RABU, 1 AGUSTUS 2012
Muslim Swedia
Perubahan Demografi yang Radikal
Distrik Rinkeby di Stockholm merupakan salah satu kawasan paling multi kultural di Swedia. Di sana, sekitar 90 persen penduduknya adalah pendatang. Sebuah gereja internasional mengadakan ibadahnya setiap hari Minggu di sebuah gedung pertemuan umum, dengan memberikan layanan ibadah dalam bahasa Swedia, Arab, dan Spanyol. Sedangkan setiap hari Jumat sore, di gedung yang sama, berhimpunlah orang-orang Muslim untuk sembahyang. Acap kali, Rinkeby disebut sebagai "Mogadishu Kecil" karena ada banyak orang Somalia tinggal di sana. Distrik Rinkeby hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak kawasan serupa yang ada di kota-kota besar di seluruh Swedia. Rinkeby menggambarkan apa yang oleh banyak orang disebut sebagai "Swedia Baru".
Populasi Swedia mengalami perubahan yang radikal selama 50-60 tahun terakhir ini karena adanya imigrasi. Hampir 20 persen dari total penduduk Swedia memiliki latar belakang pendatang. Kita dapat menjumpai orang-orang hampir dari seluruh dunia, tinggal di negara Skandinavia ini dan banyak di antara mereka adalah Muslim. Diperkirakan ada sekitar 450.000 orang Muslim tinggal di Swedia, itu sekitar 5 persen dari total penduduk Swedia. Mayoritas dari mereka adalah Muslim abangan. Sekitar 110.000 orang Muslim, termasuk anak-anak dan orang dewasa, adalah anggota tetap yang aktif di berbagai perhimpunan dan kegiatan islami. Kelompok-kelompok suku terbesar adalah orang-orang Arab dari Timur tengah, Iran, Bosnisa, Turki, dan Somalia.
Banyak masyarakat yang belum terjangkau Injil dari negara-negara yang jauh, tinggal di Swedia saat ini. Hanya sebagian kecil di antara gereja-gereja Swedia yang bangkit menyikapi peluang pemberitaan Injil ini. Meski demikian, banyak orang Muslim di Swedia telah menerima Yesus, sang Mesias, sering kali melalui kesaksian-kesaksian para petobat baru yang berasal dari kalangan mereka sendiri.
Di berbagai kawasan seperti Rinkeby ini, banyak juga anak muda yang sedang berusaha memahami dan menemukan jati diri mereka. Mereka seperti tersisih dari masyarakat Swedia, tetapi di saat yang sama, mereka sama sekali tidak merasa nyaman berada dalam budaya asli leluhur mereka. Di mana mereka akan menemukan identitas dan rasa kepemilikan mereka? Banyak yang bergabung dalam geng-geng dan tindak kejahatan, sementara yang lainnya mencari identitas mereka di dalam Islam radikal. Ada juga yang membaur dengan baik ke dalam masyarakat, namun relatif sedikit yang menemukan keselamatan di dalam Yesus.
Pokok-Pokok Doa:
1. Berdoalah agar orang percaya di Swedia berteman baik dengan orang-orang Muslim, dan membagikan kasih dan firman Tuhan dengan mereka.
2. Berdoalah agar orang percaya dari latar belakang Muslim, bertekad untuk memberitakan sang Almasih kepada teman-teman senegaranya.
3. Berdoalah agar generasi muda yang hidup di berbagai kawasan multibudaya, dapat berjumpa dengan Yesus.
Kontak: < doa(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari > (c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
|