Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/40 |
|
Doa 40 Hari 2018 edisi 40 (15-6-2018)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 15 JUNI 2018 KEKUATAN SIMBOL Seperti yang disebutkan pada awal panduan ini, makna dan nilai lebih dalam dari pada simbol dan merupakan fondasi kerinduan/harapan bersama. Kerinduan/harapan ini terbukti ada dalam setiap manusia, yang diciptakan menurut gambar Tuhan, tetapi telah rusak oleh dosa. Sadar atau tidak sadar, orang Kristen dan orang Muslim berbagi dengan orang-orang beriman (ataupun yang tidak beriman) tentang kerinduan ini. Pada tingkat permukaan dari budaya atau agama, simbol-simbol itu seperti pintu menuju tingkat makna dan nilai yang lebih dalam. Memahami kekuatan simbol itu seperti menemukan kunci yang tepat ke pintu yang terkunci. Begitu pintu terbuka, simbol lama bisa digunakan untuk mengungkapkan kebenaran baru, atau simbol baru diciptakan untuk mengungkapkan makna dan nilai yang lebih dalam. 1. Perdamaian dan keamanan. Adakah orang Kristen atau Muslim, atau manusia pada umumnya, yang tidak merindukan perdamaian dan keamanan untuk diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai? Kerinduan ini merupakan sesuatu yang mendasar untuk menghayati apa artinya menjadi manusia, tetapi, ironisnya, bisa menghasilkan perang untuk menemukan kedamaian. 2. Harapan di masa depan. Setiap budaya/iman memiliki simbol pengharapan, entah dalam bentuk monumen atau gedung pencakar langit, masjid atau gereja. Ketika budaya/kepercayaan menghancurkan simbol-simbol pengharapan, makna dan nilai yang lebih dalam juga bisa musnah. Masa depan yang tidak berpengharapan memerlukan penegasan kembali atau penciptaan simbol harapan baru. 3. Hubungan yang benar dengan Tuhan. Komitmen untuk berdoa adalah nilai yang kuat dalam kedua agama. Hal itu terungkapkan dalam berbagai simbol. Pada tingkat simbolis ini, bagaimana orang Kristen mengomunikasikan rasa hormat terhadap kerinduan yang dimiliki umat Islam terhadap Allah? Simbol apa yang membangun jembatan dalam doa, yang bukannya justru mengasingkan? Berdoa untuk mereka
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |