Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/19 |
|
Doa 40 Hari 2015 edisi 19 (26-6-2015)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 26 JUNI 2015 AFRIKA TIMUR: PANGGILAN MAKEDONIA Sebagaimana di Afrika Barat, 357 juta orang di Afrika Timur telah dieksploitasi, baik oleh penyerbu Kristen maupun Muslim. Kelompok Kristen maupun kelompok Muslim di sana terlibat dalam pertikaian/konflik dari generasi ke generasi. Islam tiba untuk pertama kalinya di Afrika Timur pada tahun 614 ketika sekelompok pengungsi Muslim, yang dikirim oleh Nabi Muhammad, datang untuk mencari suaka/perlindungan dari penganiayaan oleh suku Quraysh. Tempat berpijak Islam ini berkembang selama berabad-abad sampai Islam menjadi agama dominan di kawasan itu selama seribu tahun berikutnya. Akan tetapi, banyak hal telah berubah. Elias adalah seorang misionaris Afrika Timur yang hidup di tengah-tengah kamp pengungsi Somalia yang amat padat, di sebuah kota besar di Horn of Africa. Pada suatu malam, ia dikejutkan oleh kedatangan seorang sheikh Somalia yang tak terduga, yang bernama Abdul-Ahad. Elias merasa takut dan cemas kalau ini akan menjadi suatu malam ketika kelompok militan Somalia Al-Shabaab akan meluapkan dendam mereka terhadap orang Kristen lain yang masih ada. Saat Elias membuka pintu, sheikh tersebut dengan kasar menuntut jawaban, "Ya atau tidak. Darah Yesus membayar dosa-dosa setiap orang di dunia?" Dengan gugup, Elias menjawab, "Ya." Sheikh menanggapi dengan sikap tak berubah, "Kamu bohong!" Kemudian, didahului keraguan, ia berkata, "Darah Yesus tidak dapat mengampuni dosa-dosa saya." Abdul-Ahad menceritakan kepada Elias tentang kejahatan yang telah ia lakukan di Mogadishu yang terkoyak oleh perang. Kemudian, sheikh tua tersebut mulai gemetar dan menitikkan air mata. "Saya membutuhkan pertolongan dari hal tersebut," katanya. Elias berkata kepadanya, "Jika malam ini kamu dan saya bersepakat, Tuhan akan mengampunimu." Sheikh tua tersebut berdoa bersama Elias, dan malam itu, Abdul-Ahad diselamatkan. Sebelum beranjak pergi, Abdul-Ahad menoleh kepada Elias, memegang lengannya, dan berkata kepadanya, "Saat kamu berjumpa saya di jalan, dan kamu melihat topi Muslim saya dan janggut saya, kamu merasa takut. Akan tetapi ketahuilah, sesungguhnya kami kosong di dalam. Jangan takut kepada kami. Kami membutuhkan Injil." "Itulah panggilan Makedonia saya," kata Elias. "Aku tak akan pernah melupakannya." POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |