Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/34 |
|
Doa 40 Hari 2009 edisi 34 (14-9-2009)
|
|
Senin, 14 September 2009 ORANG MUSLIM DI MALEGAON, INDIA Malegaon adalah kota dengan penduduk sekitar 1 juta orang dan berlokasi di daerah panas di bagian Timur Laut Maharasthra, India, 220 km Timur Laut Mumbai. Kota ini dikenal karena industri tekstilnya dan terbagi dua oleh sungai secara geografi dan sosial. Di sebelah sisi Barat sungai adalah tempat tinggal bagi sejumlah besar orang-orang Hindu, juga diketahui ada sejumlah kecil orang Kristen. Di sisi bagian Timur terdapat masyarakat Muslim yang bertambah banyak dengan cepat (lebih dari setengah penduduk kota). Kota terbagi dengan jelas jika dilihat dari benteng tertua dan tertinggi dekat pasar buah-buahan dan sayuran. Dari kaki langit terlihat hampir 200 menara masjid di sebelah sungai dan kerucut pagoda Buddha dan kuil-kuil Hindu yang bertebaran di sisi lainnya. Di daerah Muslim, jalan yang sempit terhubung dengan toko-toko di mana pria, anak-anak, hewan, kendaraan bermotor, dan wanita-wanita berkerudung yang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari berlalu lalang. Kedai teh penuh dengan para pria yang berdiskusi, hari-hari mereka berlalu dengan cangkir-cangkir "chai" (teh India). Beberapa pondok pesantren yang besar mendidik anak-anak lelaki dari usia 6 -- 25 tahun dengan iman dan praktek Islam. Mufti Ismail, salah seorang pemimpin Islam di Malegaon, adalah bagian dari dewan pemerintah negara yang sangat berpengaruh melalui pondok-pondok pesantren. Kebanyakan orang Muslim lokal berasal dari kelompok masyarakat "Ansari". Kebanyakan dari orang Ansari di kota bekerja di pabrik tekstil yang gelap, gudang-gudang yang panas tempat bahan katun dan poliester mentah diproses, dipintal menjadi benang, dicelup, dan ditenun menjadi bahan pakaian. Pakaian tradisional India diproduksi dari bahan ini, yang kemudian dikirim dan dijual ke berbagai bangsa. Walaupun hubungan Hindu-Muslim cenderung cepat menjadi tegang di India, namun masyarakat di kota ini hidup saling tergantung di antara mereka. Hindu yang berasal dari luar Malegaon menyediakan materi benang untuk Muslim pemilik peralatan tenun. Pengusaha Hindu lainnya membeli baju-baju tenun yang diproduksi oleh pengrajin tenun. Setiap masyarakat bersaing demi keberhasilan usaha mereka. Satu-satunya kekristenan yang ada di kota ini adalah komunitas kecil orang Kristen yang masih sedang berjuang. Mohon Tuhan menguatkan dan mengubah orang-orang percaya itu sehingga benar-benar menghidupi iman mereka dan menjadi terang bagi seluruh kota. Permohonan Doa: Muslim di Malegaon benar-benar berpegang teguh kepada tradisi, pengajaran, dan dewan pemimpin mereka. 1. Ketika Injil diberitakan pada tahun 2008, kebanyakan orang Muslim mengabaikan ajakan agar mereka mau membaca Perjanjian Baru (Injil). Berdoa untuk keselamatan para pemimpin mereka, seperti Mufti Ismail. 2. Rata-rata orang Muslim di jalanan Malegaon tidak mengetahui beberapa pertanyaan dasar mengenai kepercayaan mereka kepada Tuhan. Mohon Tuhan memberikan pencerahan kepada mereka. 3. Beberapa orang sedang berusaha agar mengerti lebih banyak. Seorang sopir truk Ansari bertanya apa yang harus ia lakukan karena rasa bersalah dan rasa malunya, menyadari bahwa dia telah berdosa kepada Tuhan. Dia beristirahat sejenak menundukkan kepalanya, kemudian memandang ke atas dan berkata dengan penuh kesungguhan, "Saya tidak tahu." Pada tahun 2008, beberapa Muslim telah menanyakan traktat dan Alkitab. Berdoa agar keterbukaan ini akan mengarahkan kepada hubungan pribadi dengan Tuhan. Catatan: Diperkirakan ada 145 juta Muslim di India. Tuhan mengasihi mereka semuanya. India memiliki jumlah Muslim lebih banyak dari gabungan jumlah Muslim di Yaman, Irak, Yordania, Bahrain, Qatar, dan persatuan negara Arab (Arab Saudi, Kuwait, dan Mesir). POKOK DOA INDONESIA Nama S: Syaefudin, Syarifudin, Sulaiman, Somaria, Syahriani, Soelaeman, Samsi, Subadah, Sugiatna, Suhanto, Sumardi, Sufisnah, Soeharto, Syah Dina, Saga, Susi, Siti Ede Lohore, Slamet, Silfana, Sasmita, Sastono, Sastini, Lawani. Catatan: Lihat keterangan yang kami kirim pada Rabu, 12 Agustus 2009 (Pokok Doa Indonesia dan Sebutlah Nama-Nama Mereka dalam Doa di Hadapan Takhta Kasih Karunia Bapa).
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |