Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/9

Doa 40 Hari 2002 edisi 9 (4-11-2002)

Kota Makassar


                        Senin, 04 November 2002

KOTA MAKASSAR
=============

Nama Makassar sepertinya begitu bertuah bagi penduduk kota yang
terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan ini. Meskipun sejak
tahun 1971 resmi bernama Ujung Pandang, tetapi banyak kalangan
berupaya untuk memakai kembali nama Makassar. Puncaknya terjadi pada
tanggal 13 Oktober 1999 dimana nama Makassar kembali digunakan.

Makassar didirikan oleh dua kerajaan maritim Gowa-Allo. Pendiri kota
ini berkeinginan menjadikan Makassar sebagai kota niaga yang disegani.
Letaknya secara geografis merupakan pintu bagi P. Sulawesi dan kawasan
Indonesia bagian Timur. Dalam perkembangannya Makassar telah berubah
menjadi kota metropolitan, yang juga berfungsi sebagai pusat
pelayanan, perdagangan, pendidikan, dan maritim di kawasan timur
Indonesia. Makassar sudah melambung sebagai bandar niaga yang
kosmopolit di belahan Timur, beragam ras, suku, bangsa bertemu dan
melakukan pedagangan.

Perdagangan kota Makassar tergolong maju. Pusat-pusat perniagaan dari
pasar-pasar tradisional, pasar grosir sampai mal-mal modern berkembang
pesat. Sektor perdagangan terkait erat dengan sektor industri dan
transportasi. Untuk mengantisipasi perkembangan industri dan tata
kota, pemda telah menyediakan lahan untuk kawasan industri seluas 200
hektar dengan nama PT Kawasan Industry Makassar (KIMA)

Kota dengan populasi 1.112.688 jiwa ini, mayoritas penduduknya
beragama Islam. Dalam sejarah perkembangan Islam, Makassar adalah kota
kunci dalam penyebaran agama Islam ke Kalimantan, Philipina Selatan,
NTB dan Maluku. Munculnya kasus SARA di Ambon -- Maluku dan Poso pada
beberapa tahun terakhir ini, tidak terlepas dari peran strategis
Makassar sebagai kota pintu di wilayah Timur Indonesia. Kekristenan di
Makassar dalam beberapa tahun terakhir ini sering menjadi sasaran
serbuan.

Kondisi sosial nampaknya membutuhkan perhatian Pemda secara serius,
seperti masalah kebersihan, pedagang kaki lima, anak jalanan,
gelandangan, pengemis, dan orang gila. Khusus anak jalanan dan orang
gila, sejak krisis yang terjadi beberapa tahun ini, kehadiran mereka
di jalan-jalan semakin bertambah.


POKOK DOA:

* Sesuai dengan letak geografisnya dan fungsinya sebagai kota kunci
   untuk wilayah Indonesia Timur, deklarasikanlah dengan suara jelas
   (Mazmur 24:7 -10). Katakanlah Yesus adalah pintu dan gembala yang
   baik bagi domba-domba di kota Makassar dan Indonesia bagian Timur
   (Yohanes 10:7-11). Katakanlah kunci kerajaan sorga telah diserahkan
   kepada orang percaya di Makassar dan Indonesia bagian Timur.
   (Matius 18:19).

* Berdoa untuk kesatuan rohani umat Kristen, dan berdoa agar Roh Kudus
   memberikan keberanian dalam hati orang percaya di Makassar dan
   Indonesia bagian Timur, sehingga mereka akan memberitakan nama Yesus
   disertai dengan berbagai tanda dan mujizat.
   (Kisah Para Rasul 4:24-31, Matius 10:7-8, Markus 16:15-18).

* Berdoa agar selama bulan puasa 2002 ini, Tuhan akan menyatakan
   diri-Nya secara adikodrati kepada tokoh-tokoh Islam asli Makassar,
   baik yang bertempat tinggal di Makassar dan yang di perantauan dan
   juga para pendatang yang bertempat tinggal di Makassar.

* Berdoa agar orang Kristen dapat memberikan kontribusi dan jalan
   keluar dalam masalah-masalah sosial yang ada. Berdoa untuk
   transformasi, kedamaian dan ketenangan kota Makassar (Yeremia 29:7).


 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org