Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/5

Doa 40 Hari 2003 edisi 5 (20-10-2003)

Maluku

                       Senin, 20 Oktober 2003

MALUKU
======

Maluku dikenal sebagai Propinsi Seribu Pulau, yang pada akhir tahun
2000 telah dimekarkan menjadi dua propinsi; Maluku Utara dengan ibu-
kota Ternate dan Maluku Selatan dengan ibukota Ambon. Propinsi
kepulauan ini memiliki keindahan dan sumber daya alam dengan aneka
hasil tambang dan laut, kekayaan hutan dan rempah-rempah yang tumbuh
subur menghiasi seluruh kepulauan Maluku.

Sagu adalah makanan khas mereka, tepung sagu dapat diolah menjadi
berbagai jenis makanan utama maupun selingan. Umumnya mereka
menggunakan Bahasa Indonesia-Melayu dan bahasa-bahasa lokal. Mereka
bekerja sebagai pegawai negeri, wiraswasta, nelayan, buruh, petani,
dan pedangan.

Terdapat 13 suku terabaikan dalam rumpun Maluku, 5 suku di Propinsi
Maluku Utara dan 8 suku di Maluku Tengah. Lima suku di Maluku Utara
yaitu: Suku Makian Barat tinggal di Pulau Makian, Pulau Kayoo, Pantai
Barat Halmahera Utara. Suku Makian Timur tinggal di Pulau Mori, Pulau
Kayo, Pulau Bacan, Pulau Obi, Pantai Barat Pulau Halmahera Selatan.
Suku petani Maba tingal di bagian timur Pulau Halmahera. Suku Ternate
tinggal di Pulau Ternate dan suku Tidore tinggal di Pulau Tidore
Utara. Delapan suku di Maluku Tengah yakni: Suku Asilulu, Hitu, Larike
Wakasihu, Seith-Kaitetu terdapat di Pulau Ambon. Suku Sula berdiam di
Pulau Sulabesi, Suku Lisela berdiam di Pulau Buru, Suku Geser Goram
berdiam di Pulau Seram dan Suku Hatuhaha berdiam di Pulau Haruku dan
Saparua.

Dari 250.000 jiwa sepupu rumpun Maluku, di ketahui ada 40 orang
percaya. Belum ada Alkitab, Film Yesus, jemaat suku dan pelayanan
radio dalam bahasa mereka. Umumnya mereka pemeluk Islam yang
mempratekkan kepercayaan animisme dan leluhur mereka. Adat istiadat
dipelihara dengan baik.

Pertikaian yang bernuansa SARA yang dimulai 19 Januari 1999 dan meluas
ke seluruh propinsi kepulauan ini, telah memporakporandakan tatanan
kehidupan masyarakat dan menyisakan berbagai duka nestapa dan
penderitaan bagi masyarakat asli Maluku. Kekacauan tersebut telah
menelan sekitar 4000 korban tewas dari berbagai pihak, dibakarnya
ribuan rumah penduduk, Unpati, rumah-rumah ibadat, pusat-pusat usaha
dan berbagai fasilitas umum. Ribuan penduduk terlantar di tempat
pengungsian, ribuan lainnya menyelamatkan diri ke berbagai walayah
Indonesia yang dianggap aman bagi mereka. Wajah kota Ambon dan wajah
anak-anak Maluku belum terlihat manis sebagaimana biasanya. Trauma dan
kepedihan itu sangatlah dalam tergores di jiwa mereka yang terekspresi
di wajah ribuan anak yatim, para janda, para pria yang harus bekerja
keras untuk kelangsungan hidup keluarga, harapan masa depan yang belum
jelas, dan hilangnya kepercayaan di antara kaum muslim dan Kristen.

POKOK DOA

* Berdoa bagi para tokoh: rohani, pendidikan, pemerintah dan adat
  khususnya yang Kristen, agar mengalami kelahiran kembali/lahir baru
  (Yohanes 3:3-7) dan bersedia meninggalkan semua bentuk sinkretisme
  dan berbagai adat istiadat yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
  Berdoa supaya Tuhan mengutus para rasul dan nabi-Nya untuk meletakan
  dasar pengajaran Firman yang benar, sehingga umat Kristen Maluku
  akan hidup dalam tuntunan Roh Kudus dan produktif sesuai warisan
  ilahi yang diperuntukkan Tuhan bagi mereka.

* Berdoa agar Tuhan Yesus berkenan menyatakan diri-Nya dengan berbagai
  tanda ajaib bagi para tokoh kunci Islam Maluku, baik dari: agama,
  adat, pemerintahan, militer, pendidikan, ekonomi, pemuda dan
  mahasiswa, wanita. Berdoa agar hati mereka terbuka untuk percaya dan
  menerima Tuhan Yesus.

* Berdoa agar terjadi pemulihan kepercayaan dan perdamaian sejati di
  antara umat Islam dan Kristen Maluku. Berdoa agar Pemda dan lembaga-
  lembaga bantuan lainnya akan mengembangkan berbagai program
  pelatihan dan ketrampilan untuk melengkapi SDM anak-anak Maluku.

* Berdoa agar pemerintah pusat dan daerah akan memberikan perhatian
  dan komitmen khusus untuk mengembangkan berbagai program pemulihan;
  sarana dan prasarana, keamanan, pendidikan, ekonomi, transportasi,
  dll.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org