Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/30 |
|
Doa 40 Hari 2015 edisi 30 (7-7-2015)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SELASA, 7 JULI 2015 KANPUR: "MANCHESTER DARI TIMUR" Terletak di tepian sungai Ganges, Kanpur merupakan salah satu pusat pendidikan dan industri yang utama di India, dengan latar belakang sejarahnya yang unik. Dengan jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa, Kanpur merupakan kota terbesar di negara bagian Uttar Pradesh. Hindu adalah agama paling terkemuka di kota itu, tetapi sekitar 20 persen penduduknya adalah Muslim. Kanpur memiliki sejarah kekerasan yang panjang. Ia telah menjadi salah satu kancah perjuangan kemerdekaan yang paling diingat oleh orang India dan kancah bentrokan-bentrokan antarmasyarakat dari berbagai golongan agama, budaya, dan aliran politik. Melalui perjanjian yang diadakan tahun 1801, Kanpur masuk ke dalam kekuasaan Inggris dan segera menjadi pangkalan militer yang penting. Perang Kemerdekaan yang pertama, yang juga disebut "The Indian Sepoy Mutiny of 1857", merupakan pemberontakan pertama yang meluas menentang kekuasaan British East India Company. Di tempat yang sekarang dikenal sebagai Massacre Ghat, sekitar 300 orang Inggris terbunuh. Ini disusul dengan pembantaian lainnya di Bibighar. Di sana, sekitar 120 orang Inggris, wanita dan anak-anak, yang mencari perlindungan dipotong-potong oleh penjagal bayaran dan dibuang ke dalam sumur kering. Menurut beberapa ahli sejarah, ini merupakan reaksi terhadap berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan East India Company yang datang dari Allahabad. Kerusuhan-kerusuhan massal dan gerombolan-gerombolan kejahatan telah menodai masa lalu Kanpur. Insiden Masjid Kanpur yang terkenal pada tahun 1913 menjadi simbol pertama politik Muslim Nasional India. Pihak Inggris ingin membongkar atau memindahkan fasilitas wudu masjid untuk membangun jalan. Ini dilihat sebagai ancaman terhadap Islam, maka dibentuklah sebuah komite untuk mempertahankan masjid tersebut dan kerusuhan pun menyusul kemudian. Pada tahun 1931, aktivis gerakan kemerdekaan, Ganesh Shankar Vidyarthi, beserta pendiri dan editor surat kabar Hindu yang revolusioner, Pratap, dan pemimpin Kongres Nasional India terbunuh dalam peristiwa kerusuhan Muslim vs Hindu yang menewaskan sekitar 166 orang dan mencederai 480 orang lainnya. Pada tahun 1992, Kala Bacha ("anak hitam"), seorang penjahat terkenal yang beraliansi ke partai politik BJP, aktif dalam berbagai kerusuhan di Kanpur, termasuk kerusuhan-kerusuhan yang menyusul setelah penghancuran masjid Babri di Ayodhya (200 km dari Kanpur). Dan, pada tahun 2001, penghancuran patung-patung Buddha di Afghanistan dan disusul pembakaran Alquran Delhi oleh orang Hindu juga memicu kerusuhan-kerusuhan di Kanpur yang melibatkan anggota Gerakan Islam kalangan Mahasiswa India. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |