Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/36 |
|
Doa 40 Hari 2005 edisi 36 (30-10-2005)
|
|
Kamis, 29 September 2005 MUSLIM DI ALOR - NTT ==================== Kabupaten Alor terletak di gugusan kepulauan Solor-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan populasi sekitar 168,277 jiwa. Kabupaten Alor terdiri dari sekitar 15 buah pulau yang berada di gugusan kepulauan Solor-Alor. Pulau-pulau tersebut antara lain: Pulau Alor (di mana terdapat Kota Kalabahi sebagai ibukota Kabupaten dangan penduduk terbanyak), pulau Pantar, Pura, Ternate, Teweng Buaya, Kange, Kapa dan lain-lainnya. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk kepulauan ini bervariasi ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, wiraswasta, nelayan, petani, berburu, dan lain-lain. Untuk pengolahan lahan pertanian masyarakat masih menggunakan peralatan tradisionil. Para nelayan penangkap ikan menggunakan pancing dan jaring-jaring ukuran yang kecil. Jagung adalah salah satu makanan kesukaan mereka, juga umbi-umbian. Jagung yang dicampur dengan kenari kemudian dipipihkan, yang disebut kenari jagung telah menjadi makanan khas mereka. Upacara perkawinan dengan pemberian mas kawin yang disebut moko menjadi suatu tanda kekayaan dan kehormatan dalam adat mereka. Mereka juga senang bernyanyi dan menari. Salah satu tarian yang sering diperagakan dalam menyambut para tamu dalah tari leko atau cakalele yang adalah sebuah tarian perang. Agama yang dianut oleh penduduk Kabupaten Alor di perkirakan 70% beragama Kristen, 24% beragama Islam, dan 6% beragama Khatolik dan Hindu. Walaupun masyarakat Alor telah memiliki agama, namun dalam kehidupan keseharian, mereka memparcayai dan mempraktekkan tradisi dan adat istiadat leluhur mereka lebih dari pada agama yang dianutnya. Umat Islam sebagian besar tinggal di pesisir. Di ibu Kota Kabupaten Alor, Kalabahi, jumlah penduduk Muslim dan Kristen hampir sama. Penduduk kepulauan ini bukan seluruhnya orang asli, khususnya di ibukota Kalabahi masyarakat hidup berbaur dengan para pendatang dari Sulawesi Selatan, Jawa dan lainnya. Walau berbeda agama, hubungan kekerabatan terjalin sangat erat, karena di antara mereka masih terdapat hubungan darah. Di Kalabahi, kita dapat menjumpai dalam satu keluarga ada beberapa agama, sang kakak beragama Islam, sang adik beragama Kristen, bahkan ada keluarga yang membagi jatah agama. Jika kakaknya Kristen, adiknya harus Islam. Ketenangan dan kerukunan hidup yang terjalin erat di antara masyarakat setempat, pada beberapa bulan terakhir ini telah terganggu dengan isyu pelecehan kitab suci Qur’an. Entah siapa dalang di balik ulah tersebut dan apa motifnya, kita berdoa dan berharap agar masyarakat di Alor dapat berkepala dingin dan dapat menahan emosi mereka, sehingga tidak mudah terprovokasi dengan isyu yang tersebar. Tentunya kita semua berharap Alor tidak akan mengalami keadaan seperti yang telah terjadi di Ambon pada beberapa tahun lalu. POKOK DOA * Berdoa agar hati orang Alor siap menerima lawatan Tuhan sehingga terjadi kebangunan rohani dan transformasi dalam kehidupan mereka. Berdoa bagi kesatuan dan kerjasama Tubuh Kristus di Alor. Berdoa mohon pencurahan Roh Pujian Pengagungan & Penyembahan, Doa Syafaat dan Peperangan Rohani melanda gereja Tuhan di Alor. Berdoa agar orang Kristen Alor bebas dari sinkristisme dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus (Gal. 5:25). * Berdoa bagi kesatuan dan kerjasama yang baik antara Gereja dan PEMDA Alor, dan visi, misi pelayanan yang holistik, sehingga mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Alor, dan memberdayakan SDM asli Alor. Dalam anugerah Tuhan dapat menolong masyarakat Alor keluar dari ketertinggalan. * Berdoa mohon Tuhan menggenapi Efe 4:11 untuk meletakkan dasar yang benar bagi kekristenan di Alor.(2Kor. 5:18-20, Rom. 10:13-15). Dan melayani Muslim asli dan pendatang di Alor. * Berdoa mohon pengampunan dari Tuhan. * Berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus putuskan perjanjian roh dan hak roh yang tidak kudus dengan kuasa kegelapan dan roh-roh jahat.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |