Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/29 |
|
Doa 40 Hari 2005 edisi 29 (23-10-2005)
|
|
Kamis, 6 Oktober 2005 BERDOA DALAM ISLAM ================== Orang-orang Islam diwajibkan bersembahyang 5 kali sehari pada waktu- waktu tertentu dengan berkiblat/menghadap ke arah Mekah. Doa-doa cara Islami bersifat formal dan ritual, tetapi banyak penganut Islam sungguh-sungguh berusaha bersikap tulus dalam menjalankan ibadah sembahyangnya. Doa penganut Islam harus dilakukan dengan penuh hormat dan sikap santun terhadap Allah. (Perhatikan bahwa semua orang berbahasa Arab, baik yang Kristen maupun yang Islam, memakai kata "Allah" untuk Tuhan, meskipun pengertian mereka tentang Tuhan jauh berbeda.) "Bersembahyang dengan benar dan pada waktu yang telah ditetapkan, itulah salah satu tanda kebesaran agama (Islam) dan tanda utama agama yang benar." Sembahyang harus dilakukan dengan hati dan tubuh yang bersih, dengan mengenakan pakaian yang bersih dan di tempat yang bersih pula. Membasuh tangan, hidung, wajah, kedua lengan, telinga dan kaki sebelum mulai bersembahyang sangatlah penting." Orang Islam sangat menekankan posisi tubuh dan melafalkan doa-doa secara tepat (harus dalam bahasa Arab). Hampir semua doanya adalah dalam bentuk kalimat-kalimat tertentu yang telah dihafalkan. Dengan bersembahyang lima kali dalam sehari, seorang Muslim sujud menyembah Allah seluruhnya hingga 34 kali dan ia akan mengulang-ulang kalimat- kalimat sebagai berikut: "Allahu akbar" (Allah itu besar), "Terpujilah Tuhanku yang besar", "Allah mendengar orang yang memuji-Nya" Ia juga akan melafalkan "Al-Fatihah" atau ayat-ayat lain dari Al Qur’an hingga 17 kali, demikian juga kalimat "Shahada" (syahadat) dan salam kepada sesama Muslim. Orang Islam baru boleh mengajukan permohonan-permohonan pribadi kepada Allah sesudah selesai bersembahyang. Tetapi tidak sesering orang Kristen dalam menaikkan permohonan mereka. Umat Islam tidak percaya bahwa Allah mengikat diri kepada umat-Nya dengan mengadakan suatu perjanjian. Ini adalah suatu pengertian penting untuk memahami sikap mereka dalam pengabulan doa-doa yang dipanjatkan, serta kurangnya keyakinan mereka bahwa sesungguhnya Allah mengasihi mereka dalam keadaan apa pun. Penyebab lainnya adalah fatalisme yang terdapat dalam ajaran Islam (menerima nasib/taqdir), penganut Islam pada umumnya tidak percaya bahwa doa-doa mereka akan mengubah nasibnya. Mereka umumnya percaya bahwa apa pun yang mereka lakukan atau mohonkan, kehendak Allah (entah itu baik atau buruk) akan pasti terjadi. Orang- orang Islam tidak terbiasa seperti orang Kristen, berharap dan percaya bahwa Allah akan mengabulkan doa mereka secara khusus. Di sinilah terletak perbedaan besar antara Islam dan Kristen dalam pengalaman agama mereka. Apabila orang Kristen berbicara mengenai doa, yang dimaksudkan adalah hubungan langsung dengan Allah dari dua arah secara timbal balik. Orang Islam tidak pernah mengharapkan bahwa Allah sewaktu-waktu akan balik bicara dengan mereka secara langsung. Sebagian besar orang Islam berkata bahwa Allah hanya bicara lewat Al- Qur’an. Mereka tidak terbiasa mendengarkan suara Allah. Bahkan Nabi Muhammad sendiri katanya hanya mendengar dari Allah secara tidak langsung, yaitu lewat seorang malaikat. POKOK DOA * Berdoalah agar orang-orang Islam mulai percaya bahwa Allah sendiri rindu untuk berkomunikasi langsung dengan mereka. Bedoalah agar hal ini khususnya terjadi pada orang-orang Islam yang Anda kenal secara pribadi (atasan di kantor, rekan sekerja di kantor, karyawan, tetangga, teman sekolah, karyawan rumah). Berdoalah bagi warga Muslim di kota, daerah dan bangsa Anda. * Berdoalah bagi orang-orang Islam yang baru percaya, agar mereka mulai sungguh-sungguh yakin bahwa Allah adalah Allah yang setia kepada perjanjian-perjanjian- Nya. * Orang Kristen perlu dengan penuh kerendahan hati berbagi cerita kepada orang-orang Islam mengenai pengalaman mereka dalam berdoa. Berdoalah agar Tuhan memberi kita hikmat ketika membagikan pengalaman kita dalam berdoa, sehingga Tuhan akan dimuliakan dan orang Islam mengerti Tuhan dengan lebih baik. "Enseignement de la prière" oleh Mohammed Mahmoud Assaouaf hal..20, terjemahan bahasa Perancis dari tulisan Salaheddine Kechrid 1977
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |