Allah sedang bermisi. Dia sedang bermisi di sepanjang sejarah untuk mencapai tujuan-Nya di seluruh bumi. Setiap kali kita melihat Tuhan dalam Alkitab, Dia bertindak sesuai dengan tujuan-Nya: menyatakan diri-Nya sendiri agar nama-Nya dimuliakan, Kerajaan-Nya ditegakkan, dan orang-orang dari segala suku bangsa dapat diperdamaikan dengan diri-Nya.
Allah Menyatakan Dirinya untuk Mendamaikan Dunia dengan Diri-Nya
Allah telah memilih untuk menyatakan diri-Nya, tujuan-Nya, dan cara-Nya melibatkan umat-Nya bersama dengan Dia seraya mengundang seluruh suku bangsa di dunia untuk mengenal Dia dan beribadah kepada-Nya.
1. Melalui Abraham, Allah menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang Mahakuasa dan Pemelihara, yang ingin memberkati segala suku bangsa di dunia melalui umat-Nya.
2. Melalui Musa, Allah menyatakan diri-Nya sebagai AKU ADALAH AKU, yang rencana-Nya adalah untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada seluruh bumi melalui umat-Nya, yang merupakan imamat rajani bagi segala bangsa.
3. Melalui Daud, Allah menyatakan bahwa keturunan-Nya akan memerintah segala bangsa dan Kerajaan-Nya akan meliputi semua manusia.
4. Melalui Yesus, Allah menyatakan kasih dan tujuan-Nya untuk mendamaikan dunia dengan diri-Nya melalui inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus.
5. Melalui Paulus, Allah menyatakan bahwa misteri segala zaman adalah Dia memasukkan segala suku bangsa dalam penebusan-Nya.
6. Melalui Yohanes, Allah menyatakan bahwa orang-orang dari segala bangsa, suku, dan bahasa akan selamanya beribadah kepada-Nya.
Dia sedang terus berkarya di sepanjang waktu sampai pada akhir zaman mendatangkan penyataan ini, mendamaikan semua suku bangsa dengan diri-Nya. Ketika misi ini digenapi, misi ini bukan hanya akan menjadi ekspresi pujian yang paling penuh dari dunia, misi ini akan menjadi penyataan kasih Allah yang terbesar.
Allah Memulai Karya-Nya Melalui Umat-Nya
Allah telah memprakarsai setiap bagian dari karya-Nya di sepanjang sejarah. Alih-alih menjalankan misi-Nya sendirian, Allah memilih untuk mencapai misi-Nya dengan cara yang sangat pribadi. Dia memilih untuk melibatkan umat-Nya dengan Dia, bekerja melalui mereka untuk mencapai tujuan-Nya. Ketika Dia akan mengambil langkah selanjutnya untuk memajukan misi-Nya, Dia datang kepada satu atau lebih pelayan-Nya. Dia memberi tahu mereka apa yang akan dilakukan-Nya. Dia mengundang mereka untuk bergabung bersama Dia, meminta mereka untuk menyesuaikan hidup mereka bagi Dia agar Dia dapat mencapai setiap aspek dari misi-Nya melalui mereka. Nabi Amos menunjukkan bahwa, Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi (Amos 3:7). Ketika Allah sudah siap untuk menghakimi dunia, Dia datang kepada Nuh. Dia ingin memuliakan diri-Nya dengan memelihara keadilan di bumi. Dia ingin melakukannya melalui Nuh. Ketika Allah siap untuk memisahkan suatu umat bagi diri-Nya, Dia datang kepada Abraham. Allah ingin melakukan kehendak-Nya melalui Abraham. Ketika Allah mendengar tangisan anak-anak Israel dan memutuskan untuk menyelamatkan mereka, Dia menampakkan diri kepada Musa. Allah datang kepada Musa karena tujuan-Nya. Dia berencana untuk menyelamatkan Israel melalui Musa dan menyatakan tujuan-Nya bagi mereka. Ketika Dia bekerja melalui Musa dan Israel, Allah menyatakan diri-Nya kepada seluruh dunia. Pengalaman Musa merupakan ilustrasi yang baik tentang bagaimana Allah berurusan dengan umat-Nya. Di seluruh Perjanjian Lama dan Baru, Allah bekerja dalam cara yang sama seperti Dia bekerja dengan Musa, mengundang umat-Nya untuk bermisi bersama dengan Dia. Cara-Nya juga sama sampai hari ini. Allah menyatakan diri-Nya kepada kita agar kita dapat mengenal Dia secara pribadi. Kemudian, Dia memulai suatu hubungan dengan kita dan mengundang kita bergabung bersama dengan Dia. Ketika Allah menyatakan Diri-Nya kepada kita, kita sering mengalami krisis kepercayaan yang membutuhkan penyesuaian yang besar dalam hidup kita agar kita dapat berhubungan dengan Dia dan misi-Nya. Seraya kita membuat perubahan itu dan menaati-Nya, Dia menggerakkan kita ke dalam aktivitas-Nya untuk mengalami Dia dan menikmati betapa pentingnya berada dalam misi bersama dengan Allah.
Yesus: Melakukan Misi dengan Bapa-Nya
Allah ingin kita seperti Yesus yang selalu menaati Dia. Yesus menunjukkan melalui hidup-Nya bahwa Dia bergabung bersama Bapa dalam misi-Nya. Yesus mengumumkan bahwa Dia datang bukan untuk melakukan kehendak-Nya, tetapi kehendak Bapa yang telah mengutus Dia (Matius 26:42; Yohanes 4:34, 5:30, 6:38, 8:29, 17:4). Untuk mengenal kehendak Bapa, Yesus mengatakan Dia memperhatikan apa yang Bapa-Nya sedang lakukan. Yesus kemudian bergabung dengan Bapa-Nya untuk melakukan hal tersebut: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak (Yohanes 5:17-19). Yesus mendengar apa yang Bapa katakan, dan apa pun yang Dia dengar dari Bapa itulah yang akan dikatakan-Nya (Yohanes 14:10-11). Yesus tidak mengambil inisiatif, tetapi bergantung pada Bapa yang menyatakan tentang diri-Nya dan apa yang sedang dilakukan-Nya (Yohanes 17:6-8) dan Dia memberi kesaksian tentang Bapa, dan Bapa bekerja melalui Dia (Yohanes 14:10). Bapa mengasihi Anak dan melakukan inisiatif untuk datang kepada-Nya dan menyatakan apa yang Dia (Bapa) sedang lakukan, atau akan lakukan. Yesus terus mencari apa yang sedang Bapa lakukan di sekitar Dia agar Dia dapat menyatukan hidup-Nya dengan misi Bapa-Nya.
Mengenal dan Bekerja dengan Cara Allah
Bahkan, pembaca Alkitab yang acuh tak acuh dapat melihat bahwa cara dan rencana Allah begitu berbeda dari cara manusia mencapai tujuan mereka. Allah berkata, Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku (Yesaya 55:8). Menurut jalan mereka, manusia mencapai tujuan melalui efisiensi dan kecerdikan mereka. Bersama Allah dalam misi-Nya, Anda harus mengikuti prinsip-prinsip Kerajaan untuk mencapai tujuan-tujuan Kerajaan. Cara kita mungkin terlihat baik bagi kita. Kita mungkin cukup berhasil dalam pencapaian yang terbatas. Ketika kita berusaha mengerjakan pekerjaan Allah dengan cara kita, kita tidak akan pernah melihat kuasa Allah dalam pekerjaan kita, dan dunia tidak akan melihat Allah menyatakan diri-Nya melalui apa yang kita lakukan tersebut. Hanyalah melalui kuasa Allah, orang dapat datang mengenal dan beribadah kepada Allah. Ketika Allah mencapai tujuan-Nya dengan cara-Nya melalui kita, orang akan datang untuk mengenal Allah. Mereka akan mengenali bahwa apa yang telah terjadi hanya bisa dijelaskan oleh Allah. Dia yang akan menerima kemuliaan! Belajar mengikuti cara Allah mungkin lebih penting daripada membuat berbagai upaya yang tulus untuk melakukan kehendak-Nya. Allah ingin sekali menyatakan cara-Nya kepada kita karena hanya melalui cara-Nya tujuan-Nya dapat dicapai. Allah ingin menyelesaikan pekerjaan-Nya melalui Anda. Dia hanya dapat melakukannya jika Anda menyesuaikan kehidupan Anda bagi Dia dan cara-Nya. Mulailah mencari bagaimana Allah menyambut Anda untuk bergabung dengan Dia dan mengalami Dia. Dia telah melibatkan umat-Nya dalam misi bersama dengan Dia dalam cara yang sama di sepanjang sejarah.
Mengenal dan Melakukan Kehendak Allah
Bagaimana Anda dapat mengetahui kehendak Allah? Karena misi yang sejati adalah misi Allah, maka tidak ada misi yang berbeda bagi kita, Anda dan saya, bagi orang yang hidup ribuan tahun yang lalu, atau bagi orang percaya di bagian dunia yang lain. Dia tidak ingin ada orang yang binasa. Misi Allah adalah memuliakan nama-Nya, menegakkan kerajaan-Nya, dan mendamaikan dunia dengan diri-Nya. Dalam tujuan global yang besar ini, Allah tidak meninggalkan Anda menebak apa yang menjadi kehendak-Nya. Karena Dia ingin memiliki hubungan kasih dengan Anda, Anda tidak dapat mengetahui kehendak-Nya tanpa mengenal Dia lebih baik. Seraya Anda semakin mengenal-Nya dengan lebih baik, Dia menyatakan kehendak-Nya dengan cara yang lebih jelas. Dan, Anda juga ikut berubah. Anda akan menemukan bahwa Anda ingin melakukan kehendak-Nya lebih lagi (Filipi 2:13). Bermisi dengan Allah membuat Anda akan mengalami bahwa Allah itu kasih. Kehendak-Nya selalu yang terbaik. Dia menginginkan suatu hubungan kasih dengan Anda sehingga Anda dapat bergabung dengan-Nya dalam misi-Nya. Bermisi dengan Allah membuat Anda mengalami bahwa Allah itu mahatahu. Arahan-Nya selalu tepat. Dia menyatakannya ketika Anda taat kepada-Nya. Bermisi dengan Allah, membuat Anda akan mengalami bahwa Allah itu mahakuasa. Dia memampukan Anda untuk mencapai kehendak-Nya ketika Anda bergantung sepenuhnya kepada Dia. Biarkan Allah mengarahkan Anda kepada diri-Nya dan kemudian Anda akan diarahkan kepada kehendak-Nya. Pelayan tidak mengatakan kepada Tuannya tugas apa yang dia butuhkan. Pelayan menanti penugasan dari Tuannya. Ketika Anda menaati Dia, Allah akan mempersiapkan Anda bagi tugas yang tepat bagi Anda.
Audio Melakukan Misi dengan Allah
|