Berita PESTA -- Edisi 108, Juni 2016
|
EDITORIAL
|
Salam damai dalam Kristus,
Puji Tuhan, pada akhir semester pertama ini, pelayanan PESTA dapat selesai dalam penyertaan Tuhan. Segenap tim PESTA mengucap syukur kepada Allah atas kasih karunia-Nya yang begitu melimpah dalam segala hal. Dalam edisi Juni ini, redaksi Berita PESTA akan memberikan empat berita terbaru terkait dengan pelayanan PESTA saat ini dan ke depannya. Kiranya doa-doa para pembaca kepada Tuhan dapat terus mendukung pelayanan PESTA.
Redaksi PESTA juga menyajikan sebuah artikel menarik yang akan menolong kita untuk belajar memahami bahwa mengomunikasikan pesan Injil kepada orang lain sangat tergantung pada kekuatan Allah. Bagian orang percaya adalah mengerjakan bagiannya untuk memberitakan Injil itu kepada orang lain. Namun, seluruh sumber kekuatan dan kesanggupan untuk menginjili bergantung sepenuhnya pada Allah. Kiranya kita boleh mulai membuka diri untuk menginjili dan semakin giat mengerjakan ladang Allah yang begitu luas ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
|
BERITA PESTA & POKOK DOA
|
1. Pendaftaran Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) September/Oktober 2016
Kebutuhan gereja masa kini adalah sebuah doktrin yang berdasar pada Alkitab dan pengajaran iman Kristen yang jelas. Dengan demikian, jemaat tidak diombang-ambingkan dengan pengajaran-pengajaran yang tidak berdasar pada kebenaran Alkitab. Oleh karena itu, PESTA bertujuan memperlengkapi jemaat Kristen awam dengan kebenaran alkitabiah dengan cara belajar dan berdiskusi bersama. Pada bulan September/Oktober 2016, PESTA membuka kelas DIK bagi masyarakat Kristen Indonesia yang berdomisili di dalam maupun luar Indonesia. Dalam kelas ini akan dipelajari pokok-pokok penting iman Kristen, khususnya tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Daftarkan diri Anda, sahabat-sahabat, atau keluarga yang Anda rekomendasikan untuk mengikuti kelas ini ke Admin PESTA, Kusuma atau ke Facebook Kusuma Ks dengan subjek [DAFTAR - KELAS DIK]. Marilah menjadi jemaat Kristen yang giat belajar agar memiliki dasar iman yang teguh sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
2. Program e-Book Modul PESTA
Pada semester II, tim PESTA berencana membuat modul dalam format e-book. Diharapkan e-book PESTA ini dapat menjawab kebutuhan peserta PESTA untuk mengakses pelajaran PESTA secara "offline" melalui berbagai gadget yang dimiliki tanpa dibatasi waktu dan tempat. Saat ini, sudah ada 2 modul PESTA dalam format e-book, yaitu modul DIK dan PKB. Akan segera menyusul e-book GSM dan PIR. Doakan pelaksanaan program ini, khususnya kerja sama antara tim PESTA dan tim Multimedia YLSA. Kiranya Tuhan memberi hikmat sehingga proses pengerjaan bisa cepat dan efisien.
3. Diskusi Para Alumni di Facebook Grup Alumni PESTA
Selain diskusi kelas, PESTA memiliki diskusi terbuka yang dijalankan di Facebook Grup Alumni PESTA. Pada pertengahan Juni, alumni PESTA sedang mendiskusikan artikel yang berjudul "Google or God". Tidak dimungkiri, di tengah pesatnya perkembangan teknologi, banyak orang lebih memercayai Google daripada Tuhan. Apakah betul orang-orang lebih percaya pada apa kata Google daripada apa kata firman Tuhan? Kami bersyukur karena kami didorong untuk dapat tetap berfokus kepada Tuhan dan berinteraksi dengan Alkitab. Kiranya generasi ke depan (digital native) dapat terus memiliki iman yang kuat dan tetap mendasarkan kepercayaan dan rasionya pada apa yang Alkitab katakan. Mari kita gunakan IT bagi kemuliaan Tuhan.
4. #PESTA_Syafaat di Fan Page PESTA
#PESTA_Syafaat adalah salah satu bagian hashtag di Fan Page PESTA. Khusus sampai awal Juli nanti, kami mengajak seluruh sahabat PESTA untuk bersyafaat bersama dengan memakai bahan doa dari Publikasi 40 Hari Doa yang akan berlangsung selama bulan Ramadan. Selama waktu tersebut, kami mengirimkan pokok-pokok di Fan Page PESTA untuk menjadi bahan doa syafaat kita bersama. Oleh karena itu, marilah kita menjadi "penggerak doa" di tempat di mana kita berada, baik di gereja, persekutuan doa, tempat bekerja, dll.. Dengan demikian, kita akan siap melihat Tuhan berkarya di antara umat-Nya yang belum mendengar Kabar Baik.
|
ARTIKEL: MENANAM BENIH TERGANTUNG PADA KEKUATAN ALLAH
|
Sudah disebutkan bahwa cara kita mengomunikasikan Injil tidak tergantung pada strategi manusia atau teknik yang dipoles dengan baik atau argumentasi berdasarkan logika yang hebat, melainkan pada inisiatif Ilahi. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus yang tersembunyi, yang memberi arti dan kekuatan pada kata-kata kita yang menghasilkan perubahan hati. Allah telah memberi kita sumber kekuatan rohani yang melayani kita dalam tugas penginjilan. Contohnya, firman Tuhan penuh dengan kekuatan Roh dan membawa kehidupan dan pembaruan bagi mereka yang mencari Dia. Reformis besar, John Calvin, berpendapat serupa, "Allah sendiri cukup menjadi saksi bagi diri-Nya sendiri dalam perkataan-Nya sendiri."
Bertahun-tahun, saya kagum melihat bagaimana kuatnya Allah berbicara kepada orang-orang yang mencari kebenaran melalui Kitab Suci. Firman Allah benar-benar tidak kembali kepada Dia dengan sia-sia. J.I. Packer, penulis rohani Kristen terkenal berasal dari Inggris, dalam sebuah wawancara berkata, "Anda memiliki kebebasan dan kuasa saat Anda mengizinkan Alkitab berbicara melalui Anda, sebuah kebebasan dan kuasa yang tidak Anda miliki jika Anda menawarkan ide Anda sendiri atau pandangan-pandangan yang menyenangkan."
Saya sering memimpin diskusi Alkitab untuk orang-orang yang mencari kebenaran, di mana kami mempelajari kehidupan Yesus. Satu peristiwa mengesankan saya rasakan saat memimpin kelompok perempuan profesional yang kompeten dan mapan. Seorang eksekutif yang sangat berwibawa menyampaikan pernyataan yang agak menakutkan, tetapi masuk akal. Ia berkata, "Saya tidak dapat menghilangkan Yesus dari dalam pikiran saya sepanjang minggu ini. Saya terus-menerus bertanya kepada diri saya, apa yang Yesus lakukan dengan kekuatan yang saya miliki dalam pekerjaan saya? Saya dapat melihat seseorang yang memiliki kekuasaan penuh sejauh satu mil. Dan, Yesus memiliki otoritas yang tidak pernah dilihat orang lain. Namun, Dia menggunakan kekuasaan-Nya dengan indah untuk melayani orang lain. Saya ingin berbicara dengan Dia tentang keputusan penting yang harus saya buat minggu ini. Namun, kemudian, saya menjadi ragu karena ''saya tidak yakin apakah saya percaya kepada Yesus!''"
Ini persis dengan apa yang saya maksud dengan cara Allah menggunakan firman-Nya. Roh Allah berbicara melalui firman-Nya dengan cara-cara yang tidak dapat diukur, dijelaskan, atau diatur. Roh Allah berbicara melalui Kitab Suci dan masuk ke dalam tulang-tulang dan hati kita dan masuk ke dalam kesadaran kita dengan cara-cara yang luar biasa.
Bagaimana kita menggunakan Alkitab dalam usaha penginjilan kita? Orang Kristen sering merasa tidak mampu dalam penginjilan karena belum cukup menghafal ayat-ayat Alkitab. Mengingat ayat-ayat Kitab Suci adalah cara yang penting dalam mengembangkan karakter kekristenan kita. Akan tetapi, sejujurnya, saya melihat bahwa membagikan ayat-ayat secara terpisah kepada orang yang mencari kebenaran sama efektifnya dengan kita membagikan cerita tentang Yesus atau bagian dari Kitab Suci yang menyentuh hati kita. Menurut pengalaman saya, saat itulah Roh bekerja dengan kekuatan yang lebih besar.
Bagian dari persiapan kita dalam melakukan penginjilan adalah belajar dan merenungkan Kitab Suci, membiarkan firman Allah berdiam di dalam diri kita dengan berlimpah. Semakin kita mendapat wawasan baru di sebagian firman Allah dan tergerak oleh maknanya, semakin besar kita dimampukan untuk mengomunikasikan kebenaran Allah dengan jelas dan berkuasa. Betapa mengagumkannya Allah. Dia sering menggunakan saat teduh harian kita untuk menyampaikan kebenaran yang kita butuhkan, untuk dibagikan kepada seseorang yang Allah arahkan dalam hidup kita pada hari itu juga.
Sumber rohani yang sangat berharga lainnya dalam penginjilan adalah doa. Saat kita berdoa, Allah membimbing kita ke dalam kebenaran dan terkadang menunjukkan kita bagaimana membagikan kebenaran itu.
Dia adalah Allah yang hidup, yang selalu mencari domba-Nya yang hilang. Inilah catatan pentingnya, jangan pernah meremehkan betapa riilnya firman Allah secara rohani. Saya selalu "mendengar" bunyi kekuatan-Nya saat saya mempercakapkannya.
Roh memilih untuk bekerja dan berbicara melalui sikap dan kata-kata kita. Allah juga berbicara melalui cara-cara Ilahi-Nya seperti melalui khotbah, doa, Alkitab, penyembahan, atau kehidupan Kristen kita yang nyata. Saat orang mencari kebenaran "klik" dengan khotbah yang jelas, mendengar firman Allah, memperhatikan hidup kita di tempat kerja dan ibadah, dan menjadi pokok doa-doa kita -- hati-hati! Kehidupan mereka akan berubah.
Diambil dari: |
Judul buku |
: |
Keluar dari Tempat Garam Masuk ke Dalam Dunia |
Judul artikel |
: |
Menanam Benih Tergantung pada Kekuatan Allah |
Penulis |
: |
Rebecca Manley Pippert |
Penerbit |
: |
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2010 |
Halaman |
: |
218 -- 220 |
|
KESAKSIAN PESTA: MENEMUKAN-MU DALAM KEHILANGANKU
|
Sebagai seorang manusia biasa, saya pernah mengalami kekeringan rohani, bahkan saya merasakan benar-benar kering kerontang. Saya sempat ragu dengan janji-janji Tuhan dan menganggap bahwa Tuhan itu kurang adil. Sering saya bertanya, "Mana janji-Mu, Tuhan? Mana?" Keadaan ini membuat saya benar-benar jatuh. Saya menjadi malas ke gereja, malas membaca Alkitab dan belajar dari buku-buku rohani, saya pun menjadi malas mengantar istri saya pelayanan ke berbagai pelosok desa. Bagi saya, pekerjaan dan bisnis jauh lebih penting dari semua itu.
Sebelumnya, saya merasakan hidup rohani saya biasa saja dan saya seorang Kristen aktif, aktif ke gereja, dan mendukung istri dalam pelayanan. Dalam ibadah, saya selalu duduk di barisan terdepan. Lambat laun, saya merasakan, "Kok ke gereja seperti rutinitas saja." Akhirnya, saya mulai duduk di belakang sambil mengobrol dengan teman, dan beberapa kali saat ibadah saya justru chatting melalui handphone membahas bisnis sampingan. Saat itu, secara jasmani saya sangat terberkati. Sebagai manager tambang batubara di sebuah perusahaan tambang di Kalimantan, penghasilan saya cukup besar. Istri juga menggunakan dana cukup besar untuk pelayanan di gereja dan yayasan Kristen sampai ke pelosok. Namun anehnya, sekalipun materi berlimpah, tetapi saya merasa masih kurang diberkati. Lebih-lebih di gereja saya, jemaat biasa bersaksi tentang berkat, saya menjadi tidak puas dan merasakan jemaat jauh diberkati daripada saya. Saat itulah, saya merasa hambar dan merasa biasa-biasa saja.
Pada tahun 2014, saya mulai kembali kehidupan rohani saya dengan membaca Alkitab dan buku-buku Kristen. Pada tahun itu pula, saya kehilangan ibu saya yang pulang menghadap Tuhan karena kanker usus besar. Kemudian, pada tahun 2015, perusahaan tempat saya bekerja mengalami kebangkrutan karena harga batubara yang anjlok sampai 50%. Hampir 90% karyawan di-PHK, termasuk saya. Bulan November/Desember 2015, saya ditipu oleh teman saya dalam bisnis batubara juga. Dalam keadaan krisis, saya justru merasakan kasih dan damai sejahtera. Benturan bertubi-tubi yang datang dapat saya terima. Cemoohan yang datang dari anggota jemaat gereja juga tidak saya hiraukan. Mereka justru mencemooh dan mengatakan bahwa saya kurang iman.
Sekarang, saya bisa kembali kepada Tuhan. Saya bisa lebih giat dan tekun membaca Alkitab dan tentunya mengikuti PESTA. Saya bersyukur bisa menemukan Tuhan setelah saya kehilangan beberapa hal. Setelah membaca firman Tuhan dan mengikuti PESTA, saya merasa kerohanian saya tidak terasa kering. Sekalipun berkat jasmani terus merosot, tetapi saya bersyukur karena saya telah menemukan Tuhan. Menemukan Tuhan dan tinggal dalam firman-Nya adalah hal yang jauh lebih berharga.
Ditulis oleh: Yudiar Hari Dewanto
|
STOP PRESS: PUBLIKASI E-REFORMED
|
|
PUBLIKASI E-REFORMED
|
Reformasi gereja membawa perubahan besar bagi kehidupan bergereja. Melalui para reformator seperti Marthin Luther, John Calvin, dan Ulrich Zwingli, lahirlah satu ajaran yang kita kenal hari ini dengan "Teologi Reformed". Teologia Reformed membawa api reformasi bagi kekristenan dan semangat baru untuk terus mereformasi gereja supaya gereja semakin setia pada kebenaran Alkitab dan mendasarkan iman Kristen kepadanya.
Untuk mengenal ajaran Reformed lebih dalam, YLSA menerbitkan publikasi elektronik e-Reformed yang menyajikan tulisan-tulisan Kristen bercorak pengajaran teologi Reformed. Melalui publikasi ini, kami berharap banyak orang Kristen yang semakin bertumbuh dan berkembang dalam mempertajam konsep dan pemahamannya terhadap kebenaran Alkitab, dan menolong kita sekalian semakin beriman dalam Kristus.
Untuk membaca berbagai bahan berbasis ajaran Reformed, berkunjunglah ke situs Soteri. Untuk berlangganan publikasi e-Reformed, silakan kirim email ke < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(at)hub.xc.org >.
Tak lupa, kami juga mengundang Anda untuk bergabung dengan komunitas e-Reformed di:
Soli Deo Gloria!
|
|
Anda terdaftar dengan alamat: $subst(''Recip.EmailAddr'')
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan Berita PESTA.
Redaksi: Amidya, Ayub, dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©,2016 -- Yayasan Lembaga SABDA
|
|