Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/39 |
|
Berita PESTA edisi 39 (26-2-2010)
|
|
______________________________________________________________________ BERITA PESTA Edisi 39/Februari/2010 DAFTAR ISI EDITORIAL BERITA PESTA: 1. Pendaftaran Kelas PESTA Paskah 2010 Resmi Ditutup 2. Kelas Diskusi OKB Sedang Berlangsung 3. Staf PESTA Baru -- S. Heru Winoto ARTIKEL: Keadilan Allah APPRECIATION: Selamat Ulang Tahun! KESAKSIAN: Kesaksian Peserta Kelas Diskusi DIK 2010 POKOK DOA STOP PRESS: Dapatkan Berbagai Bahan Paskah di Situs Paskah SABDA ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Kami senang bisa berjumpa lagi dengan Anda melalui Berita PESTA ini. Kiranya kasih dan pemeliharaan Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Berita PESTA bulan Februari akan menginformasikan tentang pembukaan kelas lanjutan OKB (Orang Kristen yang Bertanggung Jawab) dan kelas diskusi Paskah dalam rangka memperingati kematian dan kebangkitan Kristus. Kami juga menyajikan sebuah artikel yang membahas keadilan Allah dalam kehidupan manusia. Harapan kami Anda dapat semakin mengenal sifat Allah yang selama ini banyak di salah mengerti ini oleh orang Kristen. Selamat menyimak. Dalam kasih-Nya, Pimpinan Redaksi Berita PESTA, Desi Rianto http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/ http://pesta.sabda.org/ ______________________________________________________________________ BERITA PESTA 1. Pendaftaran Kelas Diskusi PESTA Paskah Ditutup Gencarnya promosi pembukaan kelas PESTA Paskah 2010 mengakibatkan melonjaknya jumlah peserta yang ingin mengikuti kelas diskusi ini. Saat ini sudah terdaftar 44 peserta. Puji Tuhan. Karena banyaknya jumlah peserta, kami memutuskan untuk membuka dua kelas paralel. Kelas pertama diperuntukkan bagi alumni PESTA, sedangkan kelas yang kedua diperuntukkan bagi peserta baru, yang belum pernah mengikuti kelas PESTA sebelumnya. Namun, karena ada masalah server di kantor YLSA, maka jadwal kelas PESTA Paskah 2010 sempat tertundah beberapa hari. Penyelenggaraan kelas Paskah dimulai pada tanggal 2 Maret dan akan berakhir pada 1 April 2010. Harapan kami, semua peserta dapat aktif berdiskusi dan tidak ada yang berhenti di tengah jalan. Mari maju terus untuk belajar, dan tetap semangat untuk menggali firman Tuhan. Selain bersyukur karena jumlah peserta kelas diskusi Paskah yang berlimpah, kami juga bersyukur untuk para moderator yang akan membantu. Dengan demikian, dua kelas yang kami buka akan memiliki moderator yang cukup untuk memfasilitasi diskusi dengan baik. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih untuk para relawan moderator yang dengan sukacita membantu pelaksanaan diskusi kelas Paskah ini. Mereka yang kami kasihi adalah: Pak Indriatmo, Pak Roditus Mangunsaputro, Ibu Naomi Harmini, dan Pak Eko Sulistiono. Jerih payah Anda sungguh menjadi berkat bagi semua peserta diskusi. 2. Kelas Diskusi Orang Kristen Bertangung Jawab (OKB) Sedang Berlangsung Puji Tuhan, akhirnya kelas diskusi OKB dapat dibuka kembali pada tahun ini. Awalnya, tim PESTA merasa ragu karena ketika batas waktu pengumpulan tugas sudah hampir berakhir, baru 9 orang peserta yang mengumpulkan tugas. Namun, tepat pada hari penutupan, peserta lain mulai bermunculan untuk mengumpulkan tugas. Saat ini peserta kelas OKB 2010 berjumlah 26 orang. Pada tanggal 19 Februari, kelas diskusi OKB Februari/Maret 2010 telah dimulai. Fokus diskusi dalam kelas OKB ini adalah tanggung jawab orang percaya dalam mengiring Tuhan. Biarlah melalui kelas ini setiap peserta diingatkan kembali untuk selalu hidup berpadanan dengan kebenaran firman Tuhan sebagai sumber kehidupan, sehingga tetap berdiri teguh di tengah hiruk pikuknya dunia. Kepada peserta kelas OKB Februari/Maret 2010. Kami ucapkan selamat berdiskusi dan saling memberkati. 3. Staf PESTA Baru -- S. Heru Winoto Kami bersyukur karena Tuhan telah menjawab doa yang sudah cukup lama kami panjatkan. Ia telah mengirim seorang pelayan Tuhan untuk bergabung melayani di PESTA secara purna waktu. Ini merupakan satu sukacita yang sangat besar bagi kami. Mohon doanya agar masa orientasi selama 2 bulan ini dapat berjalan dengan baik. "Selamat datang Bapak S. Heru Winoto. Selamat melayani bersama kami di PESTA." ______________________________________________________________________ ARTIKEL KEADILAN ALLAH Alkitab secara eksplisit mengajarkan bahwa Allah adalah adil. Ulangan 32:4 "Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia". Dalam Mazmur 7:12 Allah disebut sebagai Hakim yang adil. Bahkan TUHAN sendiri mengklaim sebagai Allah yang adil (Yesaya 45:21). Dalam situasi sulit yang dihadapi bangsa Yehuda di pembuangan, Daniel tetap mengakui bahwa Allah adalah adil (Daniel 9:14). Keadilan ini bahkan seharusnya menjadi dasar kebahagiaan bagi mereka yang menantikan Allah (Yesaya 30:18b). Walaupun keadilan Allah dinyatakan secara jelas dalam Alkitab, namun kita kadangkala meragukan hal ini. Ayub pernah menganggap Allah telah bertindak yang tidak adil terhadap dirinya (Ayub 19:6). Asaf pernah mempertanyakan keadilan Allah (Mazmur 73), begitu pula dengan Habakuk (Habakuk 1:2-4). Pernahkah kita memikirkan mengapa Yakobus akhirnya mati dalam penjara (Kisah Para Rasul 12:2), sedangkan Petrus dan Paulus dibebaskan (Kisah Para Rasul 12:7-10, 25-33)? Apakah kita pernah melihat seorang ayah yang sangat dicintai dan dibutuhkan oleh anak-anaknya yang masih kecil ternyata meninggal dunia, sedangkan ayah lain yang kurang dikasihi dan tidak dibutuhkan anak-anaknya malah berumur panjang? Pernahkah kita iri dengan orang lain yang lebih sukses daripada kita padahal orang itu tidak mengasihi Allah? Bukankah kita sering mendengar kesaksian ada orang Kristen yang sakit kanker tapi disembuhkan Tuhan secara ajaib sedangkan anggota keluarga kita yang juga sama-sama mengasihi Tuhan ternyata mati karena penyakit yang sama? Pertanyaan seperti ini tentu saja masih dapat diperpanjang lagi. Kita semua -- atau paling tidak sebagian besar dari kita -- pernah meragukan keadilan Allah. Apakah Allah kadangkala adil dan di saat lain Dia tidak adil? Apakah keadilan Allah itu? Bagaimana kita merespons situasi hidup kita yang membuat kita kesulitan melihat keadilan Allah? Konsep yang Salah Tentang Keadilan Kata "keadilan" pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kita sering mendengar atau mengucapkan kata ini. Begitu akrabnya kata ini, sampai-sampai kita sering kali merasa tidak perlu untuk mendefinisikan lagi kata ini. Kita menganggap arti kata ini sudah sedemikian jelas. Sikap di atas -- sekalipun merupakan hal yang sangat umum -- harus dihindari. Para filsuf sekelas Aristoteles pun bergumul dengan arti kata ini. Orang yang tidak mau mendalami arti kata "keadilan" justru sering kali terjebak pada konsep yang salah. Salah satu yang paling umum dan penting adalah anggapan bahwa keadilan berarti sama rata. Jika ada dua orang, maka masing-masing berhak mendapatkan bagian yang sama persis. Ketika saya menggumuli hal ini, saya yakin bahwa permasalahan utama bukan terletak pada kesalahpahaman konsep, tetapi inkonsistensi konsep. Untuk memperjelas poin ini, saya akan memberikan sebuah ilustrasi sederhana: apakah adil kalau seorang tukang becak (maaf, saya tidak bermaksud merendahkan pekerjaan ini) yang bekerja keras selama 12 jam sehari ternyata mendapat penghasilan yang jauh lebih kecil daripada seorang direktur yang jam kerjanya lebih sedikit? Kita pasti akan setuju bahwa hal ini tetap adil karena direktur memiliki kelebihan-kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh tukang becak. Jika kita mengakui bahwa kasus tersebut tetap adil, maka sebenarnya kita sudah menyadari bahwa keadilan tidak berarti sama rata. Lebih jauh, kita perlu menyadari bahwa tidak ada 2 orang yang sama secara persis, sehingga akan menjadi tidak adil (berdasarkan konsep yang salah) apabila keduanya mendapat bagian yang sama persis. Dengan kata lain, (kesalahan) konsep tentang keadilan sebagai kesamarataan tidak bisa dihidupi secara konsisten. Sayangnya, konsep di atas justru sering kali menyulitkan kita untuk memahami keadilan Allah. Kita cenderung menuntut Allah memperlakukan semua orang secara sama. Jika Allah melakukan tindakan yang berbeda, maka kita menuduh Dia telah bertindak secara tidak adil. Apakah Keadilan itu? Alkitab tidak memberikan definisi yang eksplisit untuk kata "keadilan". Kata ini muncul berkali-kali tanpa mendapat penjelasan. Saya akan menjelaskan kata ini dengan memberikan ilustrasi sebagai berikut. 1. Seandainya seorang pemimpin perusahaan memilih keponakannya untuk bekerja di perusahaannya, sedangkan ada pelamar lain yang lebih kompeten dari keponakannya, apakah tindakan pemimpin ini dapat dikategorikan adil? 2. Bagaimana jika keponakan itu memiliki kompetensi yang sama dari pelamar lain? 3. Bagaimana jika menurut aturan perusahaan tidak boleh ada 2 orang yang memiliki kekerabatan dapat bekerja di perusahaan itu? 4. Bagaimana jika pemimpin itu mengubah peraturan yang lama lalu menerima keponakannya? Apa pun jawaban kita terhadap deretan kasus di atas, kita pasti akan menghubungkan keadilan dengan tiga aspek: 1. hak dari penerima, 2. hak dari pemberi, dan 3. kesesuaian dengan aturan tertentu. Tiga hal ini memang merupakan kriteria untuk menilai apakah suatu tindakan tersebut disebut adil atau tidak. Berdasarkan tiga hal ini, mari kita pelajari keadilan Allah dalam hidup kita. Pertama, hak dari penerima (kita). Apakah Allah memiliki kewajiban untuk memberi kita sesuatu? Pasti tidak! Roma 11:35 "atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?" Jika Allah harus memberi, maka pemberian-Nya itu tidak dapat disebut kasih atau anugerah. Pemberian seperti itu lebih tepat disebut sebagai hak atau upah. Para ahli teologi bahkan menyebut kebaikan Allah dalam memberikan hujan atau hal baik lainnya (Matius 5:45) kepada semua manusia adalah sebagai anugerah umum, yang menyiratkan bahwa semua ini sebenarnya tidak layak diterima oleh manusia. Salah satu kesulitan untuk menerima kebenaran di atas biasanya berkaitan dengan konsep yang salah tentang kasih Allah. Sebagian orang berpikir bahwa "Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:8, 16) berarti "Ia harus mengasihi semua orang dengan cara yang sama". Mereka berpendapat bahwa kalau Allah tidak melakukan ini, maka Dia tidak dapat disebut sebagai Allah yang mengasihi (karena Ia tidak memiliki objek kasih). Pendapat ini tidak dapat dibenarkan. Sekalipun tidak ada manusia di bumi ini, kasih Allah tetap sempurna karena dalam diri Tritunggal terdapat jalinan kasih yang kekal (Yohanes 1:18, 17:24). Dalam hal keselamatan pun berlaku prinsip yang sama. Dalam kehendak kekal-Nya yang berdaulat Allah telah memilih sebagian orang untuk diselamatkan (Efesus 1:4-11; bdk. Kisah Para Rasul 13:48). Kita cenderung menolak kebenaran ini dengan alasan bahwa Allah telah bertindak tidak adil terhadap mereka yang tidak dipilih. Keberatan ini jelas salah. Semua manusia sudah berdosa (Roma 3:23) dan layak untuk mendapatkan maut (Roma 6:23). Allah tidak harus memilih seorang pun. Jika tidak demikian maka keselamatan kita bukanlah anugerah. Ketika Allah memutuskan untuk memilih sebagian orang, maka mereka ini menerima anugerah, sedangkan mereka yang tidak dipilih mendapatkan keadilan (jika Allah tidak memilih siapa pun toh mereka juga pasti binasa!) Kedua, hak dari pemberi (Allah). Jika seseorang memberi uang Rp 3.000.000,00/bulan kepada orang lain yang dia kasihi (misalnya anak) tanpa menuntut anaknya melakukan apa pun, tetapi ia hanya memberi Rp 2.000.000,00/bulan kepada karyawannya yang bekerja keras, apakah tindakan ini adil? Saya yakin kita semua akan menjawab adil karena orang itu memang punya hak atas uangnya dan dia tidak merampas hak dari karyawannya. Hal yang sama dapat kita terapkan pada Allah. Dia memang memiliki hak penuh atas hidup kita. Dia penjunan, sedangkan kita adalah tanah liat. Dia bebas membuat kita menjadi bejana yang mulia atau yang kurang mulia (Roma 9:21). Dia berhak memilih Ishak dan bukan Ismael, Yakub dan bukan Esau (Roma 9:7-13). Dia tidak menebus para malaikat yang jatuh, tetapi keturunan Abraham; hal ini dilakukan karena kasih-Nya (Ibrani 2:16). Pendeknya, Dia berhak memberi belas-kasihan atau kemurahan kepada siapa saja yang Dia kehendaki (Roma 9:14-15). Ayub pernah bergumul dengan kebenaran di atas. Sebagai orang yang benar dan adil (Ayub 1:1), dia mengalami kesulitan mengapa kesusahan dapat menimpa dia. Menurut konsep keagamaan waktu itu, Allah harus memberikan yang baik sebagai respon terhadap kesalehannya. Di akhir pergumulannya Ayub mengakui bahwa Allah dapat melakukan segala sesuatu (Ayub 42:2) dan konsep Allah seperti inilah yang dia sebelumnya tidak ketahui secara pribadi (Ayub 42:5). Pergumulan Ayub selesai bukan dengan pemulihan kekayaannya (hal ini baru terjadi sesudahnya di pasal 42:10-17), tetapi dengan pengakuan terhadap hak Allah untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Ketiga, aturan tertentu. Ketika kita mencoba mengetahui keadilan Allah, kita lebih dahulu harus menjawab satu pertanyaan "dengan kriteria apa kita menilai tindakan Allah?" Jika kriteria ini kita buat sendiri, maka kita telah bertindak kurang ajar terhadap Allah, karena ciptaan tidak berhak menilai Pencipta-Nya (Yesaya 29:16, 45:9). Dalam perumpamaan tentang para pekerja yang mendapat satu talenta, kita dapat melihat bahwa Allah berhak menentukan upah seseorang, terlepas dari berapa lama dia bekerja (Matius 20:8-16). Matius 20:15a "... tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?". Satu-satunya standar penilaian kita adalah firman Allah. Karena firman Allah pada hakekatnya adalah perkataan dan tindakan Allah, maka standar yang kita pakai sebenarnya adalah diri Allah sendiri. Dengan kata lain, apa pun yang Dia katakan atau lakukan pasti adil. Jika Dia tidak adil maka Dia bukanlah Allah dan tidak bisa menjadi Hakim atas seluruh bumi (Roma 3:6; bdk. Kejadian 18:25). Karena Dia adalah Allah, maka Dia pasti adil. Pengakuan terhadap ke-Allahan-Nya seharusnya membuat kita mengakui keadilan-Nya, sekalipun kita tidak dapat memahami hal itu. Berdasarkan tiga hal di atas -- kita tidak berhak menerima sesuatu dari Allah. Dia berhak melakukan apa pun atas hidup kita dan Allah adalah kriteria bagi diri-Nya sendiri -- maka kita dengan yakin dapat mengatakan bahwa Allah selalu adil. Pikiran kita sering kali tidak dapat memahami keadilan Allah sepenuh-Nya karena jalan dan pikiran-Nya jauh melampaui pikiran kita (Yesaya 55:9; Roma 11:33- 34). Dalam keadaan seperti ini, kita hanya perlu mengimani bahwa Dia tetap adil karena Dia adalah Allah. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: GKRI Exodus Judul Artikel: Keadilan Allah Penulis: Ev. Yakub Tri Handoko, Th.M. Alamat URL: http://www.gkri-exodus.org/page.php?DOC-Keadilan_Allah ______________________________________________________________________ APPRECIATION Segenap pengurus PESTA mengucapkan selamat bagi Anda yang pada bulan Februari ini merayakan hari jadi Anda. Semoga ulang tahun Anda tahun ini membawa Anda semakin mengenal Dia yang telah menuntun langkah kehidupan kita. Tuhan memberkati. SELAMAT ULANG TAHUN! Raka Sukma Kurnia 01 Februari 1983 Samuel Lauw 04 Februari 1981 Francois P. Tomasoa 04 Februari 1962 Bobby K. Putrawan 06 Februari 1977 Widodo Sumadi 07 Februari 1976 Luci A. Mulia 08 Februari 1943 Mie Tie Tio 14 Februari 1970 Heriyanty 16 Februari 1979 Fredy P. Pasau 17 Februari 1972 Luki F. Hardian 18 Februari 1956 Sumitro Wijaya 19 Februari 1973 Soegianto 20 Februari 1981 Johny Sinaga 20 Februari 1964 Daniel Rizky Harun 21 Februari 1986 Mickey Felder 22 Februari 1960 Krisvany Irawaty 24 Februari 1978 Suradi 24 Februari 1968 Haryanto Angga Wijaya 26 Februari 1990 Bayu Adi Saputro 26 Februari 1985 Febe Kurniawan 26 Februari 1976 Esra Hasugian 29 Februari 1968 Berikut ini adalah ayat firman Tuhan sebagai hadiah ulang tahun Anda: "Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak- anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40) < http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+4:40 > _____________________________________________________________________ KESAKSIAN KESAKSIAN PESERTA KELAS DISKUSI DIK JANUARI/FEBRUARI 2010 Membuka Wawasan (Jaini Munaiseche) Pertama kali saya mengetahui informasi mengenai PESTA adalah dari milis Youthouse binaan Pak Atmo. Bagi saya, PESTA sangat menarik karena dalam milis ini kita dapat belajar teologi. Selama ini saya mendengar bahwa belajar teologi adalah hal yang cukup memusingkan dan sulit. Keingintahuan yang cukup besar inilah yang membuat saya mengambil keputusan untuk mendaftarkan diri mengikuti kelas diskusi ini. Puji Tuhan, dorongan dari admin dan moderator membuat motivasi saya semakin berkobar ketika mengikuti setiap topiknya. Ternyata pokok bahasan yang didiskusikan itu tidak jauh berbeda dari materi tugas yang sudah diberikan sebelumnya. Bukan hanya itu saja, tanggapan dan arahan dari moderator membuka wawasan yang baru buat saya. Membuat saya jadi belajar berpikir lebih jauh lagi tentang pemahaman firman Tuhan. Semakin Ingin Mengenal Allah (Silvia Margaretta) Bersyukur melalui kelas diskusi ini saya diteguhkan bahwa sejak semula Allah sendiri yang telah memilih dan menyelamatkan saya, ini semua adalah kasih karunia. Selain itu saya dapat memiliki konsep berpikir yang benar tentang Allah, keselamatan, dan dosa. Pengenalan saya kepada Allah dapat dikatakan sebagai pengenalan yang dangkal sehingga sempat terbesit dalam pikiran saya bahwa Allah itu jahat. Puji Tuhan, di dalam kelas diskusi ini saya mulai disadarkan kembali akan kasih Allah yang tidak ada bandingnya dengan menjadikan saya anak-Nya dan terlepas dari penghukuman. Tipu daya iblis sering kali berusaha mengalihkan perhatian kebenaran firman Tuhan dengan berbagai hal sehingga begitu mudahnya kita terjerumus dalam dosa. Tetapi Allah sekali-kali tidak mengecewakan dan selalu menuntun kita untuk seturut jalan-Nya. Lewat kelas diskusi ini saya terdorong untuk semakin mengenal dan dekat dengan Dia. Tidak cukup hanya di situ saja, para moderator yang ada juga memberikan penjelasan yang selalu membangun kerohanian yang ditambah dengan beberapa artikel yang selalu meneguhkan saya. Intervensi Allah (James Kurniawan) Pada saat saya mendapat banyak pergumulan hidup dan beban berat, ditambah problem dalam kelas ini membuat saya ingin mengundurkan diri. Tetapi rasa itu terkikis dan hilang ketika teringat akan janji firman-Nya bahwa dalam setiap kelemahan kita Allah selalu turut campur tangan untuk menolong kita. Pembekalan untuk Mengajar (Tony Adiel) Melalui diskusi yang diselenggarakan PESTA secara pribadi saya mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang cukup siginfikan dalam hal kerohanian. Tentunya ini tidak lepas dari proses pembelajaran selama mengikuti kelas diskusi PESTA. Dalam kelas yang baru saja berakhir ini saya dibimbing untuk mempelajari dan mendalami kebenaran firman Tuhan sebagai salah satu antisipasi terhadap berbagai ajaran iman Kristen yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Selain itu pengajaran dalam kelas diskusi ini dapat membantu saya dalam memberikan materi pengajaran di gereja untuk mengajar. Selain dari berbagai sumber buku, Alkitab merupakan tolok ukur mutlak sebagai dasar kebenaran. Kerinduan yang Lama Terpendam (Santoso) Sebenarnya sudah lama saya memunyai kerinduan untuk mengikuti kursus PESTA. Saya sudah pernah mendaftar melalui situs PESTA, tapi lama tidak ada tanggapan. Terakhir saya mengunjungi situs PESTA, ternyata pendaftaran harus melalui email ke administrasi (Kusuma). Puji Tuhan, akhirnya saya bisa mengikuti kursus dan diskusi ini. Terima kasih untuk YLSA serta program pembelajaran di PESTA, yang sudah melayani pekerjaan Tuhan melalui internet. Kiranya Tuhan yang memimpin dan memberkati terus pelayanan ini, juga orang-orang yang ada di dalamnya, supaya bisa menjadi alat untuk Kemuliaan Tuhan. Keinginan yang Sudah Lama (Lahung Mering) Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena saya memunyai kesempatan untuk mengikuti kelas diskusi PESTA. Ini merupakan keinginan saya yang sudah lama untuk belajar tentang kebenaran firman Tuhan. Walaupun saya tidak dapat belajar di sekolah Alkitab karena kesibukan pekerjaan saya, namun saya masih diberikan kesempatan untuk belajar dalam kursus diskusi PESTA. Dengan adanya kelas di PESTA maka saya memunyai kesempatan untuk belajar dan mendalami firman Tuhan di sela-sela kesibukan dan rutinitas setiap harinya. Menguatkan Iman (Parlaungan siahaan) Dengan mengikuti kelas PESTA saya memiliki banyak saudara seiman yang sering mengirimkan artikel-artikel rohani yang menguatkan iman saya. Secara tidak sadar di sela-sela kesibukan saya setiap hari, saya selalu membaca firman Tuhan dan mengikuti kelas diskusi ini. Berkat yang Luar Biasa (Horold Manoppo) Melalui kelas diskusi PESTA saya mendapatkan suatu berkat yang luar biasa. Pemahaman saya akan firman Tuhan semakin dikuatkan melalui kursus diskusi ini. Sungguh suatu berkat yg luar biasa yang saya rasakan setelah mengikuti kursus ini. Semoga Tuhan yang merupakan sumber berkat memberkati semua jerih lelah dan upaya para moderator serta pengurus PESTA dalam mengembangkan visi dan misi untuk lebih memperluas pengetahuan akan firman Tuhan lewat media internet. Pada kesempatan ini pula saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti kursus ini. Tetap teguh bersama-Nya dan selalu menjadi berkat bagi orang lain. Allah Sumber kekuatan (Lidia) Pada saat ada keinginan untuk mengundurkan diri dari kelas PESTA karena banyak beban dan problem hidup yang tak kunjung berakhir, saya diingatkan dengan firman-Nya agar selalu tetap berjuang sampai akhir. Allah sumber kekuatan itu akan memampukan setiap kita untuk dapat menjalani kehidupan ini. (Catatan: kesaksian di atas telah diedit seperlunya oleh Tim PESTA) ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Doakan para peserta yang baru saja menyelesaikan kelas diskusi DIK. Semoga apa yang sudah mereka pelajari dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan semakin memiliki relasi yang erat dengan Allah. 2. Dukunglah dalam doa semua peserta OKB yang saat ini sedang melangsungkan kelas diskusi, biarlah hikmat Tuhan selalu menyertai proses belajar ini hingga diskusi berakhir. 3. Doakan juga peserta kelas Paskah yang mulai berdiskusi pada awal bulan Maret 2010 ini. Doakan supaya para peserta memiliki semangat tinggi untuk belajar bersama dan saling membagikan berkat dengan peserta lain. 4. Doakanlah para moderator yang terlibat untuk membimbing dan mengarahkan para peserta dalam belajar. Kiranya Tuhan menambahkan hikmat sehingga setiap peserta bersemangat dan termotivasi dalam belajar. 5. Doakanlah Ibu Vonny (peserta OKB) dan tim gerejanya yang melakukan pelayanan misi ke salah satu daerah di Jawa Tengah. Doakan agar melalui perjalanan ini, nama Tuhan semakin dikenal dan dimuliakan. Semoga mereka bisa melakukan pelayanan ini sesuai dengan rencana dan kembali dengan selamat serta menjadi berkat. Bagi Anda yang ingin mengirimkan pokok doa agar dapat didoakan oleh rekan-rekan yang lain, silakan kirimkan permohonan doa Anda kepada kepada Sekretaris PESTA di alamat: < kusuma(at)in-christ.net >. ______________________________________________________________________ STOP PRESS DAPATKAN BERBAGAI BAHAN PASKAH DI SITUS PASKAH SABDA http://paskah.sabda.org/ Pastinya Anda sudah disibukkan dengan berbagai persiapan untuk menyambut hari Paskah. Apakah Anda saat ini memerlukan bahan-bahan Paskah dan berbagai kebutuhan lainnya yang berkaitan tentang Paskah? Situs Paskah SABDA merupakan pilihan tepat bagi Anda untuk mendapatkan berbagai bahan yang berhubungan dengan Paskah. Beragam bahan disediakan secara lengkap -- hampir semua jenis bahan Paskah tersedia di sini, mulai dari artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan mengajar Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi Paskah, resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tip-tip Paskah, humor Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, kartu Paskah, dan masih banyak lagi. Selain menyediakan beragam bahan, situs Paskah SABDA ini juga mengundang Pembaca untuk berpartisipasi dengan mengirimkan bahan-bahan Paskah sehingga bisa saling berbagi berkat kepada pengunjung yang lain. Keistimewaan lain pada situs ini adalah tersedianya berbagai fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama pengunjung, misalnya menulis blog pribadi seputar Paskah, berkomentar, berdiskusi di forum, dan mengirimkan ucapan selamat Paskah kepada teman seiman dan pengunjung yang lain. ______________________________________________________________________ Kontak: < owner-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Alamat membatalkan: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Arsip Berita PESTA: http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/ Situs PESTA: http://www.pesta.org/ Facebook PESTA: http://fb.sabda.org/PESTA ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Desi Rianto, Anik, Heru dan Yulia Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) Berita PESTA 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |