Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/22 |
|
Doa 40 Hari 2005 edisi 22 (16-10-2005)
|
|
Kamis, 13 Oktober 2005 SUKU LEBOU DI SENEGAL ===================== Populasi : 150,000 jiwa Daerah tempat tinggal: Daerah pantai Senegal, terutama di sekitar ibukota Dakar Kegiatan sehari-hari : terutama menangkap ikan Agama : Islam Perdukunan 99 persen Menjadi orang Kristen: tidak sampai 10 orang Belum lama ini beberapa utusan Injil pergi ke desa Lebou. Mereka memperkenalkan diri kepada warga Lebou dengan mengatakan: "Kami adalah pengikut Isa." Penduduk desa itu langsung menjawab mereka: "O, Isa, kami kenal dia. Di situ kami ada potretnya di dinding. Ia dikuburkan di sebuah desa di dekat sini." Lho, kok bisa begitu? Rupanya ceritanya begini: pada zaman dulu yang berpengaruh di masyarakat Lebou adalah orang-orang Islam, yaitu kelompok Layenne bersaudara. Menurut kepercayaan mereka, konon Muhammad dan Isa pernah mendatangi suku Lebou kurang lebih dari 100 tahun yang lalu. Mereka menjelma kembali dalam sosok Seydina Laye (1843-1909) dan Issa Rohou Laye (1909-1949). Dua tokoh tersebut memperoleh banyak pengikut, di antaranya para pemimpin agama yang disebut kalif. Saat ini Cherif Abdoulahi adalah kalif dari Mahdi (penjelmaan kembali dari Nabi Muhammad, yaitu Seydina Laye). Anda dapat membaca lebih jauh mengenai kepercayaan ini di website www.layene.sn. Masyarakat Lebou telah hidup di semenanjung Dakar sejak abad ke-18. Mereka membangun benteng-benteng di seputar tempat tinggal yang baru dan mendirikan sebuah republik independen pada tahun 1795. Hingga kini masih ada sebuah pemerintahan yang terorganisir dengan baik di kalangan orang Lebou. Sebagian besar pemilik tanah di Dakar adalah orang Lebou. Orang Lebou yang tinggal di Dakar bahkan berpikir: "Dakar adalah kepunyaan kami." Nama Lebou kemungkinan berarti "pejuang yang tidak pernah mau dijajah". Jelas sekali, orang Lebou sangat menghargai jatidiri, budaya dan kemerdekaan mereka. Hanya orang yang benar-benar hidup seperti orang Lebou yang boleh dianggap orang Lebou. Ada banyak praktik okultisme di kalangan Lebou. Melalui Islam orang Lebou akhirnya mengerti bahwa ada Allah Pencipta. Tetapi, menurut pandangan mereka Allah ini tidak bisa didekati oleh manusia. Orang Lebou percaya bahwa ada suatu dunia gaib yang mengendalikan nasib mereka. Mereka lebih suka berhubungan dengan roh-roh yang disebut "rab", yang konon katanya berasal dari laut. Dibandingkan dengan Allah pencipta, jin-jin ini tampaknya lebih dekat secara fisik dan emosional dengan mereka. "Rab" bisa baik, tetapi bisa juga jahat, dan dapat membuat orang sakit, lumpuh atau menjadi bodoh. Ia dapat membunuh orang atau menurunkan berkat dan perlindungan. Apabila seseorang diganggu oleh "rab" maka ada upacara tertentu untuk mendamaikan orang tersebut dengan roh yang mengiringi dia. Selama upacara-upacara demikian -- termasuk tari-tarian dan kidung-kidung nyanyian -- ada orang yang menjadi kesurupan, dan mereka menyembelih kurban lembu jantan atau hewan yang lain. Upacara itu harus dipimpin oleh seorang juru sihir. Kini ada beberapa lembaga misi Injili yang melayani di tengah suku Lebou. Ada sejumlah orang Lebou yang menyatakan kesungguhan mereka untuk lebih mengenal Yesus dan Alkitab. Ada yang mendapat mimpi dan penglihatan dari Tuhan. POKOK DOA * Berdoalah supaya orang-orang Lebou menerima pewahyuan mengenai Tuhan Yesus. * Berdoalah agar orang-orang Lebou dapat terlepas dari cengkeraman kuasa kegelapan. * Berdoalah agar sikap suku ini yang menentang Injil akan dapat berubah menjadi kerinduan yang sungguh-sungguh untuk ikut Tuhan. * Berdoalah kepada Tuhan agar memberi ketabahan dan ketekunan kepada orang-orang Kristen yang berusaha membawa Injil kepada orang Lebou. * Berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus putuskan perjanjian roh dan hubunngan roh dengan "rab" dan roh-roh jahat. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus hancurkan roh kesombongan.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |