Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/10 |
|
![]() |
|
Berita PESTA edisi 10 (27-4-2006)
|
|
DIKIRIM KEPADA: -<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>- BERITA PESTA Edisi 10/April/2006 -<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>-<>- DAFTAR ISI ---------- * Editorial * Berita PESTA : * Penutupan Kelas PPB -- Pebruari/Maret 2006 * Pembukaan Kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) * Pendaftaran Kelas Orang Kristen yang Bertangung Jawab (OKB) * Perkenalan Staf Admin PESTA yang baru * Artikel : Makna Peristiwa Tabir Bait Suci Terbelah Menjadi Dua * Links : Situs Journey Of Joy * Surat Anda : Ucapan Terima Kasih _><>____><>____><>____><>____ EDITORIAL _____<><____<><____<><____<><_ Syalom Pembaca! Meskipun sudah lewat, kami, segenap pengurus, moderator, staf PESTA, dan pimpinan redaksi Buletin Berita PESTA ingin mengucapkan: Selamat Paskah. Melalui peristiwa Paskah, untuk kesekian kalinya kita diajak untuk merenungkan dan mengucapkan syukur atas kebangkitan Kristus. Berbicara tentang kematian dan kebangkitan Kristus kami ingin mengajak Anda untuk merenungkan bersama makna terkoyaknya tirai Bait Suci. Untuk itu, silakan menyimak artikel yang kami sajikan sebagai bagian dari perenungan peristiwa Paskah tahun ini. Selain itu, beberapa info yang berkenaan dengan penutupan dan pembukaan kelas-kelas yang akan diadakan dapat Anda simak dalam Kolom Berita. Selamat membaca! Dalam kasih-Nya, Redaksi Berita PESTA (Lisbet) _><>____><>____><>____><>____BERITA_PESTA____<><____<><____<><____<><_ 1. PENUTUPAN KELAS PPB -- PEBRUARI/MARET 2006 --------------------------------------------- Kursus Kelas PPB (Pengantar Perjanjian Baru) dibuka untuk pertama kalinya pada bulan Pebruari/Maret 2006. Kelas PPB merupakan kelas pilihan yang boleh diikuti hanya oleh peserta yang telah lulus dari Kelas DIK (Dasar-Dasar Iman Kristen). Ada dua puluh peserta yang mengikuti kelas yang telah berakhir dengan baik pada bulan Maret 2006 ini. Tentu saja ini merupakan jumlah yang cukup bagus mengingat lulusan kelas ini sebetulnya belum terlalu banyak. Diskusi dibagi ke dalam empat termin, masing-masing berjalan selama seminggu. Semangat belajar mereka sungguh luar biasa. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta dalam mengikuti diskusi. Namun sayang, ada dua peserta yang harus mengundurkan diri di tengah- tengah berlangsungnya diskusi. Hingga akhir diskusi, hanya ada 18 peserta yang akhirnya dinyatakan lulus dalam kelas PPB ini. 2. PEMBUKAAN KELAS GURU SEKOLAH MINGGU (GSM) ------------------------------------------- Kabar gembira bagi Anda yang terlibat dalam pelayanan di sekolah Minggu (SM)! PESTA akan membuka Kursus Kelas Online bagi para guru SM yang ingin membekali diri agar dapat melayani anak-anak dengan lebih mantap. Kursus ini merupakan kursus-kursus dasar untuk mempelajari visi, misi, dan hal-hal penting yang harus dipahami oleh seorang guru SM. Pendaftaran untuk mengikuti Kursus Kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) ini telah dimulai. Bagi yang tertarik, silakan mengisi formulir di bagian akhir dari buletin ini. Sebarkan informasi ini kepada teman-teman Anda yang melayani di sekolah Minggu. Untuk mulai mendaftar, silakan mem-forward formulir yang tersedia atau kirim surat ke: ==> Staf PESTA < kusuma(at)in-christ.net > Catatan: Tidak seperti kursus-kursus PESTA lainnya, untuk mengikuti kursus ini peserta tidak diharuskan mengikuti Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen lebih dahulu. 3. PENDAFTARAN KELAS ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) --------------------------------------------------------------- Bagi Anda yang telah menyelesaikan kelas wajib DIK (Dasar-dasar Iman Kristen) tapi kurang tertarik untuk mengikuti Kelas Guru Sekolah Minggu, kami menyediakan pilihan kelas lain yang bisa Anda ambil, yaitu Kelas OKB (Orang Kristen yang Bertanggung Jawab). Kelas OKB akan mempelajari dasar-dasar etika Kristen untuk orang awam. Untuk mendaftar, silakan menghubungi: ==> Staf PESTA < kusuma(at)in-christ.net >, 4. PERKENALAN STAF ADMIN PESTA YANG BARU ---------------------------------------- Melalui kesempatan ini, pengurus PESTA ingin memperkenalkan rekan baru kami, Kusuma, yang telah ditunjuk untuk menjadi staf PESTA yang baru. Tugas utamanya ialah menangani semua masalah administrasi kelas virtual PESTA. Oleh karena itu, bagi para pelanggan Buletin Berita PESTA yang ingin menanyakan hal-hal seputar informasi kelas PESTA, jangan segan-segan untuk menghubunginya di alamat: ==> Staf PESTA < kusuma(at)in-christ.net > _><>____><>____><>____><>______ARTIKEL______<><_____<><____<><____<><_ Meskipun peringatan Paskah telah berlalu, kami ingin menyajikan sebuah artikel yang kami harap dapat menjadi berkat bagi kita semua, khususnya ketika kita merenungkan kasih Tuhan yang besar sehingga rela mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi tebusan, bukan hanya bagi orang Israel tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. Selamat menyimak. MAKNA PERISTIWA TABIR BAIT SUCI TERBELAH MENJADI DUA ==================================================== Matius Iksantoro "Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa- Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah ...." (Mat. 27:50-51a) Bagi orang Yahudi Bait Suci dipandang sebagai tempat kediaman Allah. Itulah sebabnya, Yerusalem sebagai tempat didirikannya Bait Suci menjadi pusat peribadatan dalam sepanjang sejarah hidup orang Israel. Bahkan dalam menjalankan ibadahnya mereka harus menghadap (berkiblat) ke arah Yerusalem. Bagaimana gambaran Bait Suci tersebut? Kita akan memusatkan perhatian kepada Bait Suci yang telah direnovasi oleh Raja Herodes pada awal tahun 19 SM karena Bait Suci inilah yang ada pada zaman Tuhan Yesus. Keseluruhan Bait Suci terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar (pelataran) dan bagian dalam (tempat ibadah atau persembahkan korban orang Yahudi). Bagian luar (pelataran) merupakan halaman untuk orang-orang kafir. Bagian ini menjadi suatu tempat umum untuk berkumpul yang dapat dipergunakan oleh orang-orang non-Yahudi. Halaman ini dikelilingi oleh serambi, salah satunya serambi Salomo. Di serambi inilah orang- orang berkumpul untuk mendengarkan khotbah pengajaran hukum. Di halaman ini pulalah para pedagang menawarkan binatang-binatang untuk korban persembahan. Selain para pedagang, para penukar uang juga menawarkan uang Yahudi (satu-satunya mata uang yang diterima sebagai sarana pembayaran pajak Bait Suci) di tempat yang sama. Di tengah pelataran itu terdapat sebuah pintu yang disebut Pintu Gerbang Indah Bait Allah (sebuah pintu masuk ke Bait Allah). Di balik pintu ini, terdapat suatu halaman persegi empat yang dikhususkan sebagai halaman kaum wanita. Di dekatnya terdapat peti- peti persembahan. Selanjutnya, sampai ke halaman khusus kaum pria, yang terbentang mengelilingi halaman para imam. Setelah ruangan itu, terdapat pula sebuah tempat yang disebut "Ruang Kudus", yaitu sebuah tempat khusus para imam. Di dalamnya terdapat mezbah untuk korban bakaran, sebuah kaki dian, dan meja untuk roti sajian. Ruang terakhir merupakan sebuah tempat yang tidak boleh dimasuki oleh siapa pun kecuali imam besar, yaitu "Ruang Mahakudus". Menurut peraturan, imam besar hanya diperbolehkan memasuki ruangan ini sekali setahun untuk membawa darah korban persembahan (Ibr. 9:25). Ruangan ini dipisahkan oleh sebuah tirai yang disebut "Tirai Bait Allah". Ironisnya, semasa Kristus hidup di dunia ini, ruangan tersebut merupakan ruangan yang kosong. Hal ini memberi gambaran betapa kudusnya ruangan ini; suatu ruangan yang tidak terjangkau oleh dunia luar sehingga tidak sembarang orang dapat memasukinya. Ketika Tuhan Yesus mati, tirai yang menutupi ruangan kudus dengan ruangan mahakudus terbelah menjadi dua. Apa makna dari peristiwa ini? Berikut arti dari peristiwa tersebut. 1. Terbukanya Jalan ke Hadirat Allah Ibrani 10:19-20 mengatakan, "Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekararg penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri." Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, hubungan yang dahulu begitu akrab berubah menjadi suatu hubungan yang penuh dengan perseteruan. Manusia tidak lagi dapat bertemu Allah secara langsung. Ingat saja bagaimana ketika Allah memberikan Sepuluh Hukum di gunung Sinai (Kel. 19-20). Gunung itu harus diberi pembatas dan dinyatakan kudus. Tidak seorang pun dari bangsa Israel yang boleh menaikinya, termasuk para imam. Hanya Musa dan Harun yang diperkenankan untuk bertemu dengan Tuhan. Jika saja mereka berani menentang peraturan ini, mereka pasti binasa (19:21). Sekarang perhatikan ruangan mahakudus dalam Bait Suci yang tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang, kecuali seorang imam besar setahun sekali. Hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa Allah adalah Allah yang transenden. Ia adalah Allah yang jauh di sana. Ia adalah Allah yang kudus, yang tidak mungkin dapat ditemui oleh seorang manusia berdosa. Peristiwa terbelahnya tirai Bait Suci menjadi dua memberi makna telah terbelahnya sebuah pembatas. Allah telah menghancurkan pembatas yang selama ini menjadi penghalang bagi manusia untuk bertemu dengan-Nya. Jalan kepada Allah telah terbuka; manusia tidak lagi harus melewati seorang imam untuk bertemu Allah. Seorang imam besar sendiri tidak harus menunggu satu tahun untuk bertemu Allah. Yesus Kristus telah menjadi pengantara kita. Dia telah membuka jalan kepada Allah sehingga kapan dan di mana pun manusia dapat bertemu dengan Allah. 2. Robohnya Tembok Pemisah Antara Orang Yahudi dan non-Yahudi Orang-orang Yahudi selalu menganggap diri benar di antara bangsa- bangsa lain. Mereka menganggap najis jika harus bergaul dengan orang-orang itu, apalagi menikah dengan mereka. Taurat telah menetapkan untuk tidak kawin dengan bangsa bangsa lain (Ul. 7:1-11). Mereka yang melanggarnya akan dikucilkan dan dianggap telah melakukan dosa yang besar. Wilayah Samaria dianggap sebagai wilayah najis yang harus dijauhi oleh orang Yahudi. Jika orang-orang Yudea hendak ke Galilea atau sebaliknya, mereka lebih memilih untuk melewati perkampungan orang asing daripada harus melewati Samaria. Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria (Yoh. 4:9) karena orang Samaria telah meninggalkan budaya Yahudi dan mengadopsi cara hidup budaya Yunani. Orang-orang Samaria telah melakukan kawin campur, sesuatu yang dianggap sebagai dosa yang sangat besar, sehingga tidaklah pantas bagi orang Yahudi untuk bergaul dengan mereka. Sebelumnya sudah dijelaskan pula, bahwa ada tempat khusus di Bait Allah baik bagi orang Yahudi maupun non-Yahudi. Orang non-Yahudi hanya diperbolehkan memasuki pelataran saja. Dengan kata lain, mereka tidak diperkenankan untuk beribadah di Bait Allah. Ini membuktikan adanya tembok pemisah di antara keduanya. Peristiwa terbelahnya tirai Bait Allah memberi makna runtuhnya tembok pemisah antara dunia Yahudi dan non-Yahudi. Tidak ada lagi perbedaan baik Yahudi maupun Yunani di hadapan Allah. Firman Tuhan berkata, "Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan" (Rom. 10:12,13; band. Gal. 3:28-29). 3. Berhentinya Upacara-Upacara Korban Perjanjian Lama Dalam Perjanjian Lama, jika seseorang kedapatan melakukan dosa, orang itu harus membawa seekor anak domba kepada imam. Lalu seorang imam akan memerintahkan dia untuk meletakkan tangannya di atas kepala anak domba dan mengakui dosanya (sebagai gambaran bahwa dosa yang telah diakui telah dipindahkan ke atas anak domba tersebut). Selanjutnya, anak domba itu akan mati karena kesalahan atau dosa orang tersebut. Inilah yang terjadi pada Kristus. Ia mati karena menggantikan hukuman dosa manusia. Kematian-Nya ialah kematian karena dosa sekali untuk selamanya. Peristiwa terbelahnya tirai Bait Suci memberi makna bahwa upacara- upacara korban dalam Perjanjian Lama telah berakhir. Kristus telah menjadi korban yang sempurna, satu kali untuk selama-lamanya (baca Ibr. 7:27). "Dia yang tidak berdosa telah dibuatnya menjadi berdosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oieh Allah" (2 Kor. 5:21). 4. Terbukanya Jalan Keselamatan Bagi Semua Orang Mari kita melihat dunia Perjanjian Lama. Jika kita memperhatikan dengan teliti, akan terlihat dengan jelas bahwa keselamatan memusat di Israel. Perhatikan bahwa Allah menyampaikan janji berkat (keselamatan) untuk pertama kalinya melalui Abraham. Melalui dia dan keturunannya semua orang akan menerima janji berkat tersebut (Kej. 12:1-3). Allah mengulangi kembali perjanjian-Nya dengan menambahkan adanya satu syarat masuk ke dalam janji itu, yaitu sunat (Kej. 17:1- 14). Dengan demikian, bagi barangsiapa yang menghendaki keselamatan, ia harus masuk menjadi anggota perjanjian ini, ia harus percaya kepada Allah Israel dan disunat. Kemudian bacalah 2 Taw. 3:3-4. Mengapa Bait Allah yang dibangun oleh Salomo hanya berukuran 60x20 hasta, dan pelatarannya 20x20 hasta (1 hasta kira-kira 46 cm)? Apakah luasnya cukup untuk menampung sejumlah besar orang Yahudi? Baxter memberi penjelasan demikian. "Tapi menilik maksud dan tujuannya, memang Bait Allah tidak perlu besar. Gereja zaman sekarang dibuat menurut ukuran besarnya anggota jemaat, tapi Bait Allah bukanlah tempat untuk mengadakan perhimpunan. Umat Israel tidak perlu berhimpun di Bait Allah sebab mereka beribadat menuju ke arah Bait Allah yang menjadi tempat kediaman Tuhan. Bait Allah adalah tempat yang khusus disediakan bagi Tuhan dan tempat imam-imam melakukan pelayanan. Bukan tempat orang- orang lainnya (J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab 1, Hlm 344- 345)." Jadi, pada zaman Perjanjian Lama, ibadah orang Israel berpusat di Bait Allah, di Yerusalem. Mereka harus mengarahkan kiblat ke Yerusalem karena bagi mereka di sanalah tempat Tuhan berdiam. Keselamatan berpusat di Israel. Peristiwa terbelahnya tirai Bait Suci memberikan makna bahwa keselamatan terbuka untuk bangsa-bangsa lain. Keselamatan tidak hanya disediakan khusus bagi Israel, tetapi bagi setiap orang yang percaya dan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Peristiwa Paskah juga telah memberi suatu pengharapan yang besar bagi setiap manusia, secara khusus bagi Anda yang telah menerima korban Anak Domba Paskah itu. Kini, apakah yang akan Anda berikan kepada-Nya? _><>____><>____><>____><>____><>LINKS<><____<><_____<><____<><____<><_ JOURNEY OF JOY ==> http://www.journeyofjoy.com/ [1] ==> http://www.journeyofjoy.com/biblestudies/ [2] Journey of Joy[1] merupakan situs pelayanan wanita Kristen yang mengadakan sebuah pelajaran Alkitab online untuk wanita[2]. Temukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti "bagaimana saya bisa mengetahui Kristus di dalam diri saya?", "apakah saya memiliki hidup kekal?", juga "bagaimana cara saya bertumbuh?". Nikmati juga pelajaran-pelajaran Alkitab yang bermanfaat, semisal "Memahami Hubungan Anda dengan Kristus", "Mengalami Kasih Tuhan", "Kekuatan untuk Hidup" dan "Meningkatkan Hubungan Anda dengan Kristus". Situs The Journey of Joy mengundang para wanita untuk mengalami sebuah perjalanan sukacita secara pribadi, untuk mempelajari bagaimana para wanita yang lain telah menemukan sebuah perjalanan yang penuh sukacita dengan Kristus, sekaligus untuk mendapati sumber-sumber tambahan untuk bantuan lebih lanjut bagi para wanita dewasa ketika mereka berjalan dengan Kristus. Bila Anda ingin berdiskusi, manfaatkanlah fasilitas diskusi yang disediakan. Selamat berkunjung. _><>____><>____><>____><>____SURAT_ANDA____<><____<><____<><_____<><__ >From: Detty Nokas <detty(at)> >Terima kasih kalau saya diberi kesempatan untuk menjadi pelanggan >PESTA. Harap info-info yang penting dan aktual dapat dikirimkan. >Kiranya Tuhan Yesus semakin dipermuliakan dalam hidup dan pelayanan >kita. Amin. >Soli Deo Gloria Redaksi: Saudara Detty Nokas, kami telah mendaftarkan nama Anda sebagai pelanggan buletin Berita PESTA. Kiranya informasi yang kami berikan dapat mendorong Anda untuk bergabung dalam kelas-kelas PESTA. Tuhan memberkati. _><>____><>____><>_________potong di sini_________<><____<><_____<><__ FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS GURU SEKOLAH MINGGU =============================================== Isilah data pribadi berikut ini dengan lengkap: ----------------------------------------------- Nama : E-mail : Alamat lengkap : Kota : Provinsi : Negara : Kode pos : Tempat, tanggal lahir : Status menikah : Pekerjaan : Pendidikan akhir : Talenta/keterampilan : Keanggotaan gereja : Jabatan pelayanan : Komputer yang dipakai : [ ] rumah atau [ ] kantor DATA PELAYANAN (harus diisi lengkap) ------------------------------------ 1. Kapan untuk pertama kalinya Anda terlibat dalam pelayanan sekolah Minggu? 2. Mengapa Anda tertarik untuk melayani di sekolah Minggu? 3. Apakah sampai sekarang Anda masih melayani di sekolah Minggu? Jadi, berapa lama Anda sudah menjadi guru sekolah Minggu? 4. Tugas-tugas apa yang Anda kerjakan dalam pelayanan sekolah Minggu? 5. Berapa jumlah seluruh murid sekolah Minggu di gereja Anda? 6. Berapa jumlah murid di kelas sekolah Minggu yang Anda pegang? 7. Berapa jumlah guru yang bersama-sama melayani dalam kelas sekolah Minggu Anda? 8. Berapa jumlah seluruh guru sekolah Minggu dalam gereja Anda? 9. Berapa jumlah jemaat dewasa di gereja Anda? 10. Apakah Anda pernah mendapat pelatihan (training) khusus tentang bagaimana melayani sekolah Minggu? Kalau pernah berapa kali? Isi dan kirimkan segera ke: Staf PESTA < kusuma(at)in-christ.net > ____________________________potong di sini____________________________ _><>____><>____><>____><>_____DISCLAIMER_____<><____<><____<><____<><_ Staf Redaksi: Lisbet, Iksan, Ani, Yulia Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BeritaPESTA 2006 -- YLSA http://www.pesta.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ BERITA PESTA Alamat berlangganan : < daftar-berita-pesta(at)sabda.org > Alamat membatalkan : < berhenti-berita-pesta(at)sabda.org > ARSIP BERITA PESTA : http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/ _ ____ ____ ____ ____________________ ____ ____ ____ _ ><> ><> ><> ><> ><> ><> <>< <>< <>< <><
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |