Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/49 |
|
Berita PESTA edisi 49 (20-12-2010)
|
|
______________________________________________________________________ BERITA PESTA Edisi 49/Desember/2010 DAFTAR ISI EDITORIAL BERITA PESTA 1. Kelas Diskusi Natal 2010 telah berakhir 2. Pembukaan Kelas diskusi Pernikahan Kristen Sejati (PKS) periode Februari/Maret 2011 3. Jadwal Kelas PESTA Tahun 2011 ARTIKEL: Makna Kelahiran Kristus SURAT ANDA KESAKSIAN: Kesaksian Kelas Diskusi Natal November 2010 POKOK DOA ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Puji Tuhan, di penghujung tahun 2010 ini Berita PESTA kembali menyapa Anda kembali untuk memberikan informasi aktual mengenai kegiatan PESTA akhir tahun serta tahun baru 2011 mendatang. Pada bulan ini seluruh rangkaian kelas diskusi Natal 2010 telah berakhir. Untuk itu kami sisipkan jadwal lengkap diskusi PESTA tahun 2011, supaya semua alumni bisa ikut berpartisipasi lebih aktif di tahun 2011. Selain itu pembukaan kelas DIK dan kelas PKS akan mengawali pembukaan kelas diskusi PESTA tahun 2011. Sebentar lagi kita juga akan merayakan Natal. Natal, dari sudut pandang khalayak umum, adalah suatu peringatan kelahiran tokoh agama Kristen yang bernama Yesus. Namun bagi orang Kristen, Natal bukan sekadar peringatan kelahiran semata, tetapi Natal merupakan cermin cinta kasih Allah yang rela turun ke tengah-tengah kehinaan manusia. Apakah makna kelahiran Yesus Kristus bagi Anda secara pribadi? Redaksi telah menyiapkan sebuah artikel yang akan menjawab pertanyaan di atas sekaligus menjadi landasan dalam menapaki tahun yang baru, 2011. Pada kesempatan ini, izinkan segenap staf PESTA dan tim moderator PESTA mengucapkan: "Selamat Natal dan Tahun Baru. Biarlah anugerah kasih Allah dalam terang kebenaran-Nya selalu menuntun dan melingkupi perjalanan kehidupan kita. Tuhan memberkati." Pimpinan Redaksi Berita PESTA, Desi Rianto < ryan(at)in-christ.net > http://pesta.org http://fb.sabda.org/pesta ______________________________________________________________________ BERITA PESTA 1. Kelas Diskusi Natal 2010 telah berakhir Puji Tuhan, kelas diskusi Natal 2010 yang diikuti oleh 15 peserta kemarin telah berakhir pada tanggal 6 Desember 2010. Dalam berlangsungnya proses kelas diskusi, ada 2 peserta yang tidak lulus karena kurang aktif. Walaupun demikian, kami bersyukur karena kelas diskusi ini dapat berakhir dengan baik, dan untuk saat ini sedang dalam proses menunggu hasil kelulusan serta penutupan kelas diskusi Natal. Harapan terbesar kami melalui kelas diskusi ini adalah supaya para peserta dapat semakin memahami makna Natal, terutama dalam menyambut kelahiran Yesus Kristus secara pribadi. 2. Pembukaan Kelas Diskusi Pernikahan Kristen Sejati (PKS) Periode Februari/Maret 2011 Apakah Anda ingin memperkaya kehidupan pernikahan Kristen Anda? PESTA kembali membuka pendaftaran kelas diskusi Pernikahan Kristen Sejati (PKS). Kelas diskusi ini mempelajari dasar-dasar pernikahan ditinjau dari sudut pandang kebenaran iman Kristen. Kelas diskusi PKS dibuka untuk umum (alumni/non-alumni) sehingga semua dapat mengikutinya. Jika Anda pasangan suami istri, dan ingin bergabung, silakan mendaftarkan diri segera ke: ==> < kusuma(at)in-christ.net > Untuk mendapatkan modul PKS, Anda dapat mengakses alamat URL berikut ini. ==> http://pesta.sabda.org/pks_sil 3. Jadwal Kelas PESTA Tahun 2011 Berikut ini adalah jadwal akademik PESTA tahun 2011. Mohon perhatiannya untuk daftar kelas diskusi yang akan dibuka: a. Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK), Januari/Februari b. Pernikahan Kristen Sejati (PKS), Maret c. Diskusi Kelas Paskah, April d. Dasar Pengajaran Alkitab (DPA), Mei/Juni e. Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK), Juni/Juli f. Siapakah Yesus Kristus (SYK), Juli/Agustus g. Guru Sekolah Minggu (GSM), Oktober f. Diskusi Kelas Natal, November Kalender akademik kelas PESTA 2011 selengkapnya dapat Anda lihat di: ==> http://pesta.org/kursus_2011 ______________________________________________________________________ ARTIKEL MAKNA KELAHIRAN KRISTUS "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21) Setiap hari ada jutaan bayi yang lahir ke dalam dunia ini. 2000 tahun yang lampau, bayi Yesus juga dilahirkan ke dalam dunia. Lalu, adakah perbedaan antara jutaan bayi yang lahir itu dengan bayi Yesus? Satu perbedaan yang jelas adalah bayi-bayi itu adalah hasil dari hubungan biologis antara laki-laki dan perempuan, sedangkan bayi Yesus adalah dari Roh Kudus. Kebenaran ini berulang kali ditekankan. Pertama dalam ayat 18: Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum ia dan Yusuf hidup sebagai suami istri. Kemudian ayat 24-25 ditegaskan lagi: Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamakan Dia Yesus. Mengapa bayi Yesus harus berasal dari Roh Kudus? Jawabannya adalah jika bayi Yesus merupakan hasil dari hubungan biologis antara laki-laki dan perempuan, maka bayi Yesus itu akan mewarisi dosa asal. Jika bayi Yesus mewarisi dosa asal, Ia tidak dapat memenuhi syarat untuk melaksanakan beberapa misi dari Allah yang sangat penting bagi umat manusia. Misi Pertama Pertama, Kristus lahir untuk melepaskan kita dari belenggu dosa (ayat 21). Apa itu dosa? Banyak orang mengartikan dosa sebagai perbuatan yang melanggar hukum: mencuri, berzinah, berjudi, berdusta, dsb.. Akan tetapi Alkitab mengartikan dosa lebih mendasar. Dalam Roma 7:15-17, Rasul Paulus menggambarkan dosa sebagai berikut: "Sebab apa yang aku perbuat aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku." Menurut Paulus, dosa bukan hanya suatu perbuatan yang melanggar hukum, tapi suatu keberadaan, suatu kekuatan yang bercokol dalam hati manusia. Dosa adalah suatu kekuatan yang mengendalikan manusia untuk melakukan hal-hal buruk. Bilamana seseorang hidup dalam lingkungan yang buruk, berteman dengan orang-orang yang buruk, maka semakin kuatlah kekuatan yang merusak itu. Banyak orang laki-laki yang menghabiskan uang di meja judi, berzinah, mabuk-mabukan, dsb., ketika diancam akan diceraikan oleh istrinya, menangis dan berjanji akan berubah. Selama satu minggu mungkin ia "berubah", tapi minggu berikutnya ia kembali melakukan dosa yang sama, bahkan sekarang lebih parah lagi. Demikian pula anak-anak remaja yang terlibat dalam kebiasaan-kebiasaan buruk berjanji akan bertobat dan berubah, tapi tidak lama kemudian mengulangi perbuatan yang sama. Masalahnya adalah bukan mereka tidak mau berubah, tapi mereka tidak mampu berubah. Ini seperti pengakuan Paulus, "sebab apa yang aku perbuat aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat." Paulus ingin melakukan apa yang baik, tapi yang jahatlah yang ia lakukan. Ia sangat putus asa, sehingga berteriak: "Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" (Roma 7:24) Maka benarlah perkataan seorang bijak: "Kenikmatan melampiaskan nafsu hanya berlangsung beberapa menit saja, tapi akibatnya seringkali menjadi penderitaan bertahun-tahun." Ada seorang pengusaha yang memiliki dua anak remaja. Ia memiliki bisnis yang baik, dan menjalani rumah tangga yang cukup bahagia. Tapi karena ia mulai bergaul dengan teman-teman buruk, mereka kemudian memengaruhinya untuk melakukan hal-hal yang buruk. Lama-kelamaan ia mulai terikat. Sampai suatu hari, ia pamit kepada keluarganya untuk mencari kebebasan dan kepuasan hidup. Maka mulailah ia bertualang dari satu tempat ke tempat dengan pelampiasan nafsu yang tanpa kendali. Setelah menjalani kehidupan yang liar itu, ia mulai menyesal dan ingin bertobat. Walau bagaimanapun berusaha, ia tetap tidak bisa berubah dan merasakan keputusasaan yang dalam dan ingin membunuh dirinya. Bersyukur, ia berjumpa dengan sekelompok Kristen yang mengasihinya dan membimbingnya kepada Kristus, dan akhirnya ia dapat memulai hidup baru dalam Kristus. Bagaimana Kristus menyelamatkan kita dari dosa? Pada waktu Ia berumur 33 tahun, Ia ditangkap dan disalibkan. Mengapa Dia disalib? Apakah Ia melakukan suatu kesalahan yang serius? 2 Korintus 5:21 mengatakan: Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Selama Yesus hidup, Ia tidak pernah berbuat satu kesalahan pun. Jika Ia disalib, itu karena Ia menanggung dosa kita. Setelah Ia mati, pada hari ketiga Ia bangkit kembali, dan setelah diangkat ke surga, Ia mengutus Roh Kudus ke dunia untuk menerapkan keselamatan yang telah dikerjakan oleh Kristus ke dalam hati orang-orang percaya. Maka, barangsiapa yang percaya kepada Kristus, Allah akan mengutus Roh Kudus untuk tinggal dalam hidup orang itu dan memberikan kuasa-Nya untuk menghancurkan kuasa dosa yang membelenggu manusia, sehingga kita dapat merdeka. Ini seperti yang dikatakan oleh Yesus "Dan kamu akan mengenal kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:32) Misi Kedua Kedua, Kristus lahir untuk memberikan kita hidup yang baru. Yesus berkata: Aku datang supaya mereka memunyai hidup, dan memunyainya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10b). Ada ahli teologi menafsirkan kelimpahan hidup di sini sebagai kelimpahan dalam berkat materi. Menurut mereka, orang Kristen yang percaya Tuhan akan menjadi kaya-raya. Bila tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memberikan kelimpahan materi kepada manusia, maka orang kaya yang telah mempunyai harta yang banyak tidak membutuhkan Tuhan Yesus lagi. Kristus datang untuk memberikan kelimpahan hidup di sini dalam pengertian kepuasan hidup rohani. Bukankah banyak manusia menganggap bila mereka mempunyai harta yang berkelimpahan, kuasa, dan orang-orang hormat kepada mereka, maka mereka akan memperoleh kepuasan hidup? Akan tetapi Tuhan Yesus pernah berkata perempuan Samaria yang memunyai lima suami: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yohanes 4:13b-14) Demikian pula dalam Yohanes 7:38, Yesus berkata: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Melalui ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa ketika seseorang percaya kepada Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus akan memberikan hidup yang baru, dan hidup baru ini akan terus memancar dalam diri orang itu sehingga ia merasakan hidupnya berarti dan bertujuan. Arti hidupnya tidak lagi ditentukan karena ia memiliki uang yang banyak, atau kekuasaan yang besar. Ketika seseorang memiliki hidup yang baru, hal-hal yang dikejar-kejar oleh orang-orang duniawi akan menjadi tidak berarti lagi baginya. Ini seperti yang disaksikan oleh Zakheus. Sebelum berjumpa dengan Kristus, fokus hidupnya adalah uang, tapi setelah berjumpa dengan Kristus dan diubahkan, Ia berkata: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (Lukas 19:8b) Agustinus yang pernah menjalani hidup dengan dipenuhi hawa nafsu yang liar, setelah bertobat menegaskan: "Engkau telah menciptakan kami untuk Engkau dan hati kami tidak tenteram sebelum mendapat ketentraman di dalam Engkau." Hidup baru yang diberikan oleh Kristus akan menjadikan hidup kita berarti karena kita tahu apa tujuan hidup kita. Segala perjuangan memunyai makna. Karena hidup ini bermakna, maka hidup mempunyai harapan. C. Neil Strait berkata: "Ambillah seseorang dari hartanya, maka Anda akan menghambatnya. Ambil dari seseorang tujuan hidupnya, maka Anda akan memperlambatnya. Akan tetapi, ambillah seseorang dari harapan hidupnya, maka Anda akan menghentikannya." Manusia dapat hidup tanpa kekayaan, bahkan tanpa tujuan untuk sementara waktu. Ia tidak dapat melanjutkan hidupnya tanpa harapan. Misi Ketiga Ketiga, Kristus lahir untuk menyertai kita selama-lamanya. Malaikat itu berkata kepada Maria: "Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu akan dinamakan Imanuel." (Imanuel adalah kata Ibrani yang berarti, "Allah ada bersama kita".) Banyak ahli teologi berpendapat bahwa ayat ini merupakan penggenapan nubuatan Yesaya 7:14: "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel." Ayat ini merupakan suatu nubuatan yang diucapkan oleh nabi Yesaya 700 tahun sebelum kelahiran Tuhan Yesus. Pada waktu takhta raja Ahas sedang terancam oleh suatu koalisi antara raja Israel (Pekah) dan raja Syria (Rezin). Konspirasi kedua raja bertujuan untuk meruntuhkan dinasti Daud dan mendirikan sebuah kerajaan sesuai dengan pilihan mereka. Dalam situasi yang gawat ini, Tuhan mengutus Yesaya untuk meyakinkan Ahas supaya ia tetap menaruh kepercayaan dan harapannya pada Allah Yehovah dan meminta raja Ahas meminta suatu tanda dari Tuhan. Tapi raja Ahas yang jahat itu tidak mau melakukan itu tapi justru lari minta pertolongan dari raja Asyur. Namun, Tuhan tetap memberikan suatu tanda bahwa seorang perempuan akan melahirkan seorang anak, ia akan dinamakan Imanuel. Dengan kelahiran anak itu menyatakan walau raja Ahas telah meninggalkan Tuhan, tapi Tuhan tetap akan menyertai bangsa Israel dan menyelamatkan mereka dari tangan koalisi raja Israel dan Syria. Di kemudian hari, kelahiran Tuhan Yesus yang disebut Imanuel, akan menjalankan fungsinya, yakni menyertai segenap umat manusia, khususnya bagi mereka yang telah menjadi anak-anak-Nya. Namun di antara kita mungkin ada yang bertanya, "Mengapa hidup saya dipenuhi permasalahan yang datang silih berganti, bila dikatakan bahwa Tuhan menyertai saya? Yang satu belum selesai, yang lain datang lagi." Ada seorang penulis Kristen yang mencoba menjawab semua pertanyaan ini dengan menulis sebuah karangan yang berbunyi demikian: Anak-Ku yang tersayang, manusia sangat bingung dengan cara-Ku bekerja. Mereka pikir pekerjaan-Ku adalah untuk melepaskan mereka dari segala kesulitan. Aku harus memperbaiki setiap situasi buruk dan membuat setiap keadaan menjadi sempurna. Maaf, itu bukan tugas-Ku. Aku akan memperbaiki beberapa dari keadaanmu, tetapi kamu tetap akan mendapat sejumlah permasalahan. Kabar gembiranya adalah bahwa jika kamu mengenal Aku, kamu akan mengetahui bahwa Aku selalu bersamamu. Aku akan membimbingmu melewati kesukaran-kesukaranmu dan keluar dari sisi yang lain. Anggaplah kehidupanmu sebagai sebuah hutan belukar, dan Aku adalah pembimbingmu. Aku tidak akan mengubah hutan belukar itu menjadi Disneyland. Namun Aku akan membimbingmu melewati hutan belukar itu. Manakala hidupmu menjadi liar, janganlah takut. Melekat erat-erat sajalah. Aku akan membantumu melewatinya. Pembimbingmu, Tuhan. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul artikel: Makna Kelahiran Kristus Nama situs: Gereja Kristen Abdiel Surabaya Penulis: Pdt. William Liem Alamat URL: http://gkagloria.or.id/artikel/an07.php Tanggal Akses: 6 Desember 2010 ______________________________________________________________________ SURAT ANDA 1. Dari: < clarisya_ghost(at)xxxx > Syalom, saya sangat ingin mengikuti kursus pendidikan agama Kristen yang membuat saya menjadi lebih dekat dengan Yesus. Adakah kursus yang bisa memberikan suatu kesempatan kepada saya untuk bisa mengikuti kursus Alkitab gratis tanpa pakai biaya, karena saya tidak memiliki uang. Redaksi: Tentu saja. Kami senang sekali menyambut Anda untuk ikut bergabung di kelas Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) yang sudah dibuka pendaftarannya. Segera saja mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas ini dengan gratis, ke: ==> < kusuma(at)in-christ.net >, 2. Dari: < posma_stm(at)xxxx > Shalom, Saya mau mengikuti sekolah Alkitab online, tapi bagaimana cara registrasi dan pembayarannya? Mohon dijelaskan panduannya. Thx. GBU. Redaksi: PESTA menjawab kerinduan Anda untuk mempelajari iman Kristen sesuai dengan yang diajarkan oleh Alkitab. Untuk itu Anda dapat menghubungi < kusuma(at)in-christ.net >. Kursus PESTA ini gratis. Tapi Anda harus memiliki email karena seluruh proses belajar mengajar dilakukan lewat email. 3. Dari: Ony Timisela < otimisela(at)xxxx > Syalom, Saya sejak kecil menjadi orang Kristen, akan tetapi dalam perjalanan kehidupan ini saya hanya biasa saja, tidak ada yang luar biasa. Sejak kuliah saya sudah belajar melayani Tuhan, saat itu sebagai ketua pemuda di gereja saya. Secara pribadi ada keinginan yang kuat di dalam diri saya untuk memberikan segenap hidup saya untuk kemuliaan Tuhan. Namun, di sisi lain saya merasa tidak mampu dan belum siap dalam melaksanakan panggilan yang kuat di dalam diri saya itu. Hal terindah yang boleh saya alami saya diberi oleh Tuhan pendamping hidup seorang hamba Tuhan. Hingga suatu kali di bulan Mei 2010 saya benar-benar tidak dapat mengeraskan hati saya untuk menolak panggilan-Nya. Puji Tuhan, kasih-Nya selalu nyata bagi saya yang haus dan rindu akan firman-Nya, sehingga suatu saat saya dipertemukan dengan program kursus Pendidikan Elektronik Studi Teologia Kaum Awam (PESTA). Namun, sampai saat ini saya bingung caranya untuk mengikuti kursus ini? Redaksi: Untuk mengikuti kursus kelas diskusi PESTA, silakan mendaftarkan diri ke: < kusuma(at)in-christ.net >. Biarlah melalui kursus ini Anda semakin banyak dibekali dengan firman Tuhan supaya pelayanan yang Anda kerjakan lebih maksimal. Selain itu, Anda akan memiliki komunitas Kristen untuk bersekutu dan belajar firman Tuhan bersama-sama. ______________________________________________________________________ KESAKSIAN KESAKSIAN KELAS DISKUSI NATAL NOVEMBER 2010 1. Kesaksian Gita Mahardhika: Natal yang Memiliki Makna Natal adalah perayaan yang dirayakan oleh seluruh umat Kristen. Persiapan acara Natal dan segala kemeriahannya sangatlah membahagiakan. Namun, terkadang saya lupa akan hakikat Natal yang sebenarnya. Secara pribadi saya sering larut dalam keadaan dan kegiatan yang sering menyita konsentrasi saya dalam menyambut perayaan kelahiran sang Mesias. Seolah-olah saya tenggelam pada persiapan-persiapan yang ada saja, seperti menyiapkan liburan bersama keluarga. Saya melewatkan minggu-minggu Adven tanpa mempersiapkan hati untuk mengerti dan memahami makna kelahiran Yesus yang menjadi sumber keselamatan. Melalui kelas Natal ini, saya diingatkan kembali akan beberapa hal yang penting untuk saya sadari, yaitu: 1. Persiapan hati itu lebih penting. 2. Natal bukan sekadar perayaan, tetapi peristiwa Natal memiliki makna penting akan permulaan rencana penyelamatan Allah. 2. Kesaksian Husin: Natal Bukan Hanya Sebuah Rutinitas Natal bagi kita yang sudah puluhan tahun merayakan mungkin seperti rutinitas tahunan yang bergemerlapan dan sedikit bias. Tapi biarlah dalam setiap Natal kita dapat menikmati kehadiran-Nya, sehingga kita bisa berdampak, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi bagi orang lain di sekitar kita. Sebab Tuhan ada dekat orang-orang yang patah hati, dan Dia menyelamatkan orang yang remuk jiwa-Nya. (Mazmur 34:19) 3. Kesaksian Lanita Cicilia: Menjadi Inspirasi Kelas Natal ini lebih menginspirasi saya untuk merayakan Natal dengan makna Natal yang sesungguhnya. 4. Kesaksian Poedjo Sutrisno: Menambah Pemahaman Mengenai Natal Diskusi Natal ini membuat saya tertarik untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai Natal. Oleh karena itu, saya ajak rekan-rekan untuk mengikuti diskusi Natal [tahun depan]. 5. Kesaksian Vika Rahelia: Memperdalam Pengenalan akan Allah. Saya baru benar-benar ikut kursus teologia di PESTA sejak saya menyadari bahwa pengetahuan Alkitab saya masih minim. Saya belum bisa berkomunikasi dalam bahasa Yunani sesuai dengan bahasa di tempat tinggal saya sekarang ini. Kalau ke gereja saya hanya jadi pendengar tanpa mengerti apa yang dibicarakan oleh pendeta, sehingga akhirnya saya mengikuti PESTA kembali untuk tetap bisa menguatkan dan menggali terus pengetahuan tentang Alkitab, supaya mengingatkan kembali apa dasar Yesus Kristus datang ke dunia ini. Saya bukan orang yang konsisten dan bisa terus-menerus belajar tanpa diingatkan, saya cepat bosan. Tetapi dengan adanya kelas-kelas diskusi lewat internet yang diadakan PESTA, saya bisa tetap belajar firman Tuhan untuk memperdalam pengenalan saya kepada Yesus Kristus. 6. Kesaksian Albert Kosasih: Belajar untuk Lebih Mengasihi Allah Dengan mengikuti diskusi Natal, saya melihat dan merasakan suatu keajaiban yang luar biasa yang tidak pernah tergambarkan sebelumnya. Suatu kenyataan bahwa sukacita Natal memiliki arti yang penting dan mengajarkan saya untuk lebih mengasihi Tuhan Yesus di atas segalanya. ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Bersyukur untuk kelas diskusi Natal 2010 yang telah selesai dan bersyukur pula karena para peserta diskusi dapat semakin memahami makna Natal yang sebenarnya. 2. Doakan kesiapan hati para peserta yang akan mengikuti kelas diskusi DIK Januari/Februari 2011. Doakan kelas diskusi ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat terlaksana dengan baik. 3. Doakan penambahan modul-modul baru yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan oleh Tim PESTA. Biarlah melalui setiap modul ini para peserta dibawa untuk semakin bertumbuh dan memiliki iman yang kukuh di dalam Kristus. 4. Doakan jadwal perencanaan kelas kelas PESTA selama tahun 2011 yang telah disusun. Biarlah setiap rencana pembukaan kelas diskusi dapat terlaksana dengan baik. 5. Doakan bagi seluruh peserta PESTA yang tentunya saat ini sedang sibuk mempersiapkan perayaan Natal di gereja atau persekutuan. Doakan supaya Allah memberikan kekuatan dan kesehatan, terlebih lagi agar para peserta PESTA dapat menjadi berkat di momen Natal kali ini. 6. Doakan juga untuk Tim PESTA, agar semakin memahami visi dan misi yang telah Tuhan berikan sehingga dapat peka melihat pimpinan Tuhan. Bagi Anda yang ingin mengirimkan pokok doa agar dapat didoakan oleh rekan-rekan yang lain, silakan kirimkan permohonan doa Anda kepada kepada tim PESTA di alamat: < kusuma(at)in-christ.net > ______________________________________________________________________ Kontak: beritapesta(at)sabda.org Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Arsip Berita PESTA: http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta Situs PESTA: http://www.pesta.org Facebook PESTA: http://fb.sabda.org/pesta Twitter PESTA: http://twitter.com/sabdapesta ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Desi Rianto, Yulia, Anik Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 Berita PESTA / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |