Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/24 |
|
Berita PESTA edisi 24 (5-7-2007)
|
|
______________________________________________________________________ BERITA PESTA Edisi 24/Juni/2007 DAFTAR ISI EDITORIAL BERITA PESTA: 1. Penutupan Kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) April/Mei 2007 2. Kelas Diskusi DIK Mei/Juni 2007 sedang Berjalan 3. Ada Apa di Kelas Diskusi DPA Mei/Juni 2007? 4. Sdri. Ani Morib Mengakhiri Kebersamaan di PESTA 5. Pimpinan Redaksi Baru untuk Berita PESTA APPRECIATION: 1. Ucapan Selamat Ulang Tahun 2. Ucapan Terima Kasih untuk Donatur ARTIKEL : Bagaimana Menafsirkan Alkitab KESAKSIAN : Kesaksian dari Peserta GSM April/Mei 2007 1. Melayani Sepenuh Hati (Esther Kartini) 2. "Brainstorming" (Feronica) 3. Kembali ke Sekolah Minggu (Jerry Illya) STOP PRESS : Formulir Pendaftaran PESTA SURAT ANDA : Apresiasi PESTA ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Selamat bertemu kembali di Berita PESTA edisi Juni 2007. Seperti biasa Redaksi hadir untuk menyampaikan sejumlah kegiatan pelayanan PESTA yang sudah, sedang, dan yang akan berlangsung saat ini. Syukur kami naikkan kepada Tuhan kita, Yesus Kristus, yang menjadi satu-satunya kekuatan sehingga PESTA masih dapat berjalan dengan baik sampai hari ini. Selain rangkaian kegiatan di PESTA, kami juga perlu menyampaikan beberapa informasi tentang personalia di PESTA. Silakan menyimak informasi tersebut. Kami juga menyisipkan Formulir Pendaftaran PESTA, mengingat PESTA akan kembali membuka kelas bagi peserta baru, yaitu kelas Dasar-dasar Iman Kristen. Nah, bagi anggota Berita PESTA yang belum pernah mengikuti kursus PESTA, inilah kesempatan untuk Anda mendaftarkan diri. Silakan mengisi formulir terlampir dan kirimkan kembali kepada kami. Dalam kasih-Nya, Pimpinan Redaksi Berita PESTA, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ BERITA PESTA 1. PENUTUPAN KELAS DISKUSI GURU SEKOLAH MINGGU (GSM) APRIL/MEI 2007 Usai sudah kelas diskusi GSM yang diadakan sepanjang bulan Mei 2007 yang lalu. Hasilnya, empat belas dari sembilan belas orang peserta, dinyatakan lulus dari kelas ini. Untuk itu, kami mengucapkan selamat atas keberhasilannya. Diskusi kelas GSM bulan Mei telah berlangsung cukup baik dan para peserta dapat berpartisipasi aktif. Waktu diskusi dibagi menjadi empat termin dan berhasil membahas sembilan topik dengan rata-rata 25 posting di setiap topiknya. Peserta yang dinyatakan lulus dari kelas GSM ini akan bergabung di Milis Alumni PESTA sehingga memiliki kesempatan untuk terus saling membangun dan memberi semangat dengan peserta PESTA dari kelas lainnya. Peserta yang lulus juga akan mendapatkan sertifikat PESTA yang akan dikirim di akhir tahun ini. Untuk mengetahui kegiatan diskusi di kelas GSM silakan berkunjung ke: ==> < http://www.pesta.org/diskusi_gsm0407 >, 2. KELAS DISKUSI DIK MEI/JUNI 2007 SEDANG BERJALAN Dari ratusan pendaftar kursus kelas DIK (Dasar-dasar Iman Kristen), akhirnya hanya terdapat tujuh belas orang yang berhasil menyelesaikan seluruh tugas tertulis sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Selain peserta yang berasal dari dalam negeri, terdapat pula lima orang peserta Indonesia yang berdomisili di luar negeri, yaitu Jerman, Korea Selatan, dan Singapura. Mari kita doakan agar mereka dapat mengikuti kelas diskusi satu bulan ini dengan baik sampai berakhirnya waktu diskusi nanti. Siapa saja peserta kelas diskusi DIK ini? Untuk mengetahuinya, klik di: ==> < http://www.pesta.org/peserta_dik0507 >, 3. ADA APA DI KELAS DISKUSI DPA MEI/JUNI 2007? Kelas DPA (Dasar Pengajaran Alkitab) adalah kelas lanjutan yang baru pertama kali ini diadakan oleh PESTA dan hanya boleh diikuti oleh para alumni kelas DIK saja. Sejak diumumkannya pembukaan kelas DPA ini, kami sudah melihat antusiasme besar dari para peserta. Banyak alumni DIK yang mendaftar dan dengan cepat menyelesaikan tugas tertulis yang diberikan. Jumlah peserta yang akhirnya berhasil menjadi bagian dalam diskusi sebanyak 22 orang. Nama-nama peserta sudah tidak asing lagi bagi pengurus karena rata-rata peserta adalah mereka yang sudah mengikuti lebih dari satu kelas PESTA. Saat ini kelas diskusi masih berjalan dengan cukup "panas". Hampir semua peserta bisa ikut ambil bagian dalam diskusi dengan baik. Hal ini memang sudah menjadi keharusan karena jika tidak aktif berpartisipasi, peserta akan dicopot dari keanggotaan kelasnya. Mari kita doakan agar semua peserta bisa belajar banyak dan mendapatkan berkat dan beroleh pengertian akan pengajaran Alkitab dengan lebih dalam. 4. SDRI. ANI MORIB MENGAKHIRI KEBERSAMAAN DI PESTA Setelah melayani di PESTA sejak Januari 2006, akhirnya Sdri. Ani Morib mengakhiri pelayanannya di PESTA. Pelayanannya di PESTA diawali dengan menjadi webmaster situs PESTA Online. Selain itu, ia juga melayani sebagai pimpinan redaksi Berita PESTA. Saat ini Ani akan melanjutkan pelayanannya sebagai guru di sebuah yayasan Kristen di Makassar. Sebagaimana dituturkannya, Ani akan terus mengingat PESTA karena tidak sedikit berkat yang telah diperolehnya selama melayani di PESTA. Segenap pengurus dan staf PESTA sangat mengucap syukur untuk sumbangsih yang telah Ani berikan selama ini. Doa kami, selamat melayani di Makassar dan biarlah nama Tuhan terus ditinggikan. 5. PIMPINAN REDAKSI BARU BERITA PESTA DAN SEKRETARIS BARU PESTA Dengan berakhirnya pelayanan Sdri. Ani Morib di PESTA, kami pun perlu menunjuk pimpinan redaksi baru untuk Berita PESTA. Untuk itu, kepada para pembaca Berita PESTA, kami perkenalkan Sdri. Pipin Kuntami yang terhitung mulai bulan Juni 2007 ini telah menjadi pimpinan redaksi Berita PESTA. Selain itu, sejalan dengan semakin berkembangnya pelayanan PESTA, kami membutuhkan seorang sekretaris yang dapat membantu tugas-tugas Administrasi PESTA secara lebih luas. Untuk itu kami, juga telah menunjuk Sdri. Pipin Kuntami untuk terlibat lebih luas di PESTA dengan menjadi sekretaris PESTA. Mungkin ada di antara alumni peserta PESTA yang bertanya, "bagaimana dengan Sdr. Kusuma yang selama ini membantu pelayanan admin PESTA?" Betul, Sdr. Kusuma masih akan terus membantu melayani peserta untuk mengirim bahan-bahan kursus dan juga administrasi kelas PESTA lainnya. Sdri. Pipin akan lebih difokuskan untuk membantu pimpinan PESTA dalam melayani sebagai moderator dan alumni PESTA di luar tugas-tugas kelas. Demikian penjelasan kami, kiranya hal ini akan menolong perkembangan PESTA agar lebih profesional lagi. Nah, mari kita dukung Sdri. Pipin dalam doa agar dapat melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin. Kiranya Tuhan terus menambahkan hikmat sehingga ia dapat terus bertumbuh dalam Kristus dan dapat mengemban tanggung jawab pelayanannya dengan baik. ______________________________________________________________________ APPRECIATION 1. UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN Kami ucapkan selamat bagi alumni peserta PESTA yang berulang tahun di bulan ini. Kiranya karya Tuhan senantiasa mengukir hari-hari Anda. Siapa saja mereka yang berbahagia ini? - Jenny (3 Juni) - Benny Sitorus (6 Juni) - Janice Clairine (11 Juni) - Feronica (29 Juni) 2. UCAPAN TERIMA KASIH UNTUK DONATUR Kami mengucapkan terima kasih kepada salah seorang peserta PESTA, yang tidak ingin disebut namanya, yang telah memberikan sumbangan dana kepada Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) sebagai yayasan penyelenggara pelayanan PESTA. Biarlah melalui dukungan ini, nama Bapa semakin dimuliakan dan pelayanan PESTA semakin dikembangkan. Halleluya! _____________________________________________________________________ ARTIKEL BAGAIMANA MENAFSIRKAN ALKITAB ============================= Bicara soal menafsirkan Alkitab, saya membaginya menjadi dua kelompok besar, yaitu seharusnya dan secukupnya. 