Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/2 |
|
Doa 40 Hari 2011 edisi 2 (23-7-2011)
|
|
SABTU¸, 23 JULI 2011 Suku Bajau¸ Indonesia Orang Bajau (juga disebut orang Bayo¸ Gaj¸ Luaan¸ atau Lutaos) adalah kelompok orang yang sangat giat melaut. Mereka tinggal di sepanjang daerah-daerah pantai Sulawesi¸ Maluku¸ Kalimantan¸ Sumatera¸ dan Nusa Tenggara. Mobilitas mereka yang tinggi membuat orang luar menyebut mereka sebagai "gipsi laut". Di kawasan Indonesia timur¸ sebagian besar orang Bajau ditemukan di kepulauan dan distrik-distrik pantai Sulawesi. Bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Bajau¸ yang adalah cabang dari kelompok bahasa Melayu. Mata pencaharian orang Bajau adalah sebagai nelayan. Hewan laut tangkapan nelayan Bajau pun beraneka ragam; terdapat lebih dari 200 spesies ikan yang mereka tangkap. Kegiatan melaut orang Bajau juga bervariasi¸ tergantung pasang surut air laut¸ angin muson dan angin lokal¸ arus laut¸ migrasi ikan "pelagik" (ikan di laut lepas)¸ dan siklus kalender bulan. Kebanyakan ikan yang ditangkap diawetkan dengan proses penggaraman atau pengeringan. Meskipun beberapa orang Bajau sudah mulai tinggal di daratan¸ namun masih banyak dari antara mereka yang tinggal di perahu-perahu nelayan. Orang-orang Bajau yang tinggal di perahu menilai diri mereka sendiri (untuk membedakan mereka dengan orang-orang lain) sebagai kelompok yang tidak agresif¸ yang menghindari konfrontasi fisik. Kosekuensinya¸ kelompok-kelompok lainnya yang mendominasi kegiatan politik di sekitar itu memandang rendah orang-orang Bajau dan menganggap mereka sebagai orang-orang lemah dan tidak dapat dipercaya. Orang Bajau adalah kaum muslim Sunni dari mazhab Syafi’i¸ yang menganggap keimanan dan pelajaran agama adalah sumber penting dari prestise individu. Karena kebiasaan orang Bajau yang hidup berpindah-pindah¸ mereka tidak memiliki tempat ibadah (masjid) sendiri¸ dan harus bergantung pada komunitas-komunitas lain. Saat ini¸ orang Bajau membutuhkan pembangunan infrastruktur dan renovasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Para pekerja medis¸ fasilitas¸ dan pelayanan umum sangat tidak memadai. Imunisasi belum sepenuhnya menjangkau daerah itu¸ sehingga difteri¸ infeksi paru¸ polio¸ dan berbagai penyakit lainnya mengancam kesehatan anak-anak Bajau. Masih banyak pula orang-orang Bajau yang buta aksara dan belum bisa menuturkan bahasa nasional¸ bahasa Indonesia. Pokok Doa: 1. Doakan supaya Tuhan membuka jalan bagi Orang Bajau untuk menemukan Dia¸ yang merupakan sumber keselamatan sejati bagi umat manusia. Kiranya Tuhan mengutus dan memampukan anak-anak-Nya untuk melayani orang-orang Bajau. 2. Doakan juga agar pemerintah memberikan perhatian khusus untuk kebutuhan akan sarana pendidikan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh orang Bajau¸ sehingga orang Bajau juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan fasilitas kesehatan yang memadai. Diterjemahkan dan diringkas dari: Joshua Project: http://joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=10582&rog3=ID Profil Suku Bangsa Bajau di situs e-Misi: 1. http://misi.sabda.org/bajau-indonesia 2. http://sabda.org/misi/orang_bajau_di_pesisir_barat_brunei Kontak: < doa(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari > (c) 2011 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |