Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/21 |
|
Doa 40 Hari 2005 edisi 21 (15-10-2005)
|
|
Jumat, 14 Oktober 2005 SUKU MZAB BERBER DI ALJAZAIR ============================ Dalam abad ke-11 di lembah Ghardaia masyarakat Mzab Berber mendirikan kota-kota El-Atteuf (tahun 1011M.), Bou Noura (tahun 1046 M.), dan Ghardaia (tahun 1048 M.), kemudian lagi kota Ben Isguen dan Melika, 600 km di sebelah Selatan Aljir dan 1.400 km di sebelah Utara Tamanrasset. Ghardaia adalah ibukota kawasan Mzab di tepi gurun Sahara (gurun pasir terbesar di dunia). Lebih dari 100.000 orang tinggal di daerah kawasan Mzab, sebagian besar dari mereka tinggal di lembah Ghardaia yang panjangnya 7 km. Watak dan sikap-sikap suku Mzab telah terbentuk oleh lingkungan gurun pasir yang keras. Mereka bersifat kasar, praktis, toleran, suka berdialog dan sederhana, dan mengandalkan dukungan warga desa lainnya. Pernah seorang Spanyol yang mengenal daerah ini menulis mengenai warga penduduknya: "Orang-orang Mzab telah mengembangkan suatu masyarakat yang sangat taat beribadah, tetapi selain itu juga membangun solidaritas dari komunitas, bersifat saleh dan juga berintegrasi, di tengah alam yang sangat buas terhadap manusia." Lembah Ghardaia bukanlah tempat bagi orang yang bersifat individualis, karena orang yang hidup menyendiri tidak dapat bertahan hidup di situ. Warga Mzab hanya berhasil mengatasi keadaan hidup yang keras itu karena saling kompak. Mereka mengurusi orang-orang yang lemah, yang sakit dan yang berkekurangan di dalam perkampungan mereka. Orang-orang Mzab termasuk suku Berber dan bagian dari pengikut Ibd, yaitu sebuah mashab Islam yang dimulai oleh Abdullah bin Ibd, yang merupakan pecahan dari pengikut Kharij. Menurut ajaran mereka, siapa pun yang melakukan dosa berat adalah orang kafir. Mereka menganggap lebih baik pendosa yang demikian dibiarkan terus dalam keadaan terkutuk untuk selama-lamanya. Kebanyakan orang Islam kurang setuju dengan pengajaran ini, karena itu kaum Mzab lebih suka mengasingkan diri pada tahun 661 M. Mula-mula mereka pergi sebuah daerah yang disebut Quargia, yaitu kira-kira 100 km sebelah Timur Ghardaia. Pada abad ke-11 mereka meneruskan perjalanan dan membangun komunitas baru di pinggiran gurun pasir. Umumnya orang-orang Mzab adalah pedagang-pedagang yang tinggal tersebar di seluruh Aljazair dan juga di negeri Perancis. Kota BenIsguen yang didirikan pada abad ke-14 dianggap sebagai kota suci di daerah kawasan Mzab: ia merupakan sebuah kota yang sangat fundamentalis - jadi merokok, berpakaian terbuka, dan potret-memotret dilarang. Islam dijalankan dengan sangat ketat, bahkan secara harfiah seperti tertulis di Al Qur’an. Masyarakat di sini sangat agamais. Sejak usia 12 tahun anak-anak perempuan diharuskan memakai cadar yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali mata. Orang asing dilarang menginap di dalam kota pada malam hari. Menurut seorang penulis, meskipun selama berabad-abad pemerintah yang berkuasa atas Aljazair silih berganti, "Yang berkuasa boleh datang dan pergi, tetapi orang Mzab tetap tinggal di sini." POKOK DOA. * Berdoalah agar orang-orang Mzab lapar dan dahaga akan kebenaran dari Tuhan, merindukan Raja Damai (Mat. 5:6) dan terlepas dari ikatan dosa. * Berdoalah agar pengenalan akan Tuhan Yesus disingkapkan kepada orang-orang Mzab melalui Firman-Nya dalam bahasa setempat. * Doakan orang-orang Mzab yang tinggal di negeri Perancis supaya mendengar Injil dan percaya akan Isa Al-Masih. * Berdoalah agar bangkit pendoa-pendoa syafaat yang berkomitmen untuk tetap mendoakan suku Mzab. * Berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus hancurkan roh kepahitan, roh persungutan kepada Tuhan.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |