Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/1

Berita PESTA edisi 1 (20-7-2005)

Juli 2005


\\\\\\\**************////////////////////////////
 ><>    ><>    ><>    ><>    BERITA PESTA    <><    <><    <><    <><
////////////////////////////**************\\\\\\\
                          Edisi 01/Juli/2005

Daftar Isi:  * Editorial
             * Berita PESTA: Rencana Pengembangan PESTA
                             Bagaimana Berlangganan BERITA PESTA
                             Peluncurkan Situs PESTA - Download Center
             * Renungan/Artikel: Seluruh Anggota Gereja Membutuhkan
                                 Studi Teologia


_><>____><>____><>____><>____ EDITORIAL _____<><____<><____<><____<><_

  Kepada Para Peserta Kursus PESTA,

  Salam sejahtera!

  Kami mengirimkan Publikasi BERITA PESTA ini kepada Anda karena
  beberapa waktu yang lalu Anda pernah mengikuti Kursus PESTA atau
  mendaftar sebagai peserta PESTA (mengisi Formulir Pendaftaran).
  Beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mengirimkan BERITA PESTA
  ini kepada Anda, para peserta PESTA:

  1. Kami ingin memberikan informasi lebih lanjut sehubungan dengan
     perkembangan pelayanan PESTA Online.
  2. Kami ingin menggalang hubungan yang lebih erat dengan para
     peserta yang pernah mengikuti Kursus PESTA.
  3. Last but not least, kami juga ingin mengirimkan bahan renungan/
     artikel yang diharapkan bisa mendorong peserta PESTA untuk lebih
     sungguh-sungguh belajar Firman Tuhan dan hidup seturut dengan
     kehendak-Nya.

  Khusus pada penerbitan perdana Publikasi BERITA PESTA kali ini, kami
  akan menyajikan beberapa kabar gembira tentang rencana pengembangan
  pelayanan PESTA Online, khususnya tentang rencana penerbitan BERITA
  PESTA dan peluncuran Situs PESTA Online -- Download Center. Juga,
  silakan simak Artikel yang kami sajikan untuk membuka cakrawala kita
  tentang pentingnya memikirkan teologia bagi kaum awam.

  Nah, selamat bergabung di publikasi BERITA PESTA.

  In Christ,
  Yulia
  <yulia(at)in-christ.net>
  Dir. PESTA

_><>____><>____><>____><>____BERITA_PESTA____<><____<><____<><____<><_

Dari Meja Redaksi:
Berikut ini adalah berita-berita seputar pelayanan PESTA Online yang
perlu kami sampaikan. Untuk selanjutnya, kami akan menjumpai Anda lagi
pada Agustus 2005, karena BERITA PESTA akan diterbitkan sebulan
sekali.

1. Rencana Pengembangan PESTA Online
   ---------------------------------
   Pelayanan PESTA sebenarnya sudah mulai dipikiran sejak tahun 1998
   walaupun pelaksanaannya baru bisa diselenggarakan tahun 2000. Saat
   itu Kursus PESTA diselenggarakan dengan membuka Kelas-kelas Virtual
   dan Kursus Tertulis PESTA. Respon masyarakat Kristen sangat luar
   biasa karena ada lebih dari 300 orang peserta yang mendaftar dan
   mengikuti kursus (walaupun hanya sedikit saja yang pada akhirnya
   bisa menyelesaikan pelajaran secara tuntas). Setelah diadakan 3
   kali kursus, secara garis besar didapatkan hasil bahwa peserta
   mendapat banyak berkat, baik dari bahan-bahan pelajaran yang
   diberikan maupun dari diskusi-diskusi yang diadakan. Namun, sayang
   sekali karena kekurangan tenaga, maka Kursus PESTA ini pada tahun
   2002 terpaksa harus diberhentikan sementara.

   Walaupun demikian, kami terus mendapat permintaan dari banyak orang
   agar bahan PESTA bisa dibagikan. Oleh karena itu, pada tahun 2002
   kami mulai merintis pelayanan PESTA web. Tujuannya adalah membangun
   Situs PESTA Online yang memuat bahan-bahan PESTA untuk bisa di-
   download bagi mereka yang membutuhkan. Puji Tuhan pada akhir tahun
   2002 Situs PESTA Online <http://www.sabda.org/pesta/> berhasil
   diluncurkan dan sejak saat itu situs ini telah membawa berkat bagi
   banyak orang. Ada ratusan orang (600 pendaftar) telah berkunjung
   dan mendaftarkan diri untuk men-download bahan-bahan yang tersedia
   di PESTA.

   Kerinduan kami untuk meneruskan dan mengembangkan pelayanan PESTA
   sangat besar, khususnya untuk menyajikan kursus-kursus lain selain
   yang sudah diberikan saat ini, Kursus Dasar-dasar Iman Kristen
   (DIK). Demikian juga timbul gagasan untuk meng-upgrade Situs PESTA
   Online agar bisa menampung kursus-kursus PESTA yang baru. Oleh
   karena itu, kami sangat mengucap syukur karena setelah banyak
   berdoa dan bergumul, akhirnya disiapkanlah kursus-kursus baru dan
   juga sistem baru, serta infrastruktur yang lebih memadai untuk bisa
   mengelola pelayanan PESTA dengan lebih baik.

   Berikut ini adalah beberapa hal yang telah kami rencanakan dan
   kerjakan:
   * Menerbitkan publikasi BERITA PESTA sebagai sarana untuk
     memberikan informasi tentang perkembangan pelayanan PESTA kepada
     para anggota.
   * Membangun Situs PESTA Online (Download Center) sebagai pusat
     tempat untuk men-download bahan-bahan PESTA.
   * Membangun Situs Komunitas PESTA sebagai sarana bagi anggota untuk
     saling berdiskusi, khususnya tentang isi kursus-kursus yang
     disajikan di PESTA.

   Nah, melalui sarana-sarana ini kami berharap, para peserta PESTA
   bisa mendapat pelayanan yang lebih baik. Ajakan kami, bawalah
   pelayanan PESTA dalam doa. Biarlah nama Tuhan dimuliakan dan
   masyarakat Kristen Indonesia mendapat banyak berkat.

2. Bagaimana Menjadi Anggota Publikasi BERITA PESTA?
   -------------------------------------------------
   Bagi Anda yang sudah pernah mengikuti Kursus PESTA atau
   mendaftarkan diri sebagai peserta PESTA (mengisi Formulir
   Pendaftaran), maka Anda secara otomatis telah terdaftar sebagai
   anggota BERITA PESTA. Jika karena satu dan lain hal Anda tidak
   ingin menerima publikasi Berita PESTA di mailbox Anda, silakan Anda
   membatalkan keanggotaan Anda. Jika Anda mengetahui ada teman Anda
   yang mungkin tertarik untuk mendapatkan BERITA PESTA ini, Anda bisa
   mengirimkan alamat email teman Anda tersebut dan kami akan
   mendaftarkannya.

   Berikut ini cara mudah untuk membatalkan keanggotaan atau
   mendaftarkan diri sendiri untuk menjadi anggota: silakan
   mengirimkan email kosong ke alamat berikut:
   ==>  <berhenti-berita-pesta@sabda.org> -- untuk membatalkan
   ==>  <daftar-berita-pesta@sabda.org> -- untuk mendaftar

3. Peluncuran Situs PESTA Online - Download Center
   -----------------------------------------------
   Situs PESTA Online yang lama telah di-upgrade dan diluncurkan
   dengan tampilan baru. Untuk selanjutnya kami akan sebut sebagai
   Situs PESTA - Download Center, di alamat yang baru, yaitu:
   ==>  http://www.pesta.org/

   Menu atas yang tersaji di situs ini adalah sbb.:
      - Home
      - Tentang Kami
      - Daftar Kursus
      - Petunjuk
      - Berita PESTA
      - Forum Diskusi
   Menu bawah akan tersaji:
      - Kontak Kami
      - Formulir Pendaftaran Berita PESTA
      - Buku Tamu
   Sedangkan Menu samping akan menyajikan Daftar Kursus-kursus PESTA
   yang tersedia dan terbagi sbb.:
      - Teologia Sistematika
         * Dasar-dasar Iman Kristen

      - Teologia Biblika
         * Pengantar PL

      - Teologia Praktika
         * Orang Kristen yang Bertanggung Jawab

      - Teologia Historika
         * Kehidupan Paulus

   Secara bertahap, kursus-kursus baru akan ditambahkan agar para
   peserta dapat mengikuti lebih banyak kursus yang kami sajikan.

   Nah, selamat berkunjung ke Situs PESTA Online - Download Center!

_><>____><>____><>____><>__RENUNGAN/ARTIKEL_<><____<><____<><____<><__

  Kursus PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) dirancang
  secara khusus untuk kaum awam, yang tujuannya tak lain dan tak
  bukan adalah untuk menolong kaum awam belajar tentang iman Kristen
  yang sesuai dengan Alkitab dan peran mereka dalam Tubuh Kristus
  (Gereja). Artikel berikut ini sengaja kami pilih untuk menjadi bahan
  renungan bagi kita semua, agar kita memikirkan dengan perspektif
  yang benar tentang kedudukan kaum awam dalam kepentingannya untuk
  belajar teologia. Selamat menyimak.

          SELURUH ANGGOTA GEREJA MEMBUTUHKAN STUDI TEOLOGIA
          =================================================

  Pada zaman sekarang, teologia kaum awam dalam banyak hal haruslah
  juga merupakan teologia untuk kaum awam, sebab jika istilah "kaum
  awam" diartikan seluas-luasnya, maka itu merangkum bukan saja
  anggota-anggota biasa yang sudah aktif/giat dan cerdas rohani dalam
  Gereja. Itu merangkum juga setiap orang, laki-laki dan perempuan,
  kaya dan miskin, orang terkemuka dalam masyarakat dan orang biasa,
  orang yang berpendidikan dan tidak berpendidikan, pendeknya setiap
  orang yang menjadi anggota Gereja.

  Rasul Paulus dalam surat-suratnya juga mempunyai sikap seperti itu.
  Ia berpaling kepada "jemaat-jemaat", yang terdiri dari orang-orang
  yang baru bertobat, dan sebagai gembala dan pendiri dari jemaat-
  jemaat yang muda dan baru ini, Paulus langsung menangani persoalan-
  persoalan, penyelewengan-penyelewengan, dan kebingungan-kebingungan
  mereka. Dengan berbuat itu ia memperkenalkan secara mendalam kepada
  mereka tentang realitas Allah sepenuhnya di dalam Kristus dan dunia
  baru, kebenaran, nilai dan kekuasaan yang dibayangkannya, sambil
  menyelinginya dengan banyak nasihat tentang pikiran-sehat Kristen.
  Ia berbuat seperti itu tanpa menghiraukan kenyataan bahwa ia
  berhadapan dengan orang-orang yang "lemah" dan "kuat", orang-orang
  yang "hina" dan "direndahkan" di dunia ini, orang-orang yang "bijak"
  dan "penyombong", dan "bayi-bayi" di dalam Kristus. Ia malahan
  senang berbuat begitu, sebab mereka semua bersama-sama merupakan
  "Gereja", tempat pemerintahan dan kekuasaan Kristus dan Roh-Nya.

  Tempat pemerintahan dan kekuasaan Kristus dan Roh-Nya itu adalah
  faktor yang menentukan, bukan besar-kecilnya pengertian yang
  dimiliki oleh orang-orang Kristen. Yang harus kita ingat dalam
  hubungan ini ialah kaum awam sebagaimana adanya, bukan kaum awam
  "pilihan". Sering ada, terutama di kalangan orang-orang yang
  berusaha keras menempatkan masalah kaum awam itu dalam perspektif
  yang sebenarnya, suatu kecenderungan untuk hanya berpikir tentang
  kaum awam "pilihan". Tentu, ada segolongan kecil tertentu kaum awam
  yang mempunyai kelebihan dibandingkan orang-orang lain dalam hal
  kebudayaan dan pendidikan, atau mempunyai kedudukan penting dalam
  berbagai bidang kehidupan, dan mereka ini, jika hal ini benar-benar
  ditempatkan di bawah pemerintahan Kristus, mempunyai arti istimewa.
  Tapi prinsip dasarnya tetap, yakni bahwa seluruh kaum awam itu, dari
  golongan dan corak yang mana pun, kaum awam "pilihan" dan kaum awam
  biasa, keduanya sama-sama dipanggil.

  Contoh dari Alkitab ini harus menjadi dasar peraturan-peraturan
  kita. Dalam banyak hal situasi kita sekarang sama dengan situasi
  jemaat mula-mula. Kaum awam, anggota-anggota biasa Gereja, sebagian
  besar tidak banyak tahu atau buta huruf secara rohani. Adalah sangat
  tidak realistis berpikir bahwa sebagian besar dari kaum awam itu
  mempunyai pengertian yang cukup mengenai arti yang dalam dan luas
  tentang istilah-istilah teologia, seperti penebusan, pendamaian,
  Kerajaan Allah, pengampunan dosa, kebodohan Salib, dll.. Buta huruf
  rohani ini mungkin berbeda-beda di berbagai negara atau Gereja.
  Contoh yang paling baik barangkali ialah Amerika, mungkin karena
  orang-orang di negara itu mempunyai kebiasaan baik untuk menyelidiki
  hal-hal seperti itu. Pada tahun 80-an di Amerika terjadi kebangkitan
  agama, yaitu orang-orang kembali lagi ke gereja-gereja, suatu
  kebangkitan yang belum ada taranya dalam sejarah negara itu. Untuk
  menjelaskan apa yang kita maksud dengan "buta huruf rohani" dengan
  implikasi-implikasinya yang terdapat di Gereja-gereja di mana-mana,
  kita akan mengutip dari buku W. Herberg yang berjudul: "Protestant,
  Catholic, Jew", halaman 14-15.

  "Selama lima tahun, antara tahun 1949 sampai tahun 1953, penyebaran
  Alkitab di Amerika Serikat meningkat 140%, mencapai puncak tertinggi
  dengan tersebarnya 9.726.391 buah Alkitab setahun. Rupanya orang-
  orang membeli dan menyebarkan Alkitab dalam jumlah yang tiada
  taranya. Selanjutnya, empat per lima dari orang-orang dewasa Amerika
  berkata, mereka percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah yang
  dinyatakan dan bukan hanya `suatu karya sastra yang bagus`. Namun
  demikian, kalau orang-orang ini diminta menyebutkan `nama-nama dari
  keempat buku pertama Perjanjian Baru`, 53% dari mereka tak dapat
  menyebutkan satu pun. Kurang tepat kalau dikatakan bahwa Alkitab
  memasuki hidup dan pikiran orang Amerika walaupun mereka menganggap
  Alkitab sebagai firman yang diilhamkan oleh Allah dan mereka membeli
  dan menyebarkan Alkitab dengan giat .... Orang-orang yang
  menggabungkan diri dengan Gereja dan turut ambil-bagian dalam
  kegiatan-kegiatan Gereja, mereka adalah orang-orang jujur dan
  pandai, orang yang sungguh-sungguh dalam agamanya. Tapi pikiran
  keagamaan, perasaan dan perbuatan mereka tidak mempunyai hubungan
  yang jelas dengan iman mereka." Inilah "keberagamaan dalam konteks
  sekuler". Kutipan ini, yang walaupun tentunya menggambarkan keadaan
  di Amerika, membantu kita menjelaskan bahwa theologia kaum awam,
  haruslah juga teologia untuk kaum awam, suatu pembuka mata terhadap
  apa sebenarnya yang dimaksud dengan iman Kristen dan Gereja.

  Jadi, teologia kaum awam haruslah sederhana, tanpa soal-soal teknis
  dari teologia profesional [*]. Bagaimanapun juga, teologia seperti
  itu adalah teologia, sebab setiap pemikiran Kristen tentang arti dan
  tempat Penyataan dan iman Kristen adalah teologia. Jadi, teologia
  bukanlah monopoli dari suatu golongan tertentu, tapi urusan dari
  setiap orang Kristen [**].

  Ucapan-ucapan realistis ini kita jadikan sebagai kata pendahuluan
  untuk membuat bagan singkat dari suatu teologia kaum awam yang akan
  membuat kita menyadari situasi kita yang paradoks ini. Di satu
  pihak, titik yang paling strategis dalam suatu usaha yang sungguh-
  sungguh untuk mengadakan pembaharuan dan reformasi dalam Gereja
  ialah kaum awam, kaum awam seluruhnya dan bukan hanya kaum awam
  "pilihan". Pada pihak lain, ditekankan juga bahwa kaum awam biasa
  yang beragam bentuk dan coraknya, pada umumnya boleh dikatakan
  merupakan golongan yang tidak becus, sebab golongan ini dianggap
  buta huruf secara rohani. Namun begitu, contoh yang diberikan Tuhan
  Yesus dalam Injil-injil dan cara kerja Paulus seperti yang terlihat
  dalam surat-suratnya, merupakan dorongan bagi kita untuk menerima
  situasi yang paradoks ini, dan untuk mengerti bahwa dari sudut Injil
  hal itu justru tidak paradoks sama sekali.

  Kalau anggota-anggota biasa Gereja secara sistematis diperlakukan
  sebagai anggota-anggota yang tidak dewasa, maka mereka akan tetap
  tidak dewasa. Dalam pasal dua buku ini kita sudah membuat hal ini
  jelas. Adalah fakta iman, inherent dalam kehadiran Kristus dan Roh-
  Nya dalam Gereja, dan juga fakta pengalaman bahwa Kristus dapat
  menciptakan dari segala macam orang, baik laki-laki dan perempuan,
  untuk menjadi orang-orang yang bebas dan bertanggung jawab, yang
  tahu bahwa mereka dipanggil. Asal saja apa yang dikatakan kepada
  mereka dikatakan atas dasar iman yang sungguh-sungguh, atas dasar
  kehadiran Kristus dan Roh-Nya dalam Gereja.

  Di daerah-daerah yang disebut daerah-daerah pengabaran Injil di luar
  negeri, jemaat-jemaat baru yang hidup dan yang kerohaniannya tinggi,
  dibangun dari orang-orang yang dulunya benar-benar tidak dewasa dan
  tidak tahu apa-apa. Tentu masih banyak orang yang harus diberi
  "susu", bukan "daging", tapi perbedaan ini diadakan bukan untuk
  membenarkan tidak disebutkannya dengan jelas siapa sebenarnya orang
  awam secara prinsip -- yakni pelayan-pelayan Kristus dan untuk
  tujuan apa mereka dipanggil -- orang-orang yang dengan sepenuh hati
  menjadi anggota persekutuan besar dalam Kristus. Ini bukanlah suatu
  penyimpangan dari prinsip kita, sebab masih merupakan kebiasaan umum
  dalam kehidupan Gereja untuk mendekati anggota-anggotanya yang
  beraneka ragam itu atas dasar perkiraan, kemauan, ketidakmauan, atau
  ketidaksanggupan mereka dan bukan atas dasar kenyataan bahwa mereka
  dipanggil.

Catatan Kaki:
[*] Kita berkata seperti itu bukan untuk merendahkan teologia
    profesional, yang jika digali terus, bukan untuk kepentingan
    teologia itu sendiri, tapi untuk kepentingan Gereja, mempunyai
    faedah yang tidak ternilai besarnya. Namun selalu ada bahaya bahwa
    teologia profesional itu menjadi momok yang menjengkelkan bagi
    kaum awam, dan memperdalam perasaan tidak mampu dalam diri mereka.

[**] Kita merasa kecewa sebab Congar dalam bukunya dengan tegas
     berkata (hlm. 430): "Teologia dalam arti kata yang sesungguhnya
     adalah `savoir de pretres`, sebab kaum awam tidak dimasukkan ke
     dalam tradisi dogmatik Gereja seperti imam-imam. Sumbangan kaum
     awam terhadap teologia dinilai lebih rendah, bukan karena
     pengetahuan dan kemahiran yang lebih sedikit (pengetahuan dan
     kemahiran seperti itu dimiliki oleh ahli-ahli teologia
     profesional), tapi karena `status` mereka dalam Gereja."

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Theologia Kaum Awam
  Judul Asli Artikel: Seluruh Anggota Gereja
  Penulis           : Dr. H. Kraemer
  Penerbit          : BPK Gunung Mulia, Jakarta 1985
  Halaman           : 74 - 78

_><>____><>____><>____><>_____DISCLAIMER_____<><____<><____<><____<><_
               Staf Redaksi: Silvi, Yulia, Lisbet, Anik
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
               Copyright(c) e-BeritaPESTA 2005 -- YLSA
                        http://www.pesta.org/
                    http://www.sabda.org/katalog/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
_   ____   ____   ____   ____________________   ____   ____   ____   _
 ><>    ><>    ><>    ><>    BERITA PESTA    <><    <><    <><    <><
Alamat untuk berlangganan: <daftar-berita-pesta@sabda.org>
Alamat untuk membatalkan: <berhenti-berita-pesta@sabda.org>
ARSIP publikasi BERITA PESTA:  http://www.pesta.org/berita.php
_   ____   ____   ____   ____________________   ____   ____   ____   _
 ><>    ><>    ><>    ><>     ><>    ><>     <><    <><    <><    <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org