Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/30 |
|
Doa 40 Hari 2010 edisi 30 (30-8-2010)
|
|
Senin, 30 Agustus 2010 HARI KE-30: AISYAH: ISTRI KESAYANGAN MOHAMMAD Aisyah adalah istri kesayangan Muhammad. Aisyah binti Abu Bakar (putri Abu Bakar) telah lebih dulu dipertunangkan dengan Muhammad pada saat Aisyah berusia 6 tahun. Pertunangan itu diprakarsai melalui ayah Aisyah setelah ia dan putrinya kembali dari kunjungan singkat ke Ethiopia. Saat itu mereka harus melarikan diri dari para penyembah berhala yang menganiaya mereka di Mekkah. Muhammad dan Aisyah dipertunangankan untuk beberapa tahun sebelum pernikahan dilaksanakan pada saat Aisyah berumur 9 tahun (Muhammad berumur 52 tahun pada waktu itu). Banyak umat Muslim merasa malu atas pernikahan Muhammad dengan wanita sangat belia (banyak yang tidak tahu bahwa hal itu terjadi). Beberapa orang bahkan meninggalkan Islam tatkala mereka mengetahui kenyataan ini. Beberapa sumber mengatakan bahwa seusai pernikahan itu Aisyah masih saja bermain dengan barang-barang mainannya, dan Muhammad turut bermain bersamanya. Aisyah adalah satu-satunya pengantin perawan Muhammad. Aisyah tidak bisa memberikan Muhammad keturunan, dan ia tidak memiliki anak seumur hidupnya. Namanya berarti ia yang hidup" atau "hidup". Namanya juga ditulis Aisya, Ayesha, Aisha, atau Aishah. Saat ini terdapat konflik karena perbedaan pandangan mengenai status Aisyah di antara umat Islam. Aisyah terlihat cemburu terhadap istri- istri Muhammad yang lain, terutama Khadijah, istri pertama Muhammad yang meninggal sebelum Muhammad dan Aisyah dipertunangkan. Umat Islam Sunni menghormati Aisyah dengan penghargaan yang sangat tinggi sebagai istri kesayangan Muhammad dan salah satu wanita terkemuka pada masanya. Umat Muslim Syiah di pihak lain menilai Aisyah dengan sorotan negatif. Hal ini dikarenakan perannya selama perang saudara pertama dalam Islam ketika cucu Muhammad, Hussein, beserta ayahnya, Ali, meninggal. Aliran Islam Syiah memiliki dasar-dasar yang signifikan dalam berbagai peristiwa di sekitar kematian Hussein dan Ali, ayahnya. Aisyah adalah salah seorang penguasa Islam terkemuka pada periode awal. Ia dihargai sebagai sumber dari banyak tradisi kisah tentang Muhammad (Hadits). Di saat Muhammad sedang menghadapi kematiannya, ia menghabiskan momen-momen terakhirnya didampingi oleh Aisyah yang berumur 18 tahun dan ia meninggal dengan kepalanya di atas pangkuan Aisyah. Aisyah tetap tidak menikah sepanjang sisa hidupnya (Qur'an 33:53). Aisyah meninggal pada tahun 678 M dalam usia 65 tahun pada saat bulan Ramadan. Permohonan Doa * Mari kita mendoakan mereka yang menggunakan nama Aisyah yang berjumlah ratusan ribu di seluruh dunia, nama yang mereka ambil dari nama istri kesayangan Muhammad. * Mohon kepada Tuhan untuk membuka pintu-pintu kesempatan bagi Aisyah-Aisyah masa kini. Kiranya mereka mendengar berbagai tradisi dan peristiwa mengenai kehidupan Mesias dan akhirnya percaya dan menerima-Nya. * Berdoa untuk para Aisyah yang mungkin Anda ketahui atau yang Anda telah dengar tentangnya. Mohon kepada Tuhan untuk menyatakan diri-Nya kepada mereka agar mereka menemukan hidup di dalam Raja yang dibangkitkan.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |