SABTU, 11 AGUSTUS 2012
Jakarta, Indonesia
Kota dengan perbedaan yang sangat mencolok.
Indonesia, negara dengan populasi 240 juta jiwa adalah negara keempat dengan populasi terbanyak di dunia. Negara ribuan pulau yang dilalui garis khatulistiwa ini adalah rumah bagi 300 kelompok suku dan 700 bahasa yang berbeda. Di tengah kepulauan yang berkilauan itu, terdapat pulau Jawa dan di pulau inilah terletak kota Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia. Di Jakartalah, semua keputusan diambil, baik masalah politik maupun ekonomi, yang sangat menentukan bagi Indonesia. Walaupun Jakarta kurang memiliki daya tarik wisata alam, tapi Jakarta sangat menarik bagi orang Indonesia yang ingin mencoba keberuntungan. Kota dengan penduduk 26 juta jiwa ini, terangkai dengan kota-kota sekitarnya yang dikenal dengan sebutan "Jabodetabek" (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Setiap tahunnya, ratusan ribu orang berdatangan untuk bergabung di Jakarta. Setiap kelompok suku di Indonesia terwakili di Jakarta; sementara orang Betawi sebagai penduduk asli Jakarta yang beragama Islam telah terpinggirkan dan menjadi minoritas.
Hanya sedikit kota yang menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok semacam ini. Pemukiman kumuh berada berdampingan dengan pusat-pusat perbelanjaan mewah dan perkantoran modern bertingkat. Banyak orang tinggal di rumah-rumah kumuh di sepanjang rel kereta api dan di bantaran sungai yang kotor, yang dapat meluap menjadi banjir. Hanya di jalananlah, terdapat persamaan bagi setiap orang Jakarta; dalam kemacetan lalu lintas sehari-hari, mobil mewah pribadi sekelas Mercedes terjebak bersama-sama dengan kendaraan umum yang berkarat.
Ada satu perbedaan yang lebih hebat yang nyata di Jakarta dan bahkan di seluruh negeri ini: 85 persen penduduk Indonesia adalah Muslim, dan sekitar 13 persen adalah Kristen. Secara resmi, ada kebebasan beragama, namun diskriminasi terhadap minoritas Kristen dari kelompok Islam militan terhadap gereja, sekolah teologi, dan lembaga misi dapat terlihat sehari-hari. Tetapi apa pun yang terjadi, masa depan Indonesia ditentukan oleh apa yang ditetapkan di Jakarta.
Pokok-Pokok Doa:
1. Berdoalah bagi pemerintah DKI Jakarta, yang dipimpin oleh Gubernur Fauzi Bowo: bahwa mereka dapat memiliki hikmat dalam hal kepemimpinan baik secara lokal maupun nasional, dan juga untuk kedamaian di negara Indonesia.
2. Berdoalah bagi setiap upaya untuk membantu masyarakat miskin kota Jakarta -- baik secara kerohanian maupun ekonomi. Beberapa lembaga dengan serius mengupayakan pengentasan kemiskinan melalui berbagai bentuk kegiatan, sekaligus sebagai sarana untuk menceritakan tentang Yesus.
3. Berdoalah mohon anugerah Tuhan yang akan menyelamatkan orang-orang Betawi, yang di antaranya sudah ada 100 orang percaya.
4. Berdoalah mohon Roh Kudus menyadarkan semua pemimpin gereja dan semua orang percaya di JABODETABEK untuk melakukan Amanat Agung. Berdoalah agar setiap orang Percaya memiliki keramahan dan kepedulian sosial yang tinggi, baik di lingkungan tinggal maupun di pekerjaan, kepada semua orang yang berbeda suku dan agama. Berdoalah mohon pembelaan dari Tuhan atas tindakan-tindakan diskriminatif terhadap orang percaya, mohonkan kekuatan, keberanian, dan perlindungan dari Tuhan bagi orang percaya yang memberitakan Injil.
Kontak: < doa(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari > (c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
|