Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/4

Doa 40 Hari 2005 edisi 4 (28-9-2005)

Pemuda Islam di Negeri Belanda

                      Senin, 31 Oktober 2005

PEMUDA ISLAM DI NEGERI BELANDA   
==============================

Sutradara Belanda Theo van Gogh dengan film singkatnya mengenai 
penundukan diri wanita Islam, telah mengejutkan banyak orang Muslim, 
dan hal ini telah mempercepat profokasi pembunuhnya pada Desember 
2004. Peristiwa ini membuat hubungan antara umat Islam dan non Islam 
di Belanda menjadi berita utama dalam diskusi dan pembicaraan tentang 
Islam fundamental. Bagaimanapun juga, tantangan dan kenyataan hubungan 
antara hampir satu juta orang Islam di Belanda dengan sisa populasi 
yang ada, telah menjadi perbincangan sejak lima tahun yang lalu. 

Pemimpin liberal di Belanda dulu dan sampai sekarang ini telah bangga 
dengan kehidupan multi-kultur dan multi-agama dalam masyarakat. Ketika 
ditemukan bahwa suatu hal penting dari generasi orang-orang kedua dan 
ketiga dari orang-orang Islam imigran mengkritik hukum liberal yang 
ada, dan sentimen pun berubah. Sebagai hasilnya banyak anak-anak muda 
Islam merasa bahwa mereka bertanggung jawab atas perbuatan beberapa 
orang yang mengatasnamakan Islam. Banyak anak-anak muda Islam 
(terutama sekali di antara populasi Turki, yang adalah kelompok 
imigran terbesar) telah setia menjadi masyarakat Belanda untuk 
bertahun-tahun. Ada beberapa orang yang telah kembali ke Turki dalam 
kekecewaan, tapi tidak semuanya mengalami keadaan seperti itu. 

Pemisah yang besar antara pemuda Islam dan Kristen belum juga 
berkurang dalam tahun-tahun terakhir ini. Ketika gereja di Belanda 
belum memiliki pemahaman dan kesadaran akan Islam, maka kebanyakan 
orang Kristen Belanda tidak memiliki kepastian bagaimana menghadapi 
orang Islam. Tapi ada sedikit harapan. Anak-anak muda Islam terdorong 
untuk berpikir tentang nilai-nilai Islam lebih dari orang tua mereka. 
Kebanyakan orang tua dari anak-anak muda Islam yang adalah imigran 
dari Turki dan Maroko berasal dari desa-desa yang mengikuti Islam 
tradisional dari imam di desa mereka. Di Belanda anak-anak mereka 
berhadapan dengan banyak gerakan; ada guru yang mau merekrut mereka 
untuk perang jihad, juga gerakan mistik dan humanistik dari dalam 
Islam sendiri. Tekanan dari masyarakat membuat mereka menciptakan 
pilihan mereka sendiri. Banyak anak muda menciptakan Islam mereka 
sendiri melalui internet dan pertemuan di luar mesjid. 

Tantangan bagi umat percaya adalah menunjukkan bagi generasi muda 
Islam kedua dan ketiga bahwa tidak ada jalan untuk menemukan identitas 
mereka; hanya jika mereka percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan 
Juruselamat mereka. Di beberapa tempat umat percaya telah menemukan 
jalan untuk melayani anak-anak muda Islam. Mereka telah menemukan 
bahwa hanya dengan banyak doa dan ketekunan barulah umat percaya dapat 
membangun jembatan di antara jurang prasangka dan ketidakpercayaan 
untuk mendapatkan hati dari anak-anak muda. Banyak orang Kristen di 
Belanda baru menyadari bahwa telah 40 tahun lamanya mereka hidup 
berdampingan dengan orang-orang Islam. Fakta ini menuntut mereka untuk 
dapat menenangkan diri masing-masing, sebelum mereka dapat bersaksi 
tentang Tuhan Yesus dengan hikmat, kebijaksanaan, keberanian dan belas 
kasihan.

POKOK DOA

* Berdoa agar anak-anak muda Islam di Belanda tidak bersedia 
  direkrut oleh pengajar politik yang mendoktrinasi mereka untuk 
  melakukan kekerasan atas nama Islam.

* Berdoa bagi anak-anak muda Islam yang sedang resah dan mencari 
  jawaban, berdoa agar Roh Kudus menuntun mereka untuk menemukan 
  jawaban dan ketenangan hanya dalam Tuhan Yesus. Ini dialami oleh 
  Augustine, dan ada banyak anak Muda Islam Belanda yang datang dari 
  Afrika Utara (Algeria dan Maroko).

* Berdoa agar anak-anak muda Islam menyadari bahwa orang-orang 
  Kristen mengasihi mereka dan melihat mereka sebagai orang-orang yang 
  diciptakan oleh Tuhan yang memperdulikan mereka sebagai ayah mereka.

* Berdoa agar orang-orang percaya Belanda akan menjadi kreativ dan 
  tekun ketika mereka melayani di antara anak-anak muda Islam.

* Berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus menghancurkan roh penolakan, 
  roh kepahitan dari anak-anak muda Islam di Belanda

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org