Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/19

Doa 40 Hari 2004 edisi 19 (23-10-2004)

Fokus Doa: Negara-Negara Eropa Berbahasa Jerman

                       Sabtu, 23 Oktober 2004

FOKUS DOA: NEGARA-NEGARA EROPA BERBAHASA JERMAN 
===============================================

Kawasan-kawasan yang berbahasa Jerman di Eropa kini merupakan tempat 
tinggal bagi lebih kurang tiga juta warga Muslim. Sebagian besar 
mereka berasal dari Turki, tetapi ada juga kelompok etnis yang lain, 
seperti orang Kurdi, Arab, Iran, Afghanistan dan orang Albania, dan 
masih ada kelompok-kelompok etnis lainnya.                                              

Pemerintah Jerman mulai merekrut para "buruh tamu" yang 
pertama dari Turki - terutama kaum pria - pada tahun 1961. Pada 
tahun-tahun 1970-an istri serta anak-anak mereka datang juga 
menyusul. Kini banyak warga Muslim generasi ketiga bermukim di 
daerah-daerah Eropa yang berbahasa Jerman. Sebagian generasi muda 
Muslim kini cukup fasih dalam bahasa Jerman dan mereka berintegrasi 
dengan baik dengan budaya setempat. Sekian persen di antaranya telah 
resmi menjadi warga negara setempat. Tetapi banyak yang lain 
membangun dunia mereka sendiri di sana, dengan daerah pertokoan, 
biro-biro perjalanan, salon dan pemangkas rambut serta mesjid-mesjid 
yang menunjukkan latar belakang khas etnis dan agama mereka.                                            

Pada umumnya, tidak mudah bagi warga yang berbahasa Jerman dan 
orang- orang Muslim untuk hidup bersama. Karena berbeda gaya dan 
pandangan hidupnya, sering timbul konflik. Makin banyak penduduk 
pribumi yang menentang kehadiran "warga asing" tersebut, 
karena mereka takut akan Islam radikal. Hingga sekarang merupakan 
suatu tantangan yang cukup besar bagi orang-orang Kristen yang 
berbahasa Jerman untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Muslim. 

Selama dua hari mendatang ini kita akan khususnya berdoa bagi umat 
Islam yang tinggal di negeri Austria dan di kota Zurich di Swiss. 
Semoga mereka semua pada akhirnya akan mengenal Yesus Kristus. 

"Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya 
bangsa- bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Kiranya suku-suku 
bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah 
bangsa- bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas 
bumi." (Mazmur 67:4-5).

"Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin 
dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati 
dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia." (Mazmur 72:17) . 

POPULASI MUSLIM: 3 JUTA      

ORANG-ORANG ISLAM di AUSTRIA ============================

Saat itu Ali bersama dalam sebuah mobil dengan para anggota kelompok 
yang telah membantu menyelundupkannya ke sebuah negara Eropa. Mereka 
menyuruhnya untuk berhati-hati ketika membuka pintu mobil mereka, 
kemudian mereka berkata: "Ya! Sekarang, cepat-cepat 
pergi!" Mereka menyuruh Ali untuk segera pergi ke pos polisi di 
desa terdekat dan melaporkan dirinya sebagai pengungsi. Demikianlah 
akhirnya Ali tiba di negeri Austria, setelah melakukan perjalanan 
dan main kucing-kucingan dengan polisi selama berminggu-minggu. 
Hampir separuh dari uang simpanannya telah habis terpakai dalam 
perjalanan ini. Semula Ali bermaksud pergi ke Jerman, tetapi rupanya 
Tuhan mempunyai rencana lain bagi Ali.

Selama sepuluh bulan Ali ditempatkan di sebuah kamp pengungsi. Di 
situ ia banyak dikunjungi oleh orang-orang Kristen yang selanjutnya 
memberi sebuah Alkitab kepadanya. Ali beragama Islam dan tidak 
mempunyai niat untuk berpindah agama. Ia hanya datang untuk mencari 
pekerjaan, menabung sedikit uang, kemudian melanjutkan perjalanan ke 
Jerman. Akhirnya ia berhasil mendapatkan pekerjaan, meskipun 
pekerjaan itu kurang menyenangkan. Dan kadang-kadang ia terpaksa 
menganggur kembali. Setelah tiga tahun ia tidak tahan lagi dengan 
kehidupan yang dihadapinya, baik secara fisik maupun secara 
emosional. Ia masih mencoba untuk pindah ke negara lain, tetapi 
kemudian mendengar betapa mahalnya ongkos untuk melakukan itu. 
Hitung-hitung, harus berapa bulan pula ia bekerja keras untuk 
menabung uang sebanyak itu! Ali sudah benar-benar bosan hidup 
sebagai pengungsi.

Pada tahun 2003 lebih dari 25.000 orang telah datang ke Austria 
untuk meminta suaka. Sebagian besar pencari suaka di Austria itu 
tinggal di camp-camp penerima pengungsi. Yang lainnya menemukan 
tempat lain di mana mereka bisa tinggal dan mencari pekerjaan. Lebih 
dari separuh kaum pengungsi itu adalah orang Islam, dan mereka 
datang dari lebih kurang 24 negara. Rupanya orang-orang dari seluruh 
penjuru dunia memang suka untuk tinggal di Eropa bagian tengah ini.

Di Austria ternyata ada banyak sekali kesempatan bagi murid-murid 
Almasih untuk berjumpa dengan "orang asing" di negeri 
mereka sendiri. Dalam Alkitab terdapat banyak contoh, bagaimana 
Tuhan turut berperan dalam kehidupan orang-orang yang mengungsi ke 
negeri lain (Ibrahim, Musa, Rut, Daud, dan juga, Isa sendiri). 
Alkitab memberi perintah kepada kita supaya mengasihi sesama 
manusia: "Orang asing yang tinggal padamu...kasihilah dia 
seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di 
negeri Mesir" (Imamat 19:34).

Pada akhirnya, setelah cukup lama mengalami persahabatan dari umat 
Kristen, Ali pun menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus. Ia 
menemukan pekerjaan di sebuah kota besar lalu pindah ke sana. Sejak 
waktu itu ia rajin bersekutu dengan orang Kristen lainnya untuk 
belajar Alkitab dan berdoa bersama. Kelompok persekutuan itu makin 
berkembang, dan orang-orang lain yang juga berlatar belakang Muslim 
mulai menaruh keyakinan mereka kepada Isa Almasih. Akhirnya, 
kehendak Allah terjadi dan Ali mendapatkan apa yang direncanakan-Nya 
baginya.

Topik-topik Doa ---------------

* Tuhan sedang membangun jemaat-Nya di Austria di antara umat Islam 
yang berasal dari berbagai latar belakang. Ia kini memanggil murid-
murid- Nya untuk membawa hasil tuaian ke dalam lumbung.

* Berdoa agar umat percaya di Austria memiliki hubungan dan 
persahabatan pribadi yang kuat, untuk membagikan Injil kepada 
mereka. Secara lahiriah pemerintah Austria telah menyediakan 
akomodasi, makanan dan pakaian bagi para pengungsi, tetapi secara 
batiniah mereka mengalami; kekuatiran, rasa takut dan berbagai 
pertanyaan. Doakan Roh Kudus memakai orang-orang percaya menjadi 
jawaban atas setiap kebutuhan rohani mereka, dengan berbagai 
permainan yang bermakna rohani dan kekekalan.

* Doakan agar kasih dan kepedulian yang ditunjukkan oleh orang 
Kristen dapat tempat dalam hati dan merubah kehidupan para pengungsi 
yang merana.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org