1. Menafsir Alkitab: Seharusnya ------------------------------- Bagaimana menafsirkan Alkitab yang seharusnya? Pertama, kita harus dapat membaca dan mengerti Alkitab dalam bahasa aslinya. Alkitab ditulis dalam bahasa Ibrani (Perjanjian Lama) dan Yunani (Perjanjian Baru). Kemampuan untuk membaca dan mengerti Alkitab dalam bahasa asli sangat penting karena tidak ada terjemahan Alkitab yang seratus persen benar. Terjemahan Alkitab pun sebenarnya mengandung unsur penafsiran juga. Kedua, kita harus mengerti sesungguhnya dari kata yang digunakan. Bahasa Yunani juga seperti bahasa Inggris, memiliki arti kata yang luas. Karena itu, diperlukan "Greek Lexicon", yaitu kamus bahasa Yunani. Sebagai contoh adalah Kolose 2:6. Rasul Paulus menulis: "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita". Kata yang digunakan untuk "menerima", dalam bahasa Yunani adalah lambang. Kata ini memberi pengertian menerima sesuatu secara turun temurun, secara berkesinambungan. Ketiga, kita harus mengerti bagaimana kata tersebut digunakan dalam berbagai konteks. Sebuah kata dalam bahasa Yunani dapat memiliki lebih dari satu arti. Oleh karena itu, diperlukan konkordansi. Dengan menggunakan konkordansi, kita dapat melihat di mana dan bagaimana kata tertentu digunakan. Dengan demikian, kita dapat melihat arti dari sebuah kata dengan tepat. Sebagai contoh adalah kata "dunia". Kata ini bisa berarti tempat di mana kita berada. Pengertian ini dapat kita baca dalam Injil Lukas pasal 2. Di sana tertulis: "Pada waktu itu Kaisar ... mendaftarkan semua orang di seluruh dunia" (Luk. 2: 1). Tetapi kata dunia juga bisa berarti orang berdosa. Pengertian ini dapat kita lihat dalam ayat berikut: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa ..." (Yoh. 3:16). Contoh lain adalah kata "agape" (kasih). Orang tertentu dengan ngotot mengartikan kata tersebut sebagai kasih Allah yang mulia dan suci. Hal itu benar, tetapi tidak selamanya demikian. Karena Rasul Paulus menulis kepada Timotius: "Karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku ..." (2Tim. 4:10). Kata mencintai, dalam bahasa aslinya pada ayat tersebut di atas adalah "agape". Apakah ini berarti bahwa Demas mencintai dunia ini dengan kasih "agape"? Jawabnya tentu tidak. Keempat, kita harus membandingkan hasil penafsiran kita dengan buku-buku tafsiran yang baik. Sebagai orang yang sedang belajar, kita tentu harus selalu waspada agar tidak melakukan kesalahan. Karena itu kita perlu "berkonsultasi" dengan penafsir-penafsir yang baik serta telah berpengalaman dengan membaca buku tafsiran mereka. Keempat hal tersebut di atas disampaikan bukan untuk menakut-nakuti atau melemahkan semangat Anda menggali Alkitab. Tetapi agar kita lebih realistis terhadap penafsiran atau penggalian kita. Maksudnya, kita perlu tahu di mana posisi kita dalam menggali sehingga kita lebih rendah hati dan terbuka terhadap tafsiran orang lain dan tidak memutlakkan penafsiran kita. 2. Menafsir Alkitab: Secukupnya ------------------------------- Bagaimana menafsirkan Alkitab secukupnya? Pertama, kita perlu memiliki Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kita tidak cukup memiliki Alkitab Perjanjian Baru, tetapi juga Alkitab Perjanjian Lama. Dengan demikian, kita tidak mengalami kesulitan ketika membaca bagian dari Perjanjian Baru, di mana ayat tersebut sering memiliki hubungan yang erat dengan Perjanjian Lama. Hal tersebut biasanya dijelaskan ketika kita menelitinya pada catatan kaki. Kedua, kita perlu memiliki Alkitab dalam terjemahan lain. Bila kita mengerti Alkitab terjemahan bahasa Inggris, maka baik sekali membaca New International Version (NIV Bible). Alkitab ini sangat baik karena memiliki terjemahan yang lebih tepat dibandingkan dengan Alkitab bahasa Indonesia. Ketiga, kita perlu memiliki peta Alkitab. Ketika membaca Alkitab, kadang-kadang kita bertemu dengan nama-nama kota. Sebagai contoh adalah pelayanan Rasul Paulus pada Kisah Para Rasul 13:50-14:20. Di sini disebutkan bahwa Paulus pergi ke Ikonium, Listra, dan Derbe. Setelah itu, Paulus disebutkan kembali ke Antiokhia (14:21-28). Tanpa melihat peta Alkitab, kita tidak sepenuhnya mendapatkan sesuatu pelajaran dari informasi tentang kota-kota tersebut. Tetapi dengan melihat kota-kota itu dalam peta Alkitab, kita akan mendapatkan pelajaran bahwa Rasul Paulus tidak melakukan kunjungan pelayanan secara sembarangan, tetapi berurutan secara teratur. Keempat, kita perlu memiliki kamus Alkitab. Bila kita membaca Markus 14:3-9, di situ disebutkan bahwa Yesus diurapi oleh seorang perempuan dengan minyak narwastu yang mahal harganya. Maka penulis kitab Markus mencatat reaksi Yudas sebagai berikut: "Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual 300 dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin" (Markus 14:4,5). Mengapa orang tersebut begitu gusar? Berapa banyakkah tiga ratus dinar itu? Tanpa mengetahui harga satu dinar, maka kita tidak menghayati mengapa mereka mengatakan hal itu sebagai pemborosan. Tetapi setelah melihat kamus Alkitab, kita dapat membaca bahwa satu dinar adalah upah buruh dalam sehari pada waktu itu (lihat Matius 20:2). Maka minyak seharga tiga ratus dinar lebih yang ditumpahkan tersebut berarti upah buruh tiga ratus hari lebih. Ini berarti tabungan buruh selama bertahun-tahun dihabiskan dalam sekejap saja! Bagi Yudas, hal ini adalah pemborosan. Namun, Tuhan Yesus memuji tindakan perempuan tersebut. Mengapa? Karena defenisi dari pemborosan, sebenarnya adalah membelanjakan lebih dari yang sepatutnya. Rupanya bagi Yudas tindakan tersebut tidak patut. Tetapi bagi Yesus, perempuan tersebut telah melakukan yang sepatutnya, yaitu memberi yang terbaik kepada Tuhan Yesus. Sesungguhnya, tidak ada hal yang berlebihan untuk kita persembahkan kepada Yesus. Sebab Dia sendiri telah memberikan dirinya demi perempuan tersebut dan demi kita. Kelima, kita perlu memiliki konkordansi. Kadangkala, ketika kita sedang melakukan penggalian Alkitab, kita kurang jelas akan arti sebuah kata tertentu. Maka kita dapat melihat makna yang lebih jelas dari kata tersebut dengan melihatnya pada bagian lain dari Alkitab. Untuk itu, kita perlu melihat konkordansi yang memuat daftar ayat-ayat Alkitab yang memuat kata tersebut. Keenam, kita perlu memiliki buku tafsiran. Kita mencantumkan ini pada urutan terakhir karena memang sebaiknya demikian. Ada sebagian orang yang langsung membaca buku tafsiran ketika sedang menggali Alkitab. Tetapi tindakan itu tidak baik. Karena hal itu akan membuat dia tergantung kepada buku tafsiran tersebut atau sangat dipengaruhi olehnya. Dengan demikian, dia tidak maksimal menggali Alkitab karena sudah terpengaruh oleh buku tafsiran tersebut. Maka tindakan yang kita usulkan adalah agar Alkitab digali terlebih dahulu dengan semaksimal mungkin tanpa dipengaruhi oleh hasil tafsiran tertentu. Setelah itu, kita "berkonsultasi" dengan penafsir-penafsir yang baik dan berpengalaman. Tujuannya adalah untuk membandingkan hasil penafsiran kita apakah benar atau tidak. Kita tidak boleh memutlakkan penafsiran kita. Kita perlu belajar dari penafsir-penafsir lain. Kalau ternyata hasilnya berbeda, kita bisa melihat kembali apakah ada kesalahan pada penafsiran kita atau tidak. Sikap terbuka terhadap tafsiran yang lebih baik serta kesediaan untuk dikoreksi sangat dituntut agar mendapatkan penggalian yang semakin baik. Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku : Petunjuk Praktis: Menggali Alkitab Judul artikel: Bagaimana Menafsir Alkitab Penulis : Ir. Managapul Sagala M. Div. Penerbit : Perkantas Jakarta Halaman : 17 -- 23 ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MELAYANI SEPENUH HATI --------------------- Oleh: Esther Kartini Saya dulu sempat stres ketika mengajar di sekolah minggu (SM) karena banyak orang memandang sebelah mata pada guru sekolah minggu (GSM). Tanpa sengaja saya melihat ada pelajaran GSM di PESTA. Saat mengikuti kursus ini, saya semakin sadar bahwa peranan GSM sangat besar, asalkan kita mau melayaninya dengan sepenuh hati. Setelah saya ikuti, ternyata banyak hal tersingkap dan saat ini saya merasa lebih bersukacita lagi menjadi GSM. Puji Tuhan! "BRAINSTORMING" --------------- Oleh: Feronica Dari pengalaman mengikuti kelas GSM ini, saya mendapat banyak berkat yang dapat memotivasi saya untuk meningkatkan kualitas pelayanan saya, baik sebagai GSM maupun sebagai pengikut Kristus untuk terus memberitakan kebenaran firman Tuhan (ayat favorit saya: 1Korintus 9:16, "... celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil"). Saya yang telah memiliki banyak pengalaman dalam pembinaan, kursus, ataupun seminar, memang merasa bahwa pengetahuan dan pengalaman sangat diperlukan oleh setiap pelayan Tuhan demi peningkatan kualitas pelayanan. Dengan mengikuti diskusi GSM ini, saya dapat melakukan banyak "brainstorming" dengan rekan pelayan SM yang lain. Saya juga dapat membagikan pengetahuan serta pengalaman saya kepada setiap rekan, baik yang telah menjadi pelayan maupun mereka yang belum dan yang ingin menjadi Pelayan SM. KEMBALI KE SEKOLAH MINGGU ------------------------- Oleh: Jerry Illya Saya berkecimpung dalam pelayanan SM sejak 1978 dan mengajar di kelas 1 SMP (remaja). Waktu itu, remaja masih dianggap SM karena masih dibagi kelas. Tahun 1985, saya pindah ke SM dan mengajar kelas besar (kami menyebutnya kelas Pra-remaja). Kira-kira tahun 1992, saya berhenti menjadi GSM karena ada masalah dengan pembina SM. Padahal beliaulah yang salah, namun tidak mau mengakuinya. Setelah cukup lama tidak menjadi GSM, tawaran menjadi GSM datang lagi dari ketua dan pembina SM yang baru, tapi saya tolak. Saya menjadi sombong karena merasa dibutuhkan oleh SM. Berkali-kali tawaran ini datang, sebanyak itu pula saya tolak. Terakhir, saya dapat tawaran lagi dari ketua SM pada akhir tahun 2006, seperti biasa, saya menolaknya lagi. Kemudian pada awal Maret 2007 dalam milis BinaGuru, saya mendapatkan e-mail dari PESTA tentang kursus GSM. Saya baca isi e-mail tersebut perlahan-lahan. Ternyata itu adalah undangan untuk mengikuti kursus GSM. Saya renungkan hal ini sampai berhari-hari, mungkin Tuhan ingin saya kembali menjadi GSM lagi. Tawaran sudah banyak, bahkan kursus pun Tuhan sediakan buat saya. Dengan rendah hati saya berkata pada Tuhan saya terima panggilan ini. Setelah menyelesaikan kursus ini, saya memutuskan akan menjadi GSM lagi. Lalu ketika berkesempatan bertemu dengan ketua SM, saya kabarkan pula berita ini. Beliau menyambutnya dengan baik. Dalam kursus ini, kembali saya dimotivasi untuk menjadi GSM. Melalui kelas virtual ini juga, saya banyak mendapat berkat dan pengetahuan tentang SM. Visi dan misi SM, termasuk bagaimana mengelola SM dengan baik saya peroleh di sini. Belum lagi ditambah dengan pengalaman rekan GSM lain yang di-share dalam diskusi. Sungguh berkat yang luar biasa, yang makin memperkuat tekad saya untuk melayani kembali di SM. Puji Tuhan pada bulan Juli 2007 ini, saya akan membuka lembaran baru pelayanan saya di SM. ______________________________________________________________________ STOP PRESS Bagi Anda yang belum pernah mendaftar kursus PESTA dan berminat untuk mengikuti kelas Dasar-dasar Iman Kristus (DIK), di bawah ini kami lampirkan Formulir Pendaftaran mengikuti kelas DIK. Kelas DIK adalah kelas wajib yang harus diikuti oleh semua peserta yang ingin bergabung dengan kelas-kelas lanjutan PESTA. Kelas DIK ini terdiri dari sepuluh pelajaran dan peserta akan belajar dan juga berdiskusi tentang berbagai doktrin-doktrin penting dalam iman Kristen; seperti penciptaan, dosa, keselamatan dan hidup baru. Banyak berkat yang akan Anda dapatkan melalui kelas virtual ini. Nah, jika Anda tertarik, silakan mengisi secara lengkap dan benar, dan kirimkan kembali via e-mail kepada staf administrasi PESTA dengan alamat: < kusuma(at)in-christ-net > -----potong di sini------------------------------------------------- FORMULIR PENDAFTARAN PESTA -------------------------- Kelas : Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) Nama lengkap : Alamat e-mail : Alamat : Kota : Propinsi : Negara : Kode pos : Telepon : HP : Tempat lahir : Tanggal lahir : Jenis kelamin : laki-laki/perempuan * Status : belum menikah/menikah/janda/duda * Pendidikan terakhir : Pekerjaan : Talenta/keterampilan : Gereja : Jabatan pelayanan : Komputer yang dipakai : rumah/kantor/warnet * (* pilih salah satu) Pernyataan pribadi ------------------ Apakah Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan secara pribadi? - Ya - Tidak Apakah Anda percaya bahwa Alkitab seluruhnya adalah firman Tuhan? - Ya - Tidak Apakah Anda pernah mengikuti kursus tertulis sebelumnya? - Ya - Tidak Kalau ya, apa nama dan alamat kursusnya? Nama kursus : Alamat Kursus : Apakah Anda pernah mengikuti Kelas Virtual PESTA sebelumnya? - Ya - Tidak Kalau ya, apa nama kursusnya? Apakah harapan Anda dengan mengikuti Kelas Virtual PESTA ini? Sebagai persetujuan Anda untuk mengikuti Kursus PESTA, mohon memberikan pernyataan di bawah ini: "Dengan mengisi Formulir Pendaftaran PESTA ini berarti saya, _______________________________ (nama lengkap) dengan keinginan sendiri telah memutuskan akan mengikuti Kursus PESTA hingga selesai dan mau menaati peraturan yang ada dan bersedia untuk saling membangun iman sesama peserta dalam kasih." -----potong di sini------------------------------------------------- ______________________________________________________________________ SURAT ANDA >Dari: Yetti < yetti(at)xxxx > >Puji Tuhan, saya menemukan PESTA. Informasi yang saya peroleh >sangat membantu saya dalam hal kebutuhan bacaan dan pengembangan >iman. Saya akan sebarluaskan info PESTA yang bermanfaat ini pada >keluarga Kristiani di lingkungan saya. >Berkah Dalem ! Redaksi: Puji Tuhan untuk pelayanan PESTA! Dan terima kasih untuk kesediaan Anda menceritakan pelayanan PESTA di lingkungan Anda. Kiranya berkat yang Anda terima juga bisa dirasakan oleh saudara-saudara yang lain. Terpujilah Tuhan yang melayakkan kita untuk bersama-sama melayani demi kemuliaan nama-Nya. ______________________________________________________________________ DISCLAIMER Staf Redaksi: Pipin, Yulia Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) Berita PESTA 2007 -- YLSA http://www.pesta.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ BERITA PESTA Alamat berlangganan/membatalkan: < beritapesta(at)sabda.org > Arsip Berita PESTA : http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |