Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/32 |
|
Berita PESTA edisi 32 (12-3-2008)
|
|
______________________________________________________________________ BERITA PESTA Edisi 32/Februari/2008 DAFTAR ISI EDITORIAL BERITA PESTA: 1. Sekilas Info dari Kelas Diskusi DIK Februari 2008 2. Kursus Terbaru PESTA: Pernikahan Kristen Sejati (PKS) 3. Pembukaan Kursus Guru Sekolah Minggu April/Mei 2008 ARTIKEL : Bimbingan dalam Membesarkan dan Mendidik Anak APPRESIASI : Selamat Ulang Tahun! STOP PRESS : 1. SABDA Space Teens: Komunitas Blogger Remaja Kristen 2. Formulir Pendaftaran Kursus GSM POKOK DOA ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Kami bersyukur dapat kembali hadir menjumpai Anda. Kali ini kami hadir untuk menyajikan informasi terkini dari kelas diskusi DIK yang sedang berlangsung. Selain itu, ada juga berita dari kelas Perkawinan Kristen Sejati (PKS), kelas PESTA yang pendaftarannya dibuka pada bulan Maret 2008 ini. Agar Anda bisa ikut mencicipi kelas ini, maka dengan sengaja kami sajikan sebuah artikel mengenai pernikahan yang kami ambil dari salah satu referensi Kursus Pernikahan Kristen Sejati (PKS). Simak pula informasi mengenai pembukaan kursus GSM, khusus bagi Anda yang terlibat dan memiliki beban dalam pelayanan sekolah minggu. Sebagai penutup, kami mengajak Anda untuk berdoa bersama kami. Silakan tengok pokok-pokok doa yang telah kami siapkan bagi Anda dalam edisi ini. Mari berbagian dalam pekerjaan Tuhan dengan bersama-sama mendukung pelayanan PESTA dalam doa. Soli Deo Gloria! Dalam kasih-Nya, Pimpinan Redaksi Berita PESTA, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ BERITA PESTA 1. SEKILAS INFO DARI KELAS DISKUSI DIK FEBRUARI 2008 Diawali dengan pengiriman posting perkenalan dari moderator pada tanggal 1 Februari 2008, maka secara resmi kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dibuka. Setelah saling berkenalan, secara intensif para peserta mulai mendiskusikan topik-topik yang diberikan moderator, di antaranya Alkitab dan Penciptaan, Asal-Usul Setan, Akibat Dosa, Keselamatan, Kelahiran Baru, Pertumbuhan Rohani, serta Doktrin dan Hidup Kristen. Sampai saat ini, kelas masih berjalan dan rencananya akan ditutup pada tanggal 13 Maret 2008. Selama kelas diskusi ini berlangsung, ada beberapa peserta yang gugur karena tidak aktif berpartisipasi dalam diskusi yang wajib diikuti. Sedangkan peserta yang aktif akan dinyatakan lulus dan berhak menerima sertifikat PESTA. Setelah kelulusan ini, mereka juga berhak mengikuti kelas-kelas lanjutan PESTA dan secara otomatis menjadi anggota milis Alumni PESTA. 2. KURSUS TERBARU PESTA: PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI (PKS) Walaupun baru diadakan untuk pertama kalinya, kursus PKS (yang kami umumkan dalam Berita PESTA edisi lalu) ternyata mendapat sambutan yang sangat meriah. Saat berita ini diturunkan, tercatat lima puluh pendaftar yang telah menyatakan keinginannya untuk mengikuti kursus ini. Selama bulan Maret, peserta yang telah mendaftar dan mendapatkan bahan kursus, diharuskan untuk mempelajari setiap pelajaran dan mengerjakan tugas-tugas tertulis yang menyertainya. Menyelesaikan tugas tertulis merupakan syarat utama agar peserta bisa bergabung dalam kelas diskusi PKS. Antusias para peserta ternyata cukup tinggi. Hal ini terlihat dari beberapa pendaftar yang telah menyelesaikan tugas tertulis tersebut. Siapa saja peserta Kursus Pernikahan Kristen Sejati yang telah berhasil menyelesaikan tugas tertulis? Silakan klik URL berikut ini: ==> http://www.pesta.org/pendaftar_pks0308 3. PEMBUKAAN KURSUS GURU SEKOLAH MINGGU APRIL/MEI 2008 Didasari kerinduan yang mendalam untuk untuk membekali para guru sekolah minggu, PESTA kembali membuka kursus Guru Sekolah Minggu (GSM) periode April/Mei 2008. Kursus ini telah diadakan untuk yang ketiga kalinya sejak tahun 2006 yang lalu. Tentunya ini merupakan kabar baik bagi para guru sekolah minggu yang selalu ingin meningkatkan kualitas maupun kemampuan mereka dalam pelayanan sekolah minggu. Melalui kursus GSM, peserta akan mempelajari Visi dan Misi Sekolah Minggu, Kriteria Guru Sekolah Minggu, Pengenalan Anak, Hakikat Mengajar, Teknik Memimpin Ibadah Sekolah Minggu, dan Administrasi Sekolah Minggu. Pendaftaran kursus GSM dibuka mulai dari sekarang. Batas akhir pendaftaran dan pengumpulan tugas adalah tanggal 15 April 2008. Bagi Anda yang berminat, silakan mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran yang kami sediakan di bagian akhir edisi ini. Anda dapat juga mendaftar melalui situs PESTA Online di alamat: ==> http://www.pesta.org/form_pendaftaran_gsm ______________________________________________________________________ ARTIKEL BIMBINGAN DALAM MEMBESARKAN DAN MENDIDIK ANAK ============================================= "Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan; dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik." (Amsal 24:3-4) Saya senang memelihara binatang. Saya memelihara anak ayam, itik, dan kucing ketika saya masih kecil. Setelah dewasa, saya pun memelihara anak anjing. Membesarkan anak anjing tidaklah sesederhana dan semudah yang dipikirkan banyak orang; dibutuhkan kondisi dan suasana yang sesuai. Anda akan memahami yang saya maksud bila Anda pernah mencoba menetaskan telur. Telur tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena selain membutuhkan suhu yang tetap dari pemanas, telur itu juga perlu selalu dibolak-balik. Anak anjing yang baru lahir juga membutuhkan perawatan yang sangat saksama. Ia perlu dijauhkan dari anjing-anjing yang lain. Kita juga harus mencuci tangan dulu sebelum menyentuh anak anjing itu jika kita telah menyentuh anjing lain selain induknya. Mengapa? Karena sistem kekebalan tubuh mereka belum bekerja, sehingga mereka masih sangat rentan. SUASANA YANG MEMBANTU ANAK MENJADI SERUPA DENGAN YESUS Suasana dalam keluarga sangat berperan untuk menolong anak-anak menjadi serupa dengan Yesus. Ada beberapa hal yang harus dihindari. Ada pula beberapa hal lain yang harus tersedia. Mari kita cermati hal-hal yang terjadi dalam keluarga dan apa saja yang masih perlu kita lakukan. Pernahkah Anda membantu anak-anak membuat sesuatu yang rumit seperti miniatur pesawat terbang? Saya tidak tahu pengalaman Anda. Yang jelas ketika saya mengalaminya, saya merasa perlu memiliki sebuah perencanaan yang rinci mengenai setiap potongan miniatur serta letaknya. Kehidupan keluarga juga merupakan sesuatu yang paling rumit, karena terdiri atas banyak hubungan yang rumit dan saling terkait dengan dunia di sekeliling kita. Bukan berarti semua anggota dari sebuah keluarga yang sehat akan terlihat seolah-olah keluar dari satu cetakan yang sama. Oleh kreativitas Allah yang tak terbatas, akan muncul banyak keanekaragaman di sekeliling kita. Adakah suatu pola khusus yang dapat diikuti untuk membangun keluarga? Saya telah menemukan beberapa pola ketika meneliti berbagai buku berdasarkan topik ini. Saat ini, banyak orang mengaku sebagai ahli di bidang ini. Siapakah yang dapat kita percaya untuk proyek yang sangat berharga ini? Jika Anda berkata kepada seorang dokter: "Saya sehat", maka untuk memastikan ketepatan diagnosa Anda, sang dokter akan menggunakan suatu kriteria tertentu. Jikalau Anda pergi ke seorang ahli terapi keluarga dan bertanya: "Apakah keluarga saya sehat?", kriteria apakah yang akan digunakan sang ahli terapi ini untuk menganalisanya? Mari kita lihat beberapa dasar untuk membangun keluarga yang sehat. MEMBANGUN DASAR PERNIKAHAN YANG SEHAT Hubungan Pernikahan Hubungan pernikahan merupakan faktor yang paling penting dalam kehidupan berkeluarga. Hubungan pernikahan merupakan fondasi dari struktur keluarga yang akan dibangun. Kita perlu membedakan suami dan istri sebagai unit pernikahan atau sebagai unit orang tua. Namun masing-masing punya peran dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Dua orang secara bersamaan dapat berfungsi sebagai pasangan dan orang tua, tetapi tetap memunyai peran yang berbeda. Sebuah keluarga dengan pernikahan yang tidak sehat akan selalu menghadapi pertentangan yang berat. Hubungan pernikahan yang hangat, penuh kasih, dan saling mendukung akan berpengaruh sangat baik terhadap pertumbuhan anak. Dengan banyaknya buku mengenai pernikahan, kita takkan kekurangan informasi tentang topik ini. Bagaimana Tanggapan Keluarga Terhadap Kekuasaan? Apakah yang terlintas dalam pikiran Anda ketika berpikir mengenai kekuasaan? Dalam konteks pembicaraan ini, saya mengartikan "kekuasaan" sebagai kemampuan setiap orang untuk memengaruhi orang lain; atau kemampuan untuk menjadikan pikiran dan perasaan kita sebagai kekuatan utama dalam mengambil keputusan. Kekuasaan dalam keluarga dapat dipilah-pilah dalam berbagai cara. Kekuasaan dapat dibagi secara merata di antara seluruh anggota keluarga. Atau sebaliknya, kekuasaan hanya didominasi oleh satu orang. Dalam keluarga yang berpola dominasi seperti ini, peluang untuk membangun hubungan yang dekat atau intim sangat kecil. Pasangan atau orang tua yang sangat dominan biasanya tidak dapat membina hubungan yang akrab. Dalam keluarga yang sehat, kekuasaan dibagi di antara kedua pasangan, sementara itu sedikit demi sedikit memberikan peluang kepada anak-anak untuk belajar menggunakan kekuasaan dengan cara yang sehat. Mereka mengajar anak-anak untuk mandiri. Keakraban Keluarga Karakteristik ketiga dari keluarga yang sehat adalah tingkat dan jenis keakraban keluarga. Keakraban satu keluarga sangatlah penting, tetapi perlu diseimbangkan dengan adanya kebebasan berekspresi dan kesempatan untuk menyendiri bagi setiap individu bila diperlukan. Artinya, Anda saling memahami dan menerima kebutuhan-kebutuhan yang timbul karena perbedaan kepribadian. Pengekangan emosi atau pengungkapan emosi secara berlebihan dalam keluarga dapat sangat merusak. Dalam dua situasi tersebut, batas-batas pribadi cenderung dilanggar. Tidak adanya kehangatan dan kasih sayang dapat menimbulkan rasa tak aman dan kehausan akan kasih sayang. Sebaliknya, kontrol yang berlebihan menekan kebebasan dan keakraban individu. Keakraban dan otonomi perlu diusahakan dalam sebuah keluarga. Jika tidak, kelak semua anggota keluarga, terutama anak-anak, akan kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Seberapa akrab hubungan antaranggota keluarga Anda? Seberapa baik batas-batas pribadi diperhatikan dan dihormati? Semua hal ini merupakan dasar-dasar penting dalam membangun keluarga yang sehat. Satu keluarga memang berbeda dari keluarga lain. Demikian pula setiap orang memunyai kepribadian yang unik. Pesan berikut perlu diperhatikan dengan saksama; tidak ada salahnya Anda menjadi diri Anda sendiri dan saya menjadi diri saya sendiri. Pola Komunikasi Hal keempat yang perlu dievaluasi adalah pola komunikasi dalam keluarga. Apakah setiap orang diperbolehkan untuk berbicara, membagikan perasaan, membagikan hal-hal yang disenangi dan yang tidak? Adakah setiap orang bebas mengungkapkan perasaan? Atau, adakah daftar larangan tak tertulis untuk beberapa macam emosi? Beberapa keluarga mengizinkan anggotanya untuk marah, tetapi tidak untuk mengungkapkan kasih sayang. Mungkin saja keluarga yang lain menerapkan sebaliknya. Beberapa keluarga lainnya melarang anggota-anggotanya mengungkapkan semua jenis perasaan. Beberapa keluarga lagi membiarkan keadaan hati memengaruhi suasana, baik itu kehangatan, sopan santun, kemarahan, depresi, atau kehilangan harapan. Kita semua dapat bertumbuh dan berfungsi dengan baik bila lingkungan sekitar menerima kehadiran kita. Adakah setiap anggota keluarga bersedia saling mendengarkan? Yang saya maksud adalah mendengar sungguh-sungguh, dengan mata dan telinga. Kebanyakan percakapan dalam keluarga hanya seperti percakapan antara orang-orang tuli. Firman Allah memanggil kita untuk menjadi pendengar yang "selalu siap untuk mendengar" (Yakobus 1:19). "Seseorang yang memberi jawab sebelum mendengar fakta-faktanya adalah bodoh dan akan mendapat malu." (Amsal 18:13) Orang tua harus menjadi teladan. Dengan gaya komunikasi mereka sendiri, mereka dapat mengajarkan prinsip-prinsip berbicara dalam bahasa orang lain. Kita hanya perlu berhati-hati terhadap perbedaan gender dan kepribadian yang dapat memicu timbulnya berbagai macam reaksi. Dapatkah setiap anggota keluarga mengungkapkan dirinya secara bebas? Mungkin dalam keluarga Anda, setiap orang bebas memotong pembicaraan orang lain, berbicara mewakili anggota lain, atau menyelesaikan perkataan anggota keluarga lain. Kebiasaan-kebiasaan itu buruk dan dapat berkembang tanpa kita sadari. Berdasarkan kerangka pola komunikasi, pertumbuhan dan kemajuan setiap unit keluarga dicerminkan oleh kemampuan masing-masing pribadi untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan konflik. Kemampuan bermusyawarah merupakan keahlian yang perlu dipelajari oleh pasangan suami istri dan kemudian diajarkan kepada anak-anak mereka. Dalam keluarga yang sehat, kita dapat menanggapi konflik sebagai peluang untuk bertumbuh. Pernahkah Anda membayangkan konflik yang terjadi dalam keluarga Yesus? Antara Yesus dan orang tua-Nya serta saudara-saudara-Nya? Saya sangat ingin tahu cara mereka menyelesaikan konflik yang ada. Munculnya sebuah konflik dapat menjadi peluang bagi Roh Kudus untuk menuntun dan memulihkan kita. Keluarga yang terus-menerus bertumbuh secara sehat selalu memusatkan diri pada keberhasilan dan bukan pada kegagalan. Mereka lebih mengingat saat-saat permasalahan dapat terselesaikan dan juga cara-cara pemecahannya agar mereka dapat melakukannya lagi. Mereka mau belajar dari pengalaman. Mereka tak mau terus memerdebatkan kegagalan masa lalu. MENYESUAIKAN DIRI DAN BERTUMBUH Beberapa tahun lalu, Chicago Cubs memenangkan kompetisi regional. Namun seperti yang biasa terjadi, seorang pemain andalan mereka mengalami kemunduran selama musim kompetisi tersebut. Manajer tim memerhatikan bahwa pemain ini menghabiskan banyak waktu untuk menonton film yang merekam penampilannya di lapangan, untuk menemukan penyebab kemundurannya. Sayangnya, hal itu jusru membuat permainannya semakin buruk! Manajer tim menghargai usahanya mengatasi masalah, sang manajer menasihati pemain ini untuk mulai menonton rekaman pertandingan pada masa jayanya, saat ia memukul bola dengan kekuatan penuh. Ketika ia mulai memusatkan perhatian pada hal baik yang pernah dilakukan sebelumnyanya, barulah ia dapat melakukannya lagi. Kehidupan ini penuh tantangan bagi kita semua. Salah satu tantangan yang tersulit adalah menghadapi sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita karena kehilangan atau karena suatu peristiwa tragis. Kesanggupan keluarga dalam mengatasi situasi krisis maupun perubahan-perubahan yang sering terjadi dapat menjadi barometer kesehatan keluarga. Perubahan yang umum, seperti anak meninggalkan rumah untuk sekolah, menikah, atau kembali ke rumah lagi, memberi peluang yang tak terhingga bagi seluruh keluarga untuk melakukan penyesuaian dan bertumbuh. Bagaimana tanggapan seseorang saat terjadi perubahan dan bagaimana tanggapan yang muncul antaranggota keluarga, mencerminkan kesehatan keluarga. Banyak keluarga menjadi berantakan karena krisis yang mendadak atau perubahan yang tak terduga. Mereka memandang perubahan sebagai ancaman, sesuatu yang menakutkan. Keluarga lain mengalami kesulitan yang sama, tetapi dapat memetik pelajaran berharga dari pengalaman tersebut. Semangat yang dimiliki keluarga berikut dapat menjadi contoh bagi kita. Seorang ibu menjalani operasi dan harus dirawat di rumah sakit selama 27 hari. Suami dan tiga anaknya yang berusia 7, 11, dan 14 tahun harus menjalani hidup tanpa ibu mereka selama masa tersebut. Mereka memasak, membersihkan rumah, dan melakukan tugas-tugas lain yang sama sekali asing bagi mereka. Ketika sang ibu kembali, ia masih perlu waktu untuk memulihkan kesehatan hingga akhirnya dapat melakukan tugasnya kembali. Pada saat-saat tertentu, seluruh keluarga berkumpul dan saling berbagi tentang apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pelajari, dan bagaimana mereka berubah dengan ketidakhadiran sang ibu. Krisis seperti ini dapat memerkuat, atau sebaliknya memerlemah hubungan yang ada. Masalah merupakan peluang yang memungkinkan kita untuk bertumbuh, baik secara perorangan maupun sebagai keluarga. Paulus menjelaskan hal ini ketika berkata: Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa [tidak biasa bagi Anda dan posisi Anda] terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita (bersorak gembira pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya, dipenuhi cahaya dan kemegahan (1Petrus 4:12, 13). MENJADI ORANG TUA YANG PENUH KASIH Semua orang tua dalam keluarga yang sehat harus memenuhi panggilan Allah untuk menjadi orang tua yang penuh kasih. Tanggung jawab yang terutama adalah untuk membesarkan anak. Mari kita lihat beberapa hal yang dibutuhkan dalam membesarkan anak secara sehat. Sebagai orang tua, pernahkah Anda berpikir, apakah yang telah saya lakukan bagi kerohanian anak saya? Banyak orang tua mempertanyakan hal ini, terutama setelah melewati hari yang penuh tekanan, sia-sia, kacau, dan melelahkan. Ada orang tua yang berkata, "Suatu saat saya mempertanyakan apakah saya telah menyelesaikan tugas saya. Kelihatannya saya hanya seperti mengawasi seorang anak pada saat-saat tertentu kemudian beralih ke anak yang lain, mencoba melindunginya dari suatu bencana, atau berusaha melakukan tindakan penyelamatan yang masih dapat dilakukan. Apakah ini yang disebut menjadi orang tua? Apakah ini yang harus saya penuhi dalam hidup saya? Bagaimana saya dapat membawa mereka lebih dekat kepada Yesus? Saya hanya merasa seperti seorang pengawas." Orang tua yang lain mengungkapkan, "Membesarkan anak ternyata jauh berbeda dari yang saya kira. Terkadang saya lebih merasa seperti seorang supir dan di lain hari saya merasa seperti seorang pengontrol pekerjaan rumah anak-anak. Kemudian ada kalanya saya berperan sebagai penyeleksi acara TV dan koki untuk menyiapkan makan malam! Saya ingin berperan sebagai orang tua dalam hidup saya, dan saya tidak tahu kapan saya dapat melakukannya. Apakah saya telah kehilangan arah? Sudahkah saya memberikan waktu dan energi untuk bidang yang tepat, atau masih perlukah saya mengarahkan diri pada hal lain? Kapan saya dapat mengajar mereka menjadi lebih serupa dengan Yesus, di sela kegiatan mengasuh?" Kadang kala, mengasuh anak jauh lebih berat dibandingkan tugas lainnya. Kita sangat mudah tenggelam dalam tugas-tugas dan kegiatan rumah tangga, serta membereskan kekacauan-kekacauan yang terjadi. Dengan begitu, kita tak lagi terfokus pada panggilan untuk menjadi orang tua kristiani. Pada zaman dulu, ada saat-saat Allah memanggil umat-Nya untuk kembali pada tujuan utama mereka. Karena kesibukan yang ada, ada baiknya bila kita mengarahkan diri kembali pada panggilan kita sebagai orang tua. Pikirkan dan bacalah dengan cermat pemikiran berikut setiap hari selama satu bulan. Anda tidak akan kehilangan arah bila melakukannya. Tujuan utama membesarkan anak adalah untuk menghasilkan anak yang beriman pada Kristus dan berkarakter saleh, sehingga Allah dipermuliakan. Ini akan mengubah cara pandang kita terhadap kewajiban membesarkan anak. Tujuan kita bukan lagi untuk menyelesaikan masalah keluarga dan menemukan sedikit kedamaian. Kita terlibat dalam program akbar Allah. Kita sedang membentuk hidup yang siap masuk ke dalam kekekalan. Kita berperan dalam pembentukan watak anak sehingga ia dapat mencerminkan kemuliaan Allah. Diambil dari: Judul Buku : Raising Kids to Love Jesus 2 Judul Artikel: Bimbingan dalam Membesarkan dan Mendidik Anak Pengarang : H. Norman Wright Penerbit : Gloria, Jogjakarta 2003 Halaman : 63 -- 82 Artikel di atas diambil dari salah satu referensi yang digunakan di modul Pernikahan Kristen Sejati (PKS), yaitu Referensi 5b. Bagi Anda yang berminat untuk mendapatkan modul PKS, silakan menghubungi Sekretaris PESTA: Pipin < pipin(at)in-christ.net > atau mengunduhnya sendiri di situs PESTA Online: < http://www.pesta.org/pks_sil >. ______________________________________________________________________ APPRECIATION SELAMAT ULANG TAHUN! Pada bulan Februari, bulan yang dikenal dengan bulan penuh cinta, beberapa Alumni PESTA sedang berbahagia karena memperingati hari kelahirannya. Siapa saja mereka? Simak daftarnya berikut ini. - Raka Sukma Kurnia (1 Februari) - Bobby Kurnia Putrawan (6 Februari) - Widodo Sumadi (7 Februari) - Luci A. Mulia (8 Februari) - Luki F. Hardian (10 Februari) - Ary Cahya Utomo (12 Februari) - Lenny (12 Februari) - Mie Tie Tio (14 Februari) - Heriyanty (16 Februari) - Fredy P. Pasau (17 Februari) - Sumitro Wijaya (19 Februari) - Soegianto (20 Februari) - Mickey Felder (22 Februari) - Febe Kurniawan (26 Februari) - Esra R. Hasugian (29 Februari) Seluruh Staf Berita PESTA mengucapkan selamat berulang tahun bagi Anda semua. Kiranya berkat Tuhan senantiasa melimpah dan selalu menyertai kehidupan Anda semua. Amin. ______________________________________________________________________ STOP PRESS 1. SABDA Space Teens: KOMUNITAS BLOGGER REMAJA KRISTEN Remaja adalah pribadi unik yang memiliki dunia yang dinamis dan penuh energi. Mereka tidak mau lagi disebut anak-anak, namun mereka juga belum pantas untuk masuk dunia orang dewasa. Karena keunikan dan keistimewaan inilah, mereka memiliki kebutuhan yang tidak sama dengan jenjang usia-usia lainnya. Menyadari bahwa remaja membutuhkan ruang lingkup yang berbeda dan perhatian yang khusus, maka Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > menyediakan wadah bagi mereka dengan meluncurkan sebuah situs komunitas blogger remaja Kristen yang diberi nama "SABDA Space Teens" -- versi remaja dari situs SABDA Space < http://www.sabdaspace.org/ >. Seperti halnya SABDA Space, SABDA Space Teens diharapkan dapat menjadi wadah untuk menampung aspirasi, pikiran, dan pergumulan dalam bentuk tulisan, khusus untuk kaum remaja Kristen. Bagi Anda yang tergolong masih remaja, atau Anda yang memiliki anak/adik/teman/tetangga yang masih remaja, sebarkan informasi di atas. Untuk bergabung mudah sekali, klik saja menu "Daftar Menjadi Pengguna", kemudian isi formulir yang ada. Nah, tunggu apa lagi? Mari berbagi pikiran melalui tulisan dan bersiap untuk berdampak demi kemuliaan Kristus. ==> http://teens.sabdaspace.org/ 2. Formulir Pendaftaran Kursus GSM Berikut ini adalah Formulir Pendaftaran Kursus GSM. Bagi Anda yang berminat untuk mengikuti kursus Guru Sekolah Minggu (GSM), silakan mengisi dan mengembalikannya ke Staf Admin PESTA, Kusuma, di alamat: < kusuma(at)in-christ.net > FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS GSM =============================== Nama: E-mail: Alamat Lengkap: Kota: Provinsi: Negara: Kode Pos: No. Telepon: HP: Tempat/Tgl Lahir: Jenis Kelamin: (Laki-laki/Perempuan)* Status Menikah: (Menikan/Belum menikah)* Pekerjaan: Pendidikan Akhir: Talenta/Ketrampilan: Gereja: Jabatan Pelayanan: Komputer yang Dipakai: (Rumah/Kantor/Lain-lain)* Catatan: * boleh pilih salah satu - Apakah Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan secara pribadi? - Apakah Anda percaya bahwa Alkitab seluruhnya adalah firman Tuhan? - Apakah Anda pernah mengikuti kursus tertulis sebelumnya? - Kalau ya, apa nama dan alamat kursusnya? Nama Kursus Tertulis: Alamat Kursus Tertulis: - Apakah Anda pernah mengikuti Kelas Virtual PESTA sebelumnya? Apa nama kursusnya? - Apakah harapan Anda dengan mengikuti Kelas Virtual PESTA ini? "Dengan mengisi Formulir Pendaftaran Kelas Virtual ini berarti saya, Nama________________ dengan keinginan sendiri telah memutuskan akan mengikuti Kursus PESTA ini hingga selesai dan mau mentaati peraturan yang ada dan bersedia untuk saling membangun iman sesama peserta dalam kasih." DATA PELAYANAN KURSUS GURU SEKOLAH MINGGU ========================================= Isi dan jawablah pertanyaan berikut ini dengan lengkap: ------------------------------------------------------- Jabatan di Sekolah Minggu: 1. Kapan Anda terlibat pertama kali di pelayanan sekolah minggu (SM)? 2. Mengapa Anda tertarik untuk melayani di SM? 3. Apakah sampai sekarang Anda masih melayani di SM? 4. Tanggung jawab dan tugas-tugas apa yang Anda pegang di SM saat ini? 5. Berapa jumlah seluruh murid SM di gereja Anda? 6. Berapa jumlah seluruh guru SM dalam gereja Anda? 7. Berapa jumlah murid di kelas SM yang Anda pimpin? 8. Berapa jumlah guru yang mengajar di kelas SM Anda? 9. Berapa jumlah seluruh jemaat dewasa di gereja Anda? 10. Apakah Anda pernah mendapat pelatihan khusus tentang bagaimana melayani di SM? Kalau pernah berapa kali? _____________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Kelas diskusi DIK Februari 2008 akan segera berakhir. Kami mengucap syukur kepada Tuhan karena dengan pertolongan-Nya, kelas ini dapat berjalan dengan baik. Doakan agar setiap peserta mendapat berkat melimpah dan memiliki dasar iman yang benar di dalam Kristus. 2. Doakan pula untuk para pendaftar Kelas PKS yang saat ini sedang mengerjakan tugas tertulis, biarlah mereka dapat menyelesaikan seluruh tugas tepat waktu dan dapat mengikuti kelas diskusinya pada bulan April mendatang. 3. Doakan agar moderator dan staf Admin PESTA dapat mempersiapkan dengan maksimal rencana pembukaan kelas PKS mendatang. Mari dukung mereka dalam doa, agar penyelenggaraan kelas ini berjalan dengan baik dan peserta dapat belajar banyak mengenai bagaimana hidup setia dalam perkawinan yang dikehendaki Tuhan. 4. Saat ini PESTA sedang menyiapkan modul baru, yaitu Apologetika Untuk Awam I (AUA I). Doakanlah agar modul ini dapat siap tepat pada waktunya dengan kualitas yang terbaik. ______________________________________________________________________ DISCLAIMER Staf Redaksi: Pipin, Yulia Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) Berita PESTA 2008 -- YLSA http://www.ylsa.org/ http://www.pesta.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ BERITA PESTA Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Alamat membatalkan : < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > ARSIP BERITA PESTA : http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |