Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/6 |
|
![]() |
|
Doa 40 Hari 2008 edisi 6 (3-9-2008)
|
|
Kamis, 3 September 2008 ISLAM KULTURAL Jauh sebelum Islam datang ke Indonesia, terdapat berbagai paham dan tradisi yang telah berurat akar, seperti Agama Hindu, Budha, dan agama-agama primitive lainnya dalam masyarakat sehingga dalam praktiknya, Al-Qur`an dan Hadist banyak dipahami dan dipraktikkan tidak lepas dari paham atau ajaran yang sudah ada sebelumnya. Akibatnya, kultur tersebut sangat memengaruhi mereka dalam penghayatan dan pemahaman keislamannya. Dari sinilah timbulnya paham Islam kultural. Kata kultural berasal dari bahasa Inggris "culture" yang berarti kesopanan, kebudayaan, dan pemeliharaan. Teori lainnya mengatakan bahwa culture berasal dari bahasa latin "cultura" yang artinya memelihara atau mengerjakan, mengolah. Kultural atau kebudayaan adalah hasil kreativitas manusia yang dapat mengambil bentuk non fisik seperti ilmu pengetahuan, kesenian dan filsafat, juga dapat mengambil bentuk fisik seperti: gedung, istana, benteng pertahanan, persenjataan atau alat perang, peralatan komunikasi, transportasi, dan sebagainya. Produk kebudayaan juga seperti konsep-konsep tentang aspek kehidupan manusia dalam interaksi sosial. Dalam Islam, sungguh pun antara agama dan kebudayaan itu berbeda, tapi keduanya saling memengaruhi. Islam bersumber pada wahyu yaitu Al-Qur`an yang diyakini turun dari langit, (Allah SAW) dan Hadist yang merupakan penjabaran dari Al-Qur`an. Islam kultural lebih mengarah pada tujuan dari suatu pengalaman agama, tidak mempersoalkan apa dan bagaimana tujuan itu dapat dicapai karena semua bentuk perbuatan adalah untuk memohon keberkahan dan rahmat dari Allah. Contohnya, ajaran tentang zikir dengan menyebut nama Allah sekian ratus kali, dengan menggunakan tasbih batu, memasang tulisan kaligrafi pada dinding rumah, seorang ibu hamil yang menyematkan gunting pada bajunya, atau mengikat seutas tali dengan bandulan pada lengan bayinya. Islam kultural adalah Islam sebagaimana terdapat dalam Al-Qur`an dan Hadist, namun pemahaman, penghayatan dan prakteknya dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan orang yang memahaminya. Islam Kultural di Indonesia antara lain: 1. Islam abangan menggabungkan berbagai aktivitas ritual tradisional dengan pengajaran Islam yang maknanya mencari perlindungan dan keselamatan diri kepada Allah, dari hal-hal yang dapat membahayakan pertahanan hidupnya. 2. Islam santri memiliki perhatian penuh terhadap doktrin sebagaimana terdapat dalam Al-Qur`an dan Sunnah. 3. Islam priyayi yang dianut oleh kaum aristokrat, mereka memahami, menghayati dan mengamalkan Islam dari unsurnya yang paling substansial dan mengharapkan terciptanya moralitas yang baik dalam suasana kebatinan. POKOK DOA: Lihat pokok doa yang kami kirim pada hari Minggu, 31 Agustus 2008.
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |