk mengarungi samudra rumah tangga Kristen yang berlandaskan firman Tuhan. 2. Tujuan Keluarga Kristen (Feronica) Dengan mengikuti kelas diskusi PKS ini, saya lebih mengetahui tujuan dan makna hidup, untuk apa dan untuk siapakah saya serta keluarga saya diciptakan. Tak lain hanyalah untuk kemuliaan-Nya. 3. Pengetahuan Baru (Yosua Tjuk) Dengan mengikuti diskusi PKS ini, saya semakin dibukakan oleh kenyataan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh pasangan suami istri itu hampir-hampir mirip. Banyak masukan dari para peserta dan juga moderator yang semakin menambah pengetahuan dan keintiman di antara pasangan pasangan suami istri yang mengikuti diskusi ini. 4. Belajar untuk Mengasihi (Poedjo Soetrisno) Perkawinan Kristen Sejati bukan belajar untuk dikasihi tetapi belajar untuk lebih dahulu mengasihi. Artinya, jika kita berumah tangga bukan bermotivasi terhadap apa yang dapat saya peroleh, tetapi motivasinya adalah apa yang dapat saya berikan dan apa yang dapat membahagiakan pasangan kita. 5. Membentuk Keluarga Kristen Sejati (Martinez) Dengan mengikuti kelas diskusi PKS ini saya menjadi lebih mengerti bagaimana membentuk keluarga kristiani yang sejati kelak di kemudian hari. 6. Sangat Berguna (Anny Tjandri) Dengan mengikuti diskusi PKS, saya dapat memperoleh materi-materi yang sangat berguna untuk dibagikan dalam persekutuan-persekutuan. Dari dahulu sampai sekarang materi-materi tersebut sangat bermanfaat. 7. Lebih Sabar (Vika Rahelia) Menjadi lebih sabar dan bisa saling introspeksi serta menambah pengetahuan dalam persiapan mendidik anak. 8. Lebih Mengerti (Lanita) Dalam membangun sebuah keluarga yang sesuai dengan kehendak Allah, tidak semudah yang kita bayangkan. Ternyata melalui kelas ini saya lebih mengerti dan memahami rencana Allah dalam keluarga. 9. Memberikan Pengertian (David Dalima) Diskusi ini memberikan pengertian pada kita terhadap perlunya memikirkan masak-masak sebelum kita masuk ke dalam hal yang lebih serius. Sebagai orang Kristen kita mengakui pernikahan hanya satu kali dan hanya kematian yang menceraikan keduanya. Dan sepanjang menjalani rumah tangga, kita perlu melewati masa-masa penyesuaian dengan pasangan kita. 10. Membangun Keluarga Sejati (Unetha) Saya menyadari membangun keluarga sejati akan sulit, jika saya berpikir itu sulit. Saya melihat di sini untuk membangun keluarga sejati di dalam Kristus hanya ada satu kunci, yaitu menjadi serupa dengan-Nya. 11. Menambah Pengetahuan dan Pengalaman (A. Miciko) Mengikuti kelas PKS ini menambah pengetahuan tentang Alkitab, khususnya tentang pernikahan Kristen. Selain itu, juga menambah pengalaman dengan melihat/membaca kesaksian dari peserta lain. 12. Semakin Mengerti (Andy Hardjono) Dengan mengikuti kelas ini, saya lebih mengerti apa arti cinta dan tujuan pernikahan Kristen yang dikehendaki oleh Allah serta bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak-anak untuk membawa mereka kepada Tuhan. 13. Semakin Mengerti (Krisvany) Melalui diskusi ini, saya semakin mengerti cara menyelesaikan konflik dalam pernikahan di mana masing-masing pihak tidak saling menyakiti, tetapi membereskannya dengan baik atas dasar kasih Kristus. 14. Memperoleh Banyak Ide (Gita Mahardika) Kelas diskusi PKS berbeda dari kelas yang lainnya, karena di kelas ini setiap pertanyaan dan bahan diskusi tidak ditujukan pada saya saja, tetapi secara tidak langsung juga melibatkan suami saya. Dengan itu, kami memunyai kesempatan untuk mengevaluasi kehidupan pernikahan kami. Karena pernikahan kami masih muda, saya juga mendapatkan banyak ide-ide dan masukan-masukan mengenai masalah-masalah pernikahan yang belum pernah kami hadapi. 15. Melayani Orang Lain (Nani Soediro) Pengetahuan yang saya dapatkan sangat menolong untuk melayani pasangan-pasangan muda, menguatkan iman keluarga yang belum dikaruniai anak, keluarga yang masih sering bermasalah karena adanya perbedaan, menanamkan pemahaman akan pentingnya mezbah keluarga, mendorong keluarga-keluarga muda yang sangat sibuk untuk selalu mengutamakan Tuhan di atas segalanya, serta menumbuhkan iman pribadi. Sebab firman Tuhan seperti pedang bermata dua. 16. Bertambah Yakin (Juniarty Siahaan) Bertambah yakin terhadap pilihan yang sudah dibuat untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang benar di hadapan Tuhan dan menyerahkan sepenuhnya masa depan rumah tangga saya kepada Tuhan. 17. Semakin Mengerti (Eddy) Melalui diskusi ini, saya semakin mengerti bagaimana menyelesaikan konflik dalam pernikahan, yaitu masing-masing pihak tidak boleh saling menyakiti, melainkan membereskannya dengan baik atas dasar kasih Kristus. Catatan: Semoga kesaksian-kesaksian di atas dapat mendorong pembaca untuk mengikuti kelas PKS di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, silakan menghubungi Sdr. Kusuma untuk mendapatkan informasi ==> < kusuma(at)in-christ.net >. Pokok Doa 1. Doakan peserta PESTA kelas Dasar Pengajaran Alkitab (DPA) periode Mei/Juni 2011 yang saat ini sedang memulai diskusi. Kiranya Tuhan memberi semangat belajar bagi setiap peserta. 2. Para calon peserta kelas Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) periode Juni/Juli 2011 saat ini masih banyak yang belum selesai mengerjakan tugas. Doakan agar mereka tetap bertekun untuk menyelesaikan sehingga bisa selesai tepat pada waktunya. 3. Doakan para peserta Facebook group TMR yang saat ini memasuki penggalian pasal 14 dari Injil Markus. Biarlah melalui menggali Injil Markus ini mereka boleh semakin bertumbuh di dalam iman mereka pada Tuhan Yesus Kristus. 4. Doakan untuk penyusunan modul PESTA yang baru, yang masih dikerjakan oleh Sdri. Fitri, Sdr. Ryan dan Sdr. Sigit. Semoga bisa segera diselesaikan sebelum bulan Mei 2011 berakhir sehingga dapat menjadi berkat bagi masyarakat Kristen. 5. Berdoa untuk para alumni PESTA, di mana pun mereka berada. Biarlah tangan Tuhan terus bekerja menolong setiap alumni untuk setia melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi keluarga dan gereja mereka. Kontak: < beritapesta(at)sabda.org > Redaksi: Desi Rianto, Yulia Oeniyati, Fitri Nurhana, Yonathan Sigit (c) 2011 Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org > < http://fb.sabda.org/pesta > Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |