Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/30

Doa 40 Hari 2004 edisi 30 (3-11-2004)

Zanzibar

                      Rabu, 3 November 2004

ZANZIBAR
========

Semenjak abad ke-11 pulau Zanzibar, yang letaknya di lepas pantai 
negara Tanzania, mulai dipengaruhi oleh dunia Arab. Ini terlihat 
dari bahasa Kiswahili (Swahili) yang banyak menggunakan kata-kata 
Arab, yang kini merupakan bahasa pengantar di seluruh kawasan Afrika 
Timur. Populasi penduduk Zanzibar kini berjumlah 450.000 jiwa, 
mereka terdiri dari rumpun Afrika (suku Bantu), Arab, dan India. 
Meski berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, 98 persen 
penduduk Zanzibar beragama Islam.                              

Setelah dijajah koloni Portugis pada abad ke-16, pulau ini kembali 
lagi di bawah penguasaan Arab pada abad ke-18. Sebuah kesultanan 
didirikan di bawah Sultan Oman, yang kemudian memindahkan pusat 
pemerintahannya ke Zanzibar. Berbagai peristiwa membawa perkembangan 
baru berdampak positif dan negatif di Zanzibar.

Zanzibar berkembang menjadi pusat perdagangan regional utama bagi 
segala macam barang dagangan, termasuk perdagangan budak. Kota 
Stonetown (artinya, Kotabatu), yaitu ibukota Zanzibar, mempunyai 
sebuah pasar budak yang sangat besar. Di situ budak-budak yang 
berhasil ditangkap di benua Afrika dijual oleh para pedagang Arab 
kepada para pedagang budak yang berasal dari berbagai penjuru dunia. 
Pada masa yang bersamaan, orang mulai mengembangkan perkebunan 
rempah- rempah yang cukup besar. Zanzibar menjadi penghasil rempah-
rempah (terutama cengkih) yang paling penting di dunia selama hampir 
dua abad. Oleh karena keberhasilan mereka dalam perdagangan dan 
pemerintahan yang maju di bawah kekuasaan sultan, Zanzibar menjadi 
negara Afrika pertama yang memakai pasokan listrik dan bahkan juga 
negara pertama di Afrika yang memiliki alat lift otomatis untuk 
gedung bertingkat! 

Setelah satu periode dijajah oleh Jerman, kemudian dijajah oleh 
Inggris, pulau Zanzibar akhirnya memperoleh kemerdekaannya pada 
tahun 1963. Namun satu tahun sesudahnya, meletuslah revolusi yang 
menumbangkan kekuasaan Sultan Oman. Pada tahun 1964, Zanzibar dan 
kawasan Tanganyika di daratan benua bersatu membentuk sebuah negara 
baru: Republik Tanzania Serikat. Tetapi sekarang mulai terdengar 
banyak suara yang menghendaki pemerintah yang independen, terlepas 
dari daratan Afrika.

Selain cengkihnya, pulau Zanzibar sangat terkenal sebagai surga para 
turis. Setiap tahun ribuan wisatawan dari seluruh dunia berdatangan 
untuk menikmati pantai-pantai yang berpasir putih dan nyiur 
melambai. Kota Stonetown masih memiliki suatu daya tarik yang 
berasal dari masa lalunya di bawah pemerintahan Arab. Berbagai ciri 
khas negeri Zanzibar yang kaya dengan nilai sejarah dapat dilihat 
dari lorong-lorong kecil di sela-sela rumah batu bertingkat dan juga 
pintu-pintu gerbang yang terbuat dari ukiran kayu, yang usianya 
sudah sekian abad. 

Meskipun Zanzibar telah didominasi Islam selama berabad-abad, umat 
Kristen berhasil mendirikan sebuah gereja lokal yang cukup kuat, di 
samping juga sejumlah persekutuan Kristiani. Di sana terdapat gereja 
Lutheran, Anglikan, Katholik, dan juga gereja-gereja independen yang 
semuanya menikmati kebebasan beribadah dan kebebasan untuk bersaksi. 
Memang, sejauh ini mereka belum berpengaruh atas pemerintahan di 
Zanzibar, tetapi mereka berhasil untuk bertahan lebih dari dua abad, 
sekalipun negara pulau itu didominasi oleh Islam. 

Topik-topik Doa
---------------

* Berdoa kepada Tuhan menguatkan dan memperlengkapi umat Kristen di 
Zanzibar, sehingga mereka dapat menghayati iman dan kesaksian 
Kristen mereka dalam kehidupan sehari-hari.        

* Berdoa agar gereja dapat memberikan kesaksian yang terarah dan 
kontekstual dalam masyarakat di sini yang benar-benar telah 
didominasi oleh Islam, meskipun hal itu tidak terlepas dari 
tantangan dan bahaya.                                                  

* Doakan agar ada lebih banyak buku bacaan rohani Kristen dalam 
bahasa Swahili. 

"TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak 
pulau bersukacita!" (Mazmur 97:1)

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org