Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/27 |
|
Doa 40 Hari 2015 edisi 27 (4-7-2015)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SABTU, 4 JULI 2015 ASIA SELATAN BAGIAN BARAT: PERUBAHAN SEDANG TERJADI Asia selatan bagian barat, yang terdiri atas bangsa-bangsa Afghanistan dan Afrika, dan separuh India bagian Barat, membentang sepanjang garis peradaban Dravida, Persia, Turki, dan Hindu yang saling bersaing, yang telah melahirkan konflik dari generasi ke generasi di tengah-tengah kawasan berpenduduk 315 juta umat Muslim yang berada dalam 186 kelompok masyarakat yang berbeda. Seorang Kristen berlatar belakang Muslim bernama Ahmed menjelaskan, "Dalam kebudayaan kami, wanita itu seperti sepatu. Kita sekadar memakainya, dan bilamana ia telah menjadi tua, kita tinggal membuangnya. Jika seorang wanita melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan suaminya, ia akan menjambak rambutnya dan menariknya ke luar, ke jalan menuju kuburan, dan menguburnya hidup-hidup." Bagi orang percaya di Asia Selatan bagian Barat, perilaku seperti ini telah berubah. Titik perpalingan terjadi ketika dua utusan Injil wanita Amerika mengadakan lokakarya guru bagi para wanita yang berasal dari sebuah kampung Muslim. Pada saat-saat terakhir, para suami dari wanita-wanita itu memutuskan agar para istri mereka tidak usah pergi ke kota, sebagai gantinya mereka yang akan datang. Donna, salah satu pengajar, mengisahkan kembali, "Para laki-laki tersebut terperanjat oleh pemikiran dua wanita yang sedang mengajar mereka tentang segala sesuatu. Selama perbincangan yang kaku pada saat makan siang dengan dua wanita Amerika itu, penerjemah mereka, yang bernama Ahmed, dengan iseng bertanya kepada kedua perempuan itu, "Haruskah kami memukul istri kami?" Donna menyangka pastilah Ahmed sedang bercanda, tetapi ia begitu bersungguh-sungguh. Jadi, ia berkata, "Tidak, sudah barang tentu Saudara tidak boleh memukul istri Saudara." Ahmed membalas dengan lugu, "Baik, apa yang dikatakan Alkitab tentang hal ini?" Dan, terjadilah diskusi yang serius, Donna memperlihatkan banyak bagian Kitab Suci yang relevan mengenai bagaimana laki-laki harus memperlakukan istrinya dengan kasih yang penuh pengorbanan. Pagi hari berikutnya, Ahmed berkata, "Sepanjang malam, kami tidak tidur. Kami membicarakan apa yang Yesus katakan tentang wanita, dan bagaimana kami harus berubah, bagaimana kami harus memperlakukan istri kami." Satu demi satu, para pria itu berdiri dan berkata, "Saya tidak akan lagi memukul istri saya. Semenjak hari ini, kami akan memperlakukan istri kami dengan sikap hormat." Apakah ini bisa sesederhana itu? "Itu tidaklah mudah," Ahmed menambahkan. "Itu merupakan perubahan besar bagi kami. Karena selama ini, kami tidak berpikir bahwa Tuhan juga memanggil wanita. Dengan berakhirnya lokakarya tersebut, sebuah kegerakan kaum wanita terjadi. Para pria yang ada dalam kegerakan itu meminta pelatihan tambahan untuk menjangkau para wanita. Sekarang, kegerakan wanita tersebut telah memulai ratusan jemaat wanita (gereja). "Tahun lalu," demikian kata Ahmed, "lebih dari seratus pemimpin jemaat berkata kepada saya, 'Saya tidak lagi memukul istri saya.'" POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |