Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/37 |
|
Doa 40 Hari 2010 edisi 37 (6-9-2010)
|
|
Senin, 6 September 2010 HARI KE-37: UMAT MUSLIM DI KOREA Disampaikan oleh: Hyunsoo Lee Kehadiran komunitas kecil umat Muslim di Korea dapat ditelusuri kembali sejak abad ke-13 hingga 14. Hubungan dengan umat Muslim pada kurun waktu itu sepertinya berkaitan dengan perdagangan aktif dan pertukaran komersial antara Korea dan Tiongkok. Kehadiran sedikit umat Muslim ini dapat ditemukan dalam sejarah Korea hingga masa penjajahan Jepang pada tahun 1920-an. Pada masa itu, ribuan orang Muslim Kazakh datang ke Korea dan menetap di bawah pemerintahan penjajah Jepang. Pada tahun 1950 Perang Korea pecah. PBB mengirimkan pasukan ke Korea guna berperang melawan kaum komunis Korea Utara. Sebagai bagian dari upaya perang, bangsa Turki mengirimkan satu batalyon tentara ke Korea. Ini adalah permulaan dari kontak modern pertama orang-orang Korea dengan umat Muslim. Dua imam Turki datang bersama dengan rekan tentara-tentara mereka dan mulai memperkenalkan Islam melalui jalur pendidikan, di lembaga pendidikan pribadi Chung Jin, kepada orang-orang Korea yang lelah karena perang. Dalam waktu beberapa tahun, dua orang Korea menjadi Muslim melalui upaya-upaya mereka. Dikatakan bahwa sekarang terdapat lebih dari 35.000 orang Muslim etnis Korea sejak dua orang Korea pertama yang menjadi Muslim pada tahun 1955. Para umat Muslim Korea mendirikan masjid pertama mereka, disebut Masjid Sentral, di Iteawon di Seoul dengan bantuan keuangan dari negara-negara Islam. Kini terdapat lebih dari 10 masjid dan 40 langgar di Korea. Umat Muslim Korea mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat karena pertumbuhan mereka di Korea. Kendati pun data statistik lengkap masih kurang, dipercaya jumlah mereka secara berangsur-angsur bertambah dalam tahun-tahun terakhir ini. Sebagai tambahan, makin banyak umat Muslim asing yang berdatangan di Korea. Pada tahun 2007 terdapat sekitar 110.000 orang Muslim asing menetap di Korea Setatan. (Pendatang dari Bangladesh dan Pakistan kebanyakan adalah para pekerja ilegal.) Oleh karena orang Korea kurang mengerti tentang agama Islam dan kebudayaannya, orang-orang Muslim tampaknya diperlakukan buruk dan didiskriminasikan secara kultural di berbagai pabrik dan sekolah. Secara budaya adalah sulit untuk tidak makan daging babi di Korea. Sebagai contoh, seorang pekerja Muslim Uzbek yang datang ke Korea untuk mengikuti program pelatihan dari pemerintah Korea Selatan bagi orang Asia; ia secara tidak kebetulan ditugaskan ke suatu peternakan babi untuk pelatihan, walaupun umat Muslim dilarang memelihara babi untuk dipotong menurut agama mereka. Permohonan Doa * Berdoalah untuk kesadaran dan pengertian lebih besar mengenai agama dan budaya Islam dalam masyarakat Korea pada umumnya. Ini akan memudahkan integerasi sosial umat Muslim yang lebih besar di dalam masyarakat * Sebagaimana masyarakat Korea pada umumnya, gereja-gereja Korea juga kurang mengetahui tentang Islam. Oleh karena dampak negatif dari berbagai insiden yang melibatkan orang-orang Korea di Afghanistan dan tempat lainnya, rasa permusuhan dan ketakutan terhadap orang-orang Muslim dan Islam telah menyelusup masuk ke dalam hati beberapa orang Kristen Korea. Mereka perlu mengalahkan rasa marah dan takut (1 Yohanes 4:18 dan 2 Timotius 1:7). Doakan orang Kristen Korea untuk memiliki pembaruan visi dan kerinduan guna melayani orang-orang Muslim. * Berdoa mohon Tuhan membuka dan melembutkan hati orang-orang Muslim untuk menerima Mesias yang diberitakan kepada mereka. * Berdoa mohon Tuhan berkenan melakukan berbagai lawatan Ilahi (mimpi, penglihatan, dll.) dalam kehidupan orang-orang Muslim di Korea.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |