Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/24 |
|
Doa 40 Hari 2010 edisi 24 (24-8-2010)
|
|
Selasa, 24 Agustus 2010 HARI KE-24: KAUM LUO Omar tumbuh dewasa di bagian barat Kenya dekat Danau Victoria. Keluarganya berasal dari kaum Luo dan mereka hidup sebagai kelompok minoritas orang Muslim di antara banyak orang Kristen di desa mereka. Selama bersekolah, kerohanian Omar terbagi di antara kedua agama itu. Pada satu sisi, ayahnya tidak mengizinkan dia makan bersama anak-anak lelaki Kristen karena takut anaknya akan terkontaminasi polusi ibadah. Ayahnya juga berpendapat bahwa "mereka bukan teman-teman bermain yang baik bagi Omar". Pada sisi yang lain, Omar suka pada teman-teman Kristen dan ia berbahagia makan bersama teman-temannya itu ketika tidak ada makanan di rumah. Total penduduk Kenya diperkirakan sekitar 39 juta jiwa. Kaum Luo merupakan kelompok etnis terbesar kedua dengan sekitar 5 juta jiwa (yang terbesar ialah Kikuyu dengan sekitar 7,5 juta orang). Secara tradisional, mereka tinggal di daerah dekat Danau Victoria, namun seperti kebanyakan kelompok lainnya mereka juga tersebar di seluruh Kenya, terutama di pusat-pusat kota. Karena di sekolahnya tidak ada pendidikan untuk murid-murid Muslim, maka Omar mengambil bagian dalam kelas pendidikan agama Kristen dan ia menyenanginya. Ada kalanya ia menghadiri ibadah gereja bersama para sanak keluarganya (ibunya berasal dari keluarga Kristen). Walaupun demikian, ketika Omar memasuki sekolah lanjutan berasrama di Kenya, simpatinya terhadap iman Kristiani segera memicu sikap bermusuhan. Ia menghadiri kelompok siswa Muslim yang disponsori oleh para pengusaha lokal dan menjauhkan dirinya dari para siswa Kristen. Umat Muslim di Kenya dan Afrika Timur pada umumnya tidak hanya berasal dari kelompok-kelompok etnis yang mayoritas adalah umat Muslim. Dalam beberapa suku, umat Muslim merupakan merupakan minoritas. Dalam kelompok suku yang mayoritas adalah umat Kristen, seperti dalam kaum Luo, Luhya, Kikuyu, Kalenjin, atau Kamba di Kenya, sangat sulit mendapat informasi tentang umat Muslim. Namun diperkirakan bahwa sedikitnya sepertiga dari sekitar 3 juta umat Muslim di Kenya memiliki latar belakang demikian. Mereka bertumbuh dalam keberagaman yang unik antara keakraban yang terbuka dan penolakan yang terhadap Injil maupun orang Kristen. Katalisator yang mendorong Omar untuk percaya pada Mesias adalah adanya pengalaman yang mengguncangkan karena melihat saudara laki-lakinya sekarat sebagai akibat suatu kutukan ilmu gaib. Omar pun merasakan bahwa dia juga dalam bahaya yang serius. Berbagai pengalaman positif bersama para orang Kristen saat masa kanak-kanak dan pemuda menyemangati dia untuk mengambil langkah ini. Kini Omar aktif dalam sebuah kelompok orang percaya dan memberitakan Mesias kepada orang-orang Muslim lewat nyanyian. Permohonan Doa * Banyak orang Muslim telah memiliki berbagai pengalaman positif bersama orang Kristen pada masa kanak-kanak mereka. Doakan agar mereka mengingat semua itu yang membawa mereka berjumpa dengan Mesias secara pribadi. * Berdoa agar orang Kristen memperoleh hikmat untuk membagikan iman mereka dan memberitakan Kabar Baik dengan cara yang mudah dan menarik bagi saudara/i Muslim untuk mendengar dan menerima Mesias. * Doakan kelompok Kristen di Afrika Timur agar mereka tidak mengabaikan orang-orang Muslim di sekitar meeka, melainkan mempedulikan mereka dalam kasih.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |