Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/19 |
|
Doa 40 Hari 2007 edisi 19 (21-9-2007)
|
|
Jumat, 21 September 2007 KAZAKHS DARI MONGOLIA BARAT =========================== Dengan megah burung-burung elang membentuk lingkaran, sementara burung-burung tersebut mengepakkan sayap mereka yang kuat di atas orang-orang banyak yang berkumpul. Saat pelatih elang tersebut memberikan tanda, seekor elang tiba-tiba menukik ke bawah, dan meluncur di atas kepala para penonton dan mendarat dengan suatu teriakan yang keras di atas sarung-sarung tangan karet yang tebal dari tuannya. "Festival of the Golden Eagle" (Festival Burung Elang Emas) di Bayan-Olgii di Propinsi Mongolia paling barat yang dihadiri oleh pelatih-pelatih elang terbaik dengan burung-burung hadiah mereka. Peristiwa tersebut yang dimulai saat pertengahan Oktober menandakan pembukaan musim berburu. Burung-burung dilatih untuk berburu marmut tanah, katak, bahkan serigala. "Perayaan akan Burung Elang Emas" adalah bagian yang sangat dipelihara dari kebudayaan Kazakhstan lokal. Dan dalam beberapa dekade terakhir, orang Kazak Mongolia telah dapat memelihara tradisi-tradisi dan keterampilan-keterampilan mereka jauh lebih baik dari para saudara-saudara mereka di negara tetangga Kazakhstan. Para pengembara Kazak telah mengembara ke gunung-gunung tinggi dan lembah-lembah Mongolia Barat dengan kelompok mereka sejak abad ke 19. Namun, tahun 1920 mereka dapat dengan bebas bergerak di Kazakhstan, Mongolia, dan Provinsi Xinjiang di Tiongkok. Akan tetapi, setelah didirikannya Republik Rakyat Mongolia tahun 1924, banyak dari mereka meninggalkan gaya hidup mereka yang seminomadik dan mulai menetap di Dataran Tinggi Barat Mongolia. Dewasa ini, orang Kazakh di Propinsi Bayan-Olgii berjumlah sekitar 87.000 atau kira-kira 88,7% dari penduduk propinsi, sedangkan di seluruh negara, jumlah mereka kira- kira 110.000 orang, mewakili 4% dari jumlah penduduk Mongolia. Kebudayaan Kazakh berbeda dalam beberapa hal dengan kebudayaan Mongolia. Secara tradisional, Mongolia adalah orang-orang Muslim Suni, sedangkan penduduk lainnya berkaitan dengan agama Budha Tibet. Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya Islam hanya memainkan sebagian kecil peran dalam kehidupan kebanyakan dari Mongolian Kazakhs. Indoktrinisasi Atheis pemerintah selama bertahun-tahun dan didikan dari komunis telah meninggalkan bekasnya kepada orang-orang tersebut. Sampai akhir tahun 1990-an, praktis tidak ada satu pun mesjid di Bayan-Olgii. Tempat-tempat pemujaan Islam baru muncul beberapa tahun yang lalu di desa-desa dan tempat-tempat pemukiman, beberapa di antaranya didanai oleh organisasi-organisasi Islam asing dalam usaha mereka untuk memenangkan hati umat Islam untuk kembali kepada Islam. Sejak tahun 1990-an, 35.000 sampai 50.000 etnis Mongolia telah menyerahkan diri mereka kepada Kristus. Sebelumnya, hanya beberapa puluh orang saja yang dikenal sebagai orang Kristen. Sejauh ini, Kazakhs di Bayan-Olgii masih belum tersentuh hatinya seperti yang dialami oleh orang Mongolia. POKOK DOA - Berdoa agar Injil dapat diberitakan dengan pendekatan konteks budaya kepada orang Kazakhs dari Mongolia, sehingga mereka dapat menaruh harapan kepada Tuhan (Yesaya 40:31). - Berdoa agar orang-orang Kristen Mongolia dan lain-lainnya akan meningkatkan usaha mereka untuk membawa kabar baik akan Mesias kepada minoritas Kazakh di Mongolia Barat. INDONESIA Komisi VIII, membidangi Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan. Diketuai oleh Hasru Azwar dari (F-PPP). Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan : Meutia Hatta. Menteri Agama: H. Maftuh Basyuni. Doakan ada roh takut dan hormat pada Tuhan. POKOK DOA: Lihat pokok doa yang kami kirim pada hari Minggu, 2 September 2007.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |