Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/22

Doa 40 Hari 2003 edisi 22 (6-11-2003)

Suku Kutchchi Menon

                       Kamis, 6 November 2003

SUKU KUTCHCHI MENON
===================

"Aiee Allah! Apa yang terjadi? Bom nuklir?" Farha bertanya pada
dirinya sendiri ketika tanah di bawah apartemennya mulai berguncang.
Hari itu tanggal 26 Januari 2001, sebuah hari yang tidak akan pernah
terlupakan bagi suku Kutchchi di negara bagian Gujarat, India.
Diperkirakan 100.000 orang meninggal karena gempa bumi ini.

Diantara 300.000 Muslim di distrik ini, tinggallah seorang Imam Besar
dari Kutchchi Menon -- sebuah sekte Islam Sunni yang dianggap sama
sekali terabaikan. Belum diketahui adanya orang Kristen di masyarakat
ini. Secara rohani, Menon lebih mirip Islam Sunni di India dan
Pakistan, tetapi secara budaya, bahasa dan pekerjaan, mereka lebih
mirip Shiite Khojas dan Bohras. Kaum Menon merupakan komunitas
pengusaha yang sukses tetapi tidak seperti Khojas dan Bohras, hirarki
agama tidak mendikte mereka. Mereka lebih merupakan masyarakat yang
demokratik.

Walaupun asal mula Suku Menon tidak jelas dalam sejarah, tetapi salah
satu kemungkinan tentang arti kata "Menon" adalah "aman" atau "damai".
Tetapi Suku Kutchchi Menon jauh dari rasa aman dan damai. Setelah
gempa bumi pada bulan Januari 2001, sebanyak 80% rumah-rumah di
beberapa desa hancur. Bahkan satu tahun kemudian, pembangunan baru
sedikit sekali dimulai pada beberapa tempat. Selain gempa, beberapa
masyarakat juga harus menghadapi kelaparan di daerah mereka yang
sulit.

Laki-laki Menon memanjangkan jenggot mereka, dipotong kira-kira 15 cm
panjangnya, tetapi kumis mereka pendek saja. Kaum wanitanya biasa
menghitamkan kelopak mata mereka dan menggunakan henna untuk mewarnai
telapak tangan, jari-jari, telapak kaki, dan jari-jari kaki mereka
dengan warna merah. Kutchchi adalah salah satu dari dua Suku Menon,
selain Suku Halai. Dua suku ini dibedakan melalui fisiknya, orang-
orang Suku Halai Menon berkulit lebih gelap dan bertubuh lebih kecil
dari orang-orang Suku Kutchchi Menon. Kedua Suku Menon ini tidak
melakukan pernikahan antar suku.

Suku Menon yang sekarang adalah keturunan Muslim yang berpindah agama
dari Hindu, yang terjadi pada pertengahan abad ke-15 yang dipengaruhi
oleh Sayyid Eusuf ud-Din Kadri. Dari propinsi Sind di Pakistan, Suku
Menon tersebar ke daerah-daerah Gujarat di India, Thailand, Myanmar,
Singapora, Indonesia, dan Afrika Timur. Di Pakistan mereka berada di
Karachi dan Hyderabad. Di India, mereka paling banyak di kota-kota
Jamnagar, Rajkot, dan Jungadh di Gujarat, serta di Mumbai (Bombay) di
negara bagian Maharashtra. Akibat gempa bumi, banyak orang lebih
menaruh perhatian terhadap mereka yang tertimpa musibah tersebut.
Beberapa organisasi siap untuk bekerja di tengah-tengah Suku Kutchchi
Menon di satu daerah, tetapi saat ini masih kekurangan dana.

POKOK DOA

* Berdoa agar Tuhan membuka pintu pelayanan dan terobosan-terobosan
  baru di antara masyarakat yang terjalin sangat rapat ini.

* Deklarasikan (Mazmur 24:7-10, 149:6,8; Matius 18:18). Lepaskanlah
  firman pembebasan bagi suku ini.

* Berdoa agar Tuhan akan mengutus lebih banyak lagi duta-duta
  kerajaan-Nya yang terampil ke suku ini. Juga pendanaan yang
  diperlukan untuk mengembangkan berbagai proyek dan pelayanan.

* Berdoa untuk kesempatan mempertunjukkan Film YESUS dan supaya ada
  respon yang positif. Doakan agar Tuhan memakai film ini dengan
  dahsyat.

* Berdoa agar hati orang-orang Kutchhi Menon terbuka dan rindu akan
  kebenaran yang sejati.

* Berdoa agar Tuhan Yesus berkenan menyatakan diri-Nya dengan tanda-
  tanda ajaib bagi orang-orang suku ini yang tersebar di berbagai
  negara di dunia.

* Berdoa bagi orang-orang asli yang telah diselamatkan agar memiliki
  hati yang bersedia memberitakan Injil bagi orang-orang di sekitar
  mereka.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org