Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/33

Doa 40 Hari 2008 edisi 33 (3-10-2008)

Somalia: Kenyataan Pahit

                      Selasa, 23 September 2008

           SOMALIA: KENYATAAN PAHIT UNTUK PARA PRIA MUSLIM 
                     DAN KELUARGA-KELUARGA MEREKA 

Somalia telah mengalami perang saudara yang rumit lebih dari 20 tahun. 
Menurut tradisi, seharusnya pria Somalia-lah yang mencukupi kebutuhan 
dasar keluarga. Tetapi ketika perang meletus, beratus-ratus ribu orang 
mati. Ribuan orang lainnya terluka atau diasingkan. Lebih dari sepuluh 
tahun terakhir ini, lebih dari setengah juta orang melarikan diri dari 
perang banyak dari mereka adalah pria. Ini menghancurkan struktur 
keluarga dan meninggalkan banyak keluarga tanpa ayah. Keikutsertaan 
dalam perkelahian, trauma dan kehidupan dalam penampungan pengungsi 
telah menghancurkan vitalitas, visi dan pengharapan para pria Somalia.

Beberapa pria telah menemukan suatu cara untuk lari dari kekerasan 
realita kehidupan Somalia. Khat (Catha Edulis) adalah semak hijau yang 
tumbuh di dataran tinggi Etiopia, Kenya, dan Yaman. Mengunyah daun 
khat memberikan rangsangan, efek narkotika dan seperti kebanyakan 
narkoba lainnya, khat juga menyebabkan kecanduan dan harus dipakai 
setiap hari. Mayoritas pria Somalia kecanduan pada khat, yang 
memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan mereka dalam lingkungan 
Somalia. Para pria membeli khat di pasar dan pada siang dan sore hari, 
mereka bertemu teman-teman, minum teh dan mengunyah khat. Tetap 
terjaga karena narkoba, para pria pulang ke rumah sudah larut malam. 
Banyak anak-anak tumbuh tanpa sering melihat ayah mereka. Para wanita 
dibiarkan bertanggung jawab atas urusan rumah tangga, membesarkan 
anak-anak dan mencukupi kebutuhan keluarga. Pengunyah khat mengalami 
berbagai macam gangguan kesehatan, tetapi yang sebetulnya paling 
menderita adalah keluarga mereka. Para pria seringkali menghabiskan 
uangnya untuk membeli khat, tetapi keluarga mereka kelaparan.

POKOK DOA: 

- Doakan agar keterikatan dengan khat dapat dipatahkan. Tekanan sosial 
  yang besar mendorong para pria untuk mengunyah. Kekuatan, hikmat dan 
  keberanian dibutuhkan untuk mematahkan kecanduan nasional ini.

- Doakan para istri dan anak-anak agar mengetahui cara mengatasi hidup 
  tanpa pria.

- Doakan agar komunitas Somali mengalami kesembuhan Ilahi dalam 
  keluarga-keluarga mereka dan mengenal fungsi ayah yang sebenarnya 
  dan mengenal Bapa di Surga.

CATATAN TAMBAHAN: KEHIDUPAN DI SOMALIA

Secara tradisional 90% dari populasi Somalia hidup berpindah-pindah di 
luar kota (sekarang telah turun menjadi 60%). Kelompok-kelompok pria 
melintasi padang pasir dengan onta-onta dan hewan gembalaan mereka. 
Mereka harus tahan menghadapi teriknya matahari, berjalan 
berbulan-bulan melintasi jarak yang begitu panjang dan melindungi 
hewan-hewan peliharaan dari binatang buas yang liar. Para pria Somalia 
seringkali memiliki keberanian yang besar. Menjadi pejuang sebenarnya 
secara tradisi merupakan salah satu angan-angan mereka yang terbesar. 
Di lingkungan seperti inilah kebudayaan oral Somalia berkembang. Para 
pria Somalia dikenal sebagai pujangga dan pendongeng dan mereka senang 
berdebat. Aspek-aspek budaya ini terus dihargai bahkan di pusat-pusat 
kota yang berkembang.

Banyak orang Kristen sedunia secara teratur mendoakan Somalia dalam 
tahun 2008 dan 2009 sebagai suatu kekuatan doa sampai melihat 
perubahan terjadi di bangsa ini. Kunjungi http://www.prayforsomalia.org/

INDONESIA: PROVINSI LAMPUNG

Berdoa agar Tuhan melawat semua ulama, habib, ustadz, ustadzah, haji, 
hajah, santri, pria, wanita, tua, muda, mahasiswa, pelajar, anak-anak 
dari semua lapisan sosial. Baik penduduk asli dan juga pendatang baik 
lokal Bali maupun internasional, semua orang Islam yang berada di 
kota-kota dan desa-desa di seluruh Lampung. 

POKOK DOA:
Lihat pokok doa yang kami kirim pada hari Minggu, 31 Agustus 2008.


 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org