Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/34

Doa 40 Hari 2007 edisi 34 (6-10-2007)

Orang Berta di Ethiopia


                        Sabtu, 6 Oktober 2007

ORANG BERTA DI ETHIOPIA DAN SUDAN
=================================

"Berta" adalah satu dari beberapa nama untuk kelompok orang yang hidup
di dua sisi perbatasan Ethiopia-Sudan, di sebuah daerah yang dikenal
sebagai Benishangul. Daerah tersebut adalah satu dari daerah yang
paling tidak berkembang di Ethiopia. Sekitar 160.000 orang Berta hidup
di sana, dan ada kira-kira jumlah yang sama pada sisi Sudan.
Kebanyakan penduduk Berta tinggal di daerah pedalaman. Kota terbesar
di daerah itu hanya memiliki penduduk sebanyak 20.000 dan hanya
sepertiga dari mereka adalah orang suku Berta.

Daerah di mana Berta atau Wetawit tinggal diketahui oleh bangsa Mesir
kuno sebagai cadangan emas. Walaupun punduduk Berta hidup sebagian
besar dari agrikultur dan penjualan buah yang ditanam di tanah mereka,
emas masih merupakan komoditas barter yang penting. Di waktu lampu,
Berta mengalami penindasan dan perdagangan budak. Bahkan pemimpin
mereka sendiri tega menjaga dan menjual budak dari bangsanya.

Bahasa Berta diklarifikasikan sebagai suatu cabang dari Nilo-Sahara
dan tidak berkaitan dengan bahasa resmi Amharis Etiopia atau Arab
Sudan. Karena itu, anak-anak yang bersekolah diajarkan bahasa asing.
Banyak yang menyerah setelah beberapa tahun dan baru 9,7% orang-orang
yang bisa menulis. Baru-baru saja bentuk tertulis dari bahasa Berta
diperkenalkan. Berkat usaha Pemerintah dan berbagai organisasi, anak-
anak Berta sekarang dapat memperoleh pelajaran dalam bahasa ibu
mereka.

Islam datang ke daerah ini dipermulaan abad ke-18, terutama dari utara
Sudan. Sampai 30 tahun yang lalu para pengunjung ke daerah tersebut
menulis bahwa Islam di sana sangat dangkal, tetapi sekarang kebanyakan
penduduk Berta yang beragama Islam menjalankan agama mereka dengan
serius, walaupun dalam pelaksanaannya sehari-hari dicampuradukkan
dengan kepercayaan dan tradisi. Belum ada kelompok penduduk asli orang
Kristen. Masih sedikit orang Kristen yang tinggal tersebar di seluruh
daerah dan di negara-negara tetangga. Orang-orang Kristen di negara
tetangga tidak terlalu terbuka atau termotivasi untuk memberitakan
Injil kepada penduduk Berta karena penginjilan kepada orang lain masih
sangat sukar. Penerjemahan Alkitab dimulai dengan pasal-pasal
Perjanjian Lama tetapi sayangnya pekerjaan itu terhenti dua tahun lalu
ketika penerjemah Muslim dilarang membantu proyek itu.

POKOK DOA

- Umat Kristen dari kelompok suku lainnya di daerah ini membutuhkan
  curahan keberanian, kasih dan hikmat untuk menjangkau Berta dengan
  Injil dengan suatu cara yang dapat dimengerti dan tepat secara
  budaya.

- Berdoa agar orang percaya lokal dipenuhi dengan Roh Kudus (Efesus
  5:17-20).

- Berdoa agar pekerjaan menterjemahkan Alkitab dapat dilanjutkan
  kembali.

- Berdoa agar penduduk Berta dapat belajar membaca sehingga mereka
  dapat membaca Alkitab setelah selesai diterjemahkan dalam bahasa
  mereka.

INDONESIA

Departemen Kesehatan. Menteri Siti Fadillah Supari dan Seluruh staf
dan jajarannya baik di pusat maupun daerah. Doakan mereka tanggap
dalam menuntaskan secara merata berbagai masalah kesehatan dan
dampaknya bagi masyarakat Indonesia.

POKOK DOA:
Lihat pokok doa yang kami kirim pada hari Minggu, 2 September 2007.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org