Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/9 |
|
Doa 40 Hari 2003 edisi 9 (24-10-2003)
|
|
Jumat, 24 Oktober 2003 WAJAH POLITIK INDONESIA (BAGIAN 2) ================================== Melalui beberapa fraksi Islam di MPR seperti Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP) dan Fraksi Bulan Bintang (FBB), kelompok ini menuntut pengembalian piagam Jakarta yang merupakan Rancangan UUD yang dirumuskan pada 22 Juni 1945. Kata-kata "dengan menjalankan syariat Islam sepenuhnya bagi pemeluknya," inilah yang menjadi esensi dari piagam Jakarta. Namun tujuh kata tersebut dihapus sewaktu Rancangan UUD disahkan menjadi UUD 45 pada tanggal 18 Agustus 1945. Keinginan menghidupkannya mengalami kegagalan pada Sidang Tahunan MPR 2000. Gagal di pusat, mereka mencoba di daerah. Aceh yang sekarang berganti nama menjadi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) adalah propinsi pertama yang menegakkan syariat Islam di wilayahnya. Jejak ini dengan gencar dituntut oleh Propinsi Banten, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan yang menuntut pemberlakuan syariat Islam di wilayahnya. Masih belum jelas bentuk penegakkannya, ada kecenderungan merugikan masyarakat non-Muslim seperti penutupan 17 gereja yang terdapat di wilayah Propinsi NAD tahun 2002 lalu dan paksaan untuk menggenakan kerudung bagi para wanita yang terlihat di jalan. Di bidang bisnis perekonomian, ahli ekonomi Islam mencoba mengambil alih peranan yang selama ini dilakukan golongan minoritas Tionghoa. Peristiwa pembakaran Jakarta tahun 1998 disertai penjarahan dan pemerkosaan terhadap wanita Tionghoa menjadi sejarah perpindahan besar- besaran etnis ini ke luar negeri dengan membawa serta modal ekonomi. Akibatnya, perekonomian Indonesia oleng dan kekosongan tersebut tidak bisa diisi oleh kebijakan ekonomi pemerintah sehingga pemerintah berusaha membujuk etnis Tionghoa kembali menggairahkan ekonomi Indonesia. Seakan ingin mengejar ketertinggalan dari sekolah-sekolah Katolik dan Kristen, pemerintah mengeluarkan UU Sisdiknas pada 2003 ini. Sekalipun menimbulkan polemik karena merugikan kaum non-Muslim yang harus menyediakan seorang pengajar Islam di sekolah non-Muslim bagi siswa yang beragama Islam. Al-Azhar merupakan sekolah yang gencar menyaingi keberadaan sekolah-sekolah Katolik dan Kristen di samping pemberdayaan pesantren-pesantren yang sudah ada. Harian Republika, meskipun tidak sekuat semasa pemerintahan Habibie, tetap menjadi corong siaran keislaman di bidang pers dan media. Majalah Sabili, isi beritanya sangat menyudutkan umat Kristiani. Majalah ini dibuat oleh para aktivis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang memang bergaris keras. GATRA, majalah yang berskala nasional, sering mengangkat permasalahan khusus tentang umat Islam sebagai tajuk beritanya. POKOK DOA * Hukum Berdoa bagi para penegak hukum bangsa ini agar mereka takut akan Tuhan, mencintai kebenaran dan membenci dusta. Kebenaran meninggikan derajat bangsa, .... (Amsal 14:34). Supaya mereka mentaati dan melaksanakan hukum yang benar, berbicara benar, menegakkan hukum dan keadilan serta menunjukan kesetiaan (Keluaran 13:9; Yesaya 56:1; Zakaria 7,9, 8:16,17). Berdoa agar hati nurani mereka hidup dan menjadi hakim dalam diri mereka, tidak dibutakan oleh suap dan memutarbalikkan hukum yang benar. * Syariah Islam dan Piagam Jakarta "Ada jalan yang disangka orang lurus, tapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12). "... segala allah sujud menyembah kepada-Nya." (Mazmur 97:7). Berdoa menolak semua produk hukum yang menghalangi pemerintahan Raja di atas segala raja memerintah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Deklarasikan (Matius 28:18, 6:9,10; Filipi 2:11) * Pendidikan (Ulangan 6:7). Berdoa bagi menteri pendidikan dan kebudayaan, para pendidik Muslim agar mereka mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus selama bulan puasa ini. * Doakan para pendidik Kristen agar semakin berdedikasi kepada para anak didik mereka, walaupun UU Sisdiknas telah disahkan.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |