Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/35 |
|
Doa 40 Hari 2011 edisi 35 (25-8-2011)
|
|
KAMIS¸, 25 AGUSTUS 2011 Istambul¸ Turki Kota ini berpenduduk 12¸,8 juta jiwa¸ mayoritas adalah Muslim. Istambul (Bahasa Turki: Istanbul¸ Red.) rindu untuk dicintai dan kadang-kadang akan sangat mudah untuk mencintainya. Istambul memiliki dua sisi wajah yang sangat berbeda¸ pusat perbelanjaan di kota ini adalah salah satu yang termodern di Eropa¸ namun jalanannya yang dilapisi batu-batu besar mengingatkan kita pada zaman Byzantine. Di jalan-jalannya dapat dilihat anak-anak muda yang mengenakan anting di seluruh tubuh mereka¸ berbaur dengan wanita bercadar tertutup dari kepala hingga kaki. Penyesuaian antara agama dan kemajuan zaman adalah bagian dari keanekaragaman kebudayaan yang menghiasi Istambul¸ kota kelima terbesar di dunia¸ dan satu-satunya kota di dunia yang berlokasi di dua benua. Ada sekitar 3.000 masjid besar di Istambul¸ namun komitmen beragama di antara orang-orang Istambul bervariasi. Sekitar 70 persen penduduk Istambul bertempat tinggal di bagian Eropa¸ sementara 30 persen lainnya di bagian Asia. Istambul adalah sebuah kota yang memiliki sudut pandang dunia yang berbeda. Ada beberapa hal yang harus diingat ketika mendoakan Istambul. Pertama¸ kebudayaan kota ini adalah budaya timur yang didasarkan pada konsep lebih mengutamakan rasa hormat dan malu daripada rasa bersalah dan rasa tidak bersalah. Dalam hubungan persahabatan dan agama¸ orang Istambul selalu berusaha untuk tidak membuat malu diri sendiri. Inilah salah satu penyebab mengapa keluarga-keluarga pada umumnya menyangkali anggota keluarganya yang menerima Mesias karena mengutamakan kehormatan keluarga. Bagi mereka orang Muslim tidak seharusnya meninggalkan Islam¸ sebab akan menimbulkan aib bagi diri sendiri dan keluarga. Mesias berkata agar kita harus meninggalkan segalanya demi mengikuti-Nya. "Meninggalkan semuanya" demi kepentingan-Nya adalah pilihan yang nyata bagi para pemuda Istanbul (Markus 10:29-30). Hal lain yang penting untuk didoakan adalah pembebasan dari masa lalu. Walaupun beberapa orang Istambul adalah "masyarakat sekuler"¸ namun pada umumnya praktik keagamaan orang Istambul adalah sinkritisme (percampuran agama dengan animisme). Para wanita memakai perhiasan berupa manik-manik berwarna biru untuk membuang "kutuk" dan mendorong kesuburan. Perkawinan dan kematian memakai adat dari ayat-ayat Al’Quran. Segala sesuatu yang terjadi adalah nasib/takdir Ilahi yang disebut (kismet)¸ yang sering kali dijalani dengan perasaan yang bercampur baur antara rasa bersalah dan marah. Rasa takut dan frustasi adalah konsekuensi alami yang timbul dari ide Islami terhadap Allah Abraham. Dalam sudut pandang mereka¸ seseorang tidak dapat memperoleh pengampunan yang menyeluruh atas dosa mereka atau pembebasan dari rasa malu. Sudut pandang itulah yang tercipta dari percampuran kepercayaan itulah yang menjadi faktor penghambat bagi orang percaya untuk dapat menjelaskan bagaimana Mesias rela menyerahkan nyawa-Nya demi menganugerahkan kita keselamatan. Orang percaya dari latar belakang Muslim bersaksi bahwa mereka harus memutus hubungan secara total terhadap jimat-jimat itu¸ serta cara pandang yang fatalistis untuk dapat melayani Tuhan dengan bebas. Dibutuhkan doa-doa untuk mendukung pembaruan hidup bagi mereka yang telah menemukan Kristus (Efesus 4:22-24). Pokok Doa: 1. Saat kita berdoa bagi Istambul¸ mari kita melihat mereka dari sudut pandang Tuhan. Pikirkan betapa frustasinya orang-orang yang bekerja keras¸ sering kali sampai 16 jam sehari namun gajinya terkikis oleh inflasi. 2. Berdoalah bagi generasi muda yang tidak memiliki harapan akan masa depan. 3. Berdoalah untuk ketabahan bagi para wanita yang mendapat tekanan moral karena keharusan mendapat anak laki-laki (Efesus 3:18; Yohanes 14:13; 2 Petrus 3:9). Belajar lebih lagi tentang Istambul: Meetistanbul.com Kontak: < doa(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari > (c) 2011 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |