Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/25

Doa 40 Hari 2008 edisi 25 (25-9-2008)

Suku Kanuri: Tinggal di Nigeria, Niger dan Chad

                       Senin, 15 September 2008

SUKU KANURI: TINGGAL DI NIGERIA, NIGER, DAN CHAD 

Suku utama Kanuri terdiri dari: Kanuri Yerwa, Kanuri Marga, dan Kanuri 
Kanembu. Mayoritas dari suku Kanuri berdiam di timur laut Nigeria di 
mana mereka adalah kelompok masyarakat yang dominan. Sejumlah kecil 
orang yang menetap di pinggiran dikelilingi oleh negara Neger, Chad, 
dan Cameroon. Dahulu, seluruh daerah ini diperintah oleh leluhur orang 
Kanuri. Aspek-aspek kebudayaan, agama, bahasa dari suku Kanuri telah 
banyak diadopsi dari suku-suku sekitarnya. Mereka memiliki postur 
tubuh yang tinggi dan kulit yang gelap dengan menjaga penampilannya. 
Kebanyakan Suku Kanuri berbicara bahasa Hausa dan Arab.

Sebagian besar suku Kanuri adalah petani akan tetapi biasanya mereka 
melakukan beberapa pekerjaan lain selama musim kering. Sebagai petani 
mereka menanam gandum dan mengumpulkan sebagai hasil bumi mereka, juga 
ditunjang dengan tanaman sejenis gandum, jagung, dan kacang-kacangan. 
Mereka memelihara domba, kambing, dan beberapa kuda. Kediaman suku 
Kanuri bervariasi tetapi sebagian rumah yang tertutup dengan pagar dan 
tembok, lainnya dari tanah liat dan juga dari jerami. Rumah-rumah 
tersebut memiliki udara yang sejuk pada musim panas. Setiap tempat 
tinggal dikelilingi dengan ladang-ladang pertanian. Pria suku Kanuri 
menikah apabila mereka telah mendekati usia 20 tahun. Poligami adalah 
hal yang lazim, dimana setiap pria boleh memunyai empat orang istri. 
Gadis-gadis muda menikah ketika mereka berusia 10 tahun. Idealnya, 
pria Kanuri menginginkan istri pertamanya adalah seorang perawan muda. 
Walaupun pengantin pria harus membayar sangat mahal untuk seorang 
gadis perawan, namun seorang pria sering menceraikan wanita yang 
menjadi istri pertamanya. Angka rata-rata perceraian di antara suku 
Kanuri sangat tinggi, dari 10 pernikahan 8 berakhir dengan perceraian.

Suku Kanuri telah memeluk agama Islam sejak abad ke-7 sekitar 1000 
tahun silam. Banyak tahyul dan kepercayaan animisme masih dipraktikkan 
dalam hubungan dengan Islam. Jimat azimat (sejenis jimat) yang 
berbentuk bulat dipakai di leher atau diletakkan di saku untuk 
beberapa alasan.

Beberapa dari suku Kanuri belum memiliki Alkitab dalam dialek bahasa 
mereka, sedangkan suku-suku lain hanya memunyai sebagian Alkitab. 
Hampir di antara 5 juta orang Kanuri ada beberapa ratus orang yang 
sudah menjadi orang percaya.

POKOK DOA: 

- Berdoa agar Tuhan memanggil lebih banyak orang untuk memberitakan 
  kasih Tuhan Yesus di antara suku Kanuri.

- Berdoa agar Tuhan membangkitkan gereja lokal yang kuat imannya di 
  antara suku Kanuri dan menambah jumlah kelompok yang kecil di antara 
  orang percaya Kanuri untuk memberitakan Injil kepada sesama mereka.

- Berdoa agar Tuhan menampilkan orang yang dapat menterjemahkan 
  Alkitab dalam setiap dialek bahasa suku Kanuri. 

CATATAN TAMBAHAN: PENDAPAT ORANG MUSLIM TENTANG ISA
 
1. Isa dikandung secara ajaib oleh Allah di dalam kandungan Maria. 
2. Isa hanya seorang nabi. 
3. Isa sebenarnya seorang muslim yang baik dan ia memperlihatkan sejak 
   awal bentuk Islam. 
4. Isa tidak mati di kayu salib, ia pergi langsung ke surga. 
5. Isa akan datang kembali, dan menikah dan mempunyai anak dan   
   kemudian meninggal. Ia akan menjadi hakim sama seperti manusia pada 
   saat penghakiman terakhir.

INDONESIA: PROVINSI JAWA BARAT

Berdoa mohon Tuhan melawat semua: ulama, habib, ustadz, ustadzah, 
haji, hajah, santri, pria, wanita, tua, muda, mahasiswa, pelajar, 
anak-anak dari semua lapisan sosial, Baik penduduk asli dan juga 
pendatang, semua orang Islam yang berada di kota-kota dan desa-desa di 
pesisir dan pedalaman di seluruh Jawa Barat.

POKOK DOA:
Lihat pokok doa yang kami kirim pada hari Minggu, 31 Agustus 2008.


 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org