Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/8

Doa 40 Hari 2003 edisi 8 (23-10-2003)

Wajah Politik Indonesia (Bagian 1)

                       Kamis, 23 Oktober 2003

WAJAH POLITIK INDONESIA (BAGIAN 1)
==================================

Runtuhnya rezim Orde Baru dan munculnya era reformasi ditandai dengan
mundurnya Soeharto dari kepresidenan pada 21 Mei 1998 telah membuka
perkembangan lebih luas. Dalam waktu 32 tahun masa pemerintahannya
(1965-1998), gerakan politik Islam seakan tersumbat akibat politik
tangan besi Soeharto dengan memakai sayap militer untuk membabat
setiap kemunculan kelompok Islam radikal. Banyak peristiwa melibatkan
kelompok Islam radikal di berbagai daerah menelan banyak korban jiwa
seperti kasus Komando Jihad (1981), Tanjung Priok (1984), dan Lampung
(1984).

Seiring waktu, Soeharto tak dapat mempertahankan lagi kendali sosial
politik atas umat Islam. Kebangkitan Islam dimulai ketika para
intelektual Muslim mulai mengambil peran dalam kehidupan berbangsa.
Strategi pengiriman intensif para mahasiswa ke luar negeri dengan
mengenyam pendidikan Barat membuat mereka mampu menarik dukungan dari
Soeharto. Para intelektual ini akhirnya mendapatkan persetujuan
membentuk organisasi yang bernama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) pada Desember 1990. Organisasi ini dipimpin oleh B.J. Habibie,
seorang Islam moderat yang di kemudian hari menjadi presiden Indonesia
(1998-1999).

Sebagian besar anggota ICMI bernafaskan Muhammadiyah sehingga mereka
cenderung disebut kelompok yang mengusung Islam politik. Berbeda
dengan Nadhatul Ulama (NU), ICMI lebih dikenal sebagai kelompok Islam
Budaya yang tidak mau mencampurkan Islam dengan politik dalam negara.
Kelahiran ICMI disusul dengan lembaga lain di bidang perbankan yaitu
Bank Mualat Indonesia (BMI) tahun 1992 sebagai Bank yang mengakomodasi
nilai-nilai keislaman. Harian Republika yang didirikan tahun 1992 yang
merupakan perpanjangan tangan dari organisasi.

Kebangkitan peran sosial-politik intelektual Islam menggeser peran
intelektual non-Muslim yang sebelumnya berperan besar dalam
pemerintahan. Ini terbukti dalam dua periode kabinet terakhir
pemerintahan Soeharto, posisi menteri dari kaum non-Muslim berkurang
jauh dan posisi penting dalam militer ditempati oleh jenderal yang dekat
dengan kaum Islam Politik seperti Feisal Tanjung, Prabowo Subianto,
Hartono, Zacky Anwar Makarim, dan nama-nama lainnya. Mau tidak mau,
kebijakan politik pun berpihak kepada kaum yang ingin Islam berperan
sebagai lambang negara sehingga mulai terjadi konflik sosial - politik
dengan umat non-Muslim. Sejak 1996 sampai saat ini telah terjadi
pembakaran dan perusakan ratusan gereja di berbagai tempat terutama di
Jawa, Sulawesi dan Maluku yang berujung dengan pertumpahan darah.

POKOK DOA

* Kekuatan Orde Baru (Mazmur 2)
  Alkitab mencatat sejarah raja-raja di bumi dan kerajaan-kerajaannya:
  Raja Firaun, Nebukadnesar, Ahasyweros, Herodes, dan lainnya (Daniel
  2:21,22). Batas kekuasaan dan waktu pemerintahan setiap penguasa
  ditentukan Tuhan. Doakan Soeharto dan anak-anaknya, kaum kerabat,
  dan kroninya, agar mengakui kedaulatan Tuhan dalam perjalanan hidup
  mereka, takut akan Tuhan, dan melakukan yang benar bagi sesama.

* ICMI (1Korintus 1:25-31)
  Doakan tokoh-tokoh ICMI agar memiliki takut akan Tuhan dan mengakui
  kedaulatan Tuhan dalam semua rencana manusia. Doakan agar di bulan
  puasa ini mereka dapat merefleksikan diri dan bertobat dari semua
  rencana yang merugikan kehidupan berbangsa.

* Perbankan dan Ekonomi (Lukas 16:11,13; Matius 6:24)
  Uang hanyalah benda mati yang menjadi alat tukar penunjang kehidupan
  manusia sementara di bumi ini. Akar dari segala kejahatan adalah
  cinta akan uang (1Timotius 6:10) Doakan tokoh-tokoh ekonomi dan
  perbankan Muslim agar mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus saat
  berdoa dan berpuasa. Doakanlah agar kebenaran dan kejujuran menahan
  mereka dari tindakan-tindakan korupsi.

* Media (Matius 5:37)
  Doakan para wartawan dan penulis muslim agar berita-berita yang
  diturunkan adalah benar dan jujur, mengandung nilai pendidikan,
  nilai hiburan yang sehat, serta bebas dari berita-berita profokasi
  dan dusta.

* TNI (Matius 28:12-14)
  Doakan para pemelihara keamanan negeri ini agar memiliki integritas
  moral tinggi, bersih dari tindakan yang tidak terpuji, jujur dan
  teguh berpegang pada sumpah Saptamarga.

* Doa agar di bulan ini ada kepala keluarga seperti Kornelius dan
  keluarga diselamatkan (Kisah Para Rasul 11:12-18), ada perwira
  seperti Naaman disembuhkan dan berbalik menyembah Yesus (2Raja-raja
  5:10-19), dan ada perwira Romawi meminta Tuhan menyembuhkan
  bawahannya (Matius 8:5-10,13; Lukas 7:1-10).

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org