Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/6 |
|
![]() |
|
Doa 40 Hari 2006 edisi 6 (19-9-2006)
|
|
Selasa, 19 September 2006 KESALAHPAHAMAN: "INJIL" BARNABAS ADALAH SUMBER ASLI DARI ABAD PERTAMA YANG DITOLAK OLEH KAUM KRISTEN ===================================================================== 1. "Injil" Barnabas ini yang terdiri dari 222 pasal (sama panjangnya dengan ke-4 Injil) dan ditemukan pada abad ke-17. "Injil" Barnabas ini seolah-olah ditulis oleh Barnabas pada abad pertama dan merupakan suatu alternatif tentang kisah hidup Almasih sebagaimana diriwayatkan di dalam ke-4 Injil. Di kalangan umat Muslim, sumber ini telah dipelajari. 2. Banyak hal yang tidak sesuai dengan apa yang tertulis dalam ke-4 Injil Kanonik, seperti misalnya: dalam pasal 14-nya Barnabas mengganti Thomas sebagai salah satu dari 12 murid Almasih (bandingkan Mat.10:2-5). Lagipula, Barnabas mendapat kedudukan khusus, setaraf dengan Petrus, Yohanes, dan Yakobus (pasal 100). Isa juga memberitahu Barnabas bagaimana Ia akan luput dari penyaliban (112), bahwa Ia bukan anak Allah dan bahwa Yudas akan disalibkan sebagai pengganti-Nya (117). Isa sendiri yang menyuruh Barnabas mengarang injilnya (221), dan salah satu tujuan Barnabas adalah menyanggah tulisan Paulus (222). Injil Barnabas tidak sesuai dengan iman Kristen dalam hal: 1. Berlawanan dengan fakta-fakta sejarah: dalam pasal 82 dan 83 Isa berbicara dengan perempuan Samaria tentang Tahun Yobel yang menurut Yesus versi Injil Barnabas, dirayakan tiap 100 tahun, padahal di zaman Yesus dirayakan tiap 50 tahun (bandingkan Imamat 25 dan 27). Dalam hal ini sangat menarik bahwa Paus Bonifacius memulihkan Tahun Yobel pada tahun 1300 dan dinyatakannya bahwa akan dirayakan setiap 100 tahun. Kemudian pada tahun 1343, atas keputusan Paus yang lain, jumlah tahun perayaan itu dikurangi menjadi 50 tahun sesuai Kitab Imamat. 2. Berlawanan dengan bumi Palestina: dalam injil Barnabas "para pelaut tiba di Nazaret" (pasal 11) dan "naik ke Kapernaum" (pasal 21). Sebenarnya sebaliknya yang benar. Mereka seharusnya tiba lebih dulu di kota pelabuhan Kapernaum kemudian naik ke Nazaret. Lagipula, peristiwanya lebih cocok dengan lingkungan Eropa abad pertengahan dan bukan Palestina: misalnya dalam pasal 152 terdapat istilah "wine casks" (tong yang dibuat dari kayu yang diisi anggur) dan bukan "kantong anggur" (Mat. 9:17) atau "tempayan anggur" yang dibuat dari tanah liat (Yoh. 2:6). 3. Bertentangan dengan Al Qur’an sendiri: dalam injil Barnabas, Yesus menyangkal bahwa Ia adalah Mesias dan malah gelar itu diberikan kepada Nabi Muhammad (pasal 1, 42, 82, 96). Dalam ajaran Islam, Injil telah diturunkan kepada Nabi Isa dan bukan ditulis oleh seorang lain seperti Barnabas. Dalam Injil Barnabas ada 9 langit atau tingkat sorga (pasal 178) sedang dalam Al Qur’an hanya ada 7 (Al Baqarah 2:29). Adalah menarik bahwa 9 tingkat itu sesuai ajaran Katolik, abad pertengahan. 4. Menurut Jan Slomp dalam Pseudo-Barnabas, halaman 117. Kesimpulan dari karya yang disebut injil Barnabas bukan Injil dan tidak ditulis oleh Barnabas pada abad pertama. Melainkan ia ditulis pada tempat yang jauh dari Palestina oleh seorang yang hidup sesudah tahun 1300, mungkin saja oleh seorang Islam keturunan Yahudi dari Spanyol yang sempat belajar di Italia dengan menyamar sebagai rahib Katolik. POKOK DOA Lihat pokok doa yang kami kirimkan pada hari Rabu, 13 September 2006.
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |