Berita PESTA -- Edisi 113, November 2016
|
EDITORIAL
|
Salam damai dalam Kristus,
Segala puji syukur kami naikkan kepada Allah, Sang Empunya ladang PESTA, dan yang terus memelihara kita semua. Kiranya kebaikan-Nya terus kita syukuri karena tanpa penyertaan-Nya, pelayanan kita tidak akan mendatangkan berkat.
Dalam edisi publikasi Berita PESTA kali ini, redaksi akan menyajikan kegiatan PESTA selama bulan Oktober/November 2016, artikel mengenai ciptaan baru, dan sebuah kesaksian dari peserta kelas DIK September/Oktober 2016. Silakan Anda menyimak sajian berita yang kami sajikan dan Anda dapat melibatkan diri untuk mengikuti kelas PESTA online Dasar-Dasar Iman Kristen 2017. Marilah kita terus bergandengan tangan mendukung pelayanan ini di dalam doa, kiranya Allah menambahkan jiwa-jiwa untuk ditumbuhkembangkan melalui pembelajaran di PESTA online. Soli Deo Gloria!
|
BERITA PESTA & POKOK DOA
|
1. Penutupan Kelas Diskusi September/Oktober 2016
Kami bersyukur kepada Tuhan untuk jalannya dua kelas diskusi pada bulan September/Oktober 2016, yaitu kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Pengantar Perjanjian Lama (PPL). Kelas DIK yang diikuti oleh 12 orang berhasil meluluskan 7 orang. Beberapa peserta tidak lulus karena sakit sehingga tidak dapat mengikuti diskusi sampai selesai. Meskipun demikian, peserta yang aktif tetap antusias mengikuti setiap diskusi, dengan respons paling sedikit 45 komentar setiap hari. Sementara itu, kelas PPL yang diikuti oleh 13 orang berhasil meluluskan 12 orang. Puji Tuhan! Di tengah berbagai kesibukan dan rutinitas, para peserta dapat terus belajar bersama PESTA dan berdiskusi melalui media sosial untuk menggali lebih dalam tentang dasar iman Kristen dan pengantar Perjanjian Lama. Kami mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah lulus. Kami nantikan Anda di kelas-kelas PESTA selanjutnya. Bagi peserta yang masih belum berhasil, Anda bisa kembali mengikuti kelas DIK maupun PPL yang akan dibuka pada tahun depan.
2. Penilaian Tugas 2016
Kami sungguh mengucap syukur kepada Allah untuk penyelesaian tugas-tugas kelas PESTA sepanjang tahun 2016. Satu per satu tugas telah kami nilai dan sudah kami arsip di database nilai tugas PESTA 2016. Tidak hanya puluhan tugas, per Januari 2016 hingga November, karena ada 419 tugas yang harus kami kerjakan. Dalam tugas-tugas yang dikumpulkan, kami harus memeriksa jawaban masing-masing peserta. Harapan kami, pada tahun depan, semakin banyak jemaat Kristen awam yang mengikuti PESTA, belajar secara mandiri tentang teologi Kristen dengan mempelajari, menjawab, dan berdiskusi bahan ajar yang telah PESTA sediakan.
3. E-Sertifikat PESTA
Bila pada tahun-tahun sebelumnya para peserta PESTA menerima sertifikat dalam versi cetak, pada tahun ini PESTA akan mengirimkan e-Sertifikat. E-Sertifikat adalah sertifikat digital yang akan dikirimkan melalui email masing-masing kepada peserta yang telah lulus mengikuti kelas PESTA. Dengan e-Sertifikat ini, peserta dapat mencetaknya sendiri sehingga akan meminimalisir lamanya pengiriman paket secara konvensional. Tahun ini, e-Sertifikat PESTA akan diberikan secara perdana kepada para peserta kelas PESTA yang mengikuti mulai awal tahun 2016. Semoga e-Sertifikat PESTA dapat menjadi penyemangat bagi peserta yang mengikuti kelas-kelas PESTA.
4. Pendaftaran Kelas DIK Januari/Februari 2016
Memiliki dasar iman yang kuat harus didukung dengan pembelajaran tentang doktrin-doktrin kekristenan dimulai dari doktrin penciptaan, kejatuhan manusia, Kristus Yesus, gereja, dan hidup di dalam Kristus. Belajar doktrin sangat diperlukan oleh setiap jemaat awam supaya mereka mengerti kebenaran dengan tepat dan tidak diombang-ambingkan arus pengajaran sesat. Saat ini, kami resmi membuka pendaftaran kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) Januari/Februari 2017. Pembaca Berita PESTA bisa mendaftarkan diri segera kepada Kusuma dengan mencantumkan subjek [DAFTAR - KELAS DIK]. Jangan lupa ajak keluarga, sahabat, dan rekan-rekan Anda untuk ikut kelas DIK. Sudah banyak orang yang terberkati dengan kelas ini. Jika Anda ingin juga merasakan berkat rohani dari pembelajaran kelas DIK, silakan segera mendaftar dan ajak lebih banyak jiwa untuk belajar doktrin iman Kristen bersama PESTA.
|
ARTIKEL: CIPTAAN BARU
|
Pekerjaan Roh Kudus
Kitab Suci memberikan definisi dari sebuah kelahiran baru secara rohani: Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17). Tidak mungkin ada kehidupan rohani yang baru di luar Kristus, dan hal itu hanya bisa terjadi oleh pekerjaan Roh Kudus yang memengaruhi seorang berdosa untuk bertobat. Kelahiran baru berkaitan langsung dengan keselamatan, sebab seperti kata Yesus kepada Nikodemus, "... jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3).
Roh Kudus bekerja seperti angin, prosesnya di dalam hati, tetapi hasilnya tampak dari luar melalui perilaku seseorang. "Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi," kata Yesus. "Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh" (Yohanes 3:8). Terkadang, kita tidak dapat mengerti apa yang Roh Kudus dapat lakukan untuk mengubah diri kita sampai perubahan itu dapat kita rasakan dan alami.
Roh bekerja tak terlihat, tetapi hasil kegiatannya terlihat. Orang-orang di sekitar kita akan mengetahui bahwa Yesus telah menciptakan satu hati yang baru dalam diri kita. Roh selalu menghasilkan penampilan lahiriah dari perubahan batiniah yang Ia lakukan dalam diri kita. Seperti Yesus katakan, 'dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka' (Matius 7:20).
Menjadi Manusia Baru
Kelahiran baru di dalam Kristus terjadi "oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus" (Titus 3:5), dan dengan demikian kita menjadi ciptaan baru karena "yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17). Bahkan, bagi orang Yahudi yang menerima Yesus Kristus, "disunat atau tidak disunat, itu tidak penting. Hal yang penting ialah menjadi manusia baru" (Galatia 6:15, BIMK). Akan tetapi, apa artinya menjadi manusia baru?
Alkitab mengajarkan tentang baptisan yang diselamkan di dalam air sebagai lambang dari "mati bagi dosa" (Roma 6:2) dan dibaptis dalam kematian Kristus (Roma 6:3). "Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru" (Roma 6:4). Jadi, ketika tubuh kita dibenamkan di dalam air pada upacara baptisan, hal itu mengibaratkan kematian terhadap dosa, dan dengan keluar dari air, melambangkan bahwa kita sudah dibangkitkan sebagai manusia baru yang telah dibersihkan dari segala dosa.
"Melalui Roh Kudus, Kristus menanamkan dalam diri kita pemikiran, perasaan, dan motivasi baru. Ia membangkitkan hati nurani kita, mengubah pikiran kita, menundukkan setiap keinginan yang tidak suci, dan mengisi kita dengan kedamaian surga yang manis. Meskipun perubahan itu tidak terjadi seketika, dari waktu ke waktu kita mengalami hidup baru di dalam Kristus."
Apa yang kita pelajari tentang hidup baru di dalam Kristus?
- Hidup baru di dalam Kristus ialah manusia lama yang diciptakan baru oleh pekerjaan Roh Kudus setelah kita menerima baptisan air. Walaupun baptisan itu adalah pilihan kita sendiri, menjadi manusia baru adalah kehendak Allah bagi diri kita supaya kita bisa memiliki hati baru dengan ciri tabiat yang baru pula.
- Ciptaan baru artinya diciptakan kembali secara utuh, bukan sekadar renovasi yang bersifat tambal sulam. Sebagai ciptaan baru, kita menjadi "orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah" (Yohanes 1:13).
- Sebelum seseorang yang sudah diselamatkan menerima tubuh yang baru, terlebih dulu orang itu harus diperbarui secara rohani. "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Efesus 4:23-24).
|
KESAKSIAN PESTA: SAYA LEBIH TAHU TENTANG TUHAN, TETAPI SEMAKIN MERASA TIDAK TAHU
|
Niat awal saya mengikuti kelas PESTA hanyalah untuk mengimbangi pengetahuan agama teman-teman gereja saya. Banyak di antara mereka telah terjun dalam melayani dan mendiskusikan hal-hal rohani yang terasa "melangit" bagi saya. Pengalaman membaca buku dan pendalaman Alkitab pribadi belum bisa membuat saya mengerti semangat melayani mereka yang berapi-api.
Ketika mendalami materi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK), topik-topik rohani seperti "Penciptaan", "Penebusan", atau "Roh Kudus" menjadi sangat menarik. Misalnya dalam "Penciptaan", banyak pandangan berbeda yang menjelaskan bagaimana dunia tercipta, dari yang melibatkan Tuhan sampai yang tidak, dan bagaimana setiap ayat Alkitab dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya. Saya kagum dengan penjelasan Alkitab bahwa Tuhan tidak lepas tangan setelah selesai menciptakan dunia lalu membiarkannya begitu saja, tetapi terus mengawasi dan memeliharanya (Ayub 34:14-15). Hal ini membuat saya melihat pernyataan bahwa "Tuhan tidak pernah melupakan kita" bukan kata-kata manis saja, tetapi kebenaran yang ada dan menghibur.
Diskusi dalam Kelas PESTA bukan hanya membaca dan menjawab pertanyaan, tetapi kelas ini juga menyediakan sesi diskusi di media sosial. Sesi ini mengajarkan saya bagaimana belajar dan bertukar pikiran bersama dengan saudara seiman. Peserta datang dari latar belakang gereja yang berbeda-beda, dan tentunya punya pandangan berbeda mengenai berbagai topik. Setiap pendapat harus bertanggung jawab dengan mengambil dasar dari Alkitab sehingga referensi ayat tidak bisa dilewatkan. Agak berat sih mengikutinya, tetapi ini juga supaya mencegah "debat kusir" yang tidak berguna. Di sisi lain, kita juga diizinkan bertanya akan hal-hal yang belum kita pahami, dan kadang juga mendapat penghiburan dan tip pelayanan dari sesama peserta.
Selesai dari kelas DIK, saya mulai mengerti mengapa agama Kristen bisa bertahan dan makin meluas sampai sekarang. Tuhan bisa menyentuh hati berbagai macam orang, mulai dari kalangan orang sederhana sampai pada orang-orang dalam level profesor. Sebab kekristenan bukanlah semacam ajaran yang ditopang oleh keyakinan individu semata, tetapi ada Tuhan yang mulia dan menyimpan berbagai kebenaran yang membuat-Nya layak dan patut disembah. Di kelas ini, saya menjadi lebih banyak tahu tentang Tuhan, tetapi anehnya justru semakin merasa tidak tahu. Saya semakin merasa tidak tahu karena saya sadar masih banyak hal tentang pribadi Tuhan yang belum saya kenal. Namun, saya juga semakin menyadari keindahan firman Tuhan. Kalimat-kalimat dalam firman Tuhan yang biasanya dibaca sambil lalu semakin terlihat bermakna, indah, dan dalam. Jika ingin mengenal Tuhan lebih dalam di samping rutinitas rohani Anda, silakan bergabung dengan kelas PESTA. Tuhan memberkati.
Ditulis oleh: Harjono Honoris
|
STOP PRESS: PUBLIKASI e-DOA: MELENGKAPI PENDOA KRISTEN
|
|
Publikasi e-Doa: Melengkapi Pendoa Kristen
|
Apakah Anda seorang pendoa? Anda membutuhkan sumber-sumber bahan untuk melengkapi pelayanan doa Anda?
Yayasan Lembaga SABDA menerbitkan Publikasi e-Doa untuk memperlengkapi pelayanan doa Anda. Dapatkan berbagai renungan, artikel, kesaksian, dan inspirasi dari tokoh-tokoh pendoa dalam e-Doa. Publikasi e-Doa rindu untuk memperkaya pendoa Kristen Indonesia dalam kehidupan rohani, memberikan inspirasi, dan penguatan iman.
Ingin berlangganan secara GRATIS? Kirimkan alamat e-mail Anda ke doa@sabda.org atau Subcribes Ikan Buah Doa
Dengan menjadi pelanggan e-Doa, otomatis Anda telah menjadi pelanggan untuk pokok-pokok doa dari Open Doors, 40 Hari Doa bagi Bangsa-Bangsa, dan Kalender Doa SABDA (KADOS). Bergabunglah sekarang juga!
Kunjungi juga situs Doa untuk mendapatkan bahan-bahan yang lebih lengkap.
|
|