Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/34

Doa 40 Hari 2010 edisi 34 (3-9-2010)

Doa-Doa Jumat


 Jumat, 3 September 2010

 HARI KE-34: DOA-DOA JUMAT: FOKUS DOA JUMAT

 Umat Muslim tidak terlalu berpikir tentang hubungan pribadi dengan 
 Allah, mengenal Allah, atau mendengar dari Allah. Doa-doa wajib 
 dalam Islam setiap harinya telah terpola dan terfokus dan 
 diekspresikan dengan rasa hormat yang tertuju pada Allah. Walaupun 
 permohonan doa-doa pribadi dimungkinkan dalam ajaran Islam, namun 
 doa-doa wajib yang formal merupakan suatu kewajiban dari kegiatan 
 doa yang paling penting bagi umat Muslim.

 Doa-doa dalam Islam pada umumnya tidak dimaksudkan untuk membawa 
 diri seseorang ke dalam hubungan pribadi dengan Allah. Bahkan, 
 ketika umat Muslim berbicara dalam doa sebagai komunikasi dengan 
 Allah, mereka tidak berpikir bahwa Allah sebetulnya hendak berbicara 
 balik kepada mereka. Komunikasi itu selalu satu arah. Dalam 
 kepercayaan minoritas Islam Sufi yang sangat kecil, orang bisa 
 berbicara menemui Allah. Walaupun demikian, kepercayaan dan praktik 
 di antara orang-orang Sufi lebih menekankan pada pengalaman berada 
 di dalam yang ilahi daripada mengenal Allah dalam pengertian 
 berhubungan yang berorientasi pada komunikasi. Dalam kehidupan orang 
 Kristen, pengertian mengenal Tuhan melalui hubungan secara pribadi 
 merupakan kunci dari iman (Yohanes 17:3). Menurut Islam ortodoks 
 Allah tidak pernah berbicara kepada manusia secara langsung, dan 
 sebetulnya Ia bahkan tidak berbicara kepada siapa pun secara tidak 
 langsung (melalui para malaikat) sejak masa Muhammad. Umat Muslim 
 secara universal percaya bahwa Muhammad adalah nabi terakhir dan 
 terbesar dari segala nabi. Menurut mereka Muhammad membawa pewahyuan 
 terakhir yang diucapkan oleh Allah yang pada akhirnya menjadi kitab 
 Al-Quran.

 Doa diyakini sebagai sarana untuk mengendalikan umat Islam dari 
 berbuat kesalahan dan penyimpangan moral. Menurut sebuah kisah 
 tradisional, suatu saat seseorang bertanya kepada Muhammad, 
 "Perbuatan apakah yang terbaik?" Ia menjawab, "Menyampaikan doa-doa 
 pada waktu yang telah ditetapkan." Ketika ditanyai lagi, "Apakah 
 kebaikan yang berikutnya?" Ia menjawab, "Menjadi baik dan berbakti 
 kepada kedua orangtuamu." Saat ditanyai lagi, "Apakah kebaikan 
 berikutnya lagi?" Ia menjawab, "Berpartisipasi dalam Jihad dalam 
 jalan Allah." Doa merupakan hal yang sangat penting dalam Islam.

 Kaum Kho

 Hari ini menjelang tengah hari, ribuan suku Kho di daerah pegunungan
 Pakistan Utara akan menuju ke masjid-masjid lokal mereka. Hampir
 tidak ada di antara mereka yang pernah bertanya, "Apakah Allah masih
 berbicara kepada manusia sekarang ini?" Banyak di antara mereka
 berpikir bahwa doa mereka akan mendatangkan pahala dari Allah.

 Kelompok suku Kho berjumlah sekitar 320.000 jiwa. Belum ditemukan 
 adanya orang percaya dalam suku ini. Pada saat ini belum ada yang 
 berupaya secara khusus untuk memberitakan Injil pada mereka. Suku 
 Kho masih menutup diri terhadap Injil. Kebanyakan dari mereka 
 tinggal di lereng-lereng dataran tinggi, yang sulit bagi pertanian 
 karena kemiringan tanah di pegunungan yang kering.

 Bahasa utama suku Kho adalah Khowar digunakan di perumahan, di
 desa-desa, dan juga bagi anak-anak dalam pendidikan nonformal
 tentang adat-istiadat, tradisi, nilai-nilai kepercayaan dari
 masyarakat suku Kho. Tradisi lisan bahasa Khowar sarat dengan puisi
 dan nyanyian yang sangat disukai dari generasi ke generasi.

 Permohonan Doa
 * Berdoa agar Tuhan melunakkan hati suku Kho yang masih sangat
 menentang terhadap Injil.
 * Berdoa agar Tuhan membangkitkan orang percaya yang bersedia
 tinggal dalam waktu yang lama untuk melayani suku-suku di Pakistan
 Utara.
 *	Doakan agar kaum Kho menerima mimpi-mimpi dan penglihatan dari
 Tuhan Yesus.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org