Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/8 |
|
![]() |
|
Doa 40 Hari 2008 edisi 8 (4-9-2008)
|
|
Jumat, 4 September 2008 ISLAM TRANSFORMASI Kata transformatif berasal dari bahasa Inggris "transformation" yang berarti perubahan (bentuk). Kata transformatif yang berada setelah kata Islam tersebut menunjukkan sebagai kata sifat (adjective), keterangan atau keadaan. Sehingga dapat dikatakan Islam transformatif adalah Islam yang mengubah, membentuk, atau menjadikan. Yaitu mengubah keadaan masyarakat yang terbelakang menjadi masyarakat yang maju. Membentuk manusia biadab menjadi manusia beradab, atau membentuk masyarakat yang mencapai kemajuan secara seimbang antara urusan dunia dan akhirat, urusan iman dan amal, urusan material dan spiritual. Latar Belakang Timbulnya Islam Transformasi Secara substansial dan essensial Islam transformatif sudah muncul sejak zaman Rassulullah SAW. Ini dilihat dari misi yang ditunjukkan untuk membebaskan manusia dari berbagai hal yang merendahkan martabatnya, seperti kemusyrikan, pertengkaran, kebodohan dan berbagai keterbelakangan lainnya. Sedangkan secara formal muncul di Indonesia di tahun 90-an. Tokoh yang mengembangkannya adalah Kuntowijoyo. Dalam bukunya "Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi" dikatakan sebagai berikut. Salah satu kepentingan terbesar Islam sebagai sebuah ideologi sosial adalah bagaimana merubah masyarakat sesuai dengan cita-cita dan visinya mengenai transformasi sosial. Semua ideologi atau filsafat sosial menghadapi suatu pertanyaan pokok yakni bagaimana mengubah masyarakat dari kondisinya yang sekarang menuju kepada keadaan yang lebih dekat dengan tatanan idealnya. Elaborasi (pengembangan) terhadap pertanyaan pokok semacam itu biasanya menghasilkan teori-teori sosial yang berfungsi untuk menjelaskan kondisi masyarakat yang empiris pada masa kini dan sekaligus memberikan "insight" mengenai perubahan dan transformasinya. Karena teori-teori yang berasal dari ideologi-ideologi sosial sangat berkepentingan terhadap terjadinya transformasi sosial, maka dapat dikatakan bahwa hampir semua teori sosial tersebut bersifat transformatif. (Buku "Kuntowijayo", hal. 337). POKOK DOA: Lihat pokok doa yang kami kirim pada hari Minggu, 31 Agustus 2008.
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |