Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/36

Doa 40 Hari 2010 edisi 36 (5-9-2010)

Menemukan Pengantin Wanita di Kirgizstan


 Minggu, 5 September 2010

 HARI KE-36: MENEMUKAN PENGANTIN WANITA DI KIRGIZSTAN

 Di berbagai gunung, bukit, lembah, kota, dan desa di Kirgizstan
 banyak wanita muda secara tiba-tiba dan tak diharapkan mendapati
 diri mereka menikah. Kirgizstan memunyai masalah sosial yang
 signifikan dalam bidang pernikahan. Sama halnya banyak masyarakat
 Barat, Afrika, dan Asia perlu dibebaskan dan kecanduan pornografi
 dan kehidupan seks sebelum nikah dan di luar pernikahan. Hal-hal
 semacam ini seharusnya dibuang.

 Kira-kira 40% para pengantin wanita di Kirgizstan diculik dan 
 dinikahi secara paksa. Ini merupakan adat kesukuan dari banyak 
 generasi yang lalu, jadi bagi banyak dari mereka hal itu sudah 
 merupakan tradisi, namun itu sebetulnya melanggar dua dari Sepuluh 
 Perintah Allah: "jangan mencuri" dan "jangan berzinah". Selama era 
 Soviet praktik itu ditekan tapi tidak seluruhnya dihapuskan. Selama 
 beberapa dasawarsa terakhir praktik itu telah berkembang dalam skala 
 besar. Hanya sedikit pernikahan yang diatur, dirundingkan, dan 
 secara bersama disepakati. Penculikan pengantin wanita adalah ilegal 
 namun kebanyakan pelanggar tidak dituntut secara hukum. Islam juga 
 menentang pernikahan paksaan.

 Dalam kebanyakan kasus para pemudi tidak setuju terhadap penculikan
 dan sering kali "pernikahan" diberlakukan oleh karena telah
 diperkosa. Beberapa orang memberi persetujuan mereka guna
 menghindari berbagai kesulitan, yang lainnya pasrah menerima "nasib"
 mereka, para keluarga mereka diundang dan pernikahan dilangsungkan.
 Banyak mereka tinggal bersama suami baru mereka tetapi ada juga yang
 berupaya kabur. Beberapa wanita muda itu melakukan bunuh diri atau
 dibunuh jika mereka tidak menurut. Terjadilah trauma psikologis yang
 sangat mendalam.

 Secara tipikal seorang pemuda bisa saja berupaya untuk "berkencan" 
 dengan pemudi walaupun berkencan "gaya Barat" tidaklah mungkin di 
 Kirgizstan. Masyarakat Kirgiz sangat membatasi waktu luang bersama 
 antara para pemuda dan pemudi. Ada juga keluarga yang berupaya 
 merundingkan suatu kecocokan. Ada kalanya ini berhasil, dan 
 pernikahan dirancangkan. Walaupun demikian, banyak pemuda mendapati 
 diri mereka berada dalam kondisi yang sulit karena mereka tidak 
 sanggup menikah karena beragam alasan finansial, keluarga, sosial, 
 atau pribadi. Dalam kasus demikian (80-90% dari kasus) mereka 
 menempuh cara menculik dengan bantuan para teman dan keluarga besar 
 mereka (orang tua, saudara kandung, paman, bibi, dan sepupu). Saat 
 ini sedang terjadi perdebatan dan upaya perubahan oleh para wanita.

 Para pemudi dapat diculik tanpa bisa diperkirakan, bisa di mana saja
 atau kapan saja, itu bisa terjadi di rumah, di tempat umum, atau
 bahkan sewaktu bekerja di ladang. Pengantin wanita yang diculik
 acapkali dibawa kepada keluarga calon suaminya, dan sanak keluarga
 wanita diminta untuk membujuk dia agar menerima nasibnya serta
 bergembira menerima calon suaminya. Banyak mereka akan berkata,
 "Saya juga diculik, kita semua diculik. Inilah cara kami". (Banyak
 orang bertanya, apakah berkencan "gaya Barat" adalah suatu solusi
 yang baik atau tidak dalam upaya menemukan seorang teman hidup).

 Permohonan Doa

 * Banyak orang Muslim Kirgiz berusaha mengubah situasi ini dengan
 beragam cara. Berdoa agar Tuhan membawa orang-orang Kirgiz kepada
 perubahan hati secara nyata dalam bidang ini.
 * Berdoa agar Tuhan mengutus duta-duta kerajaan-Nya untuk
 meceritakan Injil bagi orang-orang Kirgiz. Berdoa Tuhan membuka
 dan melembutkan hati mereka untuk menerima Mesias.
 * Berdoa agar Tuhan membukakan pengertian yang benar kepada
 orang-orang Kirgiz mengenai sifat dan arti sejati tentang
 pernikahan (Efesus 5:21-33).

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org