Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/47 |
|
Berita PESTA edisi 47 (27-10-2010)
|
|
______________________________________________________________________ BERITA PESTA Edisi 47/Oktober/2010 DAFTAR ISI EDITORIAL BERITA PESTA 1. Facebook Group "PESTA - TMR", 2. Pembukaan Kelas Natal Periode November 2010 3. Pendaftaran Peserta Kelas DIK - Periode Januari/Februari 2011 4. Pembukaan Pendaftaran Kelas Diskusi PKS - Februari/Maret 2011 5. Staf PESTA Baru -- Fitri Nurhana ARTIKEL: Doa dan Puasa untuk Gereja Sebagai Bentuk Pelayanan (Ezra 8:21-23) APRESIASI: Selamat Ulang Tahun! POKOK DOA ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Pada edisi kali ini Berita PESTA akan menginformasikan beberapa kegiatan PESTA yang akan datang. Pada akhir Oktober 2010 ini, PESTA akan bereksperimen menggunakan media baru dari Facebook Groups. Melalui saran ini semoga alumni PESTA bisa lebih leluasa belajar firman Tuhan. Pada pertengahan awal November nanti PESTA akan membuka kelas Natal. Saat ini pendaftaran kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) telah ditutup karena sudah memenuhi target peserta. Sedangkan untuk kelas alumni, kelas Pernikahan Kristen Sejati (PKS) akan dibuka, silakan segera mendaftar. Untuk lebih lengkapnya, silakan menyimak beritanya di kolom Berita PESTA. Redaksi juga telah menyiapkan sebuah artikel mengenai tokoh Ezra yang membawa kembali bangsanya dari pembuangan karena ketidaktaatannya terhadap Taurat sehingga harus keluar dari Tanah Perjanjian. Bagaimana Ezra memimpin bangsa Israel untuk kembali menaati ketetapan hukum Allah yang sudah lama telah terhilang dari kebiasaan hidup umat-Nya? Semoga Anda dapat belajar hal-hal penting melalui artikel yang kami siapkan kali ini. Terakhir, Redaksi PESTA juga ingin mengucapkan selamat bergabung kepada Sdri. Fitri Nurhana, staf baru PESTA. Pimpinan Redaksi Berita PESTA, Desi Rianto < ryan(at)in-christ.net > http://pesta.org http://fb.sabda.org/pesta ______________________________________________________________________ BERITA PESTA 1. Facebook Group "PESTA - TMR" Seperti telah kami beritakan bulan lalu, bahwa Kelas diskusi Tafsiran Markus (TMR) sudah ditutup, dengan hasil yang sedikit kurang memuaskan karena selain proses diskusi yang tersendat-sendat, bahannya pun masih banyak yang belum diselesaikan. Staf PESTA sangat rindu untuk mencari solusi di masa yang akan datang. Pada saat yang bersamaan muncul media baru di Facebook, yaitu fasilitas membuat groups, yang kami rasa bisa menjadi solusi untuk kelas Tafsiran Markus ini. Facebook Groups ini memungkinkan pesertanya untuk bisa saling berdiskusi dan bahkan chatting bersama untuk jangka yang lebih panjang. Karena itu, dengan berani Staf PESTA memutuskan untuk membuat kelas uji coba menggunakan fasilitas ini. Jika dirasa memungkinkan, PESTA bisa menambah pelayanannya dengan membuka kelas-kelas diskusi lewat Facebook. Nah, kami sudah mendapatkan 11 orang relawan dari kelas TMR sebelumnya untuk menjadi kelompok uji coba yang saat ini sudah mulai berjalan, dengan nama Facebook Groups "PESTA - TMR." Di samping 11 peserta alumni PESTA, ada juga 4 Staf PESTA dan 2 staf YLSA (Teknis) yang bergabung. Untuk para alumni yang telah menyediakan diri menjadi relawan kelompok uji coba ini, kami sungguh mengucapkan terima kasih. Doakan melalui kelas diskusi ini kami bisa menemukan metode belajar yang tepat untuk kelas-kelas PESTA. 2. Pembukaan Kelas Natal Periode November 2010 Bersyukur, sampai saat ini telah ada 22 orang peserta diskusi Natal yang telah mengumpulkan tugas renungan Natal. Dengan demikian 22 orang peserta ini telah dinyatakan resmi menjadi peserta kelas diskusi Natal November 2010. Menurut rencana, diskusi ini akan dimulai pada awal November. Secara garis besar kelas diskusi ini akan mempelajari topik-topik penting seputar Natal, dengan tujuan agar peserta semakin mengerti makna Natal dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan kita. Persiapkan diri Anda untuk mengikuti kelas diskusi ini dan rasakan berkat-berkatnya. 3. Pendaftaran Peserta Kelas DIK - Periode Januari/Februari 2011 Puji Tuhan hanya oleh anugerah dan kemurahan-Nya PESTA kembali membuka kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Kelas DIK ini akan dipelajari berbagai topik utama (doktrin) iman Kristen, antara lain: penciptaan, manusia dan dosa, rencana keselamatan dan penebusan melalui Yesus Kristus, serta hidup baru dalam Kristus. Kelas DIK merupakan kelas wajib yang harus diikuti oleh setiap peserta baru sebelum mereka mengambil kelas-kelas PESTA yang lain. Jangan lewatkan kesempatan baik ini, segeralah mendaftar jika Anda tertarik untuk memperdalam kesungguhan kita mengikut Tuhan. Berikut adalah alamat kontak untuk mendaftar: ==> < kusuma(at)in-christ.net > Kami juga menyediakan modul DIK untuk bisa Anda download jika Anda ingin mempelajarinya lebih dahulu: ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil 4. Pembukaan Pendaftaran Kelas Diskusi PKS - Februari/Maret 2011 Kabar gembira bagi para Alumni PESTA! Tahun depan PESTA akan membuka kelas lanjutan yang berjudul "Pernikahan Kristen Sejati" (PKS). Kursus ini ditujukan bagi Anda yang ingin belajar mengenai dasar-dasar alkitabiah pernikahan Kristen dan bagaimana membangun rumah tangga Kristen yang dapat menjadi saksi bagi kemuliaan Tuhan. Bagi para Alumni yang belum pernah mengambil kelas ini, kami undang untuk mengikutinya. Untuk mendaftarkan diri, silakan kontak ke: ==> < kusuma(at)in-christ.net > Untuk mendapatkan modul PKS, Anda dapat mengakses alamat URL berikut ini. ==> http://pesta.sabda.org/pks_sil 5. Staf PESTA Baru -- Fitri Nurhana Sejak bulan Agustus yang lalu, Tuhan telah menjawab doa kami dengan mengirimkan seorang pelayan Tuhan untuk bergabung bersama melayani di PESTA secara penuh waktu. Ini merupakan sukacita yang luar biasa bagi kami. Kehadiran Sdri. Fitri Nurhana telah menjadi berkat sehingga pekerjaan Tuhan di PESTA bisa semakin berkembang. Selamat datang Sdri. Fitri, selamat bergabung dan melayani bersama kami di PESTA! ______________________________________________________________________ ARTIKEL DOA DAN PUASA UNTUK GEREJA SEBAGAI BENTUK PELAYANAN (Ezra 8:21-23) Latar Belakang Sebelum membahas teks di atas secara lebih detail, kita perlu mengetahui latar belakang dari teks itu. Kitab Ezra pasal 1-6 menceritakan kisah kepulangan sebagian bangsa Yehuda dari Babel di bawah kepemimpinan Zerubabel. Tugas utama yang dikerjakan oleh Zerubabel adalah membangun bait Allah. Setelah mengalami tantangan dari musuh-musuh mereka, bait Allah akhirnya dapat dibangun kembali dan bangsa Yehuda bisa beribadah di sana (6:15-22). Walaupun bait Allah sudah ada, namun ada satu hal yang masih kurang, yaitu pengajaran Taurat. Pembuangan ke Babel telah mengajar bangsa Yehuda suatu pelajaran rohani yang penting: ketidaktaatan terhadap Taurat akan membawa hukuman (bd. Ulangan 11:26-28, 30:1). Setelah dipulangkan Tuhan ke tanah perjanjian, mereka harus berubah dan mencoba menaati Taurat. Mereka membutuhkan pengajaran Taurat yang lebih intensif, karena selama pembuangan di Babel kesempatan untuk belajar Taurat sangat terbatas. Untuk keperluan inilah Ezra memimpin kepulangan bangsa Yehuda berikutnya. Ezra memang memiliki misi lain, yaitu membawa berbagai persembahan (7:15-24, 8:25). Tetapi tujuan utamanya adalah mengajarkan Taurat (7:14, 25-26). Ezra adalah seorang yang sangat ahli dalam Taurat Musa (7:6). Bukan hanya itu, dia memiliki tekad untuk menyelidiki, melakukan dan mengajarkan Taurat (7:10). Ketika Ezra pulang bersama rombongan, sampailah mereka di Sungai Ahawa (8:15). Posisi sungai ini tidak dapat diketahui secara pasti, tetapi jarak antara sungai ini dan Babilonia sekitar 9 hari. Perkiraan ini didapat dari perhitungan keberangkatan Ezra dari Babilonia pada tanggal 1 bulan ke-1 (7:9) dan keberangkatan dari Sungai Ahawa pada tanggal 12 bulan ke-1 (8:31). Dengan memperhitungkan 3 hari mereka tinggal di dekat sungai ini (8:15), kita dapat menarik kesimpulan bahwa jarak Babilonia dan Sungai Ahawa adalah sekitar 9 hari. Ketika tinggal beberapa hari di Sungai Ahawa, Ezra baru menyadari bahwa dalam rombongannya tidak ada orang-orang Lewi (8:15), padahal mereka sangat diperlukan untuk menyelenggarakan ibadah di bait Allah (8:17b). Akhirnya dia meminta didatangkan orang-orang Lewi dari daerah Kasifya. Hasilnya, orang-orang Lewi yang mau pulang hanyalah 38 orang (8:18-19). Yang paling banyak justru adalah para budak bait Allah yang bukan dari keturunan Lewi (8:20). Keengganan orang-orang Lewi untuk pulang kemungkinan besar disebabkan dua faktor: (1) mereka sudah memiliki mata pencaharian tetap dan mapan di pembuangan. (2) posisi mereka di bait Allah lebih rendah daripada orang-orang Lewi lain dari keturunan Harun yang berprofesi sebagai imam. Perintah Untuk Mengadakan Puasa (8:21) Setelah orang-orang Lewi dan para budak bait Allah datang, Ezra lalu memerintahkan semua bangsa Yehuda untuk berpuasa supaya perjalanan mereka dapat berlangsung dengan aman. Mereka membutuhkan perlindungan khusus dari Allah. Mengapa mereka perlu berpuasa dan mengkhawatirkan perjalanan mereka? Mereka perlu melakukan ini karena mereka akan menempuh perjalanan yang panjang selama 4 bulan (7:9). Selain itu, perjalanan ini bukanlah perjalanan yang aman dan menyenangkan. Mereka mengkhawatirkan serangan dari pihak musuh dan penyamun (bd. 8:31). Mereka tidak hanya khawatir dengan diri mereka, tetapi juga anak-anak kecil dan harta benda yang mereka bawa (8:21). Musuh-musuh yang sebelumnya merintangi pembangunan bait Allah pada zaman Zerubabel pasti telah mendengar berita kepulangan mereka dan bersiap menganggu mereka di tengah jalan. Para penyamun juga pasti mengincar harta benda mereka yang sangat banyak. Kalau dihitung dengan perhitungan modern, harta benda yang mereka bawa (8:26-27) adalah sebagai berikut: perak 24,5 ton, perlengkapan perak dan emas masing-masing 3,75 ton serta piala emas seharga 8 kg uang emas. Dengan semua kondisi ini, mereka pantas untuk meminta pertolongan dari Tuhan, apalagi sebagian besar dari rombongan ini lahir di Babel dan tidak memiliki pengalaman berperang. Tujuan puasa (ayat 21b) Puasa bukanlah tujuan. Puasa hanyalah instrumen. Dalam ayat ini Ezra menjelaskan tujuan dari puasa. Pertama, puasa bertujuan untuk merendahkan diri di hadapan Allah. Kata Ibrani "anah" yang diterjemahkan "merendahkan diri" bisa berarti "menyiksa diri" (KJV) atau "merendahkan diri" (mayoritas versi). Mana pun yang kita ambil, maknanya tetap sama. Bagi orang Israel, menyiksa diri dalam puasa memiliki makna yang sama dengan merendahkan diri. Kalau agama kafir kuno waktu itu memanipulasi penyiksaan diri sebagai cara untuk memaksa dewa memenuhi permintaan manusia (1 Raja-Raja 18:28), bangsa Israel memahami penyiksaan diri ini sebagai peringatan bahwa Tuhan secara khusus memerhatikan mereka yang tertindas, tersiksa dan tidak ada harapan. Dengan berpuasa orang Israel mengingatkan diri mereka bahwa mereka sangat lemah dan tidak memiliki pengharapan apa pun dari pihak lain selain dari Tuhan. Hal yang sama berlaku untuk kita. Selama berpuasa, kita disadarkan betapa kita sangat lemah dan tidak mampu melanjutkan hidup tanpa makanan. Kalau tanpa makanan saja kita tidak mampu bertahan, bagaimana kita dapat melanjutkan hidup tanpa Tuhan? Berpuasa merupakan momen yang tepat untuk menyadari ketidakberdayaan kita di hadapan Tuhan dan menyadari bahwa hidup kita sangat bergantung pada topangan tangan Tuhan. Kedua, puasa bertujuan untuk memohon kepada Allah. Kata kerja Ibrani di balik terjemahan "memohon" berbentuk stem Piel, sehingga seharusnya mendapat penekanan. Beberapa versi dengan tepat menerjemahkan kata ini dengan "mencari" (ASV/NASB/NKJV). Terjemahan ini lebih mengekspresikan makna penekanan. Hal ini juga sesuai dengan penggunaan kata kerja "mencari" di ayat 22 dan 23. Ketika kita berpuasa kita tidak hanya memohon sesuatu secara biasa-biasa saja. Kita sungguh-sungguh mencari wajah Tuhan. Hal ini tidak berarti bahwa kita tidak perlu sungguh-sungguh pada waktu tidak puasa. Kita tetap harus bersungguh-sungguh dalam setiap doa, tetapi puasa memiliki tingkat kesungguhan yang lebih tinggi. Kita bukan sekadar memohon, tetapi mencari Tuhan. Ada usaha yang lebih besar yang harus kita lakukan ketika berpuasa. Alasan puasa (ayat 22) Di ayat ini Ezra menjelaskan mengapa dia memilih berpuasa dan tidak mau meminta perlindungan dari raja (bd. kata sambung "karena" di awal ayat 22). Dia telah meyakinkan diri di hadapan raja bahwa Tuhan akan melindungi orang yang mendekat kepada-Nya. Konsep seperti ini diajarkan beberapa kali dalam Alkitab. Dalam 1 Tawarikh 28:9 Tuhan berjanji bahwa Ia menyediakan diri untuk ditemui oleh mereka yang mencari Dia. Konsep yang sama muncul di 2 Tawarikh 15:2. Sikap Ezra di sini sedikit berbeda dengan Nehemia yang memimpin rombongan bangsa Yehuda selanjutnya. Nehemia mau menerima perlindungan yang disediakan oleh raja (Nehemia 2:9). Para sarjana berdebat tentang perbedaan ini. Beberapa menganggap Ezra bersalah karena sombong secara rohani. Beberapa yang lain melihat Nehemia sebagai orang yang lemah imannya. Sebagian yang lain memilih jalan tengah dengan cara tidak mau membandingkan kualitas iman Ezra dan Nehemia. Kita tidak tahu persis mengapa Ezra menolak dikawal oleh tentara raja. Apakah raja tidak memberikan tawaran kepada Ezra sama seperti dia memberi tawaran kepada Nehemia karena Nehemia adalah pemimpin politik (Nehemia 10:1)? Mungkin! Tetapi kita tidak dapat memastikan. Kemungkinan besar Ezra juga mendapat tawaran pengawalan. Kita sebaiknya memang menyadari bahwa pergumulan iman setiap orang berbeda-beda. Ezra adalah ahli kitab, sedangkan Nehemia adalah tokoh politik. Kita tidak boleh menuntut mereka menunjukkan bukti iman yang sama. Kesediaan Nehemia untuk dilindungi tentara tidak menunjukkan bahwa dia kurang beriman. Hal ini mungkin sekadar prosedur normal pada waktu itu yang harus ditaati oleh Nehemia dalam kapasitasnya sebagai tokoh politik. Yang paling penting, kita perlu memerhatikan pernyataan iman Ezra. Iman inilah yang menjadi dasar atau alasan bagi tindakan puasa yang dia lakukan. Ezra dengan tegas telah menyatakan kepada raja bahwa dia memercayai tangan Tuhan untuk melindungi perjalanannya. Ungkapan "tangan Tuhan" di sini merupakan sesuatu yang menarik dan penting. Ungkapan ini muncul berkali-kali di kitab Ezra pasal 7-8. Tangan Tuhan membuat raja memberikan kepada Ezra apa pun yang dia inginkan (7:6). Tangan Tuhan melindungi perjalanan dari Babilonia sampai ke Yerusalem (7:9, 8:31). Kepulangan ke Yerusalem pun diatur oleh tangan Tuhan (7:28b). Kepulangan sebagian kecil dari orang-orang Lewi tidak luput dari campur tangan Tuhan (8:18). Kebergantungan kepada tangan Tuhan merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan. Bangsa Yehuda sedang menghadapi kemungkinan bahaya dari tangan-tangan lain yang teracung melawan mereka (6:12). Tangan-tangan ini berupaya menghalangi kepulangan mereka ke Yerusalem dan pembangunan bait Allah di sana. Iman Ezra merupakan hal yang patut dihargai. Ia sebenarnya dapat meminta perlindungan kepada raja atau pemimpin di daerah-daerah yang dia lalui, tetapi dia memutuskan untuk bergantung pada Tuhan. Ia juga tidak bersandar pada tindakan puasa itu sendiri, tetapi kepada tangan Tuhan. Yang paling penting dalam puasa bukanlah seberapa hebat usaha kita, namun seberapa kuat tangan ilahi yang menopang kita. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: GKRI Exodus Judul Artikel: Doa dan Puasa untuk Gereja Sebagai Bentuk Pelayanan (Ezra 8:21-23) Penulis: Ev. Yakub Tri Handoko, Th.M. Alamat URL: http://www.gkri-exodus.org/page.php?XSER-Doa-Puasa ______________________________________________________________________ APRESIASI Kami turut bersukacita kepada seluruh peserta Alumni PESTA yang pada bulan November merayakan ulang tahunnya. Biarlah anugerah dan kasih karunia Allah selalu menyertai di sepanjang pelayanan, kehidupan, dan keluarga Anda semua. Tuhan memberkati. SELAMAT ULANG TAHUN! Ronny Hadisukrisno 02 November 1956 Thio Tjoen Hok 04 November 1963 Balduin 04 November 1983 Kristian Novianto 05 November 1977 Novalia Hioe 06 November 1981 Yonatan Rudyanto K. 06 November 1967 Gita Mahardhika 08 November 1982 Pudji Pribadi 08 November 1963 Sebastian Santoso 10 November 1981 Parlaungan Siahaan 10 November 1961 Ralin Novrin 11 November 1968 Petrus Rudi Njoo 14 November 1953 T. Budiman 16 November 1973 Grace Emilia 16 November 1974 Iwan 17 November 1973 Rita Lu 19 November 1967 Dede Iman Gustaman 21 November 1966 Idelius Malenta 21 November 1983 John Latuharhary 23 November 1953 Tamin 23 November 1962 Fitri Ani Harharap 23 November 1954 Albert Kosasih 24 November 1965 Edy Soejanto 25 November 1969 Hendrikus Loho 26 November 1976 Fenki Tanuwidjaja 29 November 1983 John B.T. Robot 29 November 1975 Eva Tambunan 30 November 1976 Yenti 30 November 1976 Samuel Ginting 30 November 1977 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (Yohanes 15:7) < http://alkitab.sabda.org/?Yosua+1:8 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Bersyukur untuk kasih Tuhan bagi PESTA, sehingga mengirim hamba-Nya, Sdri. Fitri Nurhana untuk menolong pelayanan PESTA. Biarlah Sdri. Fitri terus diperlengkapi sehingga memiliki visi yang Tuhan kehendaki bagi PESTA. 2. Doakan para peserta kelas Tafsiran Markus yang telah menyelesaikan kelas diskusinya, biarlah mereka terus terpacu untuk melanjutkan belajar Injil Markus. Doakan juga untuk sebagian peserta yang melanjutkan diskusi Injil Markus lewat media Facebook Groups, kiranya mereka mendapat berkat rohani yang melimpah. 3. Berdoa untuk kelas diskusi Natal yang akan segera dimulai, biarlah Tuhan berkenan mendorong para peserta untuk semakin kritis menyikapi hal-hal yang terjadi di sekitar perayaan Natal, supaya makna Natal tetap murni dan membesarkan nama Tuhan. 4. Doakan agar promosi kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) periode Januari/Februari 2011 dapat sampai kepada orang-orang yang rindu belajar teologia dan rindu diperlengkapi untuk semakin giat melayani Tuhan. 5. Doakan agar Tuhan memakai kelas lanjutan Pernikahan Kristen Sejati menjadi sarana untuk anak-anak Tuhan belajar prinsip-prinsip pernikahan yang Tuhan kehendaki. 6. Doakan bagi para moderator yang akan mengampu kelas Natal agar mereka dapat bekerjasama dengan baik dan dapat memimpin jalannya proses diskusi dengan hikmat Tuhan dan dapat menjadi berkat. Bagi Anda yang ingin mengirimkan pokok doa agar dapat didoakan oleh rekan-rekan yang lain, silakan kirimkan permohonan doa Anda kepada kepada Sekretaris PESTA di alamat: < kusuma(at)in-christ.net > ______________________________________________________________________ Kontak: < owner-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Arsip Berita PESTA: http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta Situs PESTA: http://www.pesta.org Facebook PESTA: http://fb.sabda.org/pesta Twitter PESTA: http://twitter.com/sabdapesta ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Desi Rianto, Yulia, Anik, Fitri Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 Berita PESTA / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |