Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/31

Doa 40 Hari 2010 edisi 31 (31-8-2010)

Bahrain


 Selasa, 31 Agustus 2010

 HARI KE-31: BAHRAIN

 Sewaktu ia duduk di dalam kedai kopi Starbucks, menjauh dari
 kesibukan di sekitar mal perbelanjaan, Hans (bukan nama sebenarnya)
 mempertimbangkan pilihan sulit yang harus ia buat. Haruskah ia
 melanjutkan pekerjaannya sebagai pengusaha yang berhasi di Bahrain,
 negara asalnya, atau haruskah ia berimigrasi bersama istrinya, Maria
 (bukan nama sebenarnya), dan putranya yang masih kecil ke sebuah
 tempat yang dapat mereka gunakan untuk menyembah Tuhan Yesus secara
 bebas tanpa gangguan dari keluarganya? Lima tahun telah ia lalui
 untuk menemukan suatu jawaban rohani yang benar. Ia membaca Alkitab,
 mengunjungi kota suci Mekkah, dan ia bermimpi tentang seorang Yesus,
 yang memberitahukannya bahwa kota ini adalah tempat yang keliru
 untuk mencari Dia! Segera setelah itu, seorang Kristen menjelaskan
 berita Injil kepada Hans dan ia memutuskan untuk menempatkan imannya
 di dalam Mesias. Sekarang Hans memikirkan tentang bagaimana ia dapat
 memberitakan Mesias kepada orang-orang yang lain.

 Selama hampir 100 tahun ada banyak orang Kristen yang bekerja di
 kerajaan pulau Bahrain yang teletak di antara Arab Saudi dan Qatar.
 Pelajaran dan pelayanan kasih mereka selama ini telah menjadi daya
 tarik bagi banyak orang Bahrain terhadap Injil.

 Setengah juta orang Bahrain adalah keturunan campuran dari penduduk
 asli dan para pendatang dan Jazirah Arab dan Iran. Beberapa
 ketegangan terjadi di antara mayoritas Islam Syiah yang miskin dan
 minoritas Islam Sunni yang berkuasa dalam politik, juga antara
 penduduk yang berlatar belakang Arab dan Persia. Namun karena
 kekuatan ekonomi negara bergantung pada perdagangan, dan untuk
 keamanan diperlukan kerukunan di antara mereka, maka kebutuhan ini
 telah mengantarkan orang Bahrain untuk memiliki sikap toleran secara
 umum di antara mereka pada saat ini.

 Ada sekitar 250.000 orang asing yang tinggat di Bahrain; mereka
 adalah para profesional dari Eropa, Asia Timur, dan Afrika Selatan;
 para teknisi dan pekerja terampil dari India dan Filipina; para
 pekerja kasar dan tenaga pembantu rumah tangga dari Bangladesh,
 Nepal, Indonesia, dan belakangan ini dari Tiongkok. Karena kurangnya
 undang-undang yang memiliki kekuatan hukum untuk melindungi para
 pekerja asing, para pekerja konstruksi dan para pekerja rumah
 tangga, maka sering kali mereka harus menanggung perlakuan kasar
 secara fisik, pelecehan seksual, penyitaan paspor, tidak menerima
 gaji, atau gaji yang ditunda setelah mereka melewati jam-jam kerja
 yang panjang.

 Pemerintah saat ini menunjukkan toleransi yang baik terhadap orang-
 orang Kristen asing pada waktu mereka beribadah dan mempraktikkan
 iman mereka. Walaupun demikian demikian, para pengikut Kristus bisa
 saja lebih dibatasi pada masa mendatang karena persaingan yang
 terjadi antara para menteri yang berpihak kepada Arab Saudi dengan
 para anggota parlemen kaum Syiah, untuk menunjukkan siapakah dari
 mereka yang paling "Islam".

 Permohonan Doa

 * Doakan orang-orang percaya di Bahrain seperti Hans dan Maria.
 Mereka dihadapkan dengan sikap bermusuhan dari keluarga dan
 masyarakat. Setiap hari mereka perlu keberanian dalam mengikut
 Tuhan.
 * Orang-orang Bahrain sering kali memunyai kesempatan untuk mendengar
 Injii karena mereka melihat contoh melalui orang-orang Kristen
 asing yang bekerja di antara mereka. Berdoa agar peluang ini dapat
 makin berlipat ganda. Doakan agar hati dan pikiran mereka dibukakan
 oleh Tuhan (Lukas 24:32 dan Kisah Para Rasul 16:14).
 * Berdoa bagi para pekerja asing miskin yang membutuhkan dukungan
 dan keadilan. Berdoa agar orang-orang Bahrain berani untuk
 mengakui berbagai dosa dan ketidakadilan dari masyarakat mereka
 sendiri.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org