Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/12 |
|
![]() |
|
Berita PESTA edisi 12 (26-6-2006)
|
|
______________________________________________________________________ BERITA PESTA Edisi 12/Juni/2006 DAFTAR ISI EDITORIAL BERITA PESTA : 1. Nilai Peserta Kelas DIK April - Mei 2006 2. Pembukaan Kelas OKB 3. Pembukaan Kelas Pesta Periode Agustus/September 2006 4. Update Situs Pesta - Tambah Artikel 5. Foto Peserta GSM Apreciation : Ucapan Terima Kasih Untuk Para Donatur ARTIKEL : Sikap Tunduk dan Kekuatan LINKS : StudyLight SURAT ANDA : Informasi Kursus PESTA ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam sejahtera, Kehadiran Berita PESTA kali ini akan memberikan informasi tentang kelas-kelas PESTA yang sedang berlangsung, yaitu kelas GSM (Guru Sekolah Minggu), yang pesertanya saat ini sedang hangat-hangatnya berdiskusi dan kelas OKB (Orang Kristen yang Bertanggung Jawab) dan kelas DIK (Dasar-dasar Iman Kristen), yang pendaftar-pendaftarnya saat ini sedang sibuk-sibuknya mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Kami berharap para pelanggan Berita PESTA bisa terus berdoa bagi tiga kelas ini agar Tuhan terus membimbing dan menyertai mereka. Kami juga menyajikan Artikel, kiranya menjadi berkat bagi Anda. Selain itu kami juga ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada para peserta PESTA yang telah turut ambil bagian dalam memberikan kontribusi dana melalui YLSA (Yayasan Lembaga SABDA) sebagai penyelenggara pelayanan PESTA. Kami percaya apa yang telah Anda berikan akan menjadi berkat besar untuk kelanjutan pelayanan PESTA. Nah, selamat menikmati informasi berita yang kami sajikan dan bagi yang belum pernah terlibat dalam kelas-kelas PESTA, kami tunggu kedatangan Anda. Dalam kasih-Nya, Redaksi Berita PESTA Lisbet ______________________________________________________________________ BERITA PESTA 1. NILAI PESERTA KELAS DIK APRIL - MEI 2006 Selamat bagi Anda yang telah berhasil menyelesaikan kursus DIK periode April - Mei 2006. Kami berharap kursus ini dapat memacu dan memotivasi Anda untuk lebih mengenal firman Tuhan dan menggali kebenaran-Nya. Anda bisa melihat nilai-nilai DIK di Situs PESTA Online di alamat: ==> http://www.sabda.org/pesta/student.php?info=kv5b 2. PEMBUKAAN KELAS OKB (ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB) Bagi semua peserta PESTA yang telah lulus dari kelas wajib DIK (Dasar-dasar Iman Kristen), mereka dapat melanjutkan dengan mengikuti kelas-kelas lanjutan. Kelas lanjutan yang dibuka saat ini (bulan Juni/Juli 2006) adalah kelas OKB. Kelas ini secara khusus akan mempelajari tentang disiplin-disiplin rohani yang harus dimiliki oleh orang Kristen. Kiranya para peserta dalam kelas ini dapat semakin tertantang untuk melaksanakan disiplin rohani sebagai wujud pertanggunjawaban imannya kepada Tuhan dan sesama. 3. PEMBUKAAN KELAS DIK PERIODE AGUSTUS/SEPTEMBER 2006 Pada periode Agustus/September 2006 nanti, PESTA kembali membuka kelas DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)! Kursus Kelas DIK ini adalah kelas dasar yang wajib diikuti oleh semua peserta PESTA sebelum mengambil kelas-kelas lanjutan PESTA yang lain. Kursus ini akan berlangsung intensif selama dua bulan dengan pembagian jadwal sbb.: * 1 bulan untuk mempelajari dan mengerjakan tugas bahan DIK * 1 bulan untuk mendiskusikan bahan DIK dengan peserta yang lain Bahan Kursus DIK akan mempelajari tentang dasar-dasar iman Kristen yang akan menolong Anda untuk memiliki fondasi iman dalam Kristus. Nah, bagi Anda yang rindu untuk terus belajar, segeralah mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di Situs PESTA Online di alamat: ==> http://www.pesta.org/formulir.php?jenis=kelas Bagi yang sudah mengisi formulir pendaftaran, Anda secara otomatis akan menerima bahan yang telah kami siapkan dan sekarang tugas Anda untuk mempelajarinya dan juga mengerjakan tugas-tugasnya. Jika karena satu dan lain hal Anda belum mendapat bahan DIK ini, Anda juga bisa mengunduhnya (download) sendiri di alamat: ==> http://www.pesta.org/kursus.php?modul=dik 4. UPDATE SITUS PESTA - TAMBAH ARTIKEL Situs PESTA telah menambah satu artikel lagi, yang kami harap dapat semakin memotivasi dan menguatkan iman Anda. Jika Anda ingin memakainya untuk warta/majalah gereja, mohon dengan sangat untuk mencantumkan sumber asli bahan tersebut (judul buku dan penerbitnya) serta Berita PESTA sebagai penyebar bentuk elektroniknya. Artikel- artikel tersebut dapat Anda baca di: ==> http://www.sabda.org/pesta/artikel.php 5. FOTO PESERTA GSM Bagi para pelanggan Berita PESTA yang pernah menjadi peserta kelas- kelas PESTA (alumni PESTA), khususnya peserta baru dari kelas GSM yang saat ini sedang berdiskusi, kami ingin memberitahukan bahwa Situs PESTA Online menyediakan halaman khusus yang menampilkan foto- foto peserta yang pernah mengikuti Kelas Virtual PESTA. Melalui halaman ini diharapkan para alumni PESTA dapat semakin akrab karena mereka tidak hanya mengenal nama saja tapi juga bisa melihat wajahnya. Kami mengundang para alumni untuk berpartisipasi mengisi halaman ini dan selamat beramai-ramai mengirimkan foto Anda ke: ==> < staf-pesta(at)sabda.org > atau ke ==> Staf PESTA <kusuma(at)in-christ.net ______________________________________________________________________ APRECIATION UCAPAN TERIMA KASIH UNTUK PARA DONATUR Kami, atas nama pengurus Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para peserta PESTA: 1. Sdri. Lany Prabojo 2. Sdr. Luki F. Hardian 3. Sdri. Grace Emilia 4. Sdr. Frits W. Triman yang telah ikut ambil bagian memberikan sumbangan dana melalui YLSA (Yayasan Lembaga SABDA) yang menjadi yayasan penyelenggara pelayanan PESTA. Di dalam tangan Tuhan pemberian kasih ini akan menjadi berkat yang berlipat ganda untuk kemuliaan nama-Nya. ______________________________________________________________________ ARTIKEL SIKAP TUNDUK DAN KEKUATAN Tunduk - betapa jelek dan tidak populernya kata ini dalam masyarakat kita sekarang! Salah satu kamus mengatakan bahwa kata tunduk berarti "menyerah pada kekuasaan orang lain". Dengan mengutip penyataan Musa, Yesus mengatakan hal itu secara jauh lebih baik: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Imamat 19:18; Lukas 10:27). Siapakah sesama kita itu? Mereka adalah setiap orang yang berhubungan dengan kita. Lalu, apakah itu berarti kita harus tunduk pada setiap orang? Apakah itu yang dimaksud oleh Alkitab? Kita harus hati-hati dalam membedakan antara tunduk kepada orang lain sebagai individu dan tunduk pada kepercayaan, pendapat, atau keistimewaan mereka. Tidak ada keraguan tentang hal ini. Di satu sisi, jelas kita harus bersikap menentang hal-hal yang tidak benar, doktrin-doktrin palsu, penyelewengan, dan sebagainya. Sekalipun begitu, sementara kita melawan ide yang keliru, kita harus tunduk pada orang-orang yang memunyai ide tersebut. Memang bisa saja kita tunduk dan tetap "bertanding dalam pertandingan iman yang benar" (1 Timotius 6:12), "tetap berdiri" (Efesus 6:13), "dengan keberanian ... menyatakannya" (Efesus 6:20), dan "mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus" (Yudas 3). Alkitab menyuruh kita untuk "saling mendahului dalam memberi hormat" (Roma 12:10). Kita harus memulainya dengan menyerahkan diri kita kepada Allah. Kita bisa melakukan demikian dengan keyakinan bahwa Allah yang menciptakan dan menebus kita juga mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Tunduk kepada kehendak orang lain - kepada Tuhan sekalipun - mungkin merupakan hal paling sulit yang diminta untuk kita lakukan. Pada waktu melihat cerita-cerita Perjanjian Baru mengenai Kristus, saya kagum kepada Raja yang penuh dengan kemuliaan itu, yang dapat menyerahkan seluruh kehendak-Nya sendiri - "Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi" (Lukas 22:42). Allah ingin kita melakukan hal yang sama. Ia ingin kita menyerahkan segala sesuatu yang kita miliki termasuk seluruh keberadaan kita pada Dia. Selalu ada bagian kecil yang ingin kita pegang erat bagi diri kita sendiri. Kita sering tidak sadar tentang bagian itu sampai kita tiba-tiba menubruknya. Kemudian kita menyadari bahwa sekali lagi kita harus pergi ke kayu salib itu dengan tunduk diri. Kita harus tunduk sebelum kita sungguh-sungguh dapat berguna untuk Allah, sebelum Ia dapat memberkati kita dan memakai kita sebagai alat pelayanan. Setelah tunduk kepada Tuhan, kita harus tunduk satu terhadap yang lain. Alkitab menyuruh kita sebagai manusia mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri kita sendiri, yang berarti saya akan memerhatikan kebutuhan sesama saya setidak-tidaknya sama seperti saya memerhatikan kebutuhan saya sendiri. Kita bahkan disuruh mengasihi musuh kita. Sebagian besar dari kita tidak mempunyai banyak musuh dalam arti sesungguhnya, tetapi selalu ada orang-orang yang merendahkan kita, mencemooh kita, dan menyakiti dengan cara yang halus. Kita perlu tunduk pada orang-orang ini di dalam Tuhan, dengan belajar menanggapi mereka dengan kasih. Jikalau kita melihat setiap orang yang ada di sekitar kita sebagai orang yang patut menerima kasih Allah, kita akan merasa lebih mudah untuk tunduk pada orang itu. Setiap orang yang hidup di planet kita ini diciptakan oleh Allah. Adam dan Hawa diciptakan menurut gambar- Nya. Walaupun kita telah mencemarkan ciptaan itu dengan dosa, masih ada sedikit gambar Allah pada diri kawan kita, tetangga kita, dan orang asing yang hidup di antara kita, dari bangsawan sampai orang paling hina yang kita jumpai. Bagaimana cara untuk tunduk pada orang lain? Alkitab berbicara mengenai memberikan pipi yang lain juga bila ditampar (Matius 5:39). Ini bukan suatu tindakan berani yang harus dilakukan. Kedengarannya tidak tepat dalam masyarakat yang segala sesuatu dipusatkan pada saya - melakukan pekerjaan saya sendiri, berusaha agar nomor satu. Tidak wajar kalau kita menghormati orang lain lebih dari diri kita sendiri dengan memberikan pipi yang satunya lagi. Mungkin mudah jika memang semua orang melakukan hal itu; barangkali satu-satunya masalah adalah hanya kita sendirilah yang tunduk. Ada orang-orang - bahkan di antara orang Kristen - yang belum belajar untuk tunduk atau yang menyerah sebab hal itu sulit dilakukan. Jikalau kita meninggikan orang-orang ini lebih dari diri kita, mereka mungkin tidak memberi rasa hormat yang sama kepada kita sebagai balasannya. Kita harus siap untuk hal itu. Tunduk bukan merupakan jalan satu arah (Efesus 5:21 berkata, "Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus"), tetapi kadang-kadang memang terpaksa satu arah saja - dan kita tetap harus bersedia untuk tunduk. Tunduk itu sulit sebab kita diciptakan dengan kemauan bebas, dengan kemampuan untuk memilih. Menyerahkan kemauan bebas itu bertentangan dengan sifat kita. Tentu setelah dosa masuk dalam dunia, orang lebih sulit lagi untuk tunduk. Daging kita memberontak tidak mau tunduk. Kita ingin menjadi diri kita sendiri, melakukan urusan kita sendiri, menjadi kapten kapal kita sendiri, dan mengatur jalan hidup kita sendiri. Kita ingin menguasai semuanya. Iblis tidak ingin kita tunduk. Jika kita terus-menerus menolak untuk tunduk dan bergumul menurut kemauan kita sendiri dalam hubungan kita dengan Allah atau dengan orang lain, kita akan hidup dalam kegelisahan dan perpecahan terus-menerus. Iblis mendorong kita untuk bertahan, sebab ia tahu hal itu akan mengakibatkan kebinasaan kita. Hal tunduk itu bukan hanya merupakan tindakan tetapi lebih merupakan sikap. Jika seorang pegawai toko mengomeli saudara karena perasaannya sedang tidak enak dan saudara tunduk dengan diam tanpa membalas, saudara akan pergi dengan perasaan enak. Jika sebuah mobil menyalip di depan saudara pada suatu jalan yang ramai dan saudara membalas sopir itu dengan memberi anggukan dan senyum, saudara akan merasa hari itu baik dan saudara juga memberikan sesuatu untuk dipikirkan kepada sopir itu. Sikap tunduk itu baik bagi saudara secara fisik. Sikap tunduk tidak membuat hormon adrenalin mengalir. Walaupun demikian, sikap tunduk bukan berarti membiarkan diri kita diinjak-injak. Juga bukan berarti membuang pendapat-pendapat kita sendiri. Saya kira Allah tidak meminta kita untuk menjadi orang yang plin-plan. Malahan sebagai orang Kristen kita harus memiliki keaslian, individualitas, dan integritas yang paling tinggi di dunia ini. Setiap orang di sekitar kita harus bisa melihat apa pendirian kita. Tetapi di sini pun kita harus melihat bagaimana hubungan kita dengan ide-ide, bukan bagaimana hubungan kita dengan orang lain. Kita berpendirian teguh berdasarkan iman Kristen kita, tetapi kita tidak melawan orang agar bisa melakukan hal-hal yang demikian. Kita tunduk kepada orang lain dengan arti menunjukkan perhatian yang besar bagi mereka, bukan dengan membiarkan mereka mendikte kepercayaan atau gaya hidup kita. Kita tunduk pada orang lain agar bisa memenangkan mereka bagi Tuhan atau membangun iman mereka. Jikalau kita hendak menolong orang lain untuk bertumbuh di dalam Tuhan, kita sendiri perlu kuat agar kita bisa mengulurkan tangan tanpa kehilangan keseimbangan. Kita harus yakin di mana kita berdiri; kita harus membuang filsafat-filsafat dunia yang bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Alkitab; dan kita harus mengetahui mengapa kita percaya seperti yang kita lakukan ini. Semakin kita kuat di dalam diri kita sendiri, kita pun semakin dapat tunduk pada orang lain dengan kasih yang sejati. Orang Kristen yang kurang dewasa merasa sangat sukar bersikap tunduk. Adalah wajar bagi manusia untuk menuruti keinginannya sendiri. Namun, ada juga bahayanya bila kita tunduk pada "ide-ide" manusia jika kita tidak yakin tentang perintah Allah. Tetapi jika saudara memiliki dasar Firman dan mengetahui di mana saudara berdiri, saudara dapat berdiri teguh dan tetap "saling mendahului dalam memberi hormat." Corrie ten Boom adalah seorang wanita Kristen yang kuat, yang karena pengalamannya selama Perang Dunia II menjadi sangat membenci kamp- kamp tawanan Nazi. Pada suatu hari setelah dia berkhotbah, ia bertemu muka dengan salah seorang bekas tentara Nazi yang dulu pernah menganiayanya waktu ia dipenjara. Orang itu sekarang telah menjadi Kristen. Tidaklah mudah bagi Nn. ten Boom untuk bersikap tunduk kepada orang itu. Tetapi Tuhan menolongnya untuk memisahkan perbuatan orang tersebut dari pribadinya. Nn. ten Boom mengetahui peranan orang itu dalam kamp tahanan bertentangan dengan ajaran Allah tentang bagaimana orang Kristen harus memperlakukan sesamanya, namun Allah memberikan kekuatan kepadanya untuk mengasihi orang itu sebagai seorang individu. Karena imannya kuat, ia mampu berjabatan tangan dengan laki-laki tersebut. Inilah sikap tunduk. Sumber diambil dan diedit dari: Judul buku : Pola Hidup Kristen Judul artikel: Sikap Tunduk dan Kekuatan Penulis : Janette Oke Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung; YAKIN, Surabaya; Gandum Mas, Malang 2002 Halaman : 970 - 973 ______________________________________________________________________ LINKS StudyLight ==> http://www.studylight.org StudyLight menyajikan berbagai menu yang berkaitan dengan Alkitab dan alat-alat yang dapat membantu Anda untuk mempelajari isi Alkitab. Di menu Interlinear Bible, Anda dapat meneliti dan membandingkan 44 versi Alkitab yang tersedia. Selain itu, sumber- sumber lainnya meliputi Daily Reading Plan (Bacaan Alkitab Harian), Concordances (Konkordansi), Dictionary (Kamus), Encyclopedia (Ensiklopedia), Sermon Illustration (Ilustrasi Khotbah), Devotionals (Renungan), History (Sejarah) kekristenan mulai dari yang kuno sampai kontemporer, juga Leksikon bagi yang ingin mempelajari bahasa asli Alkitab, bahan-bahan Audio, dan banyak lagi. Bahan-bahan tersebut tersedia dalam bahasa Inggris, Arab, dan Spanyol. Tersedia juga forum diskusi, meskipun belum begitu ramai. Namun demikian, bahan-bahan yang ada cukup lengkap dan tetap dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Kunjungi segera situs ini! ______________________________________________________________________ SURAT ANDA >Shalom, >Salam perkenalan. >Benarkah informasi yang saya tangkap bahwa di situs ini saya bisa >mendapat kursus Alkitab secara on line? Bila benar tolong beri saya >petunjuk bagaimana cara mengikutinya. Maafkan kalau saya salah >dalam menganalisa informasi dari situs ini. Tuhan Yesus Memberkati. >Salam Kasih >Ev. Watafnas Harahap Redaksi: Salam kenal juga dari kami. Tentang analisa Anda terhadap informasi di situs kami adalah benar. Situs PESTA Online memang menyelenggarakan kursus Alkitab Online secara gratis. Anda juga bisa mengunduh (download) bahan-bahan kursus yang tersedia gratis. Jika Anda tertarik untuk mendapatkan informasi lebih banyak, silakan berkunjung ke: ==> http://www.pesta.org/ ______________________________________________________________________ DISCLAIMER Staf Redaksi: Lisbet, Iksan, Ani, Yulia Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) Berita PESTA 2006 -- YLSA http://www.pesta.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ BERITA PESTA Alamat berlangganan : < daftar-berita-pesta(at)sabda.org > Alamat membatalkan : < berhenti-berita-pesta(at)sabda.org > ARSIP BERITA PESTA : http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/ ______________________________________________________________________
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |