Salam kasih dalam Kristus,
Shalom! Kata ini sangat familiar bagi orang percaya karena sering diucapkan sebagai salam. Namun, seberapa dalam kita mengetahui makna kata shalom ini? Melalui edisi ini, kita akan mendapat penjelasan mendalam tentang kata shalom dari The Bible Project. Kiranya setelah ini, kita terus ingat untuk mengucapkan shalom dengan penuh kesungguhan, untuk mengaplikasikannya sesuai tujuan shalom dalam firman Tuhan. Kami juga rindu mengajak Anda terlibat untuk bersyukur dan mendoakan pelayanan PESTA sepanjang 2019 ini dan juga rencana pelayanan 2020. Terima kasih atas kesetiaan Anda mendukung kami dalam doa sehingga pelayanan PESTA dapat terus menjadi berkat bagi Indonesia.
Segenap redaksi tim PESTA mengucapkan, "Selamat Natal 2019 dan selamat menyambut Tahun Baru 2020! Kiranya momen Natal ini membuat kita semakin bersemangat membawa shalom kepada orang-orang di sekitar kita dan menceritakan Kabar Baik tentang kedatangan Sang Raja Shalom!"
|
|
Kesaksian Peserta Kelas Natal
Berikut adalah beberapa kesaksian dari peserta yang mengikuti kelas Natal. Kiranya membuat Anda semakin mengalami Tuhan dan firman-Nya pada Natal kali ini.
1. Claudia Debbie Retnosatuti (Serang)
Saya Retno, merasa disegarkan setelah mengikuti kelas Natal. Ada beberapa topik yang mengingatkan saya untuk tidak tenggelam dalam euforia perayaan Natal, melainkan menggali kembali makna Natal, khususnya bagi iman saya pribadi. Saya yang memang sudah Kristen dari kecil menjadi terbiasa mendengar kisah dan makna Natal yang terus berkumandang setiap tahun sehingga terkadang malah membuat saya kurang merasakan makna tersebut.
Berbeda rasanya ketika saya mengikuti kelas Natal dan membaca berbagai tanggapan teman-teman sekelas saya, lalu mencoba memikirkan topik pertanyaan tentang Natal yang disajikan Admin. Beberapa menggelitik pikiran saya dan menyegarkan kembali makna Natal yang mulai terkubur dalam rutinitas perayaan Natal dari tahun ke tahun yang saya alami selama ini. Terima kasih untuk segenap admin PESTA dalam melayani saya. Tuhan Yesus memberkati.
2. Hery Sudarno (Jakarta)
Kelas diskusi topik Natal telah berakhir. Terima kasih untuk tim PESTA yang telah melayani saya dengan baik dan setiap peserta yang menambah banyak saudara yang saya kenal. Terima kasih kepada Tuhan yang telah menaruh saudara-saudara dalam hidup saya, bagian ini yang terkesan dan yang tidak berakhir meskipun kelas telah berakhir. Kelas ini telah memberi saya tambahan wawasan, cara berdiskusi dan belajar firman, memimpin dan membimbing banyak orang dalam forum media elektronik, mengingatkan dan mendorong saya lebih fokus kepada isi, tujuan berita, dan tidak terjebak dalam perdebatan yang bukan esensial. Esensi Natal adalah Allah datang untuk menyelamatkan manusia yang Dia kasihi. Merayakan Natal berarti mengingatkan saya bahwa saya adalah salah seorang yang telah menerima kasih Allah, yang datang dalam Yesus Kristus dan mati menebus dosa saya. Tidak ada sesuatu yang hebat yang bisa saya lakukan untuk membalas kasih Allah, selain menceritakan apa yang saya alami dalam Tuhan melalui kehidupan saya, itu pun karena kemurahan Tuhan. Roh Kudus yang dicurahkan kepada saya terus mendorong, membakar spirit rohku untuk bersaksi. Dalam setiap kesempatan menghampiri Tuhan, saya meminta agar Tuhan memberikan momen dan kesempatan bercerita tentang kebaikan dan kasih Allah yang saya alami kepada orang-orang yang Tuhan taruh di sekitar saya. Saudara-saudaraku semua, mohon maaf jika ada salah "omong" sepanjang kelas diskusi PESTA, doa saya untuk kita semua, "Kiranya perayaan Natal tiap tahun selalu memberikan kesan tersendiri yang mendalam dalam hidup kita karena kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Amin! Selamat Natal, Saudara-saudaraku, TUHAN memberkati kita semua."
3. Sigit Sugiharto (Manado)
Lewat kelas Natal di PESTA, saya mulai mendapatkan insight lebih terang tentang kelahiran Tuhan Yesus dan maknanya dalam hidup saya. Natal adalah peristiwa penting yang mengawali karya penebusan Allah bagi umat-Nya yang telah jatuh dalam dosa. Dosa adalah buah dari kecongkakan yang memicu ketidaktaatan manusia terhadap Sang Pencipta. Dosa memisahkan manusia dari Sang Ilahi. Jalan yang ditempuh Allah adalah meninggalkan takhta-Nya, dengan menyapa manusia yang berada di lembah derita untuk mengangkatnya kembali ke rengkuhan-Nya. Natal adalah momen saat Sang Kristus lahir dan hadir dalam hidup kita untuk membawa kita kembali ke pelukan-Nya. Terang telah datang, yang gelap-gelap dalam hidup kita perlahan-lahan minggir, berganti terang. Merayakan Natal adalah merayakan kehadiran Kristus dalam hidup kita. Tentu saja ada nyanyian dan sukacita.
4. Victor Francis (Malaysia)
Salam perkenalan buat teman-teman PESTA. Nama saya Victor Francis, dari Sabah, Malaysia. Sebelum menyertai PESTA, saya tidak pernah mengikuti kursus teologi online ataupun offline apa pun. Hanya belajar Alkitab secara sendiri, itu pun tidak begitu teratur maupun konsisten.
Semasa saya belajar modul-modul di PESTA, khususnya tentang Natal, banyak hal baru yang saya pelajari dan yang disingkapkan oleh Roh Kudus kepada saya. Apalagi bila menjawab ujian, di sana saya dapat kenal pasti sejauh mana pemahaman saya tentang firman Tuhan yang saya pelajari. Kesimpulannya, saya merasa sangat diberkati lewat kursus PESTA online. Sebab, melalui kursus PESTA online, siapa pun dapat memperdalam pengenalan mereka akan Kristus dan firman-Nya tanpa mengira di mana pun mereka berada, asal saja mereka punya kemauan dan akses internet. Terima kasih juga buat administrasi Kusuma yang banyak membantu sepanjang kursus PESTA berlangsung. Kepada yang belum mengikuti kursus PESTA, cepat-cepat ikut serta dan alami sendiri pertumbuhan dalam pengenalan saudara akan Kristus dan firman-Nya. Terima kasih Tuhan memberkati.
5. Fince Herawati Tande (Makassar)
Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus, Allah kita yang hidup karena bisa mengikuti kelas PESTA Natal melalui pelayanan SABDA. Dalam kelas ini saya disegarkan kembali betapa pentingnya kita merayakan peristiwa kelahiran Yesus -- yang adalah Allah sendiri -- ke dalam dunia. Dan, satu hal baru yang boleh saya dapat dari topik yang diberikan adalah tentang kelahiran-Nya di kandang domba. Hal itu adalah suatu tanda nyata bahwa Yesuslah Sang Anak Domba Allah yang akan dikorbankan sebagai Korban penebusan untuk semua manusia sekali untuk selama-lamanya. Karena itu, mari kita sambut kelahiran-Nya dengan penuh sukacita dan makna yang mendalam tanpa pesta pora yang berlebihan.
|
Blog: Jangan Sampai Kehilangan Makna
Oleh: Ayub Arifin Tanjung (Karanganyar)
Ada kalanya, Natal dimaknai menjadi hari perayaan yang dipenuhi dengan sorak-sorai, pernak-pernik Natal yang berwarna-warni, makanan yang melimpah, baju baru, seragam baru gereja, dan berbagai perlengkapan lain yang memenuhi gereja, dan juga berbagai kegiatan pula. Seakan hari Natal adalah hari perayaan terbesar umat Kristen di seluruh dunia dan yang paling dirayakan secara besar-besaran hingga menjadi prospek penting untuk berbagai industri, di beberapa gereja malah dirayakan dengan penuh kemegahan dan cukup mahal. Tidak salah memang merayakan Natal dengan besar karena Sang Juru Selamat telah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan hukuman Allah, tetapi yang menjadi pertanyaan kita bersama apakah Natal itu, bagaimana maknanya, dan bagaimana kita memaknai-Nya.
Natal merupakan perayaan hari kelahiran Sang Imanuel, Yesus Kristus, ke dalam dunia. Natal adalah penggenapan rencana misi Allah yang terbesar dalam seluruh sejarah umat manusia, sebab Allah rela turun ke bumi menjadi sama dengan manusia dan lahir dalam kondisi yang begitu sulit serta datang sebagai yang menderita. Sungguh sebuah misi yang agung yang Dia kerjakan, Allah merencanakan penebusan manusia melalui penderitaan dan kematian Anak-Nya yang Tunggal supaya manusia selamat. Jalan satu-satunya ialah Dia harus terlahir sebagai manusia dan menyediakan diri-Nya sebagai korban yang akan mati sebagai Penebus semua dosa manusia.
Selengkapnya »
|
|
|
Bergabunglah dalam Komunitas Apps4God! |
Teknologi terus berkembang dan telah menolong banyak aspek dalam kehidupan kita. Kita percaya bahwa teknologi-teknologi ini tidak hanya menjadi berkat bagi kita, bahkan bisa dipakai untuk memuliakan Allah. Itulah yang menjadi visi dari gerakan Apps4God, sebuah pelayanan yang rindu untuk mengajak orang-orang percaya menggunakan teknologi untuk menolong pelayanan dan perluasan Kerajaan Allah. Mari bergabung dengan komunitas Apps4God dan bersama-sama kita akan saling berbagi informasi seputar perkembangan teknologi dan memikirkan bagaimana kita bisa memakai teknologi tersebut untuk memberkati dan menolong orang-orang untuk mengenal Allah.
Tunggu apa lagi? Segera bergabung dengan komunitas Apps4God di:
|
|