Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/21 |
|
Doa 40 Hari 2010 edisi 21 (21-8-2010)
|
|
Sabtu, 21 Agustus 2010 HARI KE-21: PENDERITAAN DI BASRA, IRAK Al Basra, (juga disebut Basorah) adalah ibukota Provinsi Basra di Irak dengan penduduk sekitar 3.800.000 jiwa. Basra adalah kota pelabuhan penting, meskipun sebagian besar lalu lintas air dilayani di pelabuhan Umm Qasr yang lebih dekat ke Teluk Arabia (Persia). Kota itu bertempat di dekat lokasi bersejarah Sumeria yang merupakan salah satu dari peradaban pertama dunia, tidak jauh dari reruntuhan Ur-Kasdim, tempat Abraham dilahirkan. Kota itu didirikan pada tahun 636 M sebagai perkemahan bagi pasukan Muslim yang ditempatkan di daerah tersebut, dan merupakan kota terbesar serta kota nomor dua terpenting di Irak sesudah Baghdad. Pada tahun 1870-an, wilayah sepanjang terusan jalan-air Shatt al-Arab dekat Basra memiliki 17 hingga 18 juta pohon palem. Diperkirakan, jumlah tersebut merupakan seperlima dari jumlah pohon palem di dunia. Namun pada tahun 2002, perang, infiltrasi garam, dan hama telah memusnahkan lebih dari 14 juta pohon palem (9 juta di Irak dan 5 juta di Iran). Banyak di antara pohon yang tersisa dalam kondisi menyedihkan. Basra dikelilingi dengan minyak. Diperkirakan sedikitnya 90% dari kota ini dibangun di atas ladang minyak. Gas dan uap minyak bensin adalah bagian dari kehidupan sehari-hari warga kota Basra. Uap dan air payau kota telah menjadi penyebab angka penderita kanker yang sangat besar pada anak-anak dan penyakit-penyakit lainnya. Sistem pembuangan limbah lokal dan pengangkutan sampah sudah lama menjadi terlalu banyak karena pertumbuhan penduduk yang besar sehingga banyak orang yang hidup dalam lingkungan yang sangat kumuh di antara tumpukan sampah, pembuangan kotoran yang menyengat, dan uap minyak. Walaupun merupakan kota industri minyak yang besar, namun tidak banyak memberi keuntungan secara langsung bagi warga kotanya. Relatif hanya sedikit orang yang dipekerjakan di dalam industri minyak. Ratusan ribu orang tinggal di desa-desa yang mengitari ladang-ladang minyak, mereka menyadari bahwa mereka tidak berkualitas dan mereka tidak punya cukup uang untuk menyogok beberapa orang untuk mendapatkan pekerjaan (penyogokan kadangkala bernilai 2.000 -- 5.000 dolar Amerika). Di Basra, 99,9% dari warganya adalah etnis Arab dari lusinan kelompok etnis. Kira-kira 20% dari penduduknya adalah kaum Muslim Sunni tapi mayoritas adalah kaum Syiah. Baru terdapat sedikit orang Kristen dan gnostik Mandea. Permohonan Doa * Berdoa agar Tuhan membangkitkan pejabat dan pemimpin masyarakat yang mengusahakan kesejahterahan rakyat lebih daripada kemakmuran dan kesenangan diri mereka sendiri. * Doakan terutama bagi para pemimpin untuk memiliki inspirasi, hikmat, dan keberanian guna mengambil langkah-langkah strategis yang perlu untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan, pembuangan sampah, dan kotoran. * Berdoa untuk berbagai terobosan di bidang pendidikan dan pekerjaan. Kapasitas sekolah yang ada tidak mencukupi serta kurangnya berbagai fasilitas termasuk toilet. Banyak orang hidup dalam keputusasaan dalam menatap masa depan. * Doakan agar banyak orang Muslim Basra menerima Mesias, pemberi harapan, melalui pelayanan televisi, radio, dan kesaksian pribadi.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |