Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/21 |
|
Doa 40 Hari 2003 edisi 21 (5-11-2003)
|
|
Rabu, 5 November 2003 IBUKOTA DHAKA, BANGLADESH ========================= Populasi penduduk: 11 juta. Dhaka sering disebut sebagai "kota 1000 masjid", tetapi di awal abad ke-21 ini, ternyata ibukota Bangladesh tersebut sudah memiliki lebih dari 1000 masjid. Daerah ini semula dipengaruhi oleh agama Hindu, kemudian oleh agama Budha. Yang pertama kali memperkenalkan Islam ke Bangladesh pada abad ke-10 adalah pasukan-pasukan Muslim yang menyerbu dari India bagian Utara, selanjutnya Islam dikembangkan oleh para pemimpin Mughal (Mogul). Hampir 90% dari penduduk Bangladesh sekarang ini adalah penganut Islam aliran Sunni, demikian juga aliran Sufi, yang lebih didominasi oleh "orang-orang suci" (orang-orang sakti) dan praktek-praktek Islam mistik. Kota Dhaka merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan yang cukup ramai, dan banyak mahasiswa dari seluruh dunia tertarik untuk belajar ke kota ini. Belakangan ini Dhaka dinyatakan sebagai kota dengan tingkat polusi (pencemaran) tertinggi di dunia. Pemerintah dengan susah payah telah berusaha untuk mengatur kemacetan lalu lintas jalan dan menyediakan fasilitas perumahan yang cukup layak untuk 11 juta penduduknya yang semakin berkembang ini. Lembaga Swadaya Masyarakat juga berusaha membantu untuk mengurangi dampak kemiskinan. Penghasilan Bruto Nasional per kepala di Bangladesh masih salah satu yang terendah di Asia, dan negara ini jelas sangat bergantung pada bantuan luar negeri. Tingkat kriminalitas terus meningkat dan laporan pembajakan, perampokan, pembunuhan baik massal maupun individu, dapat dibaca di surat kabar setiap hari. Kekerasan politik sudah biasa, dan persaingan di antara partai politik serta korupsi, menjadi hambatan yang serius untuk menyelesaikan masalah yang bertumpuk-tumpuk. "Sadarghat" adalah nama pelabuhan Dhaka yang terbesar dan terletak di tepi sungai Buriganga. Daerah pelabuhan yang sangat ramai ini menunjukkan aktivitas perairan Bangladesh yang luas dan bervariasi. Daerah pelabuhan ini dipenuhi oleh bermacam-macam kendaraan air, dari perahu yang sangat kecil sampai ke kapal uap dan perahu nelayan. Dhaka juga merupakan tempat tinggal Suku Bihari yang beragama Islam. Mereka melarikan diri dari kerusuhan besar yang terjadi di negara bagian Bihari setelah India pecah menjadi dua pada tahun 1947. Karena dianakemaskan oleh pemerintah Pakistan, warga Bihari kemudian berpihak kepada tentara Pakistan (Barat) ketika penduduk suku Bengali yang tinggal di Pakistan bagian Timur memperjuangkan kemerdekaan mereka pada tahun 1971. Setelah perang berakhir, terbentuklah negara baru bernama Bangladesh, tetapi Suku Bihari yang berbahasa Urdu dianggap sebagai pengkhianat bangsa. Untuk terhindar dari pembalasan dendam Suku Bengali, warga Bihari dikumpulkan di pos-pos pengungsi untuk menunggu dikirim ke wilayah Pakistan. Dengan pertolongan organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan internasional, separuh dari para pengungsi itu telah berhasil dikirim ke Pakistan, tetapi sekitar 250.000-300.000 orang masih tetap tinggal di 66 pos pengungsi di Bangladesh. Sementara itu negara Pakistan menolak untuk menerima lebih banyak pengungsi lagi. Maka orang-orang Bihari ini menamakan diri sebagai "orang Pakistan yang terdampar", dan mereka mencari nafkah sebagai tukang becak, supir, tukang cukur, montir dan pengrajin. Namun mereka masih berharap entah kapan dapat memulai hidup baru di Pakistan. Suku Bihari di Bangladesh memiliki identitas Muslim yang sangat kuat. Hanya ada beberapa orang Kristen saja yang tinggal di antara mereka, itu pun kekristenannya dirahasiakan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website: http://www.virtualbangladesh.com/bd_cities_dhaka; http://www.bangladeshonline.com/tourism/spots/dha ka.htm POKOK DOA * Berdoa agar gereja-gereja di Dhaka termotivasi untuk menjangkau orang-orang yang belum mendengar Kabar Baik, walaupun mereka harus menghadapi intimidasi yang kuat. * Berdoalah untuk kesatuan dan saling percaya di antara gereja-gereja pribumi dan lembaga-lembaga Kristen yang bekerja di kota ini. * Berdoalah agar banyak tumbuh tim perintisan gereja, yang akan terbeban untuk menjangkau warga suku Muslim Bengali yang besar ini (termasuk Suku Bihari).
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